"Udah 4 hari Farhan gak ada kabar,dia masih sibuk gak ya?."
"Ntar kalau aku telpon siapa tau dia lagi banyak kerjaan!. kan jadinya aku kayak gangguin dia!"
"Duhhh, mana kangen banget lagi!!."
"Chat aja deh siapa tau di balas!."
"Yah centang satu!."
Aku kesal,marah,kangen semuanya bersatu.Sudah beberapa hari Farhan gak ada kabar.Biasanya dia bakal nyempatin buat ngabarin aku walau sesibuk apapun dia.
Pikiranku mulai campur aduk aku merasa kalau Raja udah bohongin aku.Disisi lain aku juga khawatir kalau Farhan kenapa Napa.
"Apa aku ke rumah Farhan aja ya?."
"Gak gak gak, ngapain sih kayak overprotektif aja akunya!."
"Aaaaa aku harus gimana!!"batinku sambil terus melihat ponsel ku menunggu sebuah notifikasi dari Farhan.
"Zahra kamu ngapain dari tadi bukan nya memperhatikan ke depan malah fokus ke handphone kamu!."
"Ah maaf buk!!"
"Sekarang kamu jongkok di depan pintu sampai kelas saya berakhir!."
"Tapi buk!!."
"Gak ada tapi tapian,ayo keluar!!."
"Baik buk!."
"Ini semua karena mikirin Farhan terus aku jadi gak fokus dan malah dihukum.Mana udah semester 5 lagi aku gak mau nyari masalah menjelang kelulusan!!"
Bel pun berbunyi.Tandanya kelas sudah berakhir kedua sahabat ku langsung menghampiri ku.
"Zaaa, Kamu kenapa sih?."Tanya Nisa
"Liat kamu sampai di hukum kayak gini!!."
"Aku kesal dan galau banget soalnya Farhan udah 4 hari gak ada kabar.Sebelumnya dia gak pernah begini!!.Aku khawatir sa!."
"Mungkin dia sibuk Za kerjaan nya numpuk jadi gak sempat buat ngabarin kamu!!."
"Sebelumnya Raja juga ngomong gitu,masalahnya aku gak terbiasa kalau Farhan gak ngasi kabar dan lagian aku ngerasa Raja kayak bohongin aku gitu!."
"Ini cuma perasaan kamu aja kali Za!.Kamu harus percaya sama Farhan!."bujuk Safira.
"Ya udah ah lupain aja,Kita ke rumah Fira aja yuk!."ajak Nisa
"Gak deh kalian aja aku lagi gak ada mood!."
"Kamu mah gitu!."
"Sorry ya guys!.Aku butuh waktu sendiri!."
"Ya udah deh kita paham kok gimana perasaan kamu!."
"Iya Za, Kalau kamu butuh kita ngomong ya!."
"Iya iya!. Aku duluan ya,Daaaa guys!."
"Sebenarnya Farhan kemana ya,kasian Zahra sampai segitunya buat hubungin Farhan!."
"Mungkin emang bener Farhan lagi sibuk,percaya aja sama Farhan! lagian kita juga tahu gimana sifat Farhan,ya udah yuk sa cabut.."
"*~*"
"Zaa,Kamu besok gak kuliah kan?."
"Iya bu emang kenapa?."
"Ibu sama ayah mau ke rumah kakak kamu,ikut gak?."
"Ikut dong,Udah lama gak ketemu Rafael,kangen!."
"Kamu bukan nya kangen kakak kamu malah kangen sama ponakan!."
"Ya ibu juga gitu kan mau ketemu Rafael!."
"Udah udah makan jangan sambil ngobrol, buruan habisin!.setelah makan langsung beresin banrang kamu yang mau dibawa!."
"Gimana kamu udah mikirin tawaran Farhan??."
"Aku udah mantap sama pilihan aku yah.Aku gak bisa ninggalin Farhan dan juga studi aku.Jadi aku milih buat nikah sekalian kuliah!."
"Kamu udah mikirin matang-matang!."
"Udah yah kali ini Zahra udah jelas sama keinginan Zahra sendiri!."
"Apapun pendapat kamu ibu sama ayah tetap setuju!."
"Makasi ya bu,yah."
Aku sudah menentukan pilihan hanya tinggal memberitahu Farhan jawaban aku.Tekad ku udah bulat,Pulang dari rumah kakak aku bakal langsung ke rumah Farhan buat ngasi tau dia.
"Udah beres beres nya!."
