...ILUSI TAKDIR 2...
Sinar mentari mulai menelisik seluruh sudut kota. Menyinari setiap celah-celah kota X. Dua kelopak mata indah membuka matanya, terkena terpaan sinar mentari yang begitu terang. Maura terbangun dari tidurnya. Ia memandangi setiap sudut ruangan tempat ia berada. Kelopak mawar yang bertebaran, pecahan gelas wine yang berserakan, dan beberapa helai pakaian yang tergeletak begitu saja di lantai. Air matanya mulai menetes di kedua pipi, mengingat kejadian tadi malam. Semua yang di miliki kini telah hilang. Kehormatan, harga diri, dan mahkota sebagai seorang wanita telah hilang bersama malam itu.
Maura mengalihkan pandangannya pada pria yang tengah tertidur lelap. Kelopak mata yang sedang tertidur, bulu mata yang tidak terlalu panjang namun terlihat lentik, lekukan wajah yang tampak terlihat jelas mengulaskan ketampanannya. Sungguh pemandangan yang eksotis. Maura menatap pria itu lekat- lekat mengenang apa yang sudah terjadi.
Ku pikir dia adalah pria tua hidung belang, tapi ternyata dia pria muda yang tampan. Batin Maura.
"Aishh apa yang ku pikirkan astaga ... Maura," gumam Maura dalam hati sambil menggeleng- gelengkan kepala, menyingkirkan pikiran yang tidak- tidak.
"Aku harus segera pergi atau dia akan bangun," ujar Maura lagi. Lalu, segera memakai pakaiannya kembali. Ia memungut jas pria itu dan memakainya sebagai perlindungan karna tidak mungkin ia keluar dari club menggunakan pakaian yang sangat pendek.
Ia menatap pria itu sekali lagi, dan mengambil sebuah note yang ada di laci meja kamar itu. Menuliskan sebuah note berisi no. rekening dan pesan singkat yang berbunyi
Aku butuh 5 M tolong transfer ke no. rekening ini.
Dan menempelkan nya pada lampu tidur di sebelah sisi pria itu. Lalu, melangkah keluar meski tubuhnya terasa remuk dan nyeri karna kejadian tadi malam. Ia meninggalkan pria itu yang masih asik bergelut dengan tidur nyenyaknya.
...----------------...
"Nona, kita sudah sampai!" seru sopir taksi pada Maura. Ia melihat sekelilingnya dan tampaklah rumah mewah dan megah berdiri kokoh di sisi kanan jalan.
"Terima kasih Pak," ujar Maura lalu memberikan beberapa lembar uang pada sopir taksi. Ia memandangi rumah mewah yang menjadi saksi kenangan masa kecilnya dan kini juga menjadi saksi atas pembantaian nasibnya. Air mata tidak pernah putus mengalir dari kedua pelupuk matanya yang indah. Sejak peristiwa kemarin malam membuat mata indah Maura bengkak.
Maura melangkahkan kakinya memasuki rumah kediaman Karavan. Bangunan yang seharusnya menjadi tempat berlindung namun menjadi sarang buaya yang siap melahap ia kapan saja. Rumah yang seharusnya menjadi miliknya. Namun direnggut paksa oleh ibu dan saudari tirinya dengan segala upaya kelicikan
"Ouch ... sepertinya Maura Karavan sudah kembali dari malam panasnya," ujar Catlin saat Maura memasuki rumah. Mendengar suara mengejek Catlin membuat langkah Maura terhenti. Ia menatap Catlin dengan tatapan sendu. Ia tak punya keberanian lagi untuk membalas ucapan hinaan Catlin. Hanya diamlah pilihan satu-satunya. Ia merasa bahwa dirinya adalah wanita hina dan tidak suci lagi, yang ada hanya ke frustasian dan rasa jijik pada diri sendiri.
"Kamu tampak begitu lelah, apa kamu sangat bergairah saat melayani pria hidung belang itu?" ucap Catlin dengan nada merendahkan, dan memperhatikan wajah Maura dari dekat.
"Ouh ck, ck. Mari kita lihat, kamu bahkan memakai pakaian pria itu. Astaga dan lihat ini ada bekas merah di lehermu. Wow ... ada 30 tanda. Sepertinya aku tidak salah lagi kamu begitu menikmatinya," lanjut Catlin lagi, sambil memeriksa leher Maura yang penuh dengan tanda merah.
Tidak ingin mendengar Catlin yang terus menghina dirinya. Maura memilih pergi menuju kamar daripada terus-menerus mendengar ocehan dan hinaan dari Catlin.
"Hei ... kamu mau kemana? Aku belum selesai bicara!" teriak Catlin, akan tetapi tidak di hiraukan oleh Maura. Ny.Aurora yang melihat pembicaraan itu dari lantai dua hanya tersenyum senang penuh kemenangan.
...----------------...
CLUB KATARINA
"Ahh ... kepala ku pusing sekali," ungkap pria yang baru saja terbangun daru tidurnya, Sambil memijat kepalanya ringan.
Melihat sekelilingnya yang berantakan dan suasana kamar club, yang membuat ia teringat dengan kejadian tadi malam.
"Huh, seharusnya ini tidak terjadi. Ini semua gara- gara Gery yang membuatku minum obat perangsang, tapi dimana wanita itu?" ujarnya dengan nada kesal. Ia menyingkap selimut disampingnya. Terlihat jelas ada bercak darah pada sprei itu.
