Hy. It's me.

Happy Reading

****

"Apa kau dapat mendengar suaraku?" Dokter Lambert, wanita berusia 45 tahun, bertanya pada Cassie yang terbaring.

"Yeah.." dia berbisik dengan suara yang terdengar serak dan sesak. Seolah Cassie mengerahkan seluruh tenaganya untuk mengatakan satu kata itu.

Dokter memeriksa kedua pupil Cassie kemudian menyeka selimut yang menutupinya. Barbara dan Miranda menatap semua itu dengan seksama. Sebelumnya, rasa senang menghampiri keduanya karena Cassie sudah bangun, tapi rasa ketakutan muncul lagi. Takut jika pemeriksaan ini akan melahirkan kekhawatiran yang baru.

Dokter berjalan ke ujung kaki Cassie kemudian mengusap ujung pulpen ke telapak kaki Cassie. Dia menghela napas lega melihat jari kaki Cassie bergerak kecil atas reaksi geli yang dia berikan. Setelahnya, dia mengambil palu kecil di troli obat yang dibawa perawat.

"Aku akan memukul lututmu. Anggukkan kepalamu saat kamu merasakan sesuatu setelah aku memukulnya.."

Dokter memukulnya dan tiga detik kemudian Cassie mengangguk ketika dia merasakan sengatan bagaian setruman listrik kecil. Dokter melakukan hal yang sama di lutut yang lain.

"Sekarang, anggukkan kepalamu jika kau merasakan dingin di kakimu..."

Dokter Lambert menempelkan piringan stainless yang di rendam dalam air es ke kaki Cassie. Dia melihat kedua sisi bulu kaki Cassie meremang tanda bahwa kedua kakinya merespon akan suhu dingin itu. Dokter Lambert mengganti objeknya ke piringan stainles yang di rendam dalam air hangat dan Cassie juga bereaksi akan itu.

"Bagaimana semuanya, Dokter?" tanya Barbara dengan nada penuh kekhawatiran. Sedari tadi, dia tidak sedikit pun mengerti prosedur apa yang tengah dilakukan Dokter itu.

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, operasi yang kita lakukan pada Cassandra bisa mengakibatkan kelumpuhan," tubuh Barbara dan Miranda membeku, mewanti-wanti kabar apa yang akan mereka dengar setelah ini.

"...Namun, sejauh pemeriksaan sederhana tadi, rasanya Cassandra tidak mengalami kelumpuhan...."

"Oh My.." Barbara mendesah penuh kelegaan hingga kakinya lemas. Miranda segera menopang tubuh Ibunya, dia pun merasa lega dan bersyukur dengan informasi yang dia terima dari Dokter Lambert.

"Saya turut senang untuk puteri Anda, Mam. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk pemulihan tubuh Cassandra.."

"Thank you, Dokter.. Thank you.."

"Kalau begitu--"

"What*..." suara bisikan Cassie yang terdengar sesak mengalihkan perhatian Dokter hingga menghentikan ucapannya sendiri. Kepalanya ditolehkan pada Cassie yang berusaha bicara.

"Happened*..."

Dokter mendekatkan kepalanya ke arah bibir Cassie.

"To.. Me*.."

(*Apa yang terjadi padaku.)

Dokter Lambert menegakkan tubuhnya, "Apa kau bisa memberitahuku ingatan terakhirmu, Cassandra?"

Kini, kepanikan meliputi Barbara dan Miranda. Perasaan mereka bagaikan roller coaster, berganti-ganti dengan cepat.

Cassie menatap dokter dengan mata sayu, entah mengapa dia merasa kelelahan setelah mengucapkan empat kata tadi. Seolah seluruh energinya disedot hingga habis. Ingatan terakhirnya adalah saat dia terpeleset di tangga perusahaan tempat dia bekerja. Namun, rasanya tidak mungkin dia berakhir dengan keadaan naas seperti ini hanya karena terpeleset.

"Aku.. Terpeleset... Di.. Tangga.. Masuk.. Perusahaan..." Cassie mengucapkan kata per kata dengan sangat pelan. Suaranya bagaikan suara seseorang yang terserang sesak napas. Barbara bisa merasakan hatinya remuk untuk kesekian kalinya saat melihat putrinya tersebut.

Namun, di sisi lain, Miranda benar-benar terkejut saat mendengar informasi Cassie tersebut.

"No way.." matanya menatap lebar ke arah Cassie, "Itu kejadian enam bulan lalu, Cassie..." bisiknya penuh nada kengerian.

****

Dokter George melakukan prosedur umum pada Christov yang masih terbaring. Memukul kedua lutut Christov dengan palu kecil, menempelkan piringan aluminum dingin dan panas, mencubit kulit kaki, dan terakhir mengelus telapak kaki Christov untuk memberikan efek geli.

"Nampaknya, semua fungsi tubuhnya masih berfungsi. Tidak terjadi kelumpuhan yang seperti kita takutkan..."

"Oh my.. Thank you, Dokter..." Theresa mendesah penuh kelegaan. Tubuhnya tiba-tiba terasa ringan setelah mendengar kabar itu.

"Thank you, Dokter..." timpal Robert.

"Kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada Christov dengan CT scan..."

"Lakukan apa pun untuk menyembuhkan puteraku, Dokter..." ucap Theresa dengan nada penuh mohon. Keduanya tangannya saling bertautan.

"Saya dan tim saya akan berusaha semaksimal mungkin, Mrs. Connel. Untuk sekarang, kami akan memindahkan Christov dari ruangan ICU ke kamar inap dan mulai melepas selangnya satu per satu,"

Theresa  mengusap air matanya, mendengar semua itu membuatnya emosional. Akhirnya, mereka bisa dari ruangan ICU yang benar-benar terasa sesak ini. Semua selang, layar monitor, dan wangi menyengat ini membuatnya stress.

"Kalau begitu, saya permisi..."

"Thank you, Dokter..."

Dokter George bersama resident dan dua perawatnya beralih dari ruangan itu. Mata Christov menatap kosong ke langit-langit. Dia sedikit merasa kesulitan bernapas. Tubuhnya terasa berat. Entah kenapa dia merasakan kekosongan dalam dirinya. Badannya terasa sakit, tapi dia tidak memiliki tenaga untuk mengerang kesakitan.

Sesaat kemudian, dia melihat wajah ke-dua orangtuanya yang tampak kelelahan. Tidak pernah sekali pun dia melihat penampilan kacau itu. Ayah dan Ibunya selalu berpenampilan rapi sekarang terlihat kacau. Mata mereka yang berkantung mata gelap mereka menatap sedih ke arahnya.

Apa yang terjadi padanya? Kenapa dia berakhir di sini? Ingatan terakhirnya adalah saat dia terjatuh dari gedung proyek? Apa karena itu dia berakhir di rumah sakit ini? Dia merasa sudah tertidur ratusan hari rasanya.

"Christov.. My son.. Kau bisa mendengarku, nak?" suara Ibunya pun terdengar begitu kelelahan. Ah.. Christov selalu berpikir bahwa Ibunya menyebalkan karena selalu mengatur-atur hidupnya, tapi sekarang dia merasa bersyukur bisa melihat wajah Ibunya lagi.

"Mmmoom..." panggil Christov dengan suara serak dari balik penutup selang oksigen hingga menimbulkan uap air di sana. Pandangannya terfokus pada wajah Ibunya.

"I here son..." tangan Theresa mengusap lembut kepala Christov yang di lilit perban. Matanya terasa berat ingin tidur, tapi Christov menahan diri dan memindahkan arah pandangnya ke Ayahnya yang berdiri di samping Ibunya.

Ah.. Tidak pernah sekali pun Christov melihat Ayahnya dalam keadaan seperti ini. Rambut hitamnya selalu dalam potongan rapi, tubuhnya selalu dibalut pakaian yang necis, wajahnya selalu terlihat fresh dan apa yang dia lihat sekarang benar-benar membuatnya terkejut.

Rambutnya tumbuh dalam potongan tak rapi, wajahnya ditumbuhi kumis dan janggut putih, dan kantong matanya yang tebal menjelaskan berapa lelahnya Robert sekarang. Ayahnya adalah sosok favorit Christov walau hubungan mereka merenggang sejak dia berusia 20-tahunan. Robert adalah panutan Christov.

"Dad.."

"You doing great, Son... Aku senang kau kembali pada kami.." ucap Robert dengan suara kebapakan yang lembut.

"Tidurlah, nak.."

Christov ingin menjawab, tapi dia tidak memiliki kekuatan lagi melawan tarikan kelelahan itu. Matanya yang terasa berat perlahan dia pejamkan. Dadanya bergerak perlahan dalam deruan napas pelan. Dengan itu, Christov masuk dalam pusaran dunia mimpi yang tak berujung

****

Miss Foxxy

Terpopuler

Comments

💜Bening🍆

💜Bening🍆

kepikiran... ada rentan 6bln yg terjadi antara casie n cristov.. mungkin kah selama 6bln terjadi hubungan serius.. terus ada pertengkaran.. kecelakaan.. sama2 koma 17hr dan sama2 kehilangan ingatan rentan waktu 6bln kebersamaan mereka🤔

2022-06-09

0

rain03

rain03

oh lupa 2 2 nya ya...
hehe
meleset😁

2022-05-28

0

iin

iin

I'm here son

2022-05-27

0

lihat semua
Episodes
1 Jumat, 13 Maret 2020
2 Selasa, 1 September 2020
3 Jumat, 13 maret 2020
4 Selasa, 1 September 2020
5 Hy. It's me.
6 Fate?
7 Family
8 Friends
9 First Meet
10 Home
11 Home (2)
12 First Life
13 First Life (2)
14 Love Songs and Dream Houses
15 Songs, Colours, and Box
16 Keys, Emails, and Mistery
17 Nugget and Salmon
18 Second Meet
19 Phone?
20 Party
21 Clara Murray
22 Triple C
23 C&C
24 The Truth
25 Jumat, 13 Maret 2020. A Real First Meet.
26 Party
27 The Night We Met
28 A Crazy Night
29 Pelarian
30 Spotlight
31 Tarik Ulur
32 A Friends
33 Tell Me..
34 A Mess
35 Clara Murray
36 Later, Baby..
37 Enjoy The Life
38 Enjoy The Life (2)
39 Nugget and Salmon
40 What's Wrong?
41 My Mistake...
42 Just wait, Christov
43 A Turn Over
44 I Said, No
45 Fairytale
46 I Want More
47 Reason
48 A Meet
49 Crazy Family
50 A Lover
51 I'm Enchanted
52 Love Songs and Dream Houses
53 Mistery
54 A Box, Email, and Rings
55 Another Past
56 Cassandra De Angelis
57 We're not Okay, Cassie...
58 What? What the hell?!
59 I Choose You
60 New People, New Problem
61 Pemberontakan
62 Surat
63 Pertemuan tak Terduga
64 Them
65 Married?
66 It's Start
67 Runaway
68 All too well
69 My Forever Home
70 Tragedy
71 The Truth
72 Meet
73 He is My Husband
74 Rose
75 I'm Enchanted
76 Plans
77 Siapa?
78 It's Me
79 Go Home...
80 To Begin Again
81 Here We Are Again
82 I Need Time
83 He Need Time
84 Madness
85 A Turning Back
86 Minefields
87 Explode
88 Broken
89 Die For You
90 I Will Always Remember You
91 EXTRA PART-- Wedding
92 EXTRA PART - Ski
93 Extra Part - Perfect-
94 Extra Part - Life-
95 Extra Part -Family-
96 Extra Part - Happy Ever After-
97 Epilogue
98 New Era, New Place, New Story
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Jumat, 13 Maret 2020
2
Selasa, 1 September 2020
3
Jumat, 13 maret 2020
4
Selasa, 1 September 2020
5
Hy. It's me.
6
Fate?
7
Family
8
Friends
9
First Meet
10
Home
11
Home (2)
12
First Life
13
First Life (2)
14
Love Songs and Dream Houses
15
Songs, Colours, and Box
16
Keys, Emails, and Mistery
17
Nugget and Salmon
18
Second Meet
19
Phone?
20
Party
21
Clara Murray
22
Triple C
23
C&C
24
The Truth
25
Jumat, 13 Maret 2020. A Real First Meet.
26
Party
27
The Night We Met
28
A Crazy Night
29
Pelarian
30
Spotlight
31
Tarik Ulur
32
A Friends
33
Tell Me..
34
A Mess
35
Clara Murray
36
Later, Baby..
37
Enjoy The Life
38
Enjoy The Life (2)
39
Nugget and Salmon
40
What's Wrong?
41
My Mistake...
42
Just wait, Christov
43
A Turn Over
44
I Said, No
45
Fairytale
46
I Want More
47
Reason
48
A Meet
49
Crazy Family
50
A Lover
51
I'm Enchanted
52
Love Songs and Dream Houses
53
Mistery
54
A Box, Email, and Rings
55
Another Past
56
Cassandra De Angelis
57
We're not Okay, Cassie...
58
What? What the hell?!
59
I Choose You
60
New People, New Problem
61
Pemberontakan
62
Surat
63
Pertemuan tak Terduga
64
Them
65
Married?
66
It's Start
67
Runaway
68
All too well
69
My Forever Home
70
Tragedy
71
The Truth
72
Meet
73
He is My Husband
74
Rose
75
I'm Enchanted
76
Plans
77
Siapa?
78
It's Me
79
Go Home...
80
To Begin Again
81
Here We Are Again
82
I Need Time
83
He Need Time
84
Madness
85
A Turning Back
86
Minefields
87
Explode
88
Broken
89
Die For You
90
I Will Always Remember You
91
EXTRA PART-- Wedding
92
EXTRA PART - Ski
93
Extra Part - Perfect-
94
Extra Part - Life-
95
Extra Part -Family-
96
Extra Part - Happy Ever After-
97
Epilogue
98
New Era, New Place, New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!