Job

Siang itu, di Sekolah SMA Nusa Bangsa.

Bel istirahat kedua telah berbunyi, para siswa dan siswi berhamburan keluar menuruni tangga untuk menuju kantin, ada yang mengarah ke perpustakaan yang letaknya di lantai yang sama dan ada murid yang keluar lewat pagar setelah turun kebawah.

Entah apa yang membuat mereka suka sekali memanjat pagar, padahal pintu gerbang tersedia tak jauh dari sana. Mungkin karena pintu tersebut dijaga oleh pak satpam. Mereka malas berurusan, dan lebih memilih cara ekstrim.

Tiga orang berjalan beriringan menuju ke perpustakaan mendahului siswi yang lain. Setelah masuk, mereka minta izin kepada penjaga untuk kerja kelompok dengan menunjukkan kartu. Karena kalau ijinnya mau ngerumpi nggak akan di kasih.

"Yuk, kita duduk di sudut sana." Tunjuk Pricil kearah sudut belakang yang tempatnya enak buat ngerumpi tanpa ketahuan oleh penjaga perpustakaan dari meja depan.

"Yuk!" jawab Wina dan Putri bersamaan, lalu mereka menuju ruangan sudut itu, tapi sebelumnya mereka membuka sepatu terlebih dahulu.

Setelah meletakkan tas ke atas meja, mereka mengambil beberapa buku untuk dibaca. Mereka membahas beberapa hal tentang Karya Ilmiah, usai membahas pelajaran tersebut. Mereka melanjutkan rencana awal.

"Jadi, apa yang mau kamu kasih tau ke aku Put," tanya Pricil dengan serius. Mereka berbicara dengan sangat pelan, karena di belakang punggung Putri bersandar ada tulisan 'Di Larang Berisik'

"Besok hari Minggu ada Job, kamu mau kan ikut?" tanya Putri.

"Wah, mau, mau!!." Pricil menyambut dengan semangat tawaran sahabatnya itu.

"Oke, nanti kamu bersiapnya jam 8 pagi pakek pakaian Hitam Putih rapi ya Pric" Putri menjelaskan.

"Oke, siapa aja yang ikut Put?"

"Aku, Wina, kamu sama adik kelas Dua orang. Cowok semua, ceweknya cuma kita bertiga" Terang Putri.

"Oke kalau gitu, eh. Tapi ini jobnya apa Put" Pricil asal terima aja, tanpa nanya apa yg mau dia kerjain.

"Oh, kita disewa oleh pihak Catering Harmoni. Karena membutuhkan bantuan tenaga untuk mengurus lauk pauk pesta anak Gubernur." Putri kembali menerangkan ke Pricil.

Sementara Wina dari tadi hanya menyimak, "eh Win, nanti kita kepasar dulu ya." Ajak Pricil

"Kamu mau ngapain kesana," tanya Wina mengalihkan fokusnya dari buku.

"Aku mau beli stocking Win, di MM. Abadi yang dipasar itu. Kan sekalian arah pulang juga" jawab Pricil.

"Oh, oke-oke. Aku juga mau beli kalo gitu. Kamu Put? ikut juga kan." Tanya Wina

"Ikut lah, kita beli sama-sama. Nanti juga perginya kita sama-sama" jawab Putri.

"Siipp!!" jawab keduanya kompak.

Wina melirik jam di ponselnya, "eh bentar lagi jam istirahat habis. Kekantin dulu yuk bentar" ajak Wina.

"Ya udah yuk." Pricil dan Putri menjawab serempak.

Lalu ketiganya menyusun kembali buku yang mereka gunakan sebagai tameng obrolan mereka. Setelah rapi, mereka keluar bersama menuju kantin dengan menuruni anak tangga.

Setelah tiba di kantin, Wina menawarkan minuman pada kedua sahabatnya. "Ambil aja woy, aku traktir nih" Ucap Wina.

"Weee, ma'aciw Wina" Pricil dan Putri menjawab kompak. Lalu ketiganya mengambil minuman yang sama, kebetulan selera minumannya sama. Hanya selera cowok idaman yang berbeda.

Usai membayar, mereka berjalan kembali ke kelas mereka yang berada di lantai dua sambil menikmati minumannya.

Sampai dikelas, mereka membuang bekas minumannya kedalam tong sampah terlebih dahulu baru masuk ke kelas.

Pelajaran jam terakhir adalah IPS. Anak murid duduk dengan rapi setelah mendengar suara sepatu spansus milik gurunya yang akan memasuki kelas mereka.

"Selamat siang anak-anak." Sapa bu guru Lisa kepada muridnya sambil meletakkan buku materi ke atas mejanya.

"Siang buukk" jawab mereka kompak.

Sesi penjelasan pun dimulai oleh bu Lisa, muridnya pun memperhatikan dengan serius, dengan telaten bu guru tersebut menerangkan materi serta memberi pertanyaan pada muridnya yang tidak paham.

