"Lapor Yang Mulia, sepuluh kristal pelindung tingkat renda, lima belas kristal pelindung tingkat menengah, serta delapan belas kristal pelindung tingkat tinggi telah aktif di seluruh penjuruh Ibukota sampai Istana!" Lapor Reyas sambil berlutut di belakang Raja Iblis Elgard
"Begitu, sisanya tinggal pelindung abadi yah, tapi Energi sihirku masih belum pulih sepuluh persen, yah karena mereka tiba di kekaisaran Iblis siang ini, mungkin aku harus menunggu Rudolf saja? atau aku buat sendiri?" Gumamnya sambil melihat lautan pasukan monster yang sedang menuju kearahnya dari kejauhan.
"Bukankah lebih baik jika menunggu Tuan Rudolf Yang Mulia? jika anda memaksakan diri dengan kondisi yang seperti ini.." Ujar Reyas dengan rasa khawatir.
"Hm? sejak kapan kau mulai meremehkan ku Reyas? tidak seperti dirimu saja." Ucap Elgard sambil tersenyum melirik sedikit kearah Reyas.
"Bukannya saya meremehkan anda tapi.."
"Aku Tahu, justru karena itulah aku harus membuatnya dengan energi sihirku sendiri, dari pada berdiam disini, lebih baik kau segera pergi ke Gerbang masuk Ibukota, pasukan Grifrean itu akan lebih dahulu sampai dari pada Pasukan darat mereka, kalau bisa kurangi jumlah musuh terlebih dahulu agar pasukan kita dapat lebih mudah dalam menangani musuh nantinya." Ucap Elgard memberi perintah kepada Reyas.
"Baik Yang Mulia akan segera saya laksanakan!" Kemudian Reyas memberi hormat sebelum meninggalkan ruangan tersebut dan pergi menuju Gerbang Ibukota seperti yang diperintahkan.
"[Yang Mulia!]" Seseorang bertelepati dengan Elgard.
"[Rudolf ya, ada apa kau menghubungi ku seperti ini?]" Tanya Elgard.
"[Saya mendengar kabar kalau Kerajaan Monster akan menyerang, apakah Kekaisaran akan baik-baik saja tanpa kami Yang Mulia?]" Tanya Rudolf.
"[Tentu saja tidak baik-baik saja! kalian berlima membawa semua pasukan elite hanya untuk pergi ke sarang Naga, bukankah kalian berlima saja sudah cukup hah? kekaisaran kekurangan prajurit disini!]" Balas Elgard dengan kesal.
"[Eh? bukankah Anda sendiri saja sudah cukup untuk mengatasi para cecungguk itu?]" Tanya Rudolf keheranan.
"[Aku baru saja kembali dari galaksi lain! energi sihirku telah habis terkuras dan tidak dapat bertarung! jika kau punya waktu untuk berbicara santai seperti ini, cepat segera kembali ke Kekaisaran! biarkan Petapa Agung dan Kesatria yang menjaga pasukan tetap aman di perjalanan!]" Bentak Elgard dengan marah.
"[Jangan marah seperti itu Yang Mulia, begini-begini kami berlima sedang terbang dengan kecepatan tinggi lho, sejak mendengar berita itu kemarin kami langsung bergegas pulang jadi jangan marah ok? Kami akan tiba beberapa menit lagi mohon bersabar!]" Balas Rudolf.
"[Kalau Begitu cep..]"
"....."
Elgard terdiam, ia baru saja ingin mengatakan "cepatlah kembali" tapi, Rudolf terlebih dahulu memutuskan Telepatinya.
"Dasar anak itu, padahal Ayahmu sangat bermartabat, sopan dan murah hati tapi, kenapa kau sebagai anaknya menjadi sampah huh? pulang nanti akan aku beri pelajaran kepadamu, kalau bisa aku akan melaporkanmu pada ayahmu tapi, tanpa seizin Ayah, mana bisa aku memberi perintah kepada Ayahmu, jadi lupakan saja." Keluh Elgard panjang lebar.
"Tapi yah, meski sikapmu seperti sampah, kau tetaplah seorang jenius dalam sihir perlindungan, cepatlah kembali dasar pelindung kekaisaran bodoh."
...——————...
"Tembok Ibu kota sudah terlihat Komandan!" Teriak seorang prajurit dari kejauhan.
"Aku bisa melihatnya sendiri dasar bodoh! apa kau pikir aku ini buta sehingga tidak dapat melihat ya hah? kubunuh kau kalau melakukan hal itu lagi!" Bentak Lizardman tersebut
"Ma-maafkan saya Komandan!" kemudian Ia menjauh dari sana.
