Setelah mobil Roy pergi, Yijia dan Jhonathan pun pergi ke arah mobil Jhonathan di parkir, yang berada tidak jauh dari tempat mereka berbicara tadi.
"Silah kan Nona." ucap Jhon seraya membuka kan pintu mobil untuk Yijia.
Yijia kaget, bahwa mobil yang ada di hadapan nya saat ini adalah Mobil Mewah "Land Rover" asal tanah Britania . Mobil mewah yang seperti membawa mobil perang dengan cita rasa Mobil Raja.
"Yi?" Jhon memandangi Yijia yang tengah terdiam.
" Eh, ini mobil mu?"
"Ia,silah kan." ucap jhonathan lembut
" Terimakasih." Yijia seraya duduk di kursi depan, di samping kursi pengemudi.
Kemudian dengan sigap Jhonathan, membantu memasangkan sabuk pengaman untuk Yijia.
"Suatu kehormatan Nona." ucap Jhonathan dengan lembut ke arah Yijia seraya menoleh-kan wajahnya, hingga wajah ke dua nya saling berdekatan.
Tiba-tiba wajah Yijia memerah, tubuh nya membeku, tak bergerak sedikit pun .
Deg...deg...
"apa ini, ah ada apa dengan ku? bukan kah hanya membantu memasangkan sabuk pengaman? kenapa dada ku jadi berdegup kencang begini" batin Yijia.
"Ah maaf." Jhonathan segera tersadar bahwa diri nya terlalu dekat dengan Yijia saat ini.
"Tidak, terimakasih sudah membantu ku." Yijia malu-malu, ia terus menundukkan kepala nya, tidak ingin menunjukan wajah nya yang saat ini sedang memerah.
Jhonathan tersenyum, ia pun segera melurus kan badan nya, dan menutup pintu mobil.
Jhonathan pun masuk ke dalam mobil, kemudian mulai menjalan kan mobil nya setelah memastikan area sekitar aman.
...
Suasana malam di Kota London saat ini sangat indah, langit cerah walau tanpa bintang-bintang, namun sangat bersinar dengan gemerlap cahaya lampu lampu ber warna-warni di tiap bangunan, bahkan bisa di kata-kan cukup Romantis untuk Pasangan Kekasih.
Yijia cukup menikmati pemandangan jalan saat ini, untuk mengalihkan perhatian nya dari suasana canggung di dalam mobil saat ini.
Jhonathan hanya diam saja, berpura-pura hanya fokus pada mengemudi, dia bingung harus bicara apa, hanya sesekali iya melirik ke arah Yijia, hingga akhir nya ia memutuskan untuk berbicara.
"Boleh kah aku meminta nomer ponsel mu? mungkin kita bisa jadi teman lebih baik lagi."
" Ah tentu."
Jhonathan menyodor kan ponsel nya ke arah Yijia .
Yijia merasa kaget dengan foto depan yang ada di layar ponsel Jhonathan, terlihat seorang wanita cantik duduk dengan anggun bersama dengan seorang anak laki-laki.
" Itu Ibuku."
" Ah benar kah?" Yijia kaget melihat wanita muda yang ada di foto itu ternyata adalah Ibu nya Jhonathan.
"Cantik sekali." Kagum Yijia
"Eh kenapa Ibu nya muda sekali" pikir Yijia.
" Terimakasih, kau juga cantik Yi." Jhonathan tersenyum lembut.
Lagi-lagi wajah Yijia memerah, mendengar pujian dari seorang pria tampan, yang pasti-kan membuat siapa saja gadis nya, akan langsung jatuh cinta pada nya.
"Tuhan jika ini mimpi, tolong jangan bangun-kan aku" batin Yijia.
Walau pun begitu Yijia meresa geli kenapa meminta hal seperti itu pada Tuhan.
"Terimakasih, tapi Nyonya Zohran memang benar-benar cantik." ungkap Yijia sedikit malu-malu.
"Lalu siapa anak kecil yang ada di samping Ibu mu? apa dia adik mu?" tanya Yijia heran.
"Bukan, tidak kah anak laki laki itu mirip dengan ku?" Jhonathan balik bertanya.
"Ah ternyata itu dirimu."
"Foto itu di ambil ketika aku masih kecil, saat itu dimana adalah saat-saat paling bahagia dalam hidup ku." ungkap Jhonathan penuh semangat.
"Benar saat Ibu ada disisi kita, bahkan ketika dunia runtuh, kita akan masih tetap bahagia ketika bersama Ibu." ucap Yijia sedih, saat ini ia juga sangat merindukan mendiang Ibu nya.
"Apakah Ibumu juga sudah tiada?" tanya Jhonathan.
"Eh...apa Ibu mu juga?"
