Bab 2 Cinta Pertama

Bab 2 Cinta Pertama

Selama perjalanan menuju sekolah, Kama dan Elina pasti saja membahas pelajaran, karena sebentar lagi mereka akan menghadapi ujian nasional. Berbeda dengan Kalila yang duduk di depan, di samping supir hanya asik mendengarkan musik rock kesukaannya. Entah apa yang yang terjadi pada Kalila sehingga dia menjadi seperti sekarang ini. Karena, sebelum itu dia sama seperti Elina, kalem dan feminim. Perubahannya itu terjadi setelah dia masuk ke SMA.

Sesampai di Sekolah, Kalila dan yang lainnya langsung ke kelas masing-masing. Kalila ke XII IPS sedangkan Kama dan Elina ke kelas yang sama yaitu XII IPA. Walaupun Kalila tomboy dan juga suka seenaknya, dia selalu berprestasi di kelasnya. Kalila selalu mendapatkan juara umum, bahkan dia suka mengikuti lomba cerdas cermat perwakilan sekolah dan selalu mengharumkan nama sekolah. Kalila tidak pernah belajar, bahkan di dalam buku catatannya pun sama sekali tidak ada tulisan. Tapi dia mengingat semua pelajaran yang diterangkan oleh gurunya.

“Lila, lo udah buat tugas ekonomi belum?” tanya Hesti teman sebangkunya. Kalila yang asik mendengarkan musik hanya menggelengkan kepalanya, “Emangnya ada tugas ya? Kok gue enggak tahu,” ucapnya sambil membuka tugas yang disodorkan teman sebangkunya itu. Tidak butuh waktu lama, Kalila mengerjakan tugas ekonominya dengan waktu yang singkat dan itu membuat Hesti menggelengkan kepalanya. Pasalnya dia membutuhkan waktu berjam-jam sedangkan Kalila tidak butuh waktu satu jam untuk menyelesaikan semua tugas.

“Beda ya otak encer, ngerjain tugas ngedadak saja secepat pesawat jet,” ucap Hesti dan membuat Kalila tertawa.

“Soal seperti ini enggak harus banyak mikir, Hesti!”

“Ya itu 'kan kata lo, kata gue soal itu susah pake banget.” Kalila hanya tersenyum menggelengkan kepalanya.

Seketika kelas menjadi hening, saat ketua kelas Kalila masuk memberikan penggumuman. Dengan napas yang tersengal-sengal, Beni mengumumkan penggumuman penting yang mengegerkan seisi kelas.

“Guys, sekarang ada guru ekonomi baru, gantiin sementara Bu Wati yang baru saja lahiran. Katanya dia cakep loh,” ucap ketua kelas Kalila. Semua anak-anak yang ada di kelas sangat heboh dengan kedatangan guru baru itu, tapi tidak dengan Kalila. Dia sama sekali tidak peduli dengan apa yang terjadi. Dia masih saja menikmati musik dengan menggunakan earphone, sambil melihat insta story yang ada di Instagram-nya.

Para siswa dan siswi yang ada di kelas masih sibuk membicarakan guru baru itu. Bel sekolah berbunyi dan semua orang pun sudah bersiap di bangku masing-masing. Benar saja yang dikatakan teman-teman Kalila, kalau guru baru yang menggantikan Bu Wati, lelaki yang tampan dan masih muda. Dia memasuki kelas dan seketika itu kelas menjadi sangat ricuh. Guru itu hanya tersenyum, saat para murid tepuk tangan menyambutnya. Kalila masih saja sibuk dengan ponselnya dan tidak sama sekali melihat ke arah depan.

Ketua kelas mulai dengan aba-abanya, menyuruh semua siswa untuk berdiri dan memberikan hormat pada guru. Dengan terpaksa Kalila menyimpan ponselnya dan ikut berdiri. Semua murid pun duduk ke tempat duduk semula, tapi tidak dengan Kalila. Dia masih diposisi berdiri dan tercengang saat melihat pria yang berdiri di hadapannya. Bukan hanya Kalila saja yang merasa kanget, tapi guru baru itu pun sama. Keduanya diam mematung saling menatap dan membuat semua anak-anak yang ada di kelas merasa kebinggungan.

