...ILUSI TAKDIR 4...
"Ma, aku sudah selesai merapikan kamarku," ujar Charlote sambil mencuci tangan pada wastafel. Maura yang masih bergelut sibuk merapikan kamarnya hanya berdehem dengan di hiasi senyum tipis di bibirnya. Mendengar anak kecilnya yang cukup mandiri dalam membereskan barang- barang.
Cup.
Charlote mendekat ke arah Maura dan mencium pipi ibunya dengan penuh kasih sayang. Kecupan Charlote pada Maura membuat Maura sadar dari kesibukan beres-beresnya. Ia berbalik menghadap Charlote putra satu-satunya dengan senyum yang di buat semanis munkin. Melihat Maura tersenyum, membuat Charlote merasa senang dan tersenyum memperlihatkan gigi-gigi susunya yang berderet indah.
"Awww ... Ma sakit," ujar Charlote tiba-tiba karena Maura malah menjewer telinganya, membuat ia mengerang kesakitan.
"Kau ini sangat nakal ya, mencium Mama tiba-tiba seperti itu," cibir Maura dengan senyum nakal, membuat ekspresi Charlote berubah menjadi kesal dengan bibir yang dimonyongkan ke depan.
"Huhh, Mama seharusnya bersyukur bisa dicium oleh anak setampan aku, orang- orang juga bahkan mengantre hanya untuk berfoto denganku hhh," ucap Charlote dengan percaya diri sambil menunjukkan smirk coolnya.
"Dasar ya, kau ini memang sombong. Ha ... ha ..., sifat siapa yang munkin kamu turunkan hingga bisa sesombong ini, ha ... ha ...," tawa Maura sambil menyerang Charlote dengan gelitikan mematikan. Charlote tertawa terbahak- bahak karna gelitikan Maura yang sangat geli yang sedang menggelitik perut kecilnya.
"Ha ... ha ... Ma--ma geli!" teriak Charlote kegelian berusaha untuk menghindari serangan gelitikan Maura.
"Tentu saja, ha ... ha ... sifat sombong ini menurun dari Mama, ha ... ha ... geli akhh ... ha ... ha ...," ucap Charlote lagi, menyatakan bahwa sifat sombongnya menurun dari Maura.
"Ohh ya, apakah menurun dari mama? Mana munkin mama menurunkan sifat sombong ini pada mu," timpal Maura menyangkal sifat sombong Charlote menurun darinya. Maura bukan tipe wanita yang sombong malah sebaliknya, ia adalah tipe wanita ideal yang selalu merendah di hadapan orang lain.
"Jika bukan dari mama, lalu dari siapa?Pasti menurun dari Papa ... ha ...ha ...," tawa Charlote menebak sifat itu menurun dari siapa.
Maura langsung menghentikan serangan gelitikannya saat mendengar Charlote menyebut kata papa. Ia tidak ingin membahas dan mengatakan siapa ayah kandung dari Charlote. Ia sudah berusaha melupakan siapa dan seperti apa ayah Charlote karena hidup bersama Charlote sudah lebih dari cukup untuknya.
"Sepertinya kamu lapar, Mama akan buatkan makan malam dulu," ucap Maura, lalu mulai bangkit dari duduknya. Dua tangan kecil Charlote menghentikan Maura yang hendak pergi ke dapur.
"Ma, aku janji tidak akan menyebut kata papa lagi," ujar Charlote dengan pandangan manik mata yang merasa bersalah. Charlote tahu setiap ia menyebutkan kata papa, maka ekspresi Maura akan berubah dengan ekpresi yang susah di artikan. Ia tidak ingin membuat Maura merasa sedih atau banyak pikiran dengan kata-katanya. Maura sendiri sudah sering melarang Charlote untuk menyebut kata papa, sebab kata itu sangat mengganggu Maura.
"Mama, jangan menunjukkan ekpresi jelek ini lagi. Sebagai gantinya aku akan membereskan kamar Mama, dan menghiasnya dengan sangat indah." Charlote membelai pipi Maura dengan lembut sambil tawa kecil menghiasi bibir Charlote.
"Benarkah? Baiklah Mama serahkan kamar Mama padamu. Ingat bereskan dengan baik hmm," timpal Maura dengan menoel hidung mungil Charlote, lalu beranjak ke dapur untuk membuat makan malam untuk mereka berdua.
...----------------...
Charlote mulai membereskan kamar Maura dengan jari jemari kecilnya. Ia begitu bersemangat meski rasa lelah dari perjalanan jauh mulai terasa. Akan tetapi Charlote tidak ingin membiarkan Maura bekerja begitu keras dan merasa kecapean.
Huh ... benda apa ini? Kenapa bentuknya unik sekali. Batin Charlote dalam hati sambil memperhatikan benda yang dipegangnya.
Benda dengan Ukuran cukup besar dan panjang, benda dengan bentuk seperti dua buah mangkuk yang berdekatan, ukiran gambar bunga yang tergambar pada benda itu dan serta pengait yang ada di ujung benda itu berwarna silver. Benar- benar membuat Charlote berfikir itu sangat cocok untuk di jadikan hiasan yang menggantung di tembok.