Author nggak jelasin ya, karena emang Aku kalau soal pelajaran ips nilaiku setandar. Hehehe.

Teettt teettt teettt

Bel berbunyi Tiga kali menandakan jam pelajaran berakhir, jam pulang anak sekolah telah tiba, semua murid telah berdesakan untuk keluar dari pintu gerbang depan. Sama hal nya dengan pintu gerbang belakang, mereka berdesakan untuk saling mendahului.

Ada yang menggunakan kendaraan sendiri, ada yang jalan kaki dan dijemput para orang tua. Namum, banyak juga siswa yang pulang dengan menaiki angkot.

Angkot berhenti tepat di depan para penumpang menunggu, Pricil dan teman temannya langsung naik ke kursi penumpang. Dalam sekejap saja langsung penuh.

***

Usai membeli barang yang diperlukan, Pricil dan teman temannya berpisah arah. Angkutan mereka berbeda jalur dan tentu beda rumah.

Pricil naik angkot warna Hijau, jurusan bawah. Sedangkan Putri menaiki angkot berwarna merah. Wina menaiki angkot yang berwarna Kuning.

"Hati hati ya kalian" ucap Pricil, dan para sahabatnya pun mengatakan hal yang sama terhadap dirinya.

Setelah angkutan yang di naiki Pricil penuh, mobil itu melaju dengan kecepatan sedang. Dan tak terasa, setelah beberapa kali berhenti untuk menurunkan penumpang. Kini sampailah Pricil di lorong rumah yang sekarang ia tinggali.

Usai membayar, Pricil menyebrangi jalan. Lalu berjalan kaki untuk jalan menuju rumah.

Sesampainya dirumah, paman dan bibinya sedang mengobrol di teras.

"Assalamualaikum," ucap Pricil memberi salam.

Paman dan bibinya pun menjawab salamnya bersamaan. "Waalaikumsalam baru pulang Sil," tanya paman Arya.

"Iya paman," Pricil pun masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Kemudian ia menuju dapur untuk makan siang yang sudah kesorean.

"Eh, Sisil lagi makan siang." Sapa Chandra dari pintu belakang yang memang sengaja dibuka.

Pricil yang terkejut saat menelan makanannya menjadi tersedak, "uhukk uhuukk" Pricil menepuk nepuk da da nya karena sesak tersedak.

Chandra segera mendekat dan memberikan air minum yang langsung di raih dan di teguk oleh Pricil. Chandra sambil menepuk nepuk pelan punggung keponakannya itu.

Setelah itu, Pricil mencibir pada sang paman.

"Mau bunuh tu langsung aja pakek piso! jangan pakek nasi." Sarkas Pricil pada Chandra.

Chandra hanya nyengir kuda, lalu meminta maaf. "Maaf ya Sil, sengaja tadi" ucap Chandra.

Plakk!!

Pricil memukul lengan pamannya dengan keras. "Bagus banget sih!! candaan paman lucu banget," ucap Pricil

Chandra mengelus bekas pukulan tangan Pricil, "aduuh duuhh!! pedes amat sih, di kasih cabe ya telapak tangan kamu.." sambil terus menggosok-gosok lengannya yang terasa panas dan memerah.

"Rasain! bweekkk" Pricil menjulurkan lidah mengejek sang paman.

"Ini namanya KDRT Sil" Chandra memanyunkan bibirnya.

"Hahahah. Emang enak!!" dan malah di tertawakan oleh keponakannya itu.

Dan Chandra langsung memencet hidung mancung Pricil, "berani ya ngetawain orang tua." Dengan gaya memelototi keponakannya itu.

Dengan suara yang tertahan karena hidungnya mampet, "aduh aduh aduh, nanti pesek hidung aku paman." Keluh Pricil sambil berusaha melepaskan tangan yang memencet hidungnya. Setelah berhasil, ia mengelus-elus hidungnya yang terasa panas. Mungkin memerah.

"Hahaha, lucunya!" Chandra mengacak rambut Pricil. Dan kembali membuat keponakannya itu emosi.

"Udah sana! sana! ganggu orang makan aja. Hus hus hus!" usir Pricil sambil mengayunkan tangannya.

Chandra berlalu meninggalkan keponakannya yang sedang kesal karena ulahnya. Ia ke ruang depan. Dilihatnya kakaknya sedang mengobrol dengan seru di teras. Chandra segera bergabung.