“Lila! Duduk!” lirih Hesti sambil menarik tangan Kalila agar segera duduk.

“Ah ... i-iya,” jawabnya terbata dan langsung duduk. Jantungnya berdebar-debar dan napas tidak karuan. Kalila tidak menyangka akan bertemu dengan lelaki yang bisa dibilang merubah hidupnya. Seketika suasana menjadi sangat hening. Kalila diam tertunduk dan membuat semua merasa heran, dengan apa yang terjadi sebenarnya antara mereka berdua.

“Selamat pagi anak-anak! Perkenalkan saya Pak Akbar. Dan saya akan mengantikan sementara Bu Wati yang kalian tahu sendiri kalau beliau kenapa,” ucap Akbar mencairkan suasana.

“Pak, status Pak!” teriak salah satu murid perempuan diikuti sorakan murid perempuan lainnya. Tapi tidak dengan Kalila, dia hanya diam tertunduk, walaupun sebenarnya Kalila sangat penasaran dengan jawaban akbar atas pertanyaan itu.

Akbar hanya melempar senyuman manisnya, “Kita mulai pelajaran ya!” ucapnya tanpa menjawab pertanyaan muridnya. Semua bersorak kecewa, karena tidak mendapat jawaban dari sang guru idola.

Akbar pun mulai menyuruh semua siswa untuk mengumpulkan tugas dan memulai pelajarannya. Dia sesekali melayangkan humor dan membuat seisi kelas tertawa, kecuali Kalila. Sedikit cerita tentang Kalila jaman dulu. Kalila adalah gadis manis, feminim, sikap yang dewasa dan sejak dulu dia memang selalu berprestasi. Pada saat dia kelas IX, dia les di salah satu tempat les terbaik di kota Jakarta. Di sanalah Kalila bertemu dengan Akbar, gurunya.

Akbar pada saat itu masih berusia 20 tahun dan bekerja sebagai guru matematika. Karena kebutuhan ekonomi yang mendesak, Akbar kuliah sambil bekerja. Beruntungnya dia berprestasi dan mempunyai nilai yang bagus, sehingga dia diterima mengajar di tempat Kalila mengambil pelajaran tambahan.

Di tempat les itulah Kalila pertama kali bertemu dengan Akbar. Pada saat itu kebetulan Akbar memang hanya mengajar empat siswa saja. Selama empat bulan keduanya semakin dekat, bahkan Kalila selalu datang lebih awal dan pulang lebih akhir agar bisa mempunyai waktu berdua dengan gurunya. Mungkin untuk Kalila ini adalah cinta pertamanya, karena dia benar-benar sangat menyukai Akbar. Terlebih, Kalila tipikal orang yang sangat sulit menyukai seseorang. Bahkan dia sangat sulit mencari teman, karena dia hanya akan berteman dengan orang-orang yang menurut dia nyaman.

Pada saat itu tidak bisa dipungkiri kalau Akbar juga menyukai Kalila. Siapa sih yang tidak menyukai gadis manis dan cantik seperti Kalila. Tapi, akbar harus membuang jauh-jauh perasaannya pada saat Kalila jujur dengan perasaan dia, karena dia tidak mau membuat kuliahnya berantakan hanya karena cinta, apalagi wanita yang dia sukai adalah seorang gadis yang masih duduk di bangku SMP. Saat Kalila memutuskan untuk mengutarakan perasaannya, terlebih dulu Akbar menjauh. Setiap kali Kalila ingin mendekat, pasti akbar menjauh. Mulai dari sana Kalila merasa ada yang aneh dengan gurunya. Sampai suatu saat Kalila mengikuti Akbar seusai pulang dari tempat les.