"Huh dasar prajurit rendahan, berani-beraninya dia, kalau bukan karena kita sedang berperang, kau pasti sudah mati sedari tadi! untungnya suasana hatiku sedang baik jadi aku tidak terlalu mempermasalahkannya!" Ucapnya sambil melipat tangan.
"Komandan blak-blakan seperti biasanya yah." Ucap Giant Goblin tersebut dalam hati.
"Yang Mulia Reigis memang hebat, bisa-bisanya beliau tahu kalau Raja Iblis Elgard sedang kehabisan energi sihir dan tidak dapat bertarung, dengan begini kemenangan kita sudah terjamin! Aku Komandan pertama Kerajaan Monster memang tidak hebat dalam pertempuran secara langsung tapi, jika masalah menghancurkan sebuah kerajaan, aku hanya perlu beberapa serangan, itu sangat mudah!" Ucapnya memuji diri sendiri.
"Yang Mulia juga memberikanku banyak persediaan tombak hari ini, jadi aku bisa melempar api sesuka hati, huahahahaha!! rasakan itu Raja Iblis Elgard, akhirnya aku bisa membalaskan dendam kedua orang tuaku disini, di kerajaanmu sendiri, aku akan membunuhmu dan menjadi legenda!" Lanjutnya sekali lagi dengan percaya diri.
"Komandan, seharusnya kau mengatakan itu setelah bertatapan langsung dengan Raja Iblis, kalau d mengatakan itu disini sama sekali tidak ada artinya." Ujar Giant Goblin tersebut dalam hati.
"Komandan!" Perajurit yang tadi kembali berteriak dari kejauhan.
"Ada apa?" Tanya Lizardman tersebut, namun saat melihat monster yang memanggilnya membuat ia menjadi kesal.
"Pasukan Grifrean yang tiba lebih dulu telah bentrok dengan Pendekar Pedang Iblis Reyas! jumlah pasukan mulai berkurang dengan cepat!" Teriaknya sekuat tenaga dengan panik.
"Ck.. berapa kali harus ku katakan jangan meneriakkan laporan tidak berguna! Pasukan Grifrean memang tiba lebih dahulu untuk menguras tenaga si Resay itu!"
"Komandan, namanya Reyas, bukan Resay."
"Kemari kau biar kubunuh!" Bentaknya.
"Kenapa komandan! padahal aku tidak salah apapun!" Teriaknya dengan wajah seakan tidak bersalah.
...——————...
"Sepertinya Tuan Reyas sedang kerepotan, apa kita tidak akan membantunya?" Tanya seorang prajurit Iblis.
"Jangan bodoh, memangnya serangan lemah kita bisa sampai ke Grifrean itu hah? jangan berfikir untuk melempar pedangmu karena kita sama sekali tidak membawa cadangan, jarak Gerbang Ibukota dengan barak pasukan cukup jauh, jadi kita tidak punya waktu untuk mengambil yang baru!" Jawab seorang prajurit disebelahnya.
"Yah tapi.. para petualang itu melempar semua pedang yang mereka miliki." Ucapnya sambil menunjuk beberapa petualang yang sedang melempar beberapa pedang yang mereka miliki kepada Grifrean di atas langit.
"Yah, kita dan mereka berbeda, jangan disamakan."
"Y-ya.."
"Tuan Reyas! pasukan utama musuh sudah terlihat! mereka akan tiba disini dalam beberapa menit!" Teriak seorang penjaga kota, yang sedang memakai teropong di kedua matanya.
"Dalam beberapa menit katamu? kalau begitu aku harus menyelesaikan ini secepatnya!
Ia menebaskan pedangnya kearah atas dengan ketepatan dan tenaga yang besar serta akurat, sehingga menghasilkan siluet tebasan bulan sabit yang mengarah langsung pada kerumunan Grifrean.
*Slashh!!
Siluet tersebut mengenai puluhan Grifrean secara berurutan, dan membunuh mereka dalam satu garis lurus, semua orang yang melihat itu terkagum-kagum, dan beberapa merasa telah mendapat pencerahan.
Namun ternyata aksinya tidak hanya berakhir dalam satu tebasan, Reyas terus mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat, hingga menghasilkan tebasan beruntun, yang menghasilkan puluhan siluet bulan sabit, yang membunuh ratusan Grifrean dengan sangat cepat.
"Tangan kanan Raja Iblis memang hebat." Ucap seluruh prajurit secara bersamaan.
"Kalian semua! jangan cuma menonton saja dan bantu aku! semua sampah ini harus kita basmi sebelum pasukan utama mereka sampai!" Teriak Reyas pada para petualang yang hanya diam dibawah sana tanpa membantunya.
"Ba-baik!" Ucap mereka kemudian ikut menyerang para Grifrean.
