Dua hari sejak kepergian Gwen, Elisa selalu menghubungi Vino untuk menentukan jadwal perkenalan Vino dengan anak kolega daddynya, namun Vino mengabaikan panggilan dari Elisa.
Vino, makan siang disebuah restoran sendirian, selesai makan dia membayar tagihan dengan kartu kredit tanpa batasnya.
" Maaf tuan, kartunya di blokir ada kartu lain " ujar kasir restoran tersebut sambil menyerahkan kartu kepada Vino.
" Coba yang ini " sahut Vino sambil menyerahkan kartu lain.
" Yang ini juga tidak bisa tuan " jawab kasir tersebut.
Sampai dicoba semua kartu kredit Vino, namun tidak ada yang bisa digunakan.
" Mungkin bisa bayar uang cash saja, tuan " lanjut kasir tersebut.
Vino mencheck dompetnya, namun dia lupa membawa uang tunai, akhirnya Vino menelepon Angga dan menyuruhnya untuk membayarkan tagihan tersebut.
" Ada apa dengan kartu kreditmu, Bos " Tanya Angga.
" Aku juga tidak tau, sepertinya ini ulah mommy karena aku mengabaikan panggilannya " balas Vino.
" Sebaiknya segera hubungi mommy mu, Bos. Apakah ini tentang perjodohan lagi Bos ? " Lanjut Angga sambil membukakan pintu mobil. Angga tau nyonya besar sudah sangat ingin melihat Vino menikah dan punya anak.
" Ya, Benar Tentu saja aku harus segera menghubungi momny " sahut Vino
Diperjalanan menuju kantor, Vino menelpon Elisa.
" Halo, Apa mommy yang memblokir kartu kredit ku ? " Tanya Vino ditelepon.
" Akhirnya kau menghubungi mommy, makanya jangan sekali - kali kau mengabaikan mommy, besok malam mommy akan memperkenalkan mu dengan anak kolega daddy, namanya Bella, jangan lupa jam 8 di restoran Y, jika ingin kartu kreditmu di aktifkan lagi " ujar Elisa diseberang sana sambil mematikan ponselnya dan tersenyum.
" Aaaahhhh " ujar Vino sambil mengacak - acak rambutnya. Angga hanya tersenyum masam menyaksikan tingkah Bosnya di kaca spion. Disatu sisi dia merasa kasihan dengan Vino, namun dia merasa ibu Vino juga tidak salah, karena orang tua mana yang tidak cemas jika anaknya di usia yang hampir mendekati kepala tiga belum juga memikirkan tentang pernikahan.
Malam hari janjian, Vino sudah berada di restoran Y, dia segera mencari tempat duduk yang sudah dipesankan oleh mommynya dan dia melihat seorang wanita sudah berada disana, itu pasti Bella, bathin Vino sambil menghampiri Bella.
" Hi, saya Vino " ucap Vino sambil mengulurkan tangannya kepada Bella.
" Oh Hallo Vino, saya Bella " jawab Bella menjabat tangan Vino. Tampan, aku harus bisa membuatnya menyukai ku dalam waktu dekat, pikir Bella.
" Silahkan duduk, saya sudah memesan minuman sambil nunggu kamu " lanjut Bella kembali duduk.
Vino memanggil pelayan untuk memesan makanan mereka. Sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol ringan.
Selesai makan, Vino pamit kepada Bella dan kembali ke Apartmennya.
******
Sejak perkenalannya dengan Bella, Bella jadi sering mengunjungi Vino ke kantornya, ada saja alasannya untuk bertemu Vino, bahkan dia juga melakukan pendekatan dengan Elisa dan Elisa juga senang dengan Bella yang selalu mengajaknya jalan, entah itu untuk makan, ke salon dan lain - lainnya. Semua Bella lakukan agar mendapat restu dari Elisa karena Bella tau, kalau Vino akan mendengarkan kata mommynya.
Elisa memaksa Vino agar mau menikah dengan Bella karena dia sudah merasa cocok dengan Bella dan melihat bahwa Bella adalah pendamping yang sepadan untuk Vino.
