Episode 05

Hari ini tepat sudah satu minggu fani tinggal diapartemen ini, dan sudah satu minggu pula fani menjadi istri dari seorang zeno wicaksono.

dalam satu minggu kemarin, jarang sekali fani melihat zeno dan juga salsa. entahlah rasa sakit dihati fani terhadap perbuatan mereka berdua kemarin yang melakukan hubungan badan dan bercumbu didepan fani, membuat fani merasa tidak dianggap diapartemen ini, seolah-olah fani hanya lah angin yang hanya melewatinya saja. oleh sebab itu fani selalu menghindar untuk bertatap muka dengan mereka berdua terutama zeno suaminya. kegiatan fani seminggu kemarin adalah pagi berangkat sekolah dan pulang sore lalu diam dikamar sampai pagi menyapa kembali, mungkin keluar kamar hanya sekedar ke kamar mandi atau ingin memasak makanan untuknya sendiri, ya seperti itulah kegaiatan fani seminggu kemarin mungkin, kegiatan tersebut akan fani lakukan kedepannya sampai ia mendapatkan pekerjaan dan hanya pulang keapartemen ini dimalah hari saja.

beberapa hari yang lalu fani menerima pesan via w*****p dari seseorang yang berisikan kode pintu apartemen zeno. oleh sebab itu mengapa fani bisa keluar masuk dari apartemen ini karena fani mendapatakan pesan masuk yang berisikan code kunci pintu apart tersebut.

ZENO POV ON

sudah satu minggu ini aku tidak melihat bocah itu, apa dia menghindariku, tapi mengapa aku mengkawatirkannya, harusnya aku senang bukan jika, gadis sialan itu tidak muncul dihadapanku, jika perlu selamanya saja dia tidak muncul dihadapku.

pesan yang aku kirimkan untuknya kemarin saja tidak direspon oleh nya, apa dia tidak tau kalau itu nomer.ku. aku mendapatkan nomer fani dari mama waktu awal kami menikah "Zen, kamu harus mensave nomer HP fani, supaya jika ada sesuatu kamu dapat menghubunginya" Kata mama.

oleh sebab itu aku dapat mengetahui nomer gadis itu.

ZENO POV OFF

***

HP fani bergetar pertanda ada panggilan masuk, fani yang awalnya fokus belajar untuk mempersiapakan Try Out hari senin besok, mengalihkan fokus dan pandangannya ke layar Hp. disana tertera nama Fitri. langsung saja fani menekan tombol hijau dan menempelkan benda pipih itu di kuping kanannya.

"Hallo fit"

"Hallo Fan, Fan aku ada kabar bagus untuk mu"

"benarkah...apa itu"

"kamu diterima kerja dicafe kak niko, apakah kamu mau kalau hari senin besok sepulang sekolah kamu langsung kerja,

"wahh serius kamu fit,, mau-mau, aku siap kok kalau harus kerja hari senin"jawab fani antusias

"baiklah kalau begitu, nomer kamu aku share ke ka niko ya, agar kalian lebih mudah untuk berkomunikasi mengenai kerjaan mu nanti"

"baiklah fit, makasih ya"

"sans aja fan"

"yaudh aku tutup dulu ya, aku mau lanjut nonton drakor nih"ucap fitri dengan cekikikan diseberang sana

"Dasar, baiklah sampai jumlah hari senin fit"

"oke bye bye"

Sambungan merekapun terputus.

"Syukurlah akhirnya aku mendapatkan pekerjaan, disaat uang ku sudah mulai menipis" ucap fani

selama ini, selama di sekolah fani selalu ditraktir oleh fitri disaat jam istrihat, fitri tau kondisi fani saat ini seperti apa karna fani menceritakaan semua, kecuali pernikahan ia dan juga zeno.

Fani pun, kembali fokus ke kertas-kertas yang berserakan diatas kasur, dan melanjutkan untuk memahami soal dan teori untuk ujian besok. disaat fani ingin fokus kembali, perutnya terasa lapar dan meminta untuk diisi.

"ist kenapa cacing-cacing diperut tidak bisa diajak kompromi sih" ujar fani kepada diri sendiri

fani pun beranjak dari atas tempat tidur menuju ketempat tas nya berada dan mengambil mi instan untuk ia masak, selama ini fani tidak pernah memakan makanan yang berada didalam kulkas zeno, terakhir mengambil yang berada dikulkas zeno, ya telur waktu itu untuk membuat omlet. dan selanjutnya fani lebih memilih membeli mi instan dan roti serta susu di alfa*** sewaktu pulang sekolah atau biasanya fani sebelum pulang keapartemen dia mampir ke warteg yang berada disebrang sekolah untuk makan terlebih dulu. ya kurang lebih seperti itu makanan fani seminggu kemarin.

