" * Gillray' Steakhouse & Bar * "
( Restauran, London )
Yijia berjalan memasuki area restoran, menggunakan Long coat abu-abu, berpadu dengan celana Jeans dan sepatu Sneakers hitam.
Rambut hitam yang terurai panjang, dengan poni lurus, berpadu padan dengan wajah putih nan indah nya, Yijia tampak seperti Nona Nona muda keluarga ternama, yang membuat setiap mata yang ada di restoran memandang ke arah-nya.
Tak berselang lama Yijia akhir nya menemukan meja tempat duduk sang Manajer "BC" kedai kopi, Yijia bekerja biasa nya.
"Selamat malam Manajer, maaf saya agak terlambat." ucap Yijia sopan sembari sedikit membungkuk, untuk memperlihatkan rasa hormat pada atasan nya itu.
"Ah tidak apa apa Yi, kami juga baru saja sampai, maaf harus nya tadi ,aku menjemput mu." sahut Manejer seraya tersenyum ramah.
" Oh ia yi, perkenal kan ini 'Jhonathan Zohran' Tuan muda keluarga 'Zohran', pemilik Grup Aesly di bidang Electronic terbesar di kota kita ini." Manejer memperkenal kan pemuda yang berada di samping nya.
"Tuan Roy anda terlalu berlebihan." sahut Jhonathan seraya tersenyum ramah.
Manejer pun tertawa sumringah menatap Jhonathan.
"Jangan terlalu sungkan, kita ini teman." senyum Manejer seraya memandangi Yijia dengan ramah.
"Ah hallo, saya Lin Yijia, senang bisa bertemu dengan anda Tuan Zohran." ucap Yijia dengan kaku, sembari mengulurkan tangan nya ke arah sang pemuda tampan tersebut.
Jhonathan nampak tersenyum lembut, laki-laki tampan bertubuh kekar dan tinggi, dengan bola mata biru indah nya, yang dapat melelehkan hati setiap orang yang melihat nya, dengan potongan rambut bergaya Spikee, yang semakin membuat tampilan-nya menjadi lebih sempurna di lihat, hingga tak ada gadis yang dapat memalingkan pandangan darinya.
"Tidak, justru saya lah yang merasa terhormat dapat bertemu dengan Nona Lin." ucap Jhonathan ramah, seraya menyambut uluran jabat tangan Yijia.
"Anda dapat memanggil saya Yijia, tidak perlu terlalu formal." Yijia mencoba seramah mungkin pada orang yang baru ia kenal itu.
"Tentu Yi." Jhonathan lalu tersenyum ramah ke arah Yijia, mengisarat-kan bahwa ia setuju.
Siapa pun yang melihat senyum Bak Malaikat itu pasti tak akan sanggup untuk mempertahankan kesadaran diri nya.
Yijia tampak terpaku, betapa tampan-nya pria yang ada di depan nya saat ini.
[Tuhan begitu indah ciptaan mu, mengapa pria setampan ini sangat beruntung, dia juga seorang tuan muda kaya raya] batin Yijia kagum.
"Akhmmmm,Ah baik-lah mari kita duduk." terlihat Manejer menyeringai jahil ke arah Yijia dan Jhonathan.
Betapa Jhonathan dan Yijia merasa malu, karena terlalu lama memegang tangan satu sama lain, saat berkenalan. Jika bukan karena Roy, entah sampai kapan mereka akan terus berpegangan tangan.
"Silahkan duduk Nona Yi." kata Jhonathan sambil menarik-kan satu kursi kosong yang ada di dekat Yijia, agar berjarak dari meja, untuk Yijia duduk.
"Terima kasih" Yijia seraya duduk dengan anggun.
"Bagaimana kalau kita bicara sambil makan saja?" tanya Roy
"Tentu."
"Ayo silahkan dilihat menu-nya."
"Bagaimana dengan Steak?"
"Ya kurasa juga begitu, ayo pesan itu saja."
"Bagaimana dengan mu Yi?" tanya Jhonathan.
"Ya, aku samakan saja"
"Baiklah"
"Permisi." Panggil Roy seraya menjentik-kan jarinya pada seorang pelayan pria.
"Ya Tuan, pesanan-nya?" tanya pelayan itu ramah seraya membungkuk-kan sedikit badannya.
Roy pun mulai menyebutkan pesanan mereka, tidak hanya steak tapi dia juga memesan begitu banyak menu lain-nya.
"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi dulu." pamit pelayan pria tersebut setelah selesai mencatat semua pesanan Roy.
Roy terlihat begitu bersemangat, ia terus tersenyum dan melontarkan candaan-candaan nya.
