" Pffftttttttt........
" Hahahahahahah!! kau fikir aku bodoh! Dengan menceraikan mu aku tidak bisa menyiksamu, kamu akan pergi jauh, lebih baik waktu itu kamu mengakui bahwa kamu yang meracuni adikku, dan dengan begitu kamu akan di jatuhi hukuman mati, itu akan lebih cepat, dari pada kamu menikah denganku, dan di siksa di sini!! Hahahahah.... nikmatilah itu ratu, bahkan jika kamu sekarat atau mati sekali pun. Aku tidak akan membiarkannya, sebelum aku puas menyiksamu." Laki-laki itu berteriak dan tertawa.
|Sungguh naif sekali, bagaimana bisa aku melepaskan dia dengan cara bercerai, itu terlalu ringan, aku akan menyiksanya terlebih dahulu, aku akan membuatmu tenggelam dalam kegelapan, dan keputusasaan yang mengerikan di bandingkan dengan kematian.|
Dengan kata - katanya yang tajam dan terasa menyakitkan bagai mata pisau yang tajam, dia meninggalkan ruangan begitu saja, aku yang masih syok dengan ucapannya, tumbang ke lantai.
Aku menangis, berapa banyak hinaan yang dia lontarkan untukku, rasanya hatiku seperti di iris pisau sedikit demi sedikit, rasanya sesak.
Aku berfikir, mengapa nasib ku harus seperti ini. Namun aku harus tetap menahannya, walau terasa menyakitkan, aku harus bertahan.
" Bertahan...huuuuu, ughhhh...hikss."
Rasanya sesak sekali, aku harus kuat, hapus air mata ini, jangan sampai orang lain melihatnya.
Setelah kaisar pergi, semua dayangku masuk kembali, mereka tercengang melihatku yang sedang terduduk di lantai dan menangis, ada yang merasa kasihan dan juga ada yang menghina.
" Yang muliaaaaa, anda tidak apa-apa, hikssss.....yang mulia...ughh...saya sangat khawatir. " Layla dengan cepat menghampiriku.
Layla yang menangis sambil mengucek matanya yang basah karena air mata, dia mungkin merasa kasihan kepadaku, sedangkan yang lain hanya mengejekku.
Mereka berbisik di hadapanku seolah itu tidak terdengar.
Namun nyatanya.
" Beraninya dia menikah, dan jadi ratu di sini, dia memang pantas di buang oleh yang mulia."
" Dasar j*l*ang, jika bukan perintah ibu suri aku tidak akan mau melayaninya."
Seperti itulah, mereka menghinaku.
Namun aku punya satu dayang yang setia dan baik padaku, dia adalah Layla Domenix.
Layla merupakan gadis kecil berusia 15 tahun yang masuk ke istana akibat keluarganya yang bangkrut karena hutang, dia dulu merupakan seorang bangsawan.
Namun, di karenakan kedua orang tuanya meninggal dia harus melunasi hutang-hutang tersebut.
Saudara- saudara dan kerabatnya, memaksa dia untuk menikah dengan laki-laki tua yang kaya.
Tetapi, layla menolak, dia memutuskan untuk bekerja sebagai dayang di istana ratu untuk melunasi hutang keluarganya.
Layla, menganggapku sebagai kakaknya, dia tidak percaya rumor yang menyebar tentangku yang telah membunuh adik kaisar.
" Layla, berhentilah menangis, aku baik- baik saja. " Aku menghibur layla dengan mengatakan aku baik-baik saja, namun tentu itu tidak benar.
" Mari yang mulia, saya akan mengantar anda kembali ke kamar. " Layla meraih tanganku dan membantuku berdiri, dia mengantarku kembali ke kamar.
...----------------...
Ruang kerja Brayen.
Brayen yang kembali ke ruang kerjanya, terlihat sangat kesal.
" Tensis, mana dokumen yang harus ku urus?" Tanya Brayen.
| Sungguh hari yang memuakkan, aku membuang-buang waktuku karena dia ( ratu ).| Pikir Brayen muak.
Tensis terlihat kesusahan karena banyaknya dokumen yang belum di selesaikan.
" ini, yang mulia. " Tensisi memberikan dokumen tersebut.
Brayen, menggosok wajahnya kasar dan berkata.
" Pekerjaanku jadi menumpuk seperti ini, haaaah. " Helaan nafas keluar dari mulutnya.
" Tensis selidiki lagi kenapa dia (ratu) menemui ibu suri. " Brayen memberi perintah.
| Aku harus menyelidikinya, entah apa yang di rencanaka ibu suri dan dia (ratu), aku harus mengetahuinnya. | Pikir Brayen.
" Baik yang mulia, saya akan menyelidikinya. "
Tensis menjawab dengan patuh, dalam batinnya dia berkata.
|Yang mulia raja begitu membenci yang mulia ratu, menurutku yang mulia ratu tidak seburuk itu, saya melihat yang mulia membagikan makanan dan koin kepada rakyatnya, beliau juga terlihat tulus. bagaimana jika saya memberitahu yang mulia raja, Haaah aku tidak usah ikut campur, yang mulia sangat menakutkan jika sedang marah.| Pikir Tensis.
Brayen melihat tensis bengong seperti sedang memikirkan sesuatu, kemudian dia menegurnya.
" Tensis!! " Tegur Brayen.
Tensis pun tersadar dari fikirannya, dan segera menjawab Brayen.
" Ada apa yang mulia? "
Mata dingin brayen melihat Tensis dan bertanya lagi sekaligus menegurnya.
" Apa kau mendengar perintahku?! " Tanya Brayen.
Tensis begidik karena hawa yang di pancarkan brayen sangat dingin dan membuat tubuhnya gemetar.
" Ya, Saya mendengar perintah yang mulia. " Jawab Tensis.
| Betapa menakutkannya beliau. Beliau memang tampan, tapi dia sangat dingin dan muka tembok, mungkin jika bukan orang terdekat mereka akan lari ketakutan melihat yang mulia raja. | Pikir Tensis.
Brayen memang tampan, dia menjadi raja termuda diusia 18 tahun, dan menjadi satu- satunya laki-laki tertampan di kerajaannya, kekurangan brayen adalah, dia tidak bisa membuka hatinya dan terkesan dingin.
" Kau boleh pergi Tensis. Ahhhh dan ingat juga, aku ingin menugaskanmu untuk menyewa wanita yang bersedia menemaniku pergi ke pesta ulang tahun ibu suri, aku ingin mempermalukan dia. " Perintah Brayen.
" Baik yang mulia, hamba undur diri. Salam, mentari kekaisaran Turnatara, semoga anda di berkahi. " Tensis pergi meninggalkan ruangan Brayen.
Sedangkan Brayen terlihat tersenyum dingin.
|Kita lihat saja rose, kau akan tersiksa di sini. Aku berjanji kepada adikku untuk membalaskan penderitaannya. Tunggu saja ini baru permulaan.| Pikir Brayen.
...----------------...
Bersambung.......
Gambaran Tensis!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Amel Lia
ganteng bangett tensiss...
2023-02-03
0
mirin Mika
visualnya keren2 semua😍
2022-10-21
0
Supi
mampir
2022-08-20
0