Fani mengambil mi instan, lalu keluar menuju dapur untuk memasaknya, disaat fani fokus matanya ke air yang sudah mulai mendidih untuk dimasukkan mi instan tersebut, tiba-tiba suara bariton mengagetkannya

"ngapain lo,"

"ASTAGA" Fani mengucapkan kalimat itu sambil terlonjak kaget

"ak-aku buat mi instan"upan fani

"buatin gue sekalian, gue laper" Ucap zeno

"baik"

fani kembali fokus untuk membuat mi tersebut,

sedangkan zeno, ia menelisik penampilan fani dari atas sampai bawah, yang mengenakan baju tidur tanpa lengan dan celana pendeknya, "sebenarnya fani itu cantik dengan kulis putih bersih dan rambut lurus panjangnya, dan dengan tubuh yang tidak terlalu kurus dan pas untuk dipeluk "Zeno menggelengkan kepala beberapa kali untuk menghilangkan pikiran itu.

"ini" ucap fani menyodorkan semangkuk mie instan berkuah itu

zeno menaikkan alis sebelahnya "Apaan ni" mengucapkan kalimat itu sambil melihat mimik muka fani.

"Mi instan ka"

"gue gak mau makanan ini, buatin gue yang lain"

"i-iya, tapi apakah aku boleh memakan mi ini dulu, karna aku sangat lapar" ucap fani

"Hmmmm"

fani pun duduk bersama dimeja makan, tetapi jarak diantara mereka cukup jauh.

fani mulai memakan mi instan itu dengan tidak tenang, pasalnya ia melihat dari ekor matanya, zeno memperhatikannya dengan mata tajamnya.

"bawa kemari makananmu"ucap zeno

"Ha, apa"

"Ck, gue mau makanan yang lo makan itu, bawa kesini"

fani yang masih bingung itu dan pada akhirnya menurut saja dan menyerahkan mi itu kepada suaminya. zeno langsung memakan mie itu "enak juga ternyata" gumam zeno. selama umur nya 28 tahun ini, ia tidak pernah memakan makanan seperti ini, dikeluarganya pun, anti memakan makanan yang serba instan seperti ini, mamanya melarang keras kepada para maid dirumahnya untuk me-stok makanan siap saji seperti ini.

tanpa sadar zeno menghabiskan semangkuk mie kuah rasa soto itu, tanpa tersisa sedikitpun.

fani yang sedari tadi berdiri disamping zeno, itu tampak kaget dengan zeno yang memakan habis tanpa menyisakan untuknya, pasalnya fani hanya baru memakan mie itu beberapa suap saja, lalu apa ini, zeno mau berbagi sendok dengannya, sendok yang bekas mulut fani, apakah ia tidak jijik, pikir fani.

"apakah kaka tidak jijik satu sendok denganku"Ucap fani dengan polosnya, tanpa memikirkan akibat dari ucapannya itu.

"kenapa gue harus jijik, lo istri gue wajar bukan"

"tapi, bukan kah, kaka waktu itu bilang ji--"

ucapan fani terhenti takkala ada benda kenyal yang menyentuh bibirnya. fani sontak melototkan mata, apa ini zeno menciumannya. lama bibir mereka saling menempel, lalu perlahan zeno m*****t b***r itu, tidak ada perlawanan dari sang lawan zeno pun, meng****t b***r bawah fani, agar terbuka, dan alhasil fani meringis kesakitan karna g*****n zeno dib***r bawahnya, terbukannya mulut fani, zeno tidak menyia-yiakan kesempatan ia menelusuri bagian dalam mulut fani, menyesap dalam-dalam setiap rongga yang ada didalam mulut fani, zeno juga memasukkan sa***a nya ke mulut fani, fani yang menerima sa***a zeno pun merasa mual dan ingin muntah. sedari tadi fani hanya membuka mulutnya saja tanpa membalas ciuman yang diberikan oleh zeno, fani bingung harus membalas bagaimana, ini ciuman pertamanya, ya pantas bukan jika fani masih awam dan bingung.

zeno yang merasa tidak mendapatkan balasan sedari tadi dari fani atas ciuman-ciuman yang ia berikan merasa kesal "balas ciuman ku"ucap zeno setelah melepaskan ciuman mereka.

"a-aku tidak tau ha-harus membalas seperti apa dan bagaimana, ciuman yang kaka berikan tadi"ucap fani dengan polosnya

"apakah ini ciuman pertamamu"tanya zeno

fani hanya diam tidak memjawab pertanyaan yang dilontakan oleh suaminya itu. zeno yang tidak mendapat jawaban dari fani langsung paham, jika ini yang pertama kalinya untuk fani. ada rasa bangga dan senang dihatinya tak kala zenolah yang pertama untuk fani.

fani mundur dari hadapan zeno, lalu berjalan mengambil mangkuk mi tadi dan mencucinya.

sedangkan, zeno berjalan menuju kamar dengan muka datarnya, ia juga bingung kenapa ia bisa melakukan itu kepada fani, itu tiba-tiba saja spontan ia lakukan, ia sendiri juga tidak tau dengan perbuatan yang baru saja ia lakukan, zeno bingung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!