"Bagaimana menurut mu tentang Yijia, Jhon?" tanya Roy tiba-tiba.
Jhonathan tersenyum, ia cukup lekat memandangi Yijia.
"Dia sangat cantik dan manis, persis seperti seorang Bidadari." puji Jhonathan.
Mendengar hal itu seketika wajah Yijia merona, ia benar-benar merasa malu, di puji langsung oleh Jhonathan tanpa ragu-ragu.
"Terimakasih, Tuan Jhonathan juga sangat tampan." ucap yijia malu-malu.
Terlihat Yijia begitu malu mengatakan hal terus terang seperti itu.
"Oh tentu saja, dia merupakan calon Menantu idaman semua Mertua di dunia ini." celoteh Roy seraya tersenyum lebar.
"Hentikan Roy, kau terlalu berlebihan." sanggah Jhonathan, merasa malu karena diledek Roy di depan Yijia.
"Yang aku katakan itu benar Jhon, coba saja kau melamar beberapa gadis, mereka akan mengantri untuk mu." Roy berbicara dengan ekspresi serius.
"Tentu, seperti nya itu benar." Yijia ikut membenarkan ucapan Roy.
"Sudah ku duga, Yijia pun sepemikiran dengan ku Jhon." Roy sangat senang, karena Yijia membantu-nya.
"Astaga aku kalah, kalian menang." ucap Jhonathan seraya tersenyum.
"Tentu saja aku benar, aku ini tidak pernah salah." Roy membusung-kan dada-nya, menyombongkan diri.
"Ah kau ini, kenapa bisa begitu sombong nya dengan hal seperti itu?" keluh Jhonathan, tidak percaya Roy akan bersikap seperti itu.
"Terimakasih Jhon, ha..haa..."
Jelas itu bukan pujian, tapi tetap saja Roy menjadikan nya sebagai bahan lelucon.
Perbincangan hangat itu terus berlanjut, dengan di selingi canda tawa dari Roy, Manejer Yijia di "Bc".
.....
"Terimakasih untuk makan malam nya Manejer." ucap Yijia sopan
"Oh... jangan kata kan pada ku, ucap kan itu untuk Jhon, karena Jhon lah yang membayar semua, sebelum aku sempat mengambil tagihan nya." sanggah Manajer Roy.
"Ah begitu, terimakasih Tuan Zohran." Yijia dengan sopan dan membungkuk-kan badan-nya hormat pada Jhonathan.
"Jangan sungkan, sekali lagi ini adalah sebuah kehormatan bagi ku, dapat makan bersama Nona Yijia." Jhonathan berbicaa dengan lemah lembut.
"Boleh-kah saya mengantar Nona Yijia pulang?" tanya Jhonathan ramah, menawar-kan bantuan.
"Oh tidak-tidak saya tidak ingin merepot kan Tuan Zohran." tolak Yijia sopan, karena tidak ingin merepotkan Jhonathan, yang baru saja ia kenal itu.
"Yi, jangan sungkan,oke? bukan kah kita teman, panggil saja aku Jhon seperti Roy ." pinta Jhonathan ramah dan bersahaja.
"Ah baik-lah, karena Jhon yang akan mengantar Yi, aku jadi tidak merasa cemas lagi tentang keselamatan mu, Yi." Manajer bersemangat.
"Yi, biar kan Jhon mengantar mu, akan tidak baik jika seorang gadis pulang seorang diri di malam hari." ucap Manajer dengan senyum lebar terukir di wajah nya.
"Jhon aku hanya bisa membantu mu sampai disini, selanjutnya tergantung pada diri mu sendiri." batin Roy
Roy memandangi Jhonathan cukup intens, memberi kode pada Jhonathan bahwa dirinya sudah selesai, dan selanjutnya tergantung pada Jhonathan saja, bagaimana caranya agar dapat mengantar pulang Yijia dan membuat Yijia dekat dengan nya.
"Ah Manajer." Yijia ingin protes, namun lagi-lagi Manajer memotong perkataan Yijia.
"Aku juga permisi, pergi dulu Jhon, Yi. Hati-hati di jalan." Manajer memotong kata-kata Yijia barusan, seraya berjalan pergi ke arah mobil nya, yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri.
"Tolong jangan menolak." pinta Jhonathan sungguh-sungguh.
"Baiklah"
Author: Jan lupa Vote y, 😍 vote kalian seperti energi buat Lyly, agar tambah semangat up😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Mommy El
suka
2020-10-15
0
Dedeck AZza
😊😊😊😊😊😊
2020-10-04
1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳Simple Hayati
likeeee
2020-10-02
2