TOK
TOK
Suara pintu di ketuk bersamaan dengan seorang pria dengan penampilan rapi dan formal masuk ke dalam kamar.
"Tuan Muda Rojer, Saya sudah menyiapkan pakaian Anda," ujar pria itu yang tak lain adalah EDENT BLOZE sekertaris ROJER WANG. Ceo tampan perusahaan SUNRISE IT, perusahaan IT terbesar di kota X.
Tak sengaja Rojer melihat note yang tertempel pada lampu tidur di samping ranjang. Ia mengambil dan membacanya, yang ada hanya hanya no. rekening dan sebuah pesan singkat.
"Heh ... hanya gadis murahan. Edent transfer uang sesuai yang tertulis di note ini!" titah Rojer. Lalu, memberikan note tersebut pada Edent.
...----------------...
Maura yang telah sampai di rumah sakit dengan menenteng tas berisi beberapa potong pakaian Tuan Karavan. Sebelumnya Maura menuju ruang administrasi untuk membayar tagihan operasi, yang sebelumnya ia telah mengecek apakah uang yang di minta pada pria itu telah masuk ke rekeningnya.
Ia bergegas menuju ruang UGD tempat Tuan Karavan di rawat. Belum sempat Maura masuk ke ruangan itu, ada beberapa perawat yang membawa pasien yang sudah tertutup kain putih keluar dari ruang rawat Tuan Karavan.
"Itu tidak munkin Papa kan," lirih Maura dengan mengulas senyum. Namun, matanya tidak bisa menahan tangis yang pecah begitu saja. Dokter yang menangani Kuan Karavan menghampiri Maura.
"Maaf kau terlambat, aku sudah melakukan yang terbaik. Maafkan aku, ia menghembuskan nafas terakhirnya pukul 20:00," ujar dokter sambil mengelus pundak Maura.
"Akhhh tidak! Ini tidak munkin hiks ...hiks ...," teriak Maura dengan tangisan yang menggema di sudut ruang tunggu itu. Meratapi kepergian ayahnya yang mendadak.
...----------------...
Beberapa minggu usai pemakaman Tuan Karavan. Maura yang masih syok dan bersedih di tinggalkan orang yang terkasih. Mulai merasakan ada yang aneh dengan perutnya. Setiap pagi setelah bangun tidur ia selalu mual- mual tidak jelas.
Karena diliputi rasa penasaran dan mengingat kejadian malam itu, Maura memberanikan diri membeli tespek untuk memastikan tidak ada yang salah pada dirinya.
Namun, sepertinya takdir berkata lain. Tespek yang digunakan memperlihatkan 2 garis merah yang sangat jelas. Menandakan saat ini ia tengah mengandung.
"Hiks ...hiks ... ini tidak munkin," gumam Maura dalam tangisnya.
"Astaga, kamu hamil," ujar Catlin yang tiba- tiba mengejutkan Maura. Catlin yang tidak sengaja melewati kamar Maura melihat Maura sedang memegang alat tespek itu. Ia penasaran dengan apa yang di lakukan Maura hingga ia masuk ke kamar Maura tanpa sepengetahuan sang pemilik kamar.
...----------------...
Usai kejadian kehamilan Maura yang juga di ketahui oleh Ny.Aurora. Maura terus menerus di hujani dengan hinaan dan cacian dari ibu dan saudari tirinya.
Karena sudah tidak tahan lagi Maura memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah. Malam harinya Maura mengemasi barang-barangnya dan memesan tiket pesawat lewat teman kampusnya.
"Pah, maafin Maura ya. Maura sudah gagal menjadi seorang putri yang terhormat," ujar Maura memandangi foto Tuan Karavan dan mengecupnya lembut.
Ia melangkah pergi keluar dari kamarnya dengan perlahan tanpa menimbulkan suara agar ibu dan saudari tirinya tidak mengetahui kepergiannya. Jika tidak, Maura akan di buat menjadi bulan- bulanan hinaan oleh mereka.
...----------------...
...****************...
🌸to be continud🌸
hhhhmmm udah dulu ya untuk kali ini kalo reader penasaran jangan lewatkan eps selanjutnya oke dan eps-eps selanjutnya biar tahu kisah nov ini dan juga maaf kalo masih campur adul soalnya karya pertama😙 jadi di maklumi ya readers.. oh iya kalo kalian suak dan mendukung nov ini jangal lupa ya tinggalin jejak(komentar) biar aothor makin semnagat untuk lanjutin karyanya dan jangan lupa ide2 cemeralng dari para reader supaya author ngak kehabisan ide buat cerita ini ya reader mohon bantuanyanya😁😁😁
jangan lupa vote komen like dan tambah ke rak favorit
kalo komen like dan vote nya banyak author janji akan up setiap hari.
oke dadah👋👋👋
salam manis aouthor:cymut❤😍😙
semoga terhibur ya readers❤❤ I❤U😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Badriah Zen
masih baca Thor,..
2022-08-26
1
Nonny
ya,kasihan tuan xaravan meninggal
2022-02-23
1
Cymut❤
itu si rojer tuh... ngamilin orang kagak di cari anak orang...😂
2021-12-04
0