“Kak!” panggil Kalila saat Akbar sedang berjalan menyusuri gang rumahnya. Melihat Kalila jujur Akbar sangat kaget.

“Ka-Kalila! Ngapain di sini?” tanya Akbar terbata.

“Kakak, kenapa akhir-akhir ini menjauhi aku? Apa aku melakukan kesalahan?” jantung akbar berdebar dengan kencang. Dia tidak tahu harus menjawab apa, karena dia takut melukai perasaan Kalila.

“... kenapa diem, Kak? Aku cuma ingin tahu, kesalahan apa yang membuat Kak Akbar menjauhiku.”

“Maaf Kalila! Bukannya menjauhi, tapi memang Kak Akbar sangat sibuk akhir-akhir ini dengan tugas kuliah. Memangnya ada perlu apa?”

Kalila orangnya selalu jujur dengan apa yang dia rasa. Saat itu juga, Kalila mengungkapkan perasaannya pada Akbar, sampai membuat guru lesnya itu tercengang. Akbar tidak tahu harus berbuat apa. Dia juga menyukai Kalila, tapi dia tidak bisa menerima gadis 15 tahun ini. Akbar melihat dari status mereka yang berbeda dan juga umur mereka yang terpaut jauh menurutnya.

“Maaf, Kalila! Bukannya Kakak tidak menyukai kamu, tapi kamu masih terlalu kecil dan hubungan kita tidak akan mungkin terjalin.” mendengar itu membuat Kalila sangat kecewa.

“Tapi, Kak Akbar menyukai aku juga 'kan?” tanya Kalila yang sudah mulai berkaca-kaca. Pasalnya ini adalah cinta pertamanya.

“Maaf Kalila, aku tidak bisa menjawab itu. Lebih baik kamu pulang sekarang ya!” Akbar pun memutuskan untuk pergi meninggalkan Kalila yang masih berdiam mematung sambil meneteskan air matanya.

Sejak saat itu, Akbar berhenti dari kerja mengajar di tempat les dan memilih fokus pada kuliahnya. Dan pastinya ini membuat Kalila semakin terpukul. Mulai saat itulah, Kalila menjadi berubah. Dia tidak peduli dengan penampilannya, tidak peduli dengan keadaan sekitar. Kekecewaan pada cinta pertamanya membuat Kalila menjadi cuek dan tomboy. Dia takut untuk jatuh cinta lagi, karena menurut Kalila itu sangat menyakitkan.

~Bersambung~

Terpopuler

Comments

Kiki Sulandari

Kiki Sulandari

Ternyata Akbar,cinta pertama Kalila....
Akbar membuat Kalila patah hati💔💔💔

2021-10-08

1

Wati_esha

Wati_esha

Absen dulu deh.

