4

episode sebelumnya

"Gak! papi itu papi nya riri, riri mau sekolah juga papi. "

"Saya bilang gak, ya enggak! " Bentak rega.

"Ta-tapi riri mau sekolah juga. "

Bruk!!

Rega menendang perut zuri pelan, membuat zuri terduduk di lantai.

episode 4

"Saya tidak suka anak yang banyak menuntut dan pelawan. Ngerti kamu"

"Tapi nadia minta apapun, papi kasi terus, riri cuma minta satu, tapi papi gak kasih "

"Kamu sudah berani melawan hah? nadia tidak punya ayah, jadi siapa lagi yang ngasi itu ke dia kalau bukan saya, ngerti kamu? " Sambil mencengkram pipi riri dengan kuat.

"Ma-maaf papi" Tapi riri juga gak punya mama.

"Pergi sana kamu! " Menghempaskan wajah riri.

"Papi...nadia ngantuk, gendong" Terdengar suara manja nadia.

"Iya sayang, kita tidur siang di kamar papi ya. " Rega izin dengan ibu dan adiknya.

Suara lembut rega ketika berbicara pada nadia membuat dia merasa iri, tapi di pendam nya. Dia terus berjalan ke arah dapur, masih bisa mendengar suara manja riri merengek karena ngantuk, dan suara lembut rega menenangkan.

Pagi pagi sekali para pelayan dan penjaga di gerbang di kumpulkan, termasuk zuri. Rega memberi tahu untuk memperkuat penjagaan selama mereka liburan kurang lebih tiga hari.

Beserta para pelayan di liburkan, sementara tidak ada yang memasuki mensoin, kecuali ada sesuatu mendesak, seperti masalah listrik dan kebersihan mansion itu.

"Soal kebersihan tidak perlu terlalu di pikirkan, setiap hari rumah ini bersih, kalian bisa membersihkannya pada hari kami akan pulang, karena kami akan sampai malam hari" Kata rega.

"Baik tuan" Kata para pelayan.

"Saya harap tidak ada kekacauan di rumah ini selama kami pergi, dan kalian pasti masih ingat peraturan yang saya tekankan selama ini(sambil melihat zuri) ,Jika ada yang melanggar, Terima akibatnya. " Tegas rega.

Sesaat semua terdiam. "Baik tuan" Kata mereka serentak.

"Bagus, kalian bisa bubar. "

Zuri mengikuti bi dean ke dapur menyiapkan sarapan. Membantu yang bisa dia kerjakan. "Jadilah berguna di rumah ini"

Kalimat rega yang akan di ingat dan di laksanakan seumur hidupnya.

Selesai sarapan, rega, nadia, Ranti(adiknya rega), melisa(ibu), bersiap berangkat ke tempat liburan mereka.

Supir mengangkat barang barang yang akan di bawa, lalu di masukkan ke dalam mobil.

Saat mobil melaju pelan, meninggalkan mensoin, zuri berlari ke pintu melihat sedih mobil yang baru pergi itu.

Di lihatnya tangan nadia melambai lambai, dia ikut melambaikan tangannya.

Non.." Panggil bi dean.

"Iya bu... "

"Sini, ada yang mau bibi sampaikan. " Zuri mendekat.

"Ini, selama tuan liburan, pelayan gak boleh masuk mansion, ini lauk bibi siapin, ini bertahan sampai tuan pulang nanti, asalkan setiap pagi di panaskan. "

Zuri melihat sepiring tahu goreng.

"Iya bi, makasih. "

"Sini, bibi ajarin cara memanaskannya di oven biar gampang. " Zuri menurut.

"Ini oven nya bibi taru di kursi ini, biar non sampai, piringnya biarkan di dalam sini terus ya, kalau non mau makan, tekan ini, lalu tunggu sekitar lima menit, pasti sudah hangat, setelah itu matikan, tekan tombol ini, begitu setiap hari. "

"ooh... Riri paham, hidupkan tekan ini, tunggu.... " riri lupa

"Lima menit" Bi dean mengingatkan.

"Tunggu lima menit, trus tekan ini biar mati."

"Wah... Non pinter ya, bisa langsung ingat. " Zuri tersenyum senang mendapat ilmu baru.

"Tapi bu, lima menit sampai kapan ya? "

Bi dean sedikit bingung menjelaskan, kemudian melihat ke arah jam, mengajak zuri mendekat ke arah jam itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!