Hari itu Elisa dan Bella shopping bersama dan mereka mengajak Vino untuk ikut bersama mereka, sebenarnya Vino enggan untuk ikut, tapi karena Elisa memaksa akhirnya Vino ikut juga. Vino seperti bodyguard mereka saja.
" Bella, ayo kita makan, tante sudah lapar, kita makan disana saja" ucap Elisa sambil menunjuk restoran M
" Boleh, tante " sahut Bella, mengikuti Elisa menuju Restoran tersebut.
Vino hanya mengikuti mereka dengan hati dongkol.
Saat masuk di restoran tiba - tiba Bella mual, Elisa yang melihat Bella seakan - akan mau muntah dan wajahnya pucat, mengajak Elisa untuk duduk namun tiba - tiba Bella pingsan. Elisa memanggil Vino dan orang - orang disekitar untuk membantu membawa Bella ke mobil. Vino membawa mobil ke rumah sakit terdekat.
Dokter memeriksa Bella, setelah melakukan pemeriksaan, dokter menghampiri Elisa dan Vino.
" Nona, tidak apa - apa, itu hal biasa terjadi dengan wanita hamil, apa lagi di trisemester pertama kehamilan " ucap dokter, sambil menuliskan resep obat untuk Bella.
" Apa hamil dok " Tanya Elisa kaget.
" Iya, bu. Ini resepnya, silahkan ditebus ke Apotek, setelah nona sadar bisa langsung dibawa pulang " ucap dokter sambil menyerahkan resep kepada Vino. Dokter mengira Vino adalah suami Bella. Dengan berat Vino menebus resep dan menyelesaikan administrasinya. Dia kembali ke UGD dan Elisa langsung menghampiri Vino.
" Vino, katakan kepada mommy, apa kamu ayah dari anak Bella " serang Elisa kepada Vino.
" Yang benar saja mommy, Belum genap 10 hari kenal dia, lagian Vino selalu menggunakan pengaman dan tidak dengan sembarangan wanita " jawab Vino membantah ucapan Elisa yang menuduhnya. Yang benar saja dia sampai harus menghamili wanita, bakalan langsung di suruh nikah sama mommynya. Sedangkan hal itu yang paling dia hindari.
Tiba - tiba Bella sadar.
" Apa yang terjadi, tante " ujar Bella lemas.
" Kamu pingsan Bella, kata dokter kamu hamil " sahut Elisa dengan nada ketus dan merendahkan.
Bella terkejut, gagal niat dia menjebak Vino agar menikahinya. Tadinya Bella ingin Vino segera menikahinya sebelum usia kandungan dan perutnya terlihat, tapi sialnya Elisa dan Vino sudah mengetahuinya. Kekasih Bella tidak mau bertanggung jawab karena menganggap bukan dia saja yang tidur dengan Bella.
" Tante " Bella mencoba menjelaskan, namun sudah dipotong oleh Elisa.
" Tega sekali kamu membohongi saya dan Vino, saya batalkan pertunangan kamu dengan Vino, jangan pernah menampakan wajah kamu lagi dedepan kami, saya akan beritahukan ini kepada keluarga kamu " ucap Elisa sambil meninggalkan Bella dan mengajak Vino pergi.
Dalam hati Vino sangat senang, semakin memantapkan hatinya untuk tidak menikah dan menganggap semua wanita pembohong dan hanya memanfaatkannya saja. Dari Gwen yang memanfaatkannya untuk mendongkrak popolaritasnya dan memanfaatkan kolega keluarga Vino. Sedangkan wanita teman tidurnya hanya memanfaatkannya demi uang.
Flash back off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
SimboLon Hayati Nur
uda jd bos tp kok msh momynya bisa blokir ATM.berrti blm bisa berdiri sendiri
2022-03-25
3
NandhiniAnak Babeh
lanjut ah
2022-03-08
3
Rika Octavianti
semangat Thor...
2021-11-17
2