Setelah kegiatan outbound dan family gathering, aktifitas di kantor kembali seperti biasa.
Tetapi ada sedikit perubahan pada cara pandang karyawati terhadap manajer mereka, setelah mengetahui tentang status pernikahannya.
Mereka mencoba untuk menikmati karakter 2 petinggi di kantor mereka, yang tanpa senyum dan irit bicara.
" Eh Kulkas 1 checked!! "
" Kulkas 2 otw!! "
Itulah sebagian dari cara mereka menghibur diri, ketika melihat atasan mereka memasuki ruangannya.
Setelah berminggu-minggu, julukan 'kulkas' akhirnya sampai ke telinga Khalis dan Dimas.
" Saya kulkas 1 ?? berarti kamu kulkas 2 ?? "
" Sepertinya begitu Pak "
" Hmmm kulkas seperti apa yang mereka bayangkan yaa?? 2 pintu dengan teknologi inverter??? atau ion plasmacluster?? "
" Pak?? Pak Bos sehat?? "
" Alhamdulillah. Hmmm lucu juga, saya jadi kulkas 1, semoga kulkas eksklusif dengan teknologi terbaru!! "
Dimas antara ingin tertawa dan bingung, kenapa atasannya ini tiba-tiba saja menjadi aneh.
" Ketawa aja Dim, kamu kan kulkas 2 "
Dimas pun tertawa lirih.
" Well, at least I find it lil bit fun with that nickname " lanjut Khalis.
" Pak Bos ga marah?? tersinggung?? " tanya Dimas hati-hati.
" Why should I?? saya anggap ini adalah panggilan sayang kalian ke saya, though jelas itu bukan. But I just take it as a compliment. Daripada stress, kesal ga jelas, ya kan. Just take it easy. Saya itu bukan orang yang mudah marah atau tersinggung "
" Oiya, they call me Pak Bos juga, kalian janjian?? atau memang kebiasaan disini memanggil atasannya dengan panggilan 'Pak Bos' ?? "
" Hmmm ga sih Pak. Mungkin karena Bapak jarang berinteraksi dengan karyawan, lebih sering memberikan perintah "
" Hmmm jadi maksudnya I'm bossy?? "
Dimas seketika itu pun salah tingkah.
" Aduuh Dim, santai aja sih! kamu kenapa takut begitu??! saya ga gigit!! sudah jinak!! sudah divaksin!! kalau pun gigit, aman!! " canda Khalis yang membuat Dimas semakin heran dengan kepribadian atasannya.
" Anggap saya punya kepribadian ganda " lanjut Khalis yang membaca kebingungan Dimas.
" Saya seperti ini untuk menghilangkan stress, kamu kan juga harus relax, jangan terlalu serius. Tapi karakter saya kalau berhadapan dengan karyawan memang langsung berubah menjadi lebih serius, mungkin terlalu serius. Tapi buat saya yang penting target kerja tercapai, lingkungan kerja kondusif "
Dimas pun mulai belajar memahami karakter atasannya itu dan beradaptasi dengannya.
Suatu ketika di saat makan siang,
" Kulkas 1 dan 2 bagaikan magnet di pintu kulkas, tak terpisahkan tetapi begitu indah menghiasi kulkasnya "
Tawa pun berderai di kantin kantor.
" Ma, kamu sudah pernah ngobrol sama Pak Bos?? " tanya Clara.
" Belum, dipanggil juga belum, kan ada Bu Dewi yang langsung berususan sama Pak Bos, aku backing vocal aja "
Tawa pun kembali mengisi makan siang mereka.
" Ternyata Rahma error juga yaa "
" Aku belum seberapa, mungkin cuma 1/4 dari 'Suhu' error ku "
" Memang ada ?? "
" Ada, tapi rahasia, ilmunya ga dibagikan, eksklusif pokoknya "
" Haadeee memang semakin error!! "
" Ehmm aku mau buat pengumuman " tiba-tiba Nashwa yang sedari tadi hanya mendengarkan, berbicara.
" Pengumuman apa?? " tanya Clara.
" In syaa Allah, bulan Januari aku mau nikah, setelah itu aku resign "
" Selamaaat!!! "
Teman-temannya pun segera menghambur kearah Nashwa dan memeluknya bergantian.
" Eh tapi, kok resign?? " tanya Rahma.
" Calonku baru dipindahkan ke Semarang, jadi aku yaaa ngikut ke sana "
" Trus kamu disana kerja lagi atau jadi ibu rumah tangga?? "
" Di suruh di rumah aja, katanya tekuni saja hobby menjahitku. Siapa tahu suatu saat bisa punya butik hasil desain dan jahitanku sendiri "
" Oooouuuu sooo sweet " komentar mereka kompak bagaikan paduan suara.
" Suami idaman "
" Yaaa aku jadi sendirian dong " ucap Rahma yang akan kehilangan teman kostnya.
" Maaf Ma, tapi aku kan selalu di hati walau jauh di mata "
" Percakapan unfaedah ini disponsori oleh ibu kantin terhits!! Bu, tambah 2 tahu isinya yaa!! " celutuk Satya.
" Hmm kita lama-lama jadi pasukan error juga nih!! "
" Yang penting tetap eksis!! ya khaaaan??? "
" Iya dong Kakaaaaak!!! "
Rahma berencana untuk memberikan hadiah terbaik untuk Nashwa, karena kebaikannya selama ini.
Sepulang kerja ia menghubungi kakak sepupunya, Dona.
" Mbak, mau nanya "
" Tanya apa?? "
" Ada teman kerja mau nikah, dia hobby menjahit. Kasih kadonya apa yaa, yang berkesan "
" Mesin jahit multifungsi "
" Serius Mbak?? "
" Iya, berguna 100%. Nih bisa untuk obras, neci dan pasang kancing " jawab Dona yang sekalian mencarinya di aplikasi belanja online.
" Aku kirim ke kamu yaa "
" Makasih Mbak, tapi pasti mahal "
" Kamu kan bisa patungan sama teman kamu yang lain, coba ngobrol sama mereka "
" Iya sih. Selain itu apa Mbak?? "
" Yaaa biasanya pengantin baru itu butuh dinner set, aku dulu pernah ngado japanese table ware ke teman SMA. Jadi ada piring kotak, mangkuk, gelas, sumpit "
" Iiii lucu, cari dimana Mbak?? "
" Aku dulu beli di Daiso, Artha Gading "
" Yeee, di Jakarta itu sih!! "
" Beli online aja sih, banyak kok "
" Oiyaa bener!! Mbak Dona memang selalu dapat diandalkan!! "
Rahma segera berjalan-jalan di tempat belanja online untuk mencari hadiah pernikahan Nashwa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments