CHAPTER 4 (Revisi)

" Apa yang kau katakan padanya? " Tanya Brayen.

" Saya bilang kepadanya, jika anda membocorkan rahasia ini maka keluarganya yang akan menjadi taruhannya. " Ucap Tensis.

" Saya tau bahwa seorang nona bangsawan pasti tidak akan bertahan tanpa kekayaan yang ada di belakang keluarganya. Maka dari itu, saya mengancamnya seperti itu, yang mulia. " Sekali lagi Tensis menjelaskan.

Brayen tersenyum, seolah puas dengan jawaban Tensis.

" Bagus Tensis, menghancurkan satu keluarga bangsawan, cukup mudah bagiku apalagi keluarga Baron." Sekarang Brayen puas.

" Ya, yang mulia." Jawab Tensis.

" Aku akan melakukannya malam ini, jadi panggil dia ke istanaku, aku ingin segera membuat dia menderita karena telah menikahiku." Perintah Brayen, untuk membawa wanita itu.

" Baik, yang mulia. " Tensis menjawab patuh.

Tensis sedikit tidak setuju dengan rencana Brayen, namun dia hanyalah ajudannya saja, Tensis sadar kalau dirinya tidak bisa melawan kehendak Brayen.

|Apa ini sungguh hal yang baik untuk di lakukan, bagaimana jika dugaanku benar, itu akan merugikan yang mulia.|

" Tensis?! Jangan banyak berfikir dan cepat lakukan tugasmu!! " Bentak Brayen.

" Baik yang mulia, hamba undur diri semoga anda di berkahi. " Tensis memberi hormat.

Tensis pergi meninggalkan Brayen, saat Tensis melangkah ke pintu keluar dia dihadapkan dengan seorang perempuan yang cantik bak bunga musim semi, dengan mata biru seindah lautan, rambut yang tergerai panjang bergelombang, bibirnya yang merah dan lembut, serta gaun merah jambu yang indah.

Dia adalah Rose, ratu yang tidak di anggap.

Dia di ikuti oleh dayangnya yang selalu setia padanya, yaitu Layla.

Tensis terkejut dia langsung memberi salam kepada Rose.

" Salam bulan kekaisaran Turnatara, semoga anda di berkahi. " Tensis menunduk kepada Rose.

" Salam tensis. " Rose menjawab dengan kaku.

Sedangkan Brayen dia terlihat tidak suka melihat Rose datang, matanya berubah menjadi sangat dingin, itu sangat jelas terpancar di wajahnya bahwa dia sangat tidak senang.

Tensis segera pergi dari ruangan tersebut, dia tidak mau terlibat pertengkaran di antara mereka berdua.

...----------------...

Ketika aku akan duduk, dia kelihatannya tidak senang.

Dia tidak pernah menyambutku...

Apa yang aku harapkan darinya, jangan berharap apa-apa, setelah semuanya selesai aku akan pergi dari sini.

" Apa yang kamu lakukan? " Tanyanya ketus.

Dia bertanya, dengan menunjukan ekspresi yang jijik kepadaku.

Memangnya apa masalahnya.

" Maksud anda, apa yang mulia? "Aku bertanya, karena memang aku tidak mengerti apa yang dia tanyakan.

" Untuk apa kamu datang keruang makanku? jangan mengotori ruang makan istanaku!! " Ucap dia dengan sinis.

Dia menganggapku kotoran, sudah jelas terpampang di wajahnya, apa aku di matanya terlihat menjijikan, dia selalu seenaknya berfikir macam-macam.

Aku kesal sekali, apa dia tidak berfikir betapa malunya aku di depan para dayang di perlakukan seperti itu, apa dia tidak bisa sekali saja tidak bersikap seperti itu.

" Bisakah anda tidak mempermalukan saya sekali saja? " aku memberanikan diri untuk sedikit melawannya.

" Jika kamu tidak ingin di permalukan, kamu harus berlutut dan menjilat sepatuku terlebih dahulu setiap hari, baru aku tidak akan mempermalukanmu. " Ucapnya penuh kebencian.

Semua dayang terlihat berbisik mengejekku, kecuali Layla, dia menunjukan sikap tidak suka kepada yang mulia, dia kelihatan kesal.

Aku mencoba menenangkan Layla dengan memanggil namanya.

" Laylaa.... " Panggilku pelan.

" Saya yang mulia? " Layla menjawab.

" Tetap tenang. " Tegurku.

" Baik yang mulia." Layla menjawab dengan patuh.

