Bab 05

Pagi ini seperti biasa Melodi berangkat ke kampus dengan menaiki bus. Hari ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir pelaksanaan OKK untuk maba.

Di hari terakhir ini semua maba diwajibkan berkumpul di lapangan kampus jam enam pagi. Begitu sampai mereka sudah disambut tiga orang panitia yang berdiri di depan halaman yang mengenakan kaus dengan warna yang berbeda. Menandakan mereka memiliki tugas kepanitiaan yang berbeda yakni mentor, medik, dan keamanan.

"Eh Elo anak maba yang kemarin jalan bareng sama ketua BEM itu, 'kan?" Seorang maba tengah menyenggol lengan Melodi saat mereka berjalan beriringan menuju lapangan kampus.

"Hah? Beneran Mel, loe jalan sama kak Ben?" Tika terlihat antusias.

Melodi membenarkan posisi kacamatanya, lalu menunduk dan mengangguk sebentar.

"Ah cerita dong Melodi, gimana-gimana?" desak Tika yang menghentikan langkahnya. Mau tidak mau Melodi ikut berhenti karena Tika memegang kedua lengannya.

"Jadi, nama loe, Melodi?" tanya gadis yang menyenggol lengannya tadi. "Kenalin gue, Sisil." Mengulurkan tangan kanannya. Gadis itu berdiri tepat di sebelah Tika.

"Melodi," balas Melodi yang menyambut tangan Sisil.

"Jadi, gimana? Ayo dong Mel, gimana ceritanya loe bisa jalan bareng sama kating (kakak tingkat) paling tampan di fakultas ini." Tika semakin antusias, sedangkan Melodi tampak gelisah. Dia tidak tahu harus bercerita apa dan memulai dari mana.

"Mel! Kok malah bengong sih," omel Sisil saat Melodi masih mengunci rapat-rapat bibirnya.

Melodi semakin gusar, dia melirik ke kanan dan ke kiri. Terlihat jelas keraguan dari binar matanya. Otaknya terus berputar memikirkan bagaimana harus menjawab teman-temannya. Melodi tidak mengerti, entah karena apa dia selalu merasa takut untuk memulai pembicaraan dengan orang yang baru dikenalnya.

"Em ... itu, kemarin aku ...."

"Hai, di sini kalian rupanya," sapa Ben yang entah muncul dari mana.

"Owh hai Kak," balas Sisil dan Tika yang terlihat salah tingkah. Sementara Melodi semakin menunduk dalam. Dia mengenali pemilik suara itu dan itu membuatnya kembali gugup.

"Sebentar lagi acara moving kampus akan dimulai, mentor akan memberi arahan. Sebaiknya kalian cepat menuju barisan kelompok masing-masing sebelum mentor kalian memarahi kalian."

"Owh, begitu ya Kak, aduh maafkan kami, Kak." Sisil dan Tika tersenyum gamang.

"Tidak apa-apa, belum terlambat juga." Ben menyunggingkan senyum ke arah mereka. Kemudian, beralih menatap Melodi yang hanya menunduk diam sedari tadi. "Melodi, are you okay? Sudah siap dengan tantangan hari ini?" Ben menekuk wajahnya saat menunggu jawaban Melodi.

"Siap, Kak!" Melodi sontak mengangkat wajahnya, menjawab Ben dengan suara lantang yang cukup mengagetkan Sisil dan Tika, termasuk juga Ben. Pemuda itu tidak menyangka jika Melodi akan menjawab secepat dan selantang itu.

Ben tergelak untuk sesaat, lalu tersenyum manis kepada Melodi yang saat ini masih menatap Ben dengan raut wajah yang tidak terbaca.

"Bagus," ucap Ben sebelum meraih ponsel dari saku jasnya. Ben mengulum senyum saat melihat nama yang tertera pada layar ponselnya. "Kalian cepat menuju barisan," perintahnya sebelum beranjak menjauh dari tempat Melodi dan teman-temannya.

"Melted (meleleh) gak sih, disenyumin penuh arti sama kating paling kece," cibir Tika pada Melodi.

"Hebat loe, Mel." Sisil mengacungkan jempol. "Baru dua hari udah bisa menjaring kating sekeren Kak Ben."

"Udah ah, lebih baik kita cepat masuk ke barisan." Melodi mempercepat langkahnya menuju barisan kelompoknya, mengabaikan cibiran Tika dan Sisil.

"Eh, Cupu, sini loe!" seru Siska saat Melodi melewatinya. Kilatan mata Siska tampak tidak seperti yang biasa Melodi lihat.

Melodi menoleh ke kanan dan ke kiri. Merasa tidak ada siapa pun di sebelahnya, dia menjawab Siska dengan menunjuk wajahnya sendiri. Dia khawatir jika bukan dirinyalah yang dipanggil oleh mentor kelompoknya itu.

"Iya, elo!" tunjuk siska kesal.

"I-iya, ada apa ya, Kak?" Suaranya terdengar bergetar.

"Ikut gue!"

Mau tidak mau Melodi menurut. Bagaikan seekor kerbau yang dicocok hidungnya, Melodi terus melangkah mengekori Siska yang berjalan di depannya. Mereka memasuki salah satu gedung, lalu masuk ke dalam lift. Rupanya Siska mengajak Melodi ke rooftop.

Dari rooftop angin dingin pagi berhembus kencang seakan menusuk ke tulang. Menyusup melalui pori-pori kulit yang terbuka lalu menembus ke bagian organ dalam tubuh lainnya. Melodi mengusap lengannya sendiri untuk mengurangi rasa dingin yang mulai dirasakannya.

"Kita ngapain ke sini, Kak?" Melodi memberanikan diri untuk bertanya. Dia semakin gusar saat melihat dua orang gadis yang memakai jas almet yang sama dengan Siska menatapnya dengan sinis. Mereka yang sedari tadi mematung di dekat tembok pembatas, kini mulai mendekati Melodi.

"Loe masih nanya gue mau ngapain?" Siska menaikkan salah satu sudut bibirnya. Kemudian, dia menjentikkan jarinya, memberi kode kepada kedua temannya untuk mencengkram lengan Melodi.

"A-ada apa ini? Kenapa kalian memegang kedua tanganku seperti buron begini?" Melodi berusaha berontak dengan menghentak-hentakkan lengannya, walaupun dia tau itu akan sia-sia.

"Eeehh, apa-apaan ini. Kenapa kalian malah menelanjangiku?" Melodi semakin panik saat satu-persatu pakaiannya ditanggalkan lalu dilempar begitu saja.

"Jangan! Kalian jangan lakukan ini padaku." Melodi menjerit.

Namun, Siska dan kedua temannya malah tertawa sumbang. "Ini hukuman buatmu karena telah berani tebar pesona pada kating di sini, terutama pada ketua BEM."

Sontak Melodi mengangkat wajahnya. Kedua alisnya saling bertaut dengan butiran bening yang terlihat sudah bercucuran di wajah putih mulusnya.

"Dasar cengeng!" umpat Siska kesal, "yuk kita kembali ke barisan sebelum moving kampus dimulai." Siska dan kedua temannya meninggalkan tempat itu, membiarkan Melodi yang menggigil kedinginan karena hanya kaus dalam dan celana pendek yang masih melekat di tubuh Melodi.

...****************...

Spoiler bab 06

"Ayo buruan naik!" perintah Ben kesal.

"Ta-tapi Kak, aku tidak biasa naik motor. Aku takut ...."

"Tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa, percayalah padaku."

Terpopuler

Comments

𝘼𝙥𝙧𝙞𝙖𝙣𝙞

𝘼𝙥𝙧𝙞𝙖𝙣𝙞

visualnya donkk

2022-01-14

1

Siti Homsatun

Siti Homsatun

jahat banget tuh Siska ,

2021-11-06

1

Elsa Naila

Elsa Naila

next thor

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01
2 Bab 02
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Bab 06
7 Bab 07
8 Bab 08
9 Bab 09
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Pengumuman
137 Extra Part 1
138 Extra Part 2
139 Novel Baru
140 Bukan Pengantin Pilihan
141 Terjebak Cinta Sang Casanova
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Bab 01
2
Bab 02
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Bab 06
7
Bab 07
8
Bab 08
9
Bab 09
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Pengumuman
137
Extra Part 1
138
Extra Part 2
139
Novel Baru
140
Bukan Pengantin Pilihan
141
Terjebak Cinta Sang Casanova

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!