Lan pun terkejut, tangannya bisa diangkat "Hah iya, telpon papa suruh datang kemari, sekarang Gayatri" Ucapnya sambil menitikkan airmata, tapi belum bisa mengelap
"Tuan Leong" Tiba tiba seseorang berpakaian sama memanggil pria dewasa tadi
"Ya, ada Ada?" Jawabnya
"Ada seseorang ingin berjumpa dengan anda" Ucap pemuda yang diduga anak buahnya
"Oh iya tunggu sebentar" Jawab Leong
"Oh, nama anda tuan Leong ?" Tanya Gayatri sedikit familiar
"Iya, perkenalkan, nama saya Jhon Leong" Ucapnya rama "Baiklah ayo, kita ke bed sebelah sana" Leong menunjuk segerombolan orang orang berbaju sama dengan dirinya, dan semuanya sibuk melakukan pijat refleksi kepada pasiennya
Setelah sampai disana, Lan akan diangkat oleh anak buah Leong
"Tunggu. Tuan Lan mau diangkat kesitu?" Tanya Gayatri sambil menunjuk bed, yang berlubang dibagian kepala
"Iya biar relax nona" Ucap anak buah Leong
"Oh"
"Boleh kami angkat nona?" Sambungnya
Gayatri belum menjawab asistennya Leong, tapi dia malah bertanya pada Lan "Mas Lan mau? biar sembuh ya?"
Sedikit ingin, sedikit takut "Ya, aku mau"
Akhirnya, dua orang anak buah Leong mengangkat Lan
Lan Telentang,
Pertama kali Lan dipijat adalah bagian punggung. Karena Lan ditidurkan, dan langsung ditengkurepkan.
Leong meraba mencari titik syaraf yang lama tidak bergerak. Dengan keahliannya, badan Lan yang tadinya lentur, mulai bergerak karena rasa sakit.
Kemudian bagian kakinya, Lan hanya diam karena tidak ada rasa, namun lama kelamaan, Lan mengaduh kesakitan
"Adew adew, Gayatri tolong aku. Sakit..."
Gayatri menyaksikan sampai terharu. Setiap malam Gayatri meng olahragakan Lan, hanya menepuk nepuk agar tubuh Lan tidak terlalu diam
Leong kembali beraksi, sampai badan Lan, yang tadinya lemas seperti tidak bertulang, kini tulang Lan seperti tumbuh kembali. Badannya mulai berbunyi khas tulang yang ditekuk
Kretek
"Addddaaaaa !!" Jerit Lan
Kretek
"Sakkiiit..!!" Kembali Lan mengadu kesakitan
"Dia sudah mengadu kesakitan, tandanya, tulang dan ototnya mulai kembali bekerja" Ucap Leong diselah selah pemijatannya
Kembali Leong membuat Lan mengadu kesakitan
Kretek kretek krakkk
"Gayatri....!! Aku sakit....!!"
"Ahahaha, sakit kok nyebutnya istrinya haha" Leong tertawa
Gayatri hanya diam, bingung mau ngomong apa. Sedikit cemas, takut kalau mas bosnya malah tambah ringsek
"Ayo, anda harus bisa duduk sendiri tuan Lan" Ucap Leong, agar Lan duduk sendiri
Lan mulai usaha untuk duduk sendiri, namun usahanya berkali kali belum membuahkan hasil
"Tidak apa apa jangan dipaksa" Leongpun merebahkan tubuh Lan lagi "Apa, biasanya tuan Lan bisa mengangkat badannya seperti tadi?" Tanya Leong pada Gayatri
"Tidak bisa sama sekali" Jawab Gayatri
"Berarti tubuh benar benar diam tak bergerak sama sekali ya? "
"Iya ko"
Leong tersenyum "Anda orang Indonesia ya?"
"Kok, koko tau?"