" Yang mulia, sepertinya permintaan anda terlalu berlebihan, sungguh suatu kehormatan bisa menjilat sepatu anda yang agung...

" Namun, itu bukan untuk saya, anda bisa mencari orang lain yang mau melakukannya. " Aku berkata dengan tatapan dingin yang menyeramkan.

" Cih, betapa sombongnya dirimu mengatakannya, jika tidak mau, kamu bisa pergi dari sini, jangan datang ke ruang makanku mulai dari sekarang!!!! " Brayen memperingati dengan sorot mata tajam.

Siapa yang mau sarapan dengannya, aku kesini karena menurutku, dia sudah tidak ada di sini.

Aku selalu seperti itu, aku selalu makan makanana sisa dirinya. Aku sudah cukup di permalukan, lebih baik aku pergi dari ruangan ini.

" Baiklah, saya akan pergi dari sini yang mulia. Semoga anda di berkahi. " Hormatku.

Ketika aku akan pergi meninggalkan ruang tersebut, tiba-tiba dia membuka mulutnya lagi.

" Tunggu sebentar!! " Teriak Brayen.

" Ada apa lagi yang mulia? " Tanyaku tanpa berbalik.

" Dengar semuanya, mulai dari sekarang dan seterusnya Ratu tidak akan dan tidak boleh memasuki ruang makan kerajaan, dan tempat makan ratu bukan di sini, melainkan di kandang kuda. " Dia mengatakan hal yang tidak terduga.

Apa yang dia bicarakan.

Kandang kuda? dia memindahkan tempat makanku di kandang kuda? Apa tidak cukup mempermalukanku dengan mengusirku dari sini, menyuruhku menjilat sepatunya, dan sekarang dia memintaku makan di kandang kuda.

Padahal, para dayang pun masih memiliki tempat yang layak untuk makan.

" Pffffffftt.....Ya ampun, baik yang mulia raja, saya mendengar perintah anda." Seorang dayang menjawab sambil sedikit tertawa seolah mengejek kepadaku.

Aku berbalik dan berbicara dengan suara penuh amarah.

" Apa maksud anda yang mulia? Saya masih seorang Ratu di sini, apa yang mulia tahu? bahwa pelayan! dayang! bahkan tukang kebun istana sekali pun. Masih memiliki tempat yang layak untuk makan. Meski saya ratu yang tidak di anggap saya masih berstatus ratu di sini!! " Tegurku kesal.

...----------------...

BERSAMBUNG...........

SLOWW UPDATE

TINGGALKAM KOMENTAR DAN LIKE

BIAR SEMANGAT.....😉

Terpopuler

Comments

Putri Putri

Putri Putri

aaa aku pait nya knp aku yg sedih ya hati aku kek sakit banget ky di tertusuk sesuatu 😭

2023-04-25

0

Amel Lia

Amel Lia

author keren gambarnya bagus

2023-02-03

0

Amel Lia

Amel Lia

mau ketemu roseeeee

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 (Revisi)
2 CHAPTER 2 (Revisi)
3 CHAPTER 3 (Revisi)
4 CHAPTER 4 (Revisi)
5 CHAPTER 5 (Revisi)
6 CHAPTER 6 (Revisi)
7 CHAPTER 7 (Revisi)
8 CHAPTER 8 (Revisi)
9 CHAPTER 9 (Revisi)
10 CHAPTER 10 (Revisi)
11 CHAPTER 11 (Revisi)
12 CHAPTER 12 (Revisi)
13 CHAPTER 13 (Revisi)
14 CHAPTER 14 (Revisi)
15 CHAPTER 15 (Revisi)
16 CHAPTER 16 (Revisi)
17 CHAPTER 17 (Revisi)
18 CHAPTER 18 (Revisi)
19 CHAPTER 19 (Revisi)
20 CHAPTER 20 (Revisi)
21 CHAPTER 21 (Revisi)
22 CHAPTER 22 (Revisi)
23 CHAPTER 23
24 CHAPTER 24
25 CHAPTER 25
26 CHAPTER 26
27 CHAPTER 27
28 CHAPTER 28
29 CHAPTER 29
30 CHAPTER 30
31 CHAPTER 31
32 CHAPTER 32
33 PENGUMUMAN
34 CHAPTER 33
35 CHAPTER 34
36 CHAPTER 35
37 CHAPTER 36
38 CHAPTER 37
39 CHAPTER 38
40 CHAPTER 39
41 CHAPTER 40
42 CHAPTER 41
43 CHAPTER 42
44 CHAPTER 43
45 CHAPTER 44
46 CHAPTER 45
47 CHALTER 46
48 CHAPTER 47
49 CHAPTER 48
50 CHAPTER 49
51 CHAPTER 50
52 CHAPTER 51
53 CHAPTER 52
54 CHAPTER 53
55 CHAPTER 54
56 CHAPTER 55
57 CHAPTER 56
58 CHAPTER 57
59 CHAPTER 58
60 CHAPTER 59
61 CHAPTER 60
62 CHAPTER 61
63 CHAPTER 62
64 CHAPTER 63
65 CHAPTER 64
66 CHAPTER 65
67 CHAPTER 66
68 CHAPTER 67
69 CHAPTER 68
70 CHAPTER 69
71 CHAPTER 70
72 CHAPTER 71
73 CHAPTER 72
74 CHAPTER 73 ( Revisi )
75 CHAPTER 74
76 PENGUMUMAN
77 CHAPTER 75
78 CHAPTER 76
79 CHAPTER 77
80 CHAPTER 78
81 CHAPTER 79
82 CHAPTER 80
83 CHAPTER 81
84 CHAPTER 82
85 CHAPTER 83 (Revisi)
86 PROMOSI
87 CHAPTER 84 (Revisi)
88 CHAPTER 85 (Revisi)
89 CHAPTER 86 (Revisi)
90 CHAPTER 87 (Revisi)
91 CHAPTER 88 (Revisi)
92 CHAPTER 89 End (Revisi)
93 PROMOSI
Episodes

