Happy Reading
*****
Rumah Sakit Barlow, Los Angeles. 01.00 PM. Selasa, 1 September 2020
Di belahan bumi yang sama, dengan waktu dan keadaan yang bersamaan pula, terjadi keributan antara Theresa dengan seorang Dokter yang menangani putranya. Dia marah besar karena tak kunjung mendapat kepastian dari penantiannya.
"Sudah berlalu 17 hari! Kenapa?! Kenapa putraku tak kunjung bangun juga?!" Theresa berteriak histeris. Tangannya bergerak dengan sangat dramatis, sedangkan suami Theresa, Robert berusaha menenangkannya. Kedua tangannya berada di sisi tubuh Theresa.
"Hentikan, Theresa," ucap Robert dengan suara yang terdengar tegas. Dia pun sama pusingnya seperti Theresa saat ini. Dia harus bisa membagi waktu antara pekerjaan, merawat istri, dan juga Christov, putranya sendiri yang sudah terbaring sejak 17 hari lalu karena kecelakaan mobil.
Matanya memerah karena kurang tidur, badannya terasa pegal karena harus menghabiskan jam tidurnya di sofa yang keras, dan keadaanya saat ini benar-benar kacau serta tidak terawat. Robert saat ini benar-benar sudah berada di ambang batas kesabarannya, teriakan Theresa pun semakin memperparah keadaannya.
"Lepaskan aku!" Theresa menggeliatkan tubuhnya, melepaskan cengkraman tangan suaminya.
Robert menarik napas dan matanya bertemu pandang dengan Dokter yang nampaknya juga kelelahan dan muak dengan teriakan Theresa. Tangan Robert mengusap wajahnya dengan kasar. Dia tidak bisa lagi menahan kesabarannya.
"Theresa!" teriak Robert dengan suara beratnya. Teriakan itu sontak membuat Theresa terdiam dan matanya menatap wajah suaminya penuh keheranan.
"Kumohon berhentilah berteriak. Itu tidak akan membantu keadaan Christov semakin baik. Teriakanmu malah membaut keadaan kita semakin runyam," ucap Robert dengan suara setengah putus asa. Dokter menatapnya, merasa bersimpati pada Robert yang benar-benar kelelahan
Theresa, wanita berusia 50 tahun tersebut segera terdiam mendengar ucapan suaminya yang terdengar putus asa. Ah.. Tidak sekalipun dia pernah mendengar suaminya seputus asa, selelah, dan sekacau itu. Semuanya lelah dengan keadaanya yang begitu kacau ini. Ditariknya napas pendek dan menghembuskannya.
"You right, husband.." bisiknya, tangan kirinya ditaruh di kepala seraya berjalan ke arah sofa. Theresa duduk di pinggiran sofa dan matanya menatap Christov dengan tatapan kosong.
Robert menatapnya sejenak sebelum akhirnya beralih ke arah dokter.
"Maafkan saya atas sikap Isteri saya, Dokter."
"It's okay, Mr. O'Connel," ucap Dokter dengan senyum ramahnya yang dia berikan ribuan kali kepada pasiennya hingga membentuk kerutan halus di garis senyumnya.
"Bagaimana keadaan anak saya sekarang?"
"Seperti yang kami sebutkan dari awal, anak anda mengalami cidera serius di kepalanya dan menimbulkan dia harus berada dalam posisi koma. Kami tidak bisa menjanjikan apa pun tentang kapan dia akan terbangun. Satu-satunya hal yang bisa kita lakukan saat ini adalah menunggu,"
Robert menarik napas kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Menunggu adalah pekerjaan yang paling mengerikan di dunia ini. Menunggu tanpa kepastian, tanpa batasan waktu, dan tanpa kejelasan hasil dari apa yang kita tunggu. Bagi Robert, menunggu tanpa kepastian adalah sebuah perjalanan menuju kekecewaan.
"Akan selalu ada keajaiban, Mr.O'Connel."
Keajaiban? Apakah keajaiban yang selalu dielu-elukan banyak orang di muka bumi benar-benar ada?
"Dia bangun," ucapan Theresa menginterupsi Dokter, perawat, dan juga Robert.
"Siapa yang bangun?" tanya Robert dengan nada malas seraya memutar tubuhnya untuk melihat Theresa yang sudah berdiri. Robert tidak mampu lagi menghadapi omong kosong isterinya yang selalu berkata bahwa Christov telah bangun dari tidurnya. Theresa berjalan pelan dan matanya tidak lepas dari Christov yang berbaring di ranjang dengan berbagai selang penunjang kehidupan.
"Anak kita.." bisiknya, matanya menatap lekat jemari Christov yang bergerak pelan dan ragu-ragu. Dokter segera melangkah maju dan memastikan sendiri apa yang dikatakan Theresa. Langkah kakinya tiba-tiba terhenti saat melihat jemari Christov bergerak dan juga kelopak matanya.
"Dia bangun," ucap Dokter dengan penuh ketidakpercayaan, "Penantian anda telah terbayar sudah, Mr and Mrs. O'Connel."
***
Tidak ada yang tahu bagaimana takdir bekerja, bahkan tidak satu pun orang di muka bumi ini mampu mengendalikannya. Takdir tidak peduli apa yang kau rencanakan. Takdir tidak peduli apa yang kau inginkan. Dia hanya terus bergerak dalam keabstrakan, membawa setiap insan pada jalannya masing-masing.
Takdir selalu dikaitkan erat dengan cinta. Beberapa orang percaya bahwa takdir akan selalu membawamu kepada seseorang yang tepat, seseorang yang menjadi rumah bagimu. Namun, beberapa orang lain mengatakan cinta adalah kegilaan. Takdir adalah omong kosong.
Mereka berusaha menjauhi jalan takdir mereka, tapi terkadang, mereka malah bertemu dengan takdir mereka di jalan yang berusaha mereka jauhi. Takdir berusaha mengajarkan mereka bahwa takdir tidak dapat dikendalikan dan tidak bisa memenuhi yang kau inginkan. Namun, takdir akan selalu memberikan yang terbaik untukmu.
Well.. Yang terbaik? Itu hanya berlaku bagi beberapa orang saja. Takdir tak selalu memberikanmu yang terbaik. Takdir bisa membawamu ke dalam mimpi buruk. Melenyapkan semua impianmu. Menghancurkan karaktermu. Hingga akhirnya kau hidup tanpa kehidupan..
****
Miss Foxxy
Apa kalian sudah dapat gambaran cerita dari 4 chapter ini? Kayanya belum, jadi cerita aku pake alur maju mundur. kadang maju, kadang mundur. Mungkin akan sedikit suit dipahami, tapi mohon dibaca dan disimak yah hehe. nanti gk bakalan bingung lagi kok kalo dah tamat (yah iyalah wkwk) I love you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
🏘⃝AⁿᵘDee 3 Edélwééis🌸
eehh kok kecelakaan mobil bukannya Cristov jatuh di area proyek
2023-06-19
1
Puja Kesuma
tgl 1 september kecelakaan, 17 hari kemudian pd sadar dari koma yg artinya tgl 18 september, pas tgl gw ultah. ikut suka cita lah buat mereka berdua
2022-11-02
0
Niè
bc novel kyk gini itu tantangan buat aku thor.......yg penting halunya masih wajar ...jdi penasaran sampe akhir....semangaattt.....
2022-10-25
0