2021-10-05

1

Sumarni

Sumarni

lanjut

2021-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Cinta Pertama
3 Bab 3 Benci
4 Bab 4 UKS
5 Bab 5 Sakit Hati
6 Bab 6 Hukuman
7 Bab 7 Merasa Bersalah
8 Bab 8 Tidak Berubah
9 Bab 9 PMS?
10 Bab 10 Mengambil Hati
11 Bab 11 Lesbi?
12 Bab 12 Lagi-lagi Kalila
13 Bab 13 Sadar diri
14 Bab 14 Sahabat
15 Bab 15 Berubah?
16 Bab 16 Risih
17 Bab 17 Bekal
18 Bab 18 Mall
19 Bab 19 Menunggu
20 Bab 20 Berharap
21 Bab 21 Memberanikan Diri
22 Bab 22 Status Sosial
23 Bab 23 Taman
24 Bab 24 Kota Tua Jakarta
25 Bab 25 Menyembunyikan Sementara
26 Bab 26 Miss You
27 Bab 27 Merasa Tidak Pantas
28 Bab 28 Tunggu Aku!
29 Bab 29 Calon Mantu?
30 Bab 30 Interogasi
31 Bab 31 Tidak Setuju!
32 Bab 32 Rencana Perpisahan
33 Bab 33 Terbuka
34 Bab 34 Pamit
35 Bab 35 Nampak Berubah
36 Bab 36 Pesan
37 Bab 37 Pegagum Rahasia
38 Bab 38 Orang Misterius
39 Bab 39 Panik
40 Bab 40 Mengintrogasi
41 Bab 41 Penasaran
42 Bab 42 Penasaran 2
43 Bab 43 Misterius
44 Bab 44 Hari Pertama
45 Bab 45 Percaya
46 Bab 46 Merasa Kesal
47 Bab 47 Minta Maaf
48 Bab 48 Tidak Mau Berharap
49 Bab 49 Posesif
50 Bab 50 Kamu Tidak Ingat?
51 Bab 51 Merasa Asing
52 Bab 52 Perasaan Takut
53 Bab 53 Rumah Sakit
54 Bab 54 Memohon
55 Bab 55 Khawatir
56 Bab 56 Operasi
57 Bab 57 Ruang VIP
58 Bab 58 Pertemuan
59 Bab 59 Tidak Tenang
60 Bab 60 Binggung
61 Bab 61 Cukup Tenang
62 Bab 62 Pertemuan Pertama
63 Bab 63 Sebuah Keputusan
64 Bab 64 Merestui
65 Bab 65 Aku Bersedia
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Cinta Pertama
3
Bab 3 Benci
4
Bab 4 UKS
5
Bab 5 Sakit Hati
6
Bab 6 Hukuman
7
Bab 7 Merasa Bersalah
8
Bab 8 Tidak Berubah
9
Bab 9 PMS?
10
Bab 10 Mengambil Hati
11
Bab 11 Lesbi?
12
Bab 12 Lagi-lagi Kalila
13
Bab 13 Sadar diri
14
Bab 14 Sahabat
15
Bab 15 Berubah?
16
Bab 16 Risih
17
Bab 17 Bekal
18
Bab 18 Mall
19
Bab 19 Menunggu
20
Bab 20 Berharap
21
Bab 21 Memberanikan Diri
22
Bab 22 Status Sosial
23
Bab 23 Taman
24
Bab 24 Kota Tua Jakarta
25
Bab 25 Menyembunyikan Sementara
26
Bab 26 Miss You
27
Bab 27 Merasa Tidak Pantas
28
Bab 28 Tunggu Aku!
29
Bab 29 Calon Mantu?
30
Bab 30 Interogasi
31
Bab 31 Tidak Setuju!
32
Bab 32 Rencana Perpisahan
33
Bab 33 Terbuka
34
Bab 34 Pamit
35
Bab 35 Nampak Berubah
36
Bab 36 Pesan
37
Bab 37 Pegagum Rahasia
38
Bab 38 Orang Misterius
39
Bab 39 Panik
40
Bab 40 Mengintrogasi
41
Bab 41 Penasaran
42
Bab 42 Penasaran 2
43
Bab 43 Misterius
44
Bab 44 Hari Pertama
45
Bab 45 Percaya
46
Bab 46 Merasa Kesal
47
Bab 47 Minta Maaf
48
Bab 48 Tidak Mau Berharap
49
Bab 49 Posesif
50
Bab 50 Kamu Tidak Ingat?
51
Bab 51 Merasa Asing
52
Bab 52 Perasaan Takut
53
Bab 53 Rumah Sakit
54
Bab 54 Memohon
55
Bab 55 Khawatir
56
Bab 56 Operasi
57
Bab 57 Ruang VIP
58
Bab 58 Pertemuan
59
Bab 59 Tidak Tenang
60
Bab 60 Binggung
61
Bab 61 Cukup Tenang
62
Bab 62 Pertemuan Pertama
63
Bab 63 Sebuah Keputusan
64
Bab 64 Merestui
65
Bab 65 Aku Bersedia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!