Sepertinya hiasan ini sangat cocok kalo di gantung seperti ini. Batin Charlote sambil mencari posisi yang bagus untuk mengantung benda itu dengan menerka-nerka mengangkatnya ke udara.
...----------------...
Sementara itu, Maura dengan telaten memasak di dapur menyiapkan makan malam kesukaan Charlote. Roti bakar isi salmon dan salad sayur.
"Ma, aku sudah selesai membereskan kamar Mama!" seru Charlote berteriak keluar dari kamar Maura dan duduk di meja makan.
"Benarkah? Apa kamu sudah merapikannya dengan benar?" tanya Maura memastikan.
"Tentu saja, bahkan aku juga menghias kamar Mama dengan sangat indah, pasti Mama nanti akan memujiku dan mengatakan, terimakasih putraku yang genius," jawab Charlote dengan percaya diri.
"Kamu tidak perlu menunggu pujian Mama. Mama akan memujimu karena sudah membereskan kamar Mama. Mama akan mengatakan, terimakasih putra kesayangan Mama." Maura mencium pipi Charlote gemas, lalu meletakkan makanan yang dibawa kedua tangannya di meja makan.
"Wow ..., makanan kesukaan ku," pekik Charlote dengan sedikit berteriak antusias melihat Maura memasak makanan favoritnya. Melihat ekpresi senang Charlote membuat Maura merasa bahagia.
"Selamat makan!" seru Maura, lalu mereka memakan makan malam mereka. Terutama Charlote yang makan begitu lahap di suguhkan makanan favoritnya.
...----------------...
"Mama akan membereskannya, sekarang kamu pergi tidur saja," titah Maura setelah selesai makan malam bersama Charlote.
"Biar aku saja yang bereskan. Mama, kan sudah capek membuat makan malam." Charlote membereskan piring- piring kotor di meja makan.
"Baiklah, terimakasih anak Mama yang rajin." Maura yang juga sangat letih menyetujui ucapan charlote. Ia mengusap rambut ikal Charlote dan menciup pipi Charlote dengan penuh kasih sayang. lalu berlalu menuju kamarnya. Charlote mulai membereskan meja makan dengan senang hati. Ia meletakkan piring- piring kotor di wastafel dengan sangat hati- hati.
"Cccchhaarlottteee!" teriak Maura tiba-tiba dengan sangat kencang dari kamar membuat Charlote refleks menutup telinga dengan tangannya mendengar teriakan Maura yang memekakkan telinga. Charlote mengalihkan pandangan ke arah kamar Maura. Pintu yang terbuka dengan tendangan maura menimbulkan suara dobrakan.
Charlote bingung dengan apa yang terjadi. Maura berdiri di depan pintu dengan berkacak pinggang sambil melayangkan tatapan mematikan ke arah Charlote.
"Kenapa kamu menggantung barang Mama di tembok?" teriak Maura kesal pada Charlote yang sebelumnya Charlote mengira bahwa benda itu adalah benda unik dan hiasan kamar dan di gantung menjadi hiasan kamar oleh Charlote adalah bra milik Mamanya. Maura sangat marah dengan ulah Charlote.
Aksi kejar-kejaran antara Charlote dan Maura tidak terelakkan. Setelah lelah mengejar Charlote yang tak kunjung tertangkap membuat Maura lelah. Ia menyerah dan duduk di sofa begitu juga dengan Charlote yang kecapean di kejar Maura. Beruntung Maura tidak berhasil menangkapnya jika tidak pantatnyalah yang akan menjadi target Maura.
"Dengar, hhh ... hhh ..., dasar anak nakal. Dengar, Mama akan menghukummu dan hukuman kamu adalah kamu akan cuci piring selama 3 hari hhh," putus Maura dengan nafas yang terenggah- enggah, lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamar dengan cukup keras.
Charlote yang mendengar hukuman dari maura, menepuk kepala menyadari kebodohannya sendiri. Sekarang ia harus mencuci piring sesuai dengan hukuman dari mamanya.
...----------------...
...****************...
🌸to be continud🌸
hhhhmmm udah dulu ya untuk kali ini kalo reader penasaran jangan lewatkan eps selanjutnya oke dan eps-eps selanjutnya biar tahu kisah nov ini dan juga maaf kalo masih campur adul soalnya karya pertama😙 jadi di maklumi ya readers.. oh iya kalo kalian suak dan mendukung nov ini jangal lupa ya tinggalin jejak(komentar) biar aothor makin semnagat untuk lanjutin karyanya dan jangan lupa ide2 cemeralng dari para reader supaya author ngak kehabisan ide buat cerita ini ya reader mohon bantuanyanya😁😁😁
jangan lupa vote komen like dan tambah ke rak favorit
kalo komen like dan vote nya banyak author janji akan up setiap hari.
oke dadah👋👋👋
salam manis aouthor:cymut❤😍😙
semoga terhibur ya readers❤❤ I❤U😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Astuty Nuraeni
masuh fav ya kak ❤❤
2022-02-23
1
Nonny
dah masuk rak ka
2022-02-23
1
Santai Dyah
smoga masakan Mama maura enak ya carlote roti bakar
2021-12-03
0