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

like mendarat dengan sempurna ka ❤️❤️❤️❤️
feedback kembali ya ka di audio saya kultivasi Dewa
trimksh sebelumnya 🙏

2022-03-08

0

Duwi Hariani

Duwi Hariani

#FN

2022-03-05

0

Leli Leli

Leli Leli

lanjut disini ah🤗

2021-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Awal mula
3 Hal baru
4 Mengamati dalam tanda kutip
5 Job
6 Rindu
7 First job
8 Kesepian
9 Berita bagus
10 Kesel
11 Ketahuan
12 Dikerjain ibu
13 Bengkel Ribut
14 Cari baju
15 Ingin berlama-lama bersamamu.
16 Kemaleman
17 Dia lagi
18 Menguntit
19 Dikunjungi ibu
20 Resah dan gelisah
21 Terwujud 1 keinginan
22 Grup chat
23 Hari kondangan
24 Ngerujak
25 Nonton Film Horor
26 Plus-Plus
27 Jangan di lihat
28 Unknow Number
29 Sebuah perubahan
30 Di temani lagu
31 Hampa
32 Adek rindu
33 Ulangan Agama
34 Selembar Tiket
35 Temani Aku
36 Harapan yang terkabulkan
37 Kaget
38 Minyak Urut
39 Curhatan
40 Me Time
41 Ujian
42 No judul
43 Chandra
44 Hadiah?
45 Robek
46 Insiden
47 Jalan
48 Bingung ngasih judul
49 Kempes
50 Coba-coba
51 Cemburu
52 Baikan
53 Tio Beraksi
54 Tidur
55 Kerumah pak Ahmad
56 Abdul
57 Ikut aku
58 Foto kenangan
59 Kenangan 2
60 Sisil
61 Abdul lagi
62 Perform
63 Berbeda pendapat
64 Menginginkan orang yang sama
65 Ternyata sulit
66 Kedatangan Alya
67 Keluarga
68 Bisikan
69 Ingin melupakan
70 Sambutlah
71 Tak bersambut
72 Bagi raport
73 Hari Libur
74 Nge-Date.
75 Ungkapan 1
76 Ungkapan 2
77 Kabur
78 Pulang kampung
79 Menikmati
80 Berangkat
81 Trik Alya
82 Lanjut naik ke puncak gunung
83 Ketangkap
84 Lolos
85 Tembus
86 Satu desa
87 Nimba
88 Dikebun Ali
89 Harapan Bertemu
90 Pulang Dari Gunung
91 Ijin Ke Rumah Camer
92 Restu
93 Proses Bertemu
94 Bertemu
95 Bisa Di Bilang Lagi Pacaran
96 Muleh
97 Bertemu Chandra
98 Melepas Rindu
99 Last Moment Tio Pricil
100 Last Sory
101 Ekstra Part 1
102 Extra Part 2
103 The End
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Awal mula
3
Hal baru
4
Mengamati dalam tanda kutip
5
Job
6
Rindu
7
First job
8
Kesepian
9
Berita bagus
10
Kesel
11
Ketahuan
12
Dikerjain ibu
13
Bengkel Ribut
14
Cari baju
15
Ingin berlama-lama bersamamu.
16
Kemaleman
17
Dia lagi
18
Menguntit
19
Dikunjungi ibu
20
Resah dan gelisah
21
Terwujud 1 keinginan
22
Grup chat
23
Hari kondangan
24
Ngerujak
25
Nonton Film Horor
26
Plus-Plus
27
Jangan di lihat
28
Unknow Number
29
Sebuah perubahan
30
Di temani lagu
31
Hampa
32
Adek rindu
33
Ulangan Agama
34
Selembar Tiket
35
Temani Aku
36
Harapan yang terkabulkan
37
Kaget
38
Minyak Urut
39
Curhatan
40
Me Time
41
Ujian
42
No judul
43
Chandra
44
Hadiah?
45
Robek
46
Insiden
47
Jalan
48
Bingung ngasih judul
49
Kempes
50
Coba-coba
51
Cemburu
52
Baikan
53
Tio Beraksi
54
Tidur
55
Kerumah pak Ahmad
56
Abdul
57
Ikut aku
58
Foto kenangan
59
Kenangan 2
60
Sisil
61
Abdul lagi
62
Perform
63
Berbeda pendapat
64
Menginginkan orang yang sama
65
Ternyata sulit
66
Kedatangan Alya
67
Keluarga
68
Bisikan
69
Ingin melupakan
70
Sambutlah
71
Tak bersambut
72
Bagi raport
73
Hari Libur
74
Nge-Date.
75
Ungkapan 1
76
Ungkapan 2
77
Kabur
78
Pulang kampung
79
Menikmati
80
Berangkat
81
Trik Alya
82
Lanjut naik ke puncak gunung
83
Ketangkap
84
Lolos
85
Tembus
86
Satu desa
87
Nimba
88
Dikebun Ali
89
Harapan Bertemu
90
Pulang Dari Gunung
91
Ijin Ke Rumah Camer
92
Restu
93
Proses Bertemu
94
Bertemu
95
Bisa Di Bilang Lagi Pacaran
96
Muleh
97
Bertemu Chandra
98
Melepas Rindu
99
Last Moment Tio Pricil
100
Last Sory
101
Ekstra Part 1
102
Extra Part 2
103
The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!