Kini Alina sudah berada diruang tunggu rumah sakit. Ia melihat ke depan dan juga menengok kiri dan kanannya semua perempuan yang ingin melakukakan pemeriksaan ditemani oleh suami atau salah satu dari anggota keluarga mereka. Alina menunduk sedih, Ia tidak boleh menangis, ia harus kuat. Untuk yang sekarang ia harus bisa merelakannya kali ini dan suatu saat ketika ia kembali lagi ke tempat ini ia akan akan ditemani oleh seseorang yang mencintainya juga, pikir Alina menghibur hatinya..
"Ny. Alina." Panggil seorang Perawat.
"Ya." Jawab Alina berdiri masuk ke sebuah ruangan setelah dipersilahkan.
Saat Alina masuk Dokter memberikan beberapa pertanyaan tak lama langsung mempersilahkan Alina berbaring di tempat tidur yang ada di ruangan itu dan melakukan pemeriksaan.
Ketika Dokter mulai memeriksa Alina terus menatap layar monitor yang ada didepannya. Menakjubkan ada kehidupan kecil disana yang sedang menunggunya menggenggam tangannya menyayanginya dan mencintainya pikir Alina.
Ada kehangatan di hati Alina setetes cairan bening lolos keluar dari sudut matanya. Ia merasa terharu akan pemandangan di depannya, Dokter itu melihat ekspresi Alina dan tersenyum.
"Bagaimana dok?" Tanya Alina mulai penasaran.
"Jackpot, selamat ya mba calon bayinya kembar empat." Kata Dokter Muda yang cantik itu.
"Hahh?" Sukses membuat Alina terkejut. "Dokter nggak salahkan? Kembar empat?" Terkejut.
Melihat Dokter mengangguk membuat Alina menepuk jidat tidak percaya, membuat Si Dokter langsung tertawa dengan tingkah konyol Alina..
"Jadi di perut saya ini dok ada empat bayi sekaligus nih?" Tanya Alina lagi masih belum percaya.
" Iya janin yang kamu kandung sekarang kembar empat dan Alhamdulillah semua sehat. Untuk selanjutnya kamu harus konsumsi makanan bergizi dan susu ibu hamil, itu sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi calon bayi." Ucap Dokter cantik berhijab itu..
"Dok, nggak bisa satu aja ya bayinya klo bayinya empat itu artinya Alin juga makan empat porsi dong?" Ucap Alina konyol.
"Hahahaha.." Tertawa terbahak-bahak. "Baru kali ini aku dapat pasien kayak kamu dek." Ucap Dokter masih tertawa.
"Lagian kalau kembar empat jadinya kan sayang kalo harus digugurin dok!" Ucap Alina polos sukses membuat sang Dokter terkejut mendengarnya.
"Kenapa harus digugurkan emang suamimu kemana?" Tanya Dokter mulai kepo.
"Ngak punya, Dok." Kata Alina sedih.
"Kenapa nggak suruh pacarnya aja tanggung jawab?" Mengerti dengan pergaulan anak muda jaman sekarang (berasa tua Si Dokter).
" Nggak punya juga." Ucap Alina makin sedih dan merasa bersalah.
" Loh kok?" Dokter merasa heran (jiwa penggosip Dokter merontataknronta) "Kamu di perkosa?" Ucap Dokter terkejut sendiri.
"Mmm....." Hanya menggelengkan kepalanya membuat si Dokter bingung. "One night stand Dok." Ucap Alina yang membuat Dokter kini mengerti.
"Gini kamu simpan kartu namaku ini. Jangan pernah berpikir untuk menggugurkan kandungan kamu. Sayang dengar bayi yang kamu kandung sekarang itu nggak bersalah, yang salah itu tindakan kalian yang menyebabkan mereka ada di perut kamu sekarang. Kamu jangan menambah dosa lagi, coba bayangin tangan kecil mereka yang sangat ingin untuk kamu genggam penuh dengan cinta. Apa iya kamu tega ingin membunuh darah daging kamu sendiri?" Ucap Dokter iba.
Alina sudah menangis mendengar perkataan Dokter hatinya serasa disayat-sayat membayangkan ia harus kehilangan calon bayinya apalagi ia hanya sebatang kara sekarang. Ia terus memegang perutnya merasa bersalah karena sudah berpikir bodoh sebelumnya. Dokter Andin yang melihatnya ikut merasa sedih.
" Dok, Alin takut kalau orang-orang nanti menghujat Alin." Ucap Alina menangis.
Membuat Dokter Andin mengerti akan kerisauan Alina. Ia tidak menyangka gadis yang masih berusia 18 tahun ini harus mengalami hal seperti ini.
