Author POV
Sudah Tiga hari Zahra tetap dalam posisi awal tanpa berubah sedikitpun. Zahra masih setia dengan keadaannya saat ini.Melamun dengan tatapan kosong ke arah dinding kamarnya.
"Zahra sampai kapan kamu terus begini nak?."
"Sudahlah mungkin dia bukan jodohmu. Lanjutkan hidup kamu seperti biasa kamu nggak boleh menyerah begitu saja.Masih banyak yang sayang kamu Za!."
"Iya Zaa,kita di sini bakal support kamu terus kok!."hibur Safira.
"Kita kan sahabat,jadi apapun yang kamu rasain kita juga ngerasain kok Za!."
Zahra mengalihkan pandangannya kepada ibunya yang sangat sedih melihat keadaannya sekarang.Dan kemudian melihat ke arah dua sahabatnya. Dia menatap wajah ibunya yang tampak seperti menjadi dua. Kepalanya sangat pusing.Zahra jatuh pingsan dan tak sadarkan diri.Ibunya panik dan buru buru memanggil ayah nya untuk membawa Zahra ke dokter.
"Za bangun za kamu kenapa?."ibu Zahra mulai menepuk nepuk pipi Zahra pelan dan berusaha membangunkan nya.
"Yah!!! Zahra pingsan yah buruan kita bawa ke dokter!."Teriak ibu Zahra.
Ayah Zahra berlari dari luar menuju kamar dan menggendong Zahra ke dalam mobil.Mobil mereka melaju sangat kencang.Sesampainya mereka di rumah sakit Dengan segera mereka memanggil dokter dan membawa Zahra ke ruang rawat pasien.
Dokter memeriksa kondisi Zahra sementara mereka semua menunggu di luar pintu.Ketika dokter itu keluar mereka buru-buru menemui dokter itu ingin menanyakan kondisi Zahra.
"Dok,Zahra kenapa dok,anak saya baik baik aja kan dok."
"Pasien hanya mengalami stress ringan dan tubuhnya juga sangat lemah karena tidak menerima nutrisi yang cukup selama beberapa hari ini!Sudah berapa lama pasien dalam kondisi seperti ini?."
"Sekitar 3 hari dok, Zahra gak mau makan dan minum setiap hari hanya melamun dan menangis!."
"Pasien hanya perlu banyak istirahat dan makan yang teratur jangan terlalu banyak pikiran,tolong di perhatikan karena itu akan mempercepat proses penyembuhan pasien!."
"Terima kasih dok, apa kami sudah bisa menjenguk Zahra dok?."
"Iya silakan. Jangan terlalu berisik sehingga mengganggu pasien beristirahat!."
"Iya dok!."
Mereka semua masuk ke ruang rawat Zahra dan memastikan keadaannya. Kondisi Zahra sekarang cukup stabil tetapi mereka harus membantu Zahra untuk mengendalikan emosinya jangan sampai mempengaruhi proses penyembuhannya.
"Zahra,kamu bangun sayang jangan buat ibu dan yang lainnya khawatir!."
"Iya Za,kita semua sayang sama kamu,bangun ya Za!."
Safira dan Nisa berpamitan kepada ibu Zahra. Mereka akan pulang karena takut orang tua mereka khawatir.Ibu Zahra hanya mengangguk dan berterima kasih karena mereka sudah mau membantu nya Zahra walaupun tetap tidak berhasil.Setelah dua sahabat Zahra itu pulang ibunya ingat untuk membelikan makanan untuk dimakan Zahra ketika bangun.Ayah Zahra sudah kembali ke rumah lebih dahulu untuk mengambil perlengkapan Zahra untuk menginap di rumah sakit.Ibunya meninggalkan Zahra sendiri di ruang perawatan.
Saat ibu Zahra keluar seseorang masuk ke dalam ruang rawat Zahra.
Orang itu tak lain adalah Farhan sendiri. Dia tak sanggup melihat Zahra yang tergeletak lemah di atas bangsal rumah sakit. Dia berbisik di telinga Zahra sambil menangis dan mengungkapkan kepedihan nya juga karena terpaksa harus menikahi seseorang yang bahkan tidak dia cintai.Bukan hanya Zahra, Farhan pun sangat terpukul dengan keadaan ini.Tetapi dia berusaha tegar dan tidak pernah menyangka kalau Zahra akan sangat terluka karenanya.
