Ikatan Pernikahan Di Antara Perbedaan ( Flashback )

Sebelas Tahun Yang Lalu...

Di sebuah tempat yang gelap terdapat sebuah pasangan yang sedang berdiri di tengah hujan yang deras.

" Apa kita tidak bisa bersama?" Ucap seorang pria dengan mata berwarna biru  dan surai cokelat.

Sedangkan sang gadis hanya bisa menggelengkan kepalanya.

" Maafkan aku, kita tidak mungkin bersama kau harus memilih rakyat mu daripada diriku. Apalagi sekarang kau sudah memiliki seorang calon Isteri Austin. Sekali lagi aku minta maaf." Ucap nya sambil mengeluarkan air matanya.

Pria yang mendengarnya langsung  memandang lesu wanita di hadapannya. Tapi sedetik kemudian senyuman atau lebih tepatnya seringai muncul di wajahnya.

" Baiklah, jika itu keinginan mu. Tapi aku pastikan kau akan kembali menjadi milikku lagi, selamanya." Ucap Austin sebelum beranjak pergi meninggalkan sang gadis yang tubuhnya basah kuyup.

Gadis tersebut menangis sebenarnya dirinya tidak ingin kehilangan pria yang di cintainya. Tapi karena sebuah takdir perbedaan di antara mereka. Gadis itu harus merelakan kepergian sang suami menuju ke pelukan gadis lain.

" Semoga kau bahagia Austin, aku akan selalu mendukungmu dari jauh Austin hah...tidak Raja Austin." Ucap nya sambil tersenyum sendu.

Keesokan harinya seluruh negara Nerdelands sedang bersuka cita menyambut penobatan Raja yang baru.

Seorang pria tampan dengan menggunakan pakaian bangsawan berwarna merah dengan jubah senada.

" SAYA NOBATKAN AUSTIN WILIAMS HERMIONE SEBAGAI RAJA YANG BARU DI NEGARA NERDELANDS ." ucap sang ketua Uskup agung sambil memasangkan mahkota di kepala pria itu.

Setelah pemasangan mahkota selesai kini saatnya mereka mendengarkan pidato perdana Austin sebagai Raja yang baru.

" SAYA AUSTIN WILIAMS HERMIONE BERJANJI AKAN MENGABDIKAN DIRI BAGI NEGERI. SAYA AKAN SELALU BERUSAHA MEMBUAT NEGARA INI SEMAKIN MAJU." ucap Austin dengan lantang.

" HIDUP RAJA AUSTIN,HIDUP RAJA AUSTIN..." ucap Rakyat yang bersorak gembira.

Seorang wanita paruh baya yang sedari tadi berdiri di belakang sang Raja muda mulai berjalan menghampirinya.

" Selamat sayang kau sudah menjadi Raja, ibunda harap kau bisa membuat negara ini lebih baik." Ucap nya sambil memegang bahu Puteranya dengan bangga.

Sebelum tiba-tiba Ibunda Austin mendekatkan wajahnya ke telinga sang Putera.

" Ingat Liam jika sampai kau berani mendekati wanita itu lagi. Kau akan kehilangannya selamanya, dan selamat kau akan menikah dengan pilihan ibunda." Ucap nya sambil tersenyum miring.

Austin yang mendengar ucapan Ibunda mengepalkan tangannya. ia sama sekali tidak suka mendengar nada bicara Ibundanya yang seakan merendahkan wanitanya. Tapi sekarang ia harus mematuhi perintah Ibunda. Mengingat bahwa Ibundanya merupakan salah seorang berpengaruh di negaranya. Sampai ia memiliki kekuasaan yang lebih tinggi dari ibundanya.

" Baiklah ibunda saya tidak akan mendekatinya lagi. Tapi ingat jika anda mendekati isteri dan anak saya lagi. Saya tidak akan segan-segan menghabisi nyawa sekalipun kau adalah ibuku." Ucap Austin dengan nada penuh penekanan sebelum berlalu pergi tanpa mempedulikan Ibundanya memanggil namanya.

...****************...

Sedangkan di sisi lain seorang gadis atau lebih tepatnya seorang wanita sedang membuat sarapan.

Tiba-tiba saja datanglah seorang anak laki-laki yang berkisar berumur 3 tahun menghampiri wanita itu.

" Mom, my hungry." Ucapnya sambil memegang perutnya yang sedikit membulat.

Wanita itu yang bernama Atasya Listia Mauren berumur 23 tahun memandang anak nya dengan hangat.

" Bisa tunggu sebentar Ar, Mommy sekarang sedang memasak." Ucap Atasya sambil tersenyum hangat.

