Undangan

11 Tahun Kemudian....

Di sebuah rumah lantai dua sederhana di negara Indonesia lebih tepatnya ibu kota Jakarta Terjadi keributan setiap paginya di antara kedua bersaudara tersebut.

" Kakak, kembalikan ikat rambut Alice." Ucap nya yang bernama Alice sambil memandang sang Kakak dengan tajam.

Sang kakak sama sekali tidak takut karena tatapan tajam Alice malah jatuh ke lucu.

" Kakak tidak mau membalikkannya cebol Hahahaha...." Ucap nya sambil tertawa.

Alice yang merasa tidak terima bahwa Kakaknya menertawakan nya langsung menangis.

" HUAAA.... MOMMY....KAKAK JELEK NGAMBIL IKAT RAMBUT ALICE HUAAA..." ucap Alice sambil menangis berteriak.

Membuat sang Kakak wajahnya langsung memucat. Pasti nanti Mommy nya akan marah kepadanya dan memotong uang jajannya kembali.

Dan benar saja seorang wanita yang berusia 34 tahun berjalan anggun menuruni tangga dengan menggunakan dress berwarna putih dan rambut pirangnya di kuncir ala kuda.

" Sudah Mommy bilang jangan mengganggu adikmu. Apa kau ingin memotong uang jajan mu seperti sebulan yang lalu, Arthur?" Ucap wanita itu sambil memandang tajam Anak sulungnya.

Sedangkan anak laki-laki yang bernama Arthur hanya mengangkat jarinya berbentuk V  peace kepada Mommy nya.

" Ampun Mom. Jangan memotong uang jajan ku lagi. Nanti aku tidak bisa berkumpul dengan teman-teman jika uang jajanku di potong hehe..." ucap Arthur sambil cengengesan.

Wanita yang ternyata Atasya menghela nafasnya menghadapi sifat jahil dari Putera Sulungnya. Kemudian pandangannya tertuju kepada Alice yang sudah berhenti menangis tapi masih menyisakan jejak air mata.

" Oh, Puteri kecil Mommy habis di jahil Kakak ya." ucap Atasya sambil menghapus jejak air mata Alice.

Alice hanya menundukkan kepalanya dengan lesu dan menggangguk perlahan kepalanya. Atasya yang melihatnya tersenyum kemudian ia mengikat rambut Alice bergaya kuda dan memasangkan bando di kepalanya.

Atasya yang melihat hasil karyanya tersenyum puas melihat wajah menggemaskan dari Alice.

" Sudah, Puteri Mommy cantik." ucap Atasya memuji Alice.

Alice yang merasakan di puji tersenyum tapi tatapan mengejek ke arah Arthur. Membuat Arthur yang melihatnya memutar bola matanya malas kemudian ia berjalan melangkah menuju meja makan.

Atasya dan Alice serentak menggelengkan kepalanya pasti sekarang Arthur sedang merajuk kepada mereka. Atasya memberikan kode untuk Alice yang di mengerti langsung sang empu.

Setelah itu Alice berlari menuju ke Arthur yang sudah duduk manis di kursi sambil memakan roti. Arthur yang menyadari kehadiran Alice langsung mengacuhkannya.

" Kakak Ar maafkan Alice, Nanti Alice janji akan membelikan Kak Ar bakso." ucap Alice sambil memasang wajah memelas.

Melihat wajah memelas dari adiknya membuat Arthur tidak bisa marah lebih lama lagi. Ia pun langsung meletakkan tangannya di kepala Alice dan kemudian mengacak-acak rambutnya.

" Arggg kakak rambut Alice rusak." ucap Alice sambil menyentakan tangan Arthur dari atas kepalanya.

" Hahahaha...." tawa Arthur yang menertawakan Alice.

Atasya yang melihat tingkah mereka hanya tersenyum sekaligus bersyukur karena sampai sekarang ia bisa membesarkan kedua anaknya sampai ketitik sekarang. Meskipun banyak sekali rintangannya. Atasya berjalan menghampiri mereka yang sepertinya mulai pertengkaran lagi.

" Ayo anak-anak jangan bertengkar lagi, Lebih baik sekarang sarapan dan setelah itu Mommy akan mengantar kalian ke sekolah." ucap Atasya yang duduk di kursi kepala keluarga.

Akhirnya mereka sarapan dengan hikmat tanpa berbicara sedikitpun. Memang Atasya membuat peraturan tidak ada yang boleh berbicara karena dianggap tidak sopan dan tidak menghargai makanan.

Setelah itu Atasya mengantar Arthur dan Alice menuju ke sekolah mereka. Tahun ini Alice yang sudah akan masuk ke kelas 4 sekolah dasar dan Arthur yang sudah masuk ke jenjang menengah pertama. Membuat Atasya harus membagi waktunya antara pekerja dan juga keluarga.

Sampai di sekolah Arthur langsung turun tapi sebelum itu ia mengecup pipi Atasya dan Adiknya.

" Sampai jumpa Mom dan Jelek wlee..." ucap Arthur sambil menjulurkan lidahnya ke arah Alice.

Alice yang mendengar bahwa kakaknya mengejeknya merasa kesal.

" KAKAK MENYEBALKAN." teriak Alice yang keras membuat Atasya harus menutupi telinganya.

Kemudian langsung saja Atasya membalikan badannya dan memandang tajam Alice. Membuat sang empu cengengesan.

" Maaf, Mom." ucap Alice sambil membentuk jarinya peace.

Atasya terus berkendara sampai akhirnya ia selesai mengantar kedua anaknya ke sekolah. Kemudian ia berlanjut menjalankan mobilnya menuju ke perusahaannya.

Memang setelah kejadian itu Atasya memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas terbaik di Jakarta dengan beasiswa. Ia mengambil jurusan alat kecantikan dan juga desain. Dan setelah lulus Atasya mulai mendirikan perusahaan sendiri sampai bisa terkenal sekarang.

Sampai di perusahaannya Atasya berjalan dengan penuh wibawa. Semua karyawan menghormati CEO nya.

" Selamat pagi Bu bos."

" Selamat pagi juga." ucap Atasya yang membalas sapaan karyawannya dengan ramah.

Saat Atasya sudah berada di ruangannya disamping pintu masuk terdapat seorang Gadis berusia 25 tahun yang merupakan Sekretaris Atasya.

" Selamat pagi Bu." ucap nya sambil tersenyum.

" Selamat pagi juga Nia, apa jadwalku hari ini?" tanya Atasya kepada Sekretaris nya.

" Oh, pagi ini anda akan ada meeting dengan klien pukul 10.00, dan setelah itu anda tinggal mendatatangani berkas, Juga sepertinya anda mendapatkan undangan penting saya sudah menaruhnya di meja Anda." jelas Nia yang memberitahu semua jadwal Atasya.

" Baiklah." ucap Atasya sebelum masuk ke dalam ruangan nya.

Setelah masuk ke dalam ruangan Atasya langsung duduk di kursi kebesarannya dan tanpa sengaja matanya menatap sebuah undangan yang mewah tergeletak di atas meja. Atasya pun mengambilnya dan seketika badan nya menegang melihat nama seseorang tertera di dalam undang tersebut.

" Ini...

Continue....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***