CHAPTER 5 (Revisi)

Aku mengerutkan kening pada arah percakapan yang tak terduga, kata-katanya menggetarkan hatiku.

Aku menggigit bibirku keras, kenapa dia begitu menghinaku.

" Apa kau tahu bahwa perintah raja lebih di utamakan, kau tidak bisa membantahku!! " Jawabnya dingin.

Sekali lagi aku menggigit bibirku, aku mulai berteriak kepadanya.

" Yang muliaa!!! " Teriakku kencang.

Tetapi bahkan sebelum aku selesai berbicara, Brayen berbalik dengan dingin, menciptakan suasana dingin.

Dan dia berjalan cepat menuju pintu masuk ruang makan.

Dia pergi begitu saja.

Sejak pertama kali aku memasuki tempat ini, semua momen yang bertahan untuk bertahan telah berlalu seperti panorama.

Meskipun ditekan dan ditelan sebanyak mungkin, kesabaranku akan habis.

Akhirnya, aku menangis, menangis seperti anak kecil.

Layla menenangkanku lagi.

" Yang mulia, anda harus kuat dan bertahan. " Ucap Layla.

" Terimakasih, Layla." Ucapku.

" Mari yang mulia, anda harus bersiap untuk pesta malam nanti. " Layla membawaku kembali.

Aku hampir melupakan pesta ulang tahun Ibu Suri malam nanti, aku pasti akan datang sendiri ke sana.

Aku sudah tidak peduli lagi dengan Brayen.

...----------------...

Di sisi lain, kediaman Baron.

Seorang perempuan cantik dengan paras menawan sedang duduk di taman.

Di temani, oleh laki-laki yang cukup tua, mereka berdua sedang bercakap-cakap.

" Ayah, aku akan menjadi pendamping baginda raja nanti, bagaimana menurutmu ayah? " Ucap perempuan itu.

" Itu bagus, tapi kenapa yang mulia memintamu menjadi pendampingnya, sedangkan beliau sudah memiliki seorang ratu di sisinya? " Laki-laki itu bertanya.

" Mungkin yang mulia tidak mencintai yang mulia ratu, aku tidak tahu apa-apa ayah. " Jawab perempuan itu.

|Aku tidak bisa memberi tahu tentang rahasia dari permainan yang mulia raja, sebenarnya aku tidak tertarik dengan yang mulia raja, memang benar dia sempurna dalam segala hal, tetapi aku tidak tertarik untuk menjadi ratu, aku hanya tertarik dengan yang mulia ratu saja, apa benar beliau orang yang jahat. | Pikir perempuan itu.

" Apa kau sudah menyiapkan gaun yang akan di pakai untuk nanti malam ? " Baron bertanya, karena dia tahu bahwa putrinya itu selalu sibuk menyiapkan gaunnya, jika ada pesta.

Putrinya itu hanya tersenyum manja kepada ayahnya itu. Baron tidak mengerti arti senyuman dari putrinya itu.

...----------------...

Kerajaan Leopard merupakan kerajaan tetangga.

" Sepertinya akan ada pesta di kerajaan Turnatara, apakah itu pesta ulang tahun ibu suri? "

" Hamba menjawab yang mulia, yang anda katakan benar. "

Laki-laki itu tersenyum sinis, dan dia bangkit dari singgasana nya.

" Raja Turnatara memang sialan. Dia tidak ingat sama sekali denganku yang merupakan sahabatnya, dia bahkan tidak mengundangku sama sekali. "

Ajudannya terlihat panik, dia takut perkataanya akan terdengar oleh orang lain.

" Yang mulia, mohon jangan bicara terlalu keras, bagaimana jika ada yang mendengarnya. "

" Aku tak peduli. Viktor pokoknya sekarang juga kita ajukan perang pada kerajaan Turnatara!! "

Ajudan yang bernama Viktor itu, semakin panik dengan sikap atasannya, dia bahkan sampai mengeluarkan keringat dingin.

" Yang mulia, anda bercandakan? "

" hey!!! mana mungkin, aku berani mengajukan perang padanya. "

Mendengar ucapan Rajanya, ajudan itu melamun dan dia maju ke hadapan sang raja, lalu dia berlutut layaknya ksatria.

Sang Raja pun kaget, kenapa ajudannya berlutut seperti itu .

Sebelum dia bertanya kepada ajudannya, dia membuka mulutnya .

" Yang mulia, hamba mohon jaga kesehatan anda, saya khawatir jika anda sakit atau lelah. Jika anda sakit saya akan segera memanggilkan tabib istana sekarang. "

Mendengar ajudannya berbicara seperti itu, sang raja terlihat geram.

" Vik...tor. Apa kau berfikir aku gila?!! "

" Hamba tidak berani yang mulia, hamba hanya mengkhawatirkan yang mulia saja. "

" Terserah kau saja, sekarang kirim surat pada kerajaan Turnatara, bilang pada raja gila itu bahwa aku akan datang, bagaimana pun caranya. "

" Haaaaah, baik yang mulia. "

" Apa kau tadi menghela nafas? "

" Tidak yang mulia, hamba hanya menguap saja. "

| Kenapa aku bisa menghormati orang seperti ini. Kelakuannya seperti seorang anak-anak, apa mungkin, masa kecilnya kurang bahagia. Sehingga, beliau sekarang seperti itu, sungguh kasihan sekali yang mulia. |

Viktor menatap Rajanya, dengan mata berlinang seolah dia melihat anak kecil.

" Apa-apaan tatapanmu itu?!! "

" Yang mulia. " ajudanya memelas

" Hey!!! jauhkan pandangan mu itu, kau terlihat seperti ibu yang kehilangan anaknya. "

" Victor, berhenti bermain-main. Cepat kirim suratnya dan persiapkan hadiah untuk ibu suri. "

" Baik yang mulia. "

" Jangan lupa, persiapkan keberangkatanku ke sana. Ingat kereta kudanya harus yang berwarna emas terang. "

" Baiklah yang mulia. "

| Aku jadi ingat, ketika yang mulia pergi dengan kereta emasnya yang berkilau, orang-orang semuanya menutup matanya dengan sapu tangan. Mungkin keretanya kurang indah, kalau begitu aku harus menyiapkan kereta kuda yang sangat berkilau supaya orang lain dapat melihatnya. |

" Heheheheh." Viktor tertawa riang.

" Kenapa lagi dengan anak ini. " Rajanya heran.

...----------------...

BERSAMBUNG........

NANTIKAN PENAMPILAN RAJA LEOPARD DI PESTA IBU SURI NANTI.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***