Namun disaat mereka sedang menyerang para Grifrean dengan sekuat tenaga, sebuah suara desingan dari atas langit menarik perhatian semua orang.
Langit yang sebelumnya ditutupi oleh awan putih kini terlihat memerah dan semakin merah, saat itu menjadi sedikit oranye, semua orang mulai menyadari apa yang sedang melesat dari atas langit.
*Whush!!
Awan putih itu ditembus oleh puluhan tombak api merah yang sangat panas, tombak tersebut mengarah langsung ke pelindung yang melindungi Istana kekaisaran Iblis.
*Bamm!!!
*Tsskk!!
Puluhan tombak tersebut menabrak pelindung hingga menghasilkan getaran yang cukup kuat pada pelindung, serta membuat suara gesekan yang sangat bising.
Beberapa saat setelah tabrakan terjadi, puluhan tombak api itu mulai semakin panas kemudian meledak secara bersamaan, hingga menghasilkan retakan pada pelindung, semua orang baik itu pasukan iblis maupun penduduk Kekaisaran yang melihat kejadian itu sangat terkejut, karena hanya dengan serangan tombak api mampu membuat pelindung kekaisaran Iblis retak, yang dapat melakukan hal tersebut sangat jarang ada di Delsgade, dan salah satunya adalah Komandan Pertama Kerajaan Monster.
Kini semua orang tau siapa yang memimpin penyerangan terhadap Kekaisaran, ia adalah seekor Lizardman yang dikenal sebagai penghancur, karena hanya dengan tombak apinya, ia sudah beberapa kali menghancurkan kota besar maupun kerajaan.
"Jadi dia yah, pantas saja ia tetap berdiri disana bersama pasukannya dan tidak mendekat." Ucap Reyas setelah membunuh Grifrean terakhir, ia kemudian melirik kearah pasukan utama kerajaan monster, yang sama sekali tidak mendekat kearah gerbang masuk ibukota, dalam jarak lima ratus meter.
Sekali lagi suara desingan terdengar diatas langit, karena awan sudah menghilang, kini semua orang dapat melihat bahwa tombak api yang datang berikutnya lebih besar dan lebih kuat dari yang sebelumnya.
*Bamm!!!
*Ctass!!!
Pelindung tingkat rendah tersebut hancur, kemudian menabrak pelindung lapisan kedua, atau tingkat menengah, hebatnya tidak seperti sebelumnya, tombak api tersebut dapat menghasilkan retakan bahkan sebelum ia meledak dan membuat retakannya jauh lebih besar.
"Tuan Reyas, bagaimana ini? kalau kita biarkan saja maka semua pelindung akan di hancurkan!" Ujar seorang prajurit disebelahnya.
"Kemana perginya para Assassin?"
"Kami disini Tuan Reyas!" Ujar seorang pemuda ya g secara mendadak muncul sambil berlutut dihadapan Reyas.
"Aku akan memberikan kalian sebuah tugas yang cukup sulit, segera bergerak menuju bagian belakang lawan, dan bunuh mereka secara perlahan satu-persatu tanpa menghasilkan suara! jangan sampai ketahuan dan segera kembali jika ketahuan!" Ucapnya.
"Baik!" Kemudian mereka menghilang, atau lebih tepatnya berlari dengan kecepatan tinggi hingga tidak terlihat menuju barisan terbelakang musuh.
Sementara itu di sisi Kerajaan Monster....
"Setengah kekuatanku masih belum cukup yah, kalau begitu akan aku keluarkan 70% dari kekuatanku yang sesungguhnya!" Ucap Lizardman tersebut mengambil empat buah tombak dari dalam penyimpanan dimensinya.
Ia menyatukan empat tombak tersebut dengan sihir, kemudian mengalirkan energi sihirnya pada tombak, hingga membuat tombak tersebut diselimuti oleh api biru yang sangat panas.
"Hancurlah dasar pelindung tingkat menengah dan tinggi sialan!
*Whushh!!
Ia melempar tombak tersebut menuju pelindung Istana Kekaisaran seperti sebelumnya, tombak tersebut terlihat lebih cepat dan lebih kuat dari yang sebelumnya hingga membuat seluruh penduduk menjadi ketakutan.
*BAMM!!!
*Ctass!!
*Duarr!!!
Pelindung tingkat menengah tersebut hancur seketika saat tombak api biru menembusnya, kemudian pelindung tingkat tinggi tersebut langsung retak saat tombak itu meledak.
*Ctass!!
Namun sesuatu yang tidak terduga terjadi, pelindung tingkat tinggi tersebut juga ikut hancur menjadi berkeping-keping, hingga memberi keputusasaan kepada seluruh penduduk.