"Ahaha" Leong tertawa "Yang memanggil sebutan koko itu cuma orang Indonesia. Dan satu lagi, logat bahasa, tak bisa dicuri" Ucapnya sambil tersenyum
"Kulit kulit ko" Kepo Gayatri, sampai membuat Lan mendengus kesal
"Kulit bisa dibedakan, tapi agak sulit. Karena sekarang, banyak sekali orang yang kulitnya putih tapi putih jadi jadian" Jawab Leong, tapi tangan Leong tetap bekerja mencari titik syaraf lainnya, yang ada pada kaki Lan
"Hah, sini coba, bandingkan kulit anda dengan suami anda" Ucapan Leong membuat mata Gayatri mau copot, tapi tidak dengan Lan. Lan tersenyum. Apalagi tangan Leong tidak memegang tubuhnya, karena tangan Leong seperti mengandung sengatan
Leong menempelkan lengan Gayatri dan lengan Lan "Kalian sama sama putih, tapi kulit suami anda lebih putih, sedangkan kulit anda sedikit ada langsat langsatnya, betul tak"
Gayatri tersenyum kikuk, baru kali ini, kulitnya dibandingkan dengan mas bosnya
Leong kembali fokus pada kaki Lan, agar Lan bisa berdiri
Dengan konsentrasi penuh, Leong mengeluarkan aksinya kembali
Gletok Kratak Kletek Krak
Lan menjerit jerit, dan tanpa sadar, tangan yang beberapa jam lalu masih mati suri, kini tangannya sudah diatas wajahnya, tepatnya menutupi mulutnya yang menjerit jerit karena sakit yang tidak tertahankan
"Sudah" Ucap Leong, sambil menunjuk tangan Lan yang masih menutupi wajahnya sendiri
Gayatri yang tadi harap harap cemas mendekati Lan
"Mas Lan, kenapa wajahnya ?" Gayatri tersenyum sambil menitikkan airmata tak percaya
Lan menurunkan kedua tangannya, hingga wajah Lan terlihat "Hah, iya Gayatri, tanganku bisa diangkat"
Tangan Lan dua duanya diangkat keatas, menyambut Gayatri untuk dipeluk
Gayatri hanya terdiam belum faham
Leong mencolek Gayatri "Ayo suaminya dipeluk, biasanya anda yang meluk kan? sekarang gantian, peluk suaminya"
Dengan ragu dan ingin menjelaskan, bahwa dirinya bukanlah istrinya, tapi nanti panjang dramanya. Akhirnya, Gayatri memeluk Lan dari atas "Selamat ya tuan, tuan sudah bisa gerak"
Mereka terharu, sampai banjir airmata, lupa kalau disini tempat umum
"Sudah sudah lepas ya, jangan sampai asistenku pada ileran" Ucap Leong dengan gelak tawanya
Gayatri mengurai peluknya pada Lan
"Sekarang, satu lagi. Ini bagian yang paling disukai istri" Leong berbicara sampai matanya tinggal segaris. Artinya, Leong tertawa kaku
Leong mulai mencari titik syaraf dipangkal paha
Nyet
Leong memencet daerah yang berdekatan dengan area perkakas milik Lan
"Aaakkkh" Lan lagi lagi menjerit, kaget campur sakit
"Haha, sudah lama ini nggak dipakai kan? masih bagus, masih bagus" Ucapnya tetap dengan tersenyum
Pasangan majikan dan ajudan ini tambah salah tingkah
"Sekarang bangun, ayo duduk"
Lan duduk dibantu anak buah Leong
"Sekarang, bisa berdiri ? ayo coba?" Leong sedikit membantu Lan untuk berdiri
Gayatri sudah sorak sorak tidak percaya
Lan berdiri diam, kaki Lan agak gemetar
"Ayo tuan Lan, sekarang berjalan, peluk istrinya"
Jarak mereka hanya satu meter, tapi butuh waktu yang agak lama, karena Lan takut jatuh
"Jangan takut jatuh, nanti kita bantu. Kaki diangkat" Leong terus memberi semangat dan juga titah
Lan mengangkat kakinya untuk melangkah
"Iya, ayo lakukan"
Lan berusaha dan berkonsentrasi penuh
Satu langkah
Dua langkah
Tiga langkah
Buettt
Lan memeluk Gayatri
Gayatri yang dipeluk merona malu, biasanya punggungnya tidak ada yang mengusap jika dirinya mencoba mengangkat tubuh Lan. Kini sebaliknya, Lan yang memeluk Gayatri dengan kencang
Leong dan orang disekitarnya bertepuk tangan menyaksikan momen yang mengharukan untuk orang seperti Lan
Ternyata, tepuk tangan itu masih menggema, membuat pasangan yang berpelukan itu mengurai
Plok plok plok
"Lan Sahwa... " Seorang mama terharu, dan langsung memeluk putranya, begitupun papanya. Zhan tidak kuat membendung airmata nya yang hampir pecah
"Sahwa, papa benar benar tidak percaya nak" Zhan memeluk Lan, sampai Mayleen juga kepeluk sampai sesak nafas
"Pa, papa.. Lepasin mama" Cicit Mayleen
WAH HAHAHAHA
Semua yang menyaksikan momen peluk pelukan, tertawa terpingkal pingkal
Leong mencolek lengan Gayatri "Mertuanya?" Leong menunjuk Mayleen dan Zhan
Gayatri terdiam
"Eh, peluk sana. Mertuanya kok nggak dipeluk"
Gayatri stres tujuh keliling.
"Bisa dipecat aku, tidak sopan peluk peluk majikan" Hati Gayatri meronta
BERSAMBUNG.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Rahma Inayah
lucu gayatri suka pakai bjs cmapur2..
2022-02-18
0
NaMika
antara terharu dan ngakak😂😂😂
2021-10-11
0
Maniak Tenis meja
ayo om leong..LAN biar bs jln
2021-10-06
1