Membuat anak laki-laki bernama Arthur Geraldo Hermione hanya mengacungkan jari jempolnya sebelum berlari ke tempat meja makan.

Atasya yang melihat keimutan Puteranya tersenyum. Setidaknya dia masih memiliki seseorang yang di tinggalkan oleh  Suaminya termasuk janin yang sekarang tumbuh di perutnya.

" Mommy akan selalu melindungi kalian. meskipun kau tidak ada di samping kami." Batin Atasya.

Tetapi tiba-tiba saja Atasya di buat terkejut ketika mendengar pertanyaan dari Puteranya.

" Mommy di mana Daddy?" Tanya Arthur dengan polosnya.

Atasya yang mendengar pertanyaan polos dari Puteranya berusaha menahan air matanya supaya tidak keluar.

Kemudian Atasya berjalan sambil membawa dua piring nasi goreng dan di hidangkan di atas meja. Atasya duduk di samping Arthur dan menggenggam kedua tangannya dengan lembut.

" Sayang saat ini Daddy..." Jeda Atasya sambil memandang wajah Arthur.

Atasya sama sekali tidak tega mengingat bagaimana Arthur sangat dekat dengan Daddy nya. Bahkan setiap Minggu mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama seperti bermain dan menghabiskan sepanjang hari di rumah.

Arthur yang melihat raut sedih dari Mommy nya bingung.

" Kenapa Mommy? Apa Daddy baik-baik saja? Bukannya sekarang seharusnya kita bermain bersama Daddy?" Tanya Arthur yang beruntun.

Atasya yang tidak sanggup lagi langsung pergi ke kamar mandi tanpa mempedulikan Arthur yang masih kebingungan.

Atasya mengunci dirinya di kamar mandi dan mengguyur tubuhnya di bawah air dingin shower sambil mengingat kehidupan mereka.

" Apa aku menyesal telah memilih pria seperti mu? Mengapa kau tega membiarkan kami sendiri? Apa kau sama sekali tidak ingin bertemu dengan Arthur untuk terakhir kalinya?" Batin Atasya yang hatinya merasa perih mengingat bagaimana wajah penuh harap Arthur.

...****************...

Sedangkan di sisi lain Austin sedang bertemu dengan seorang gadis yang merupakan calon isterinya. Mereka akan menikah besok. Tapi Austin sama sekali tidak menyukai pernikahan ini. Ia ingin sekali bersama-sama dengan isteri dan anaknya.

" Yang Mulia Raja, saya senang anda mengundang untuk makan malam bersama sebelum acara pernikahan." Ucapnya sambil tersenyum lembut.

Austin yang mendengarnya terkekeh pelan.

" Benarkah." Ucap Austin sambil memandang dingin gadis itu.

Membuat sang Gadis itu terkejut melihat tatapan dingin dari Raja sekaligus calon suaminya.

" Maaf, apa saya membuat salah kepada anda. Jujur saja tatapan anda membuat saya tidak nyaman." Ucap nya lagi.

Tapi Austin sama sekali tidak peduli malahan ia dengan santai meminum anggur yang berada ditangannya.

" Berapa yang anda butuhkan, Grace Grabriela Annor anak dari salah satu Puteri dari negara miskin. Sepertinya anda memang di jual oleh keluarga anda untuk menutupi utang kepada negara saya." Ucap Austin dengan sarkas.

Membuat Grace yang mendengarnya merasa marah. Kemudian selanjutnya ia menggebrak meja dengan keras.

" ANDA JANGAN SEMBARANGAN BERBICARA SEPERTI ITU KEPADA NEGERI SAYA. SAYA YAKIN BAHWA MEREKA TIDAK AKAN MENJUAL SAYA DEMI PRIA SOMBONG SEPERTI ANDA." ucap Grace dengan nafas yang tidak beraturan.

Grace merasakan sakit hati kepada Calon Suaminya yang berani memfitnah Keluarga nya.

Sayangnya Austin sama sekali tidak peduli dengan ocehan gadis di hadapannya. Kemudian ia mengeluarkan sebuah berkas yang berisikan perjanjian.

" Ini dokumen nya di sana tertulis bahwa kerajaan Annor menyerahkan Puterinya sebagai salah satu calon isteri Raja." Terang Austin sambil menyilang kan kakinya.

Grace sama sekali tidak bisa menyembunyikan raut wajah terkejut melihat dokumen itu berisikan tanda tangan Ayahnya dan perjanjian.

Austin yang melihat raut wajah Grace merasa puas.

" Ingat satu hal kau sama sekali tidak bisa mendapatkan hati saya. Karena selamanya hati ini hanya untuk wanita saya." Ucap Austin sebelum beranjak pergi.

Meninggalkan Grace yang sedang menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya

Continue...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!