"Haha, rasakan itu! sepertinya Raja Iblis masih belum bisa membuat pelindung abadi, maka ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menggunakan itu!" Ucapnya dengan penuh semangat.
Kemudian ia mengambil empat tombak lagi dari penyimpanan dimensinya, kemudian mengalirkan seluruh energi sihirnya untuk menyelimuti tombak tersebut, hingga membuatnya diselimuti oleh Api hijau yang bahkan lebih panas dari Api biru sebelumnya.
Para pasukan monster serta Giant Goblin yang berada dibelakangnya pun segera menjauh agar zirah mereka tidak meleleh.
"Baiklah, silahkan nikmati serangan Pamungkas ku wahai Raja Iblis Elgard! Menyesal lah karena sudah terlahir ke dunia ini!"
*Whushh!!
Kini tombak tersebut melesat lima kali lebih cepat dari sebelumnya, tidak seorangpun disana yang dapat melihat lokasi tembak tersebut berada sekarang.
Namun karena semakin lama udaranya menjadi semakin panas, semua orang langsung melihat ke atas dan menemukan sebuah tombak raksasa yang diselimuti api hijau sedang mendekati Istana kekaisaran.
"Gawat, Yang Mulia masih belum membuat pelindung abadi! apakah aku masih sempat untuk menyelamatkan beliau!" Ucapnya sambil melesat dengan kecepatan tinggi menuju Istana.
"Ak-aku tidak sempat!"
Sesaat sebelum tombak api tersebut akan menghancurkan istana kekaisaran, sebuah pelindung berwarna hijau cerah langsung menghalanginya secara tiba-tiba, hingga membuat suasana menjadi sangat tegang.
*DUAARR!!!
Tombak api tersebut meledak dengan sangat kuat, seluruh tempat bergetar dan kepanikan terjadi dimana-mana, namun meskipun seperti itu perhatian semua orang tertuju pada satu tempat, yaitu Istana.
Entah mengapa asap yang menyelimuti istana saat terjadi ledakan secara mendadak menghilang dihembuskan oleh angin, dan menampakkan Istana kekaisaran yang masih utuh dengan pelindung berwarna hijau tersebut.
Semua penduduk Kekaisaran Iblis bersorak bahagia ketika melihat hal tersebut, karena satu-satunya yang dapat membuat pelindung sekuat itu adalah perisai kekaisaran Iblis, Rudolf!
Elgard sendiri sempat merasa kalau ia akan terluka cukup parah saat tombak tersebut akan menabrak istana, namun siapa yang menyangka kalau bala bantuan telah sampai.
"[Yang Mulia, apa anda baik-baik saja?]" Tanya Rudolf lewat telepati.
"[Tentu saja tidak dasar bodoh, waktu kedatangan mu sangat terlambat dasar perisai tidak berguna.]" Keluh Elgard sambil menatap seorang pemuda berjubah hijau dengan lambang kekaisaran Iblis sedang melayang diatas istana.
"[Kalian semua, hancurkan musuh dan jangan biarkan satupun yang kembali hidup-hidup ke Kerajaan Monster!]" Perintah Elgard kepada Lima orang tersebut.
"Siap laksanakan Yang Mulia!" Teriak mereka bersamaan kemudian melesat dengan cepat menuju pasukan musuh yang berjarak 200 meter dari gerbang masuk ibukota.
"Dasar para penghianat kekaisaran, merasa terhormatlah karena kami berlima yang akan melenyapkan kalian dari dunia ini!" Teriak Rudolf.
Rudolf mengalirkan energi sihirnya menuju kedua telapak tangannya, kemudian ia membentangkan tangannya sambil mengunci sebuah area yang cukup besar.
"
*Whushh!!
*BAMM!!!
Secara mendadak Rudolf menurunkan tangannya kebawah bersamaan dengan munculnya sebuah perisai transparan dari atas langit yang jatuh dengan kecepatan tinggi, kemudian menabrak tanah dan menindih para prajurit kerajaan monster sampai hancur, ukuran perisai tersebut sekitar 25meter×30meter, dan semua monster dibawahnya telah menjadi genangan darah.
Sementara itu disisi lain, salah seorang yang datang bersama Rudolf, seseorang yang membawa sebuah Long Sword dipunggung nya.
Langsung menebas ribuan musuh diatas tanah, dengan pergerakan yang tidak dapat diikuti oleh mata, satu persatu para prajurit tersebut tumbang hingga membuat komandan musuh menjadi sangat ketakutan. Hal inilah yang paling tidak ia inginkan, dalam pikirannya sudah terbesit niatan untuk kabur, namun tubuhnya sama sekali tidak dapat bergerak.
Saat ia melihat sesuatu semacam tali transparan yang sedang melilit tubuhnya, pandangannya langsung tertuju