"Zahra aku minta maaf.. Aku tahu aku nggak berhak menerima maaf darimu.. tapi aku hanya ingin kamu menjalani kehidupan kamu dengan baik seperti biasanya.. kamu jangan menyiksa diri kamu sendiri Za, kamu harus kuat seperti Zahra yang aku kenal dulu. Maafkan aku yang pengecut dan tidak berani muncul di hadapanmu karena aku tak ingin kau semakin terpuruk dengan kehadiranku.memang Seharusnya aku tidak pernah hadir di hidupmu .Biarkan aku menghilang dari pandangan mu dan dari kehidupan mu. Aku harap kau bahagia tanpa diriku selamat tinggal!."
Setelah mengeluarkan semua kepedihannya Farhan pergi dan meninggalkan Zahra yang masih belum sadar. Ibu Zahra sudah kembali dari luar setelah membeli bubur yang akan dimakan Zahra ketika dia bangun nanti. Ibu Zahra keluar untuk membayar tagihan rumah sakit di bagian administrasi. Tak lama setelah kepergian ibunya Zahra mulai sadar dan bertanya kenapa dia bisa ada di rumah sakit.
"Kenapa aku di sini?."
"Aku ingat aku menangis dan terus memikirkan Farhan selama beberapa hari tidak makan dan tidak minum!kenapa aku begitu bodoh aku lupa bukan hanya Farhan yang mencintaiku tetapi banyak yang lain yang sangat menyayangi ku!."batin ku
Aku mulai menyadari kebodohan yang telah aku lakukan, Aku tidak pernah memikirkan keluarga ku dan sahabatku yang bersedih melihat keadaanku beberapa hari lalu. Aku mulai bertekad untuk melupakan Farhan menjalani kehidupanku seperti biasanya. Tetapi kali ini mungkin berbeda karena hidup yang akan aku jalani nanti hanya seperti film Hitam putih dan tak berwarna.Walau berat aku harus terus mencoba,aku yakin pasti banyak yang mendukung ku dan memberi semangat.
Ibuku sudah kembali ke ruang perawatan ku. Senyum lebar terukir jelas di wajahnya melihat aku yang sudah sadar.
"Bu,Zahra minta maaf ya udah bikin ibu khawatir!."
"Gak sayang,kamu gak usah minta maaf ibu tau kok gimana perasaan kamu!."
Aku berjanji kepada ibuku tidak akan melakukan hal bodoh lagi yang akan menghancurkan hidupku sendiri. Ibuku senang melihat semangat ku bangkit kembali.
Aku harus terus menjalani hidupku. Demi orang-orang yang ku sayang demi keluargaku dan demi sahabat-sahabatku.
Ibu mulai menyuapiku dengan bubur yang baru saja ia beli.
"Ayo buka mulut kamu!."
Aku terus memaksa menelan bubur itu agar habis, padahal sedikitpun aku tidak berminat untuk memakannya. Tetapi aku harus paksa untuk makan agar bisa cepat pulih dan menjalani hidupku yang baru. Aku akan mengukir cerita baru dan mengubur masa laluku yang menyakitkan.
Membiarkan lukaku sembuh perlahan. Dan fokus kuliah untuk karir masa depan . Karena aku tahu ada orang yang harus aku bahagiakan dan membuat mereka bangga atas pencapaian ku.Mereka yang terus mendukung, menyemangati dan menjagaku.
Walaupun sulit Aku akan mencoba melupakan Farhan secara perlahan. Mengubur memori indah waktu kami bersama. Meyimpan semua kenangan manis didalam sebuah ruang yang akan aku kunci untuk selamanya.Aku yakin Farhan pasti sudah bahagia sekarang dan aku tidak akan merusak kebahagiaan nya.Jika seseorang bisa melupakan orang yang paling dicintai nya dan berdoa untuk kebahagiannya itulah cinta yang sesungguhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
ai_ratna
aku mampir ka, besok tak baca lagi cerita kka...
2021-12-07
3
Diah Fiana
semangat kkak
2021-11-10
3
Alwani Yunita
Buat sahabat readers jangan lupa berikan vote dan like nya ya biar author makin semangat updatenya😊
2021-10-06
3