Yijia terlihat tidak fokos saat sedang bekerja, memikirkan perkataan manajernya tadi siang, membuatnya cukup pusing, karena ini hal yang cukup tidak biasa baginya.
"Yi,kenapa?" tanya Lisa teman kerja Yijia, ia merasa bingung dengan sikap Yijia, karena sedari tadi ia cukup memperhatikan-nya terus melamun.
"Ah..ia, tidak ada apa-apa." ucap Yijia sembari mengibas ngibaskan tangan-nya, karena tidak ingin menceritakan kegalauan hatinya.
"Yah baguslah, ayo kerja lagi." ajak Lisa dengan riang.
"Iya...." jawab Yijia kaku.
....
"18:30"
"BC " Kedai kopi tempat kerja Yijia tutup.
"Bye Yijia...." ucap Lisa sembari melambaikan tangannya, lalu berjalan pergi, kearah yang berlainan dengan Yijia.
"Bye Lisa...." jawab Yijia singkat.
"Duluan yah Yi." ucap Rania
"Iya, dah Rania." ucap Yijia
"Yi,mau aku antar? " tanya Andrew tiba-tiba muncul mengagetkan Yijia.
Pria tampan bertubuh tinggi, putih ,dengan rambut pendek berponi ini adalah seorang Barista di tempat kerja Yijia.
"Ahhhh...Andrew!" jerit Yijia kaget.
"Hey ayolah.., aku bukan hantu, kenapa reaksi mu seperti itu?" ucap Andrew dengan santai nya.
"Itu salah mu, kenapa kau mengaget kan ku?" jawab Yijia kesal.
"Hey itu salah mu, kenapa melamun di sini." ucap Andrew memberi penjelasan.
"Itu...bukan apa-apa." jawab Yijia dengan gelagapan.
"Apa ada masalah?" tanya Andrew serius, khawatir jika Yijia terkena masalah.
"Tidak, itu bukanlah masalah serius." ucap Yijia gugup.
"Ah ya sudah-lah, ayo jalan pulang." ajak Andrew.
"Iya." jawab Yijia singkat
"Aku antar." ucap Andrew datar
"Eh eh tidak perlu, aku bisa pulang sendiri, lagi pula kita berlawanan arah." tolak Yijia
"Tidak ada alasan untuk menolak ku,oke?" Andrew bersikeras untuk menganyar Yijia.
"Tapi...."
Belum sempat Yijia menyelesaikan kata-kata nya, Andrew sudah memotong kata-kata nya itu.
"Lagi pula tidak baik bagi seorang gadis pulang sendirian diri pada malam hari." Andrew seraya menepuk pundak Yijia.
"Sungguh tidak apa-apa Andrew, nanti merepot-kan mu." tolak Yijia halus.
"Ayolah Yi, tidak apa-apa." ucap Andrew seraya memutar tubuh Yijia.
"Ayo jalan" ajak nya sambil menarik tangan Yijia.
Mau tidak mau, akhirnya Yijia berjalan, mengikuti Andrew yang menggandeng tangan nya.
"Yi, apa kau punya seseorang yang spesial?" tanya Andrew di perjalanan
"Spesial? ah itu... maksud mu pacar?" tanya Yijia agak bingung.
"Hah kau kerja dengan ku 12 jam perhari, dan aku tau betul itu, kau tidak mungkin punya pacar ." ucap Andrew acuh
"Maksud ku seseorang yang mungkin kau suka, Agh...bukan mungkin, tapi kau sukai." kata Andrew tegas.
"Oh tidak ada." Jawab Yijia pasti, karena merasa memang tidak ada yang ia sukai saat ini. Yijia berjalan dibelakan Andrew seraya menatap punggung-nya, ia tampak heran, ada apa dengan Andrew hari ini.
"Benarkah?" tanya Andrew memastikan
"Ya !" jawab Yijia singkat
"Lalu apa kau kenal laki-laki tadi?" tanya Andrew lagi.
"Eh siapa?" tanya Yijia kaget.
"Ah kau ini benar-benar tidak peka,di mana sisi kewanitaan mu bodoh?" ucap Andrew seraya tersenyum penuh arti? ia senang karena ternyata Yijia sama sekali tidak memperdulikan laki-laki yang ada di sekitar nya itu.
Apa? aku sama sekali tidak paham maksud mu." Yijia bingung dengan apa yang dikatakan Andrew itu.
"Apa kau ingat? laki-laki yang duduk di depan jendela, setiap hari dia datang ke bc dan selalu duduk di sana, dan selalu memandangi mu setiap saat." jawab Andrew dengan kesal.
"Ah benar kah? apa aku terlihat aneh ketika bekerja?" Yijia terlihat panik, karna tidak menyadari akan hal itu.