"Bentar bu tinggal dikit!."Aku mengemas beberapa baju ke dalam koper.
"Ibu sama ayah tunggu di depan!."
"Iya Bu!."Teriakku sambil mencari sepatu putih ku.
Aku lagi di rumah kakak
Aku mengirim pesan singkat kepada Farhan.Terserah dia mau baca atau tidak yang penting aku sudah memberi kabar.
Akhirnya aku selesai berkemas dan menyusul ayah ibu yang udah standby di mobil.
"Yok yah jalan!."
"Banyak bener barang bawaan nya Za,kan kita cuma nginap sehari!."
"Ibu gak tau,ini semua nya barang kebutuhan Zahra.Kalau satu aja gak kebawa Zahra mau gimana dong,masa beli baru lagi!."
"Gak tau ibu mau ngomong apa!."
Aku tertawa melihat ibu yang kehabisan kata berdebat dengan ku.
Rumah kakak ku di Bandung sekitar 3 jam perjalan dari Jakarta.Selama perjalanan aku hanya fokus pada ponsel ku menyusuri sosial media.
Begitu tiba kami disambut keluarga kakak dan tak lupa dengan keponakan ku satu satunya, badan yang terasa pegal hilang begitu saja melihat tingkah lucu keponakan ku yang satu ini.
"Tante..."ucap nya masih terbata bata.
Rafael baru berumur 2 tahun.Aku langsung menggendong keponakan ku yang tampan sekaligus lucu ini.Aku merasa beban masalah ku berkurang.Sedikit tips dari aku buat kalian yang banyak masalah atau lagi sedih main aja sama anak kecil pasti bakal senang.Seakan gak punya masalah apapun.
Tugas yang menumpuk,fikiran campur aduk dan masalah Farhan yang telah bersatu selama beberapa hari membuat ku stress.Bermain bersama Rafael sedikit membantuku melupakan beban itu untuk sementara.tetapi itu akan kembali saat aku sedang sendiri dan menghilang saat aku tertidur.
Aku terbangun karena mimpi buruk.Keringat ku membasahi seluruh tubuh dan napas ku tidak teratur.Jantungku berdegup kencang tak karuan.Aku bermimpi bahwa semua orang menjauhi ku menganggap aku pembawa masalah,meninggalkan ku sendiri di dalam kegelapan.Aku berjalan menuju dapur dan meneguk secangkir air.Kulihat jam menunjukkan pukul 5 sudah waktunya subuh.Aku pun berwudhu dan sholat untuk menenangkan diri.
"*~*"
Farhan POV
Drrrrrtttt
Sebuah notifikasi memaksaku mengalihkan fokus dari layar komputer ke ponsel.Ku lihat nama Zahra tercetak jelas sebagai kontak pengirim pesan.
Aku lagi di rumah kakak
Aku tersenyum kecut,sudah sampai tahap aku tidak memberi kabar padanya,tetapi dia tidak pernah lupa untuk memberi kabar.
Aku tidak tahu yang aku lakukan ini benar atau salah.Tapi jujur aku tidak akan pernah sanggup untuk mengatakan sesuatu yang membuat Zahra akan sangat terluka.
"Zahra maaf,kamu harus lupain aku!."
Aku tak bisa fokus bekerja lantaran bayang bayang Zahra terus menerus muncul di kepalaku.Aku merasa bersalah karena tidak memberitahu nya sesuatu yang penting.Tapi aku juga tidak sanggup melukai orang yang benar benar aku cintai.Zahra sudah seperti bagian dari hidup ku jika dia terluka aku juga akan merasa sangat terluka. Entah apa yang harus aku lakukan sekarang,semua kejadian ini benar-benar membuatku bingung.Aku memberitahu Zahra keinginan ibuku melihat ku menikah dan berharap Zahra akan setuju.Tetapi aku salah semua jawaban Zahra diluar ekspektasi ku.Dan aku hanya punya satu pilihan yaitu meninggalkan Zahra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Anna Alfanja
disini semuanya dilema mau nyalahin farhan jg gak bisa karena sebelumnya farhan udah ngomong sama zahra kalau mau mengajak zahra menikah tp zahra belom mau giliran zahra udah mau tp zahra gak ngomong2 yaudh farhan nerima aja perjodohn dr orgtuanya menurutku dua2nya salah karena kurang komunikasi
2022-02-18
1
Rosi T
temuin Zahra dulu seharusnya, biar jelas. huhuhu, tambah salah paham
2021-12-13
2
Leli Leli
sedih banget😭
2021-11-30
3