Hari ini seluruh istana terlihat sibuk menyambut kedatangan Ratu mereka yang baru.
Tetapi tidak bagi Austin yang hanya menampilkan ekspresi datarnya. Sejak pagi- pagi ia kembali ke istana setelah bertemu Isteri anaknya. Ia terus diam sambil membiarkan semua orang mempersiapkan kedatangan Ratu baru. Mengingat hari ini dirinya harus menikahi gadis pilihan ibundanya. Ia mengepalkan tangannya karena ini dirinya harus kehilangan Isteri dan kedua anaknya.
Bahkan dia sama sekali tidak menampilkan wajah bahagia. Karena menurutnya hari bahagianya hanya ketika ia menikahi gadis pujaan hatinya 4 Tahun lalu.
Flashback on...
4 Tahun Lalu....
Saat ini Austin sedang mengajak kekasihnya berjalan-jalan di taman kota.
Mereka saling bertautan tangan dan memandang satu sama lain dengan penuh cinta.
Sampai mereka duduk di sebuah kursi yang berada di taman.
" Austin, aku ingin memberikan sesuatu kepadamu." Ucap sang kekasih yaitu Atasya Listia Mauren.
Gadis yang ia temui 5 Tahun lalu. Austin sama sekali tidak menyangka akibat pertemuan itu mereka akhirnya bisa saling mencintai.
Austin mengelus rambut Atasya dengan lembut.
" Apa itu sayang?" Tanya Austin dengan raut wajah penasaran.
Mendengar pertanyaan dari Austin. Atasya langsung mengeluarkan sebuah benda berbentuk pipih dan memberikan kepada Austin.
Bertapa terkejutnya Austin ketika melihat sebuah testpack yang tertera bergaris dua. Seketika ia terharu dan memeluk Atasya dengan erat.
" Terima kasih sayang telah memberikan sebuah anak kepadaku." Ucap Austin yang tidak bisa membendung perasaan bahagianya.
" Tapi apa kita akan baik-baik saja. Ingat Austin adalah seorang Pangeran Mahkota. Pasti semua orang akan menentang hubungan kita. Lagipula aku hanya seorang yatim piatu miskin yang bisa memikat seorang Pangeran." Ucap Atasya sambil menundukkan kepalanya sedih.
Melihat kesedihan dari sang kekasih Austin langsung melepaskan pelukannya dan mengecup kening nya dengan penuh kasih sayang. Membuktikan seberapa besar perasaan cinta mereka.
" Tenang saja meskipun semua orang menentangnya. Kita akan tetap menikah untuk urusan kerajaan biar saja aku urus. Kau percaya bukan?" Tanya Austin dengan sungguh-sungguh.
Melihat kesungguhan dari Austin membuat Atasya langsung menggangguk kepalanya. Ia percaya bahwa Austin bisa mengurusnya.
Akhirnya mereka menikah di sebuah tempat terpencil dan di saksikan cuma beberapa orang saja.
Tapi sepasang pengantin tersebut tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia mereka.
Flashback off...
Bertapa pengecutnya Austin karena tidak bisa mempertahankan keluarga kecilnya.
Ketika Austin sedang sibuk melamun tiba-tiba saja ada seseorang yang membuka pintu kamarnya.
Orang itu yang melihat keadaan Austin merasa iba. Ia tahu bagaimana perjuangan Austin untuk mempertahankan keluarganya meskipun akhirnya semuanya sia-sia.
" Austin, apa kau baik-baik saja?" Tanya nya.
Austin yang sedang menghadap ke arah jendela langsung membalikan badannya.
" Sepertinya begitu bagaimana dengan Atasya dan Arthur, apa mereka baik-baik saja?" Tanya Austin dengan datar.
" Mereka baik-baik saja karena aku sudah menyuruh mata-mata ku untuk mengawasinya sampai ke Bandara. Jangan khawatir Austin mereka akan baik-baik saja." Ucap nya yang merupakan teman sepermainan sekaligus Asisten pribadinya. Gabriel Drako.
" HN. semoga." Ucap Austin sambil memandang halaman istana dengan tajam.
Gabriel yang melihat sifat Austin hanya bisa menghembuskan nafasnya. Mungkin setelah ini dia akan melayani Raja yang tanpa menampilkan selain datar.
" Yang Mulia. Kita harus bersiap karena upacara pernikahan akan segera di laksanakan." Ucap Gabriel yang memberikan informasi kepada Austin.
Austin yang mendengarnya langsung keluar dari kamarnya menuju ke tempat di mana upacara pernikahan akan berlangsung.
" Bersiaplah kau akan memiliki hidup yang menyedihkan, Ratu." Batin Austin sambil bersmirk licik.
...****************...
Sedangkan di sisi lain Atasya sudah bersiap berangkat ke bandara. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi dari sini ia ingin melupakan kenangannya. Memulai hidup baru bersama Arthur dan calon anaknya.
" Arthur, apa kau sudah siap?" Tanya Atasya sambil menunggu Puteranya yang sedari tadi masih berada di kamarnya.
Tidak beberapa lama kemudian tampaklah Arthur yang berlari sambil memegang sebuah Boneka berbentuk pesawat di tangannya.
"Ayo Mom, Ar sudah siap untuk naik pesawat sekarang." Ucap Arthur sambil tersenyum lebar. Karena dirinya sudah tidak sabar naik pesawat bersama Mommy nya.
Atasya yang melihatnya hanya tersenyum sendu. Sebelum kakinya melangkah keluar rumah yang telah di tempatinya selama 4 tahun. Rumah ini menyimpan semua kenangan yang ada di dalam nya.
Tapi sekarang Atasya harus meninggalkan rumah tersebut demi kehidupan baru bersama anak-anaknya.
Setelah mengunci pintu Atasya mendorong kopernya menuju ke taksi yang telah ia pesan sebelumnya.
Atasya melihat ke rumah itu untuk terakhir kalinya.
" Selamat tinggal rumah yang telah memberikan sebuah kenangan yang manis, dan Austin setelah ini kita pastikan tidak akan bertemu kembali." Batin Atasya sedih.
Sedangkan Arthur yang melihat wajah sedih Mommy nya menatapnya dengan bingung. Ia sama sekali tidak mengerti mengapa Daddy dan Mommy nya berpisah.
" Mengapa Daddy dan Mommy tidak bisa bersama." batin Arthur dengan polos yang sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi kepada kedua orang tuanya.
Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Vina Pembriyani
tinggalkan sama si Austin sialan itu...org yg ga bs pertahankan anak istri sendiri berarti dia bukan suami dan ayah yg baik....
2021-10-29
1
who you
next Thor,ceritanya seru
2021-10-01
1
Titis Setiyowatiu7
la jut kk
2021-10-01
1