"Ah aku benar-benar tidak tau." jerit Yijia pelan, karena merasa prustasi.
"Ah kau benar-benar hebat! sebegitu tidak peka nya dirimu, ckckck." decak Andrew seraya menggeleng kan kepala.
Namun jelas dalam hati nya, ia merasa sangat senang.
"Dia sudah datang ke B**c setiap hari, dan kau tidak mengingat nya sama sekali? bagus Yi, ahaaaaa...." Andrew tertawa mengingat betapa "kasihan nya" laki-laki tersebut.
Tidak terasa mereka sudah sampai di tempat Yijia tinggal, namun Andrew merasa waktu terlalu cepat berlalu, padahal tempat tinggal Yijia cukup jauh dari Kedai kopi tempat mereka berdua bekerja.
"Ah sudah lah aku benar-benar tidak tau. Sudah sampai, pergilah." ucap Yijia acuh, tak peduli.
"Oh ayolah Yi, apa kamu mengusir ku?setidak-nya kamu harus berterimaksih pada ku." protes Andrew.
"Ah lupakan, biarkan aku masuk dan minum sebentar, setidak-nya kamu harus menjamu tamu mu dulu Yi." ucap Andrew merengek kepada Yijia, meskipun begitu ia terlihat imut dan lucu dengan wajah memelas-nya.
"Sudah lah Andre, jangan bercanda lagi. Nanti saja aku ajak kau masuk, aku masih punya urusan." cegah Yijia.
"Apa kau punya janji?" tanya Andrew.
"Ya." jawab Yijia singkat, ia malas meladeni Andrew.
"Siapa?" tanya Andrew kaget.
"Menejer!" jawab Yijia datar
"Pak tua itu?" kaget Andrew
"Bukan sesuatu yang spesial."
"Benarkah?"
"Iya"
"Tapi tidak biasanya dia janjian dengan seorang pekerjanya, aku akan tanyakan ini pada istrinya." ucap Andrew
"Hey ada apa dengan mu, apa kau mencurigai nya macam-macam? bukannya kalian sudah berteman lama yah?" ucap Yijia bingung dengan tingkah Andrew, walau sebenarnya ia pun juga merasa aneh.
"Karena sudah berteman lama, maka baru aku penasaran." jelas Andrew.
Dia mengenal dengan jelas Roy, Manajer Bc itu seperti apa, tapi ini tidak seperti Roy biasa nya, Andrew mulai berpikiran macam-macam.
"Ya sudah, telpon saja orangnya langsung jika kamu penasaran." ucap Yijia
"Iya, iya bawel."
"Ya, sudah lah pulang sana." usir Yijia, karena merasa Andrew sangat mengganggu, menambah kegalutan hati nya.
"Ah kau benar-benar jahat!" seru andrew
"Oh ia, jadi kau tak mengenal laki-laki tadi, apa ini arti nya aku masih punya kesempatan." ucap Andrew riang.
"Eh...apa?" Yijia kaget.
Yijia mendengar-nya, tapi ia masih tetap ingin memastikan.
"Ah lupalanlah....bye Yi." ucap Andrew seraya berlari kecil meninggalkan Yijia, yang diam membeku karena bingung, dengan apa yang barusan ia dengar.
.....
Di perjalanan pulang dari mengantar Yijia, Andrew terus memikirkan apa alasan Roy membuat janji bertemu dengan Yijia.
Ia merasa prustasi sampai ingin menelpon nya langsung, namun ia merasa tidak enak karena mengganggu privasi temannya itu, akhirnya ia memutus kan untuk bertanya langsung besok, saat bekerja.
Yang pada akhirnya akan membuat Andrew menghabiskan malam ini dengan sangat panjang dan meletihkan karena terus memikirkan Yijia yang akan bertemu secara pribadi dengan Roy.
"Ah sial! aku terus memikirkan nya." ucap Andrew seraya menyepak kaleng kosong yang tergeletak ditanah sembarangan.
Begitu prustasinya Andrew ia bahkan mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
Andrew terus menggerutu di sepanjang perjalanan pulangn ke Apartemen nya, jika saat ini ada orang yang berpapasan dengannya, maka orang itu pasti menyangka Andrew sedang mabuk atau sudah gila.
Author: Boleh minta like dan rate⭐⭐⭐⭐⭐?😢
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Au Rora
Pemeran nya sama sama andre deh, dengan novelku "antara cinta dan agama" , yuk mampir akak.. Aku udah bawa like dan rate5 yaaa.. Mangats berkarya
2020-10-10
1
Mommy El
wah keren kak
2020-10-10
1
Dedeck AZza
lagi
2020-10-04
1