"Benar, Ibu ku sudah tiada saat aku masih kecil, sekarang Ibu sambung ku adalah Bibi ku, setelah Ibu tiada, demi diriku akhirnya Ayah memutus-kan untuk menikah dengan Adik Kandung Ibu ku.
"Tapi walau pun Bibi sangat menyayangi ku, tapi tetap tidak akan bisa mengganti perasaan seorang Ibu Kandung, seperti ada rasa yang kurang." ucap Jhonathan lirih, memikir kan betapa dia merindukan Ibu nya saat ini.
"Maaf kan aku, aku tidak bermaksud..."
"Tidak, tidak Yi, jangan meminta maaf, aku senang ketika membicara-kan nya, ada perasaan hangat ketika aku mengingat-nya." Jhonathan seraya tersenyum ramah.
"Benarkan? baguslah."
"Iya awal-nya aku juga sedih, tapi mengingat begitu banyak orang di sekitar ku, Ayah, Bibi, Kakek yang begitu menyayangi dan selalu memperhatikan ku, aku merasa sangat bersyukur, aku tidak ingin mereka bersedih karena diriku." ucap Jhonathan
"Kamu sangat beruntung, memiliki mereka yang selalu menyayangi dan mendukung mu." Yijia senang melihat sikap Optimis Jhonathan.
"Bagaimana dengan mu?" Jhonathan balik bertanya.
"Ibuku tiada bersama Ayahku, ketika aku berumur 19 Tahun, tepat-nya satu tahun yang lalu, setelah mereka pergi, aku tidak punya siapa-siapa lagi." ucap Yijia lirih, ia merasa sangat kehilangan.
"Lalu bagaimana dengan Paman atau Bibi, apa kamu benar-benar tidak memiliki siapa pun?"
"Entahlah, awal-nya aku tinggal di Korea, disana aku hanya punya Kakek dari pihak Ayah, ia pun tinggal bersama Paman, aku tidak ingin menyusahkan mereka, jadi aku memilih tinggal disini untuk belajar mandiri.
"Tapi keluarga Ibu, aku tidak tau, Ibu tidak pernah menceritakan nya." jelas Yijia
"Dimana mereka?"
"Indonesia, ya seperti nya Indonesia, aku tidak tau jelas." Yijia ragu-ragu
"Apa kamu tidak pernah mencoba mencari tau?"
"Aku ingin, tapi bagaimana?"
"Yah itu sulit, karena Ibumu sudah tidak ada, tetapi kamu tenang saja, aku pasti akan membantu mu." janji Jhonathan
"Terimakasih Jhon." ucap Yijia seraya tersenyum.
"Aku suka melihat mu tersenyum, sangat manis." puji Jhonathan
Yijia merasa sangat senang mendengar pujian Jhonathan, membuat suasa hatinya yang tadinya buruk kini sudah membaik.
Dan Suasana yang semula canggung kini mulai terasa hangat.
*
* " Tempat Tinggal Yijia"
"Apa kau tinggal disini? "Jhonathan memandang ke arah Rumah Yijia yang di penuhi dengan bunga-bunga
" Iya."
"Em baik lah kalau ada apa-apa kau bisa panggil aku, aku pasti akan segera datang."
"Tentu, dan terimakasih sudah mengantar ku."
"Masuklah." Jhonathan memerintahkan Yijia agar segera masuk
"Dan kau pulang lah, aku akan masuk setelah kau pergi." tata yijia tak mau kalah.
" Selamat malam"
" Ya, selamat malam."
Jhonathan tersenyum lalu masuk ke dalam mobil, dia masih memandangi Yijia dari kaca jendela mobil nya.
"Mohon berhati- hati di jalan." ucap Yijia seraya melambaikan tangan ke arah Jhonathan.
"Ah apakah aku bermimpi? aku di antar pulang oleh seorang Pangeran kaya raya. Semoga ini bukan mimpi yang ketika aku bangun semua nya lenyap." gumam Yijia
\*
" * Perusahaan Wallow Elektronic * "
"Ah akhirnya..."keponakan ku." seorang pria paruh baya menyeringai jahat, memegang sebuah foto.
Terlihat pada foto dimana di dalam nya ada seorang pemuda yang iya sebut keponakan, "Jhonathan Zohran" dan seorang gadis, yang tak lain tentu nya adalah "Yijia".
"Ayah, kenapa kau terlihat begitu puas?" tanya seorang pria muda tampan yang baru saja tiba, dengan rambut berwarna putih dan mata biru yang indah.
"ALEXANDER ZOHRAN"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
😍😍😍😍
2020-10-02
2
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
mampir lagi kakak
2020-08-20
1
Sept September
pagiii kakakkkk... aku datang yaaaaa....
bawaa jempollll untukmu 👍
Salam jempol dariku 💝
2020-08-18
1