"Orang tuamu tahu kamu hamil?" Tďanya dokter Andin.
"Saya nggak punya siapa-siapa dok, saya yatim piatu." ucap Alina lirih.
"Keluarga yang lain?" Tanya Dokter yang di jawab dengan gelengan kepala oleh Alina.
.
"Didunia ini saya sebatang kara Dok!" Ucap Alina getir.
Dokter Andin tidak menyangka kalau Alina hidup sendiri ia berpikir bahwa Alina sama seperti gadis lain seusianya yang melakukan cinta satu malam dengan pria akibat pergaulan bebas atau ketidak mampuan orang tua yang mendidik anaknya. Ia ternyata salah hatinya terenyuh mengetahui kenyataan Alina hidup sangat menyedihkan.
"Kamu kenal sama orang yang sudah bikin kamu jadi begini?" Tanya dokter Andin.
" Nggak? Tapi tahu wajahnya." Ucap Alina.
" Lalu apa tindakanmu selanjutnya?" tanya dokter Andin penasaran.
"Belum tahu Dok, belum kepikiran. Otak Alin kosong gak bisa mikir." ucap Alin polos. membuat dokter tertawa gemas.
"Bagaimana kalian bisa bertemu?" Tanya dokter.
"Aku dan dia tidak saling mengenal, sebenarnya malam itu Alin kelelahan kepala terasa pusing sekali seorang pelayan memerikan kunci kamar hotel. Dan begitu Alin bangun besoknya Alin tidak memakai apapun hanya pakai selimut laki-laki itu juga begitu." Ucapnya polos menceritakan garis besarnya pada Dokter.
Saat bercerita Alina merasa sangat malu dan kecewa pada dirinya sendiri, sakit rasanya jika ia memikirkan kembali kejadian itu. Alina sadar bahwa tidak mungkin menyalahkan sepenuhnya pada laki-laki itu karena ia sendiri lalai dalam menjaga dirinya. Alina hanya bisa menangisi nasibnya yang buruk.
Setelah mendengar cerita Alina Dokter Andin merasa prihatin pada Alina semua yang Alina hadapi adalah cobaan yang sangat berat bagi gadis seusianya.
Untungnya Alina adalah pasien terakhinya hari itu jadi dia bisa lebih lama melakukan pemeriksaan pada Àlina. Ia sekaligus ingin memberikan konseling agar Alina tidak bertindak naif dan bodoh.
"Jangan sampai bertindak bodoh ya." Ucap Dokter Andin sambil mengusap airmata Alina.
"Makasih ya kak Dokter udah nasehatin Alina lebih dulu." Ucap Alina senang.
" Iya." Ucap Dokter terharu. "Kamu nggak ada niat untuk mencari ayah dari anakmu ini?? Mungkin aja dia mau tanggung jawab.?" Ucap Dokter Andin.
"Enggak." Ucapnya sambil geleng kepala. " Alin rasa dia bukan yang bisa Alin jangkau, dia pasti orang yang hebat pasti punya koneksi pasti punya kekuasaan." Ucap Alina sambil mengingat kembali wajah laki-laki yang dia sangat dia benci.
"Belum coba maka belum tahu." Ucap Dokter menyarankan.
"Nggak Dok, nggak berani biarlah Alin yang tanggung sendiri." Ucap Alina lagi.
"Okelah kalau begitu." Ucap Dokter menyerah.
"Dok, makasih ya untuk saran yang baiknya hampir aja Alin bikin kesalahan besar." Ucap Alina. "Kalau aja bukan Dokter Andin yang periksa dua minggu kemudian pasti Alin udah nangis lagi karena udah menyesal tingkat dewa." Ucapnya lagi.
"Sama-sama, itu udah jadi tugas seorang Dokter, Lin." ucap dokter Andin.
Alina tidak menyangka akan sebahagia ini, ada hal yang membuatnya menyadari bahwa Allah itu Maha Adil selama ini ia hidup sendiri, tetapi sekarang tidak lagi mulai sekarang ada empat calon bayi dalam perutnya yang menemani hari harinya. Meskipun mereka hadir dengan cara yang salah tapi Alina sangat bersyukur karena kehadiran mereka kini Alina tidak sebatang kara lagi ada calon bayinya yang jadi penyemangat hidupnya.
.
.
.
..
^bersambung_^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Tian Ae
amazing kak author one night tpi hasil langsung 4 😂
2023-06-27
0
Ekky
masya allah kembar 4
2022-06-28
0
🏁BLU⭕
Lanjut Thor
2021-12-10
0