Updated 93 Episodes

1
CHAPTER 1 (Revisi)
2
CHAPTER 2 (Revisi)
3
CHAPTER 3 (Revisi)
4
CHAPTER 4 (Revisi)
5
CHAPTER 5 (Revisi)
6
CHAPTER 6 (Revisi)
7
CHAPTER 7 (Revisi)
8
CHAPTER 8 (Revisi)
9
CHAPTER 9 (Revisi)
10
CHAPTER 10 (Revisi)
11
CHAPTER 11 (Revisi)
12
CHAPTER 12 (Revisi)
13
CHAPTER 13 (Revisi)
14
CHAPTER 14 (Revisi)
15
CHAPTER 15 (Revisi)
16
CHAPTER 16 (Revisi)
17
CHAPTER 17 (Revisi)
18
CHAPTER 18 (Revisi)
19
CHAPTER 19 (Revisi)
20
CHAPTER 20 (Revisi)
21
CHAPTER 21 (Revisi)
22
CHAPTER 22 (Revisi)
23
CHAPTER 23
24
CHAPTER 24
25
CHAPTER 25
26
CHAPTER 26
27
CHAPTER 27
28
CHAPTER 28
29
CHAPTER 29
30
CHAPTER 30
31
CHAPTER 31
32
CHAPTER 32
33
PENGUMUMAN
34
CHAPTER 33
35
CHAPTER 34
36
CHAPTER 35
37
CHAPTER 36
38
CHAPTER 37
39
CHAPTER 38
40
CHAPTER 39
41
CHAPTER 40
42
CHAPTER 41
43
CHAPTER 42
44
CHAPTER 43
45
CHAPTER 44
46
CHAPTER 45
47
CHALTER 46
48
CHAPTER 47
49
CHAPTER 48
50
CHAPTER 49
51
CHAPTER 50
52
CHAPTER 51
53
CHAPTER 52
54
CHAPTER 53
55
CHAPTER 54
56
CHAPTER 55
57
CHAPTER 56
58
CHAPTER 57
59
CHAPTER 58
60
CHAPTER 59
61
CHAPTER 60
62
CHAPTER 61
63
CHAPTER 62
64
CHAPTER 63
65
CHAPTER 64
66
CHAPTER 65
67
CHAPTER 66
68
CHAPTER 67
69
CHAPTER 68
70
CHAPTER 69
71
CHAPTER 70
72
CHAPTER 71
73
CHAPTER 72
74
CHAPTER 73 ( Revisi )
75
CHAPTER 74
76
PENGUMUMAN
77
CHAPTER 75
78
CHAPTER 76
79
CHAPTER 77
80
CHAPTER 78
81
CHAPTER 79
82
CHAPTER 80
83
CHAPTER 81
84
CHAPTER 82
85
CHAPTER 83 (Revisi)
86
PROMOSI
87
CHAPTER 84 (Revisi)
88
CHAPTER 85 (Revisi)
89
CHAPTER 86 (Revisi)
90
CHAPTER 87 (Revisi)
91
CHAPTER 88 (Revisi)
92
CHAPTER 89 End (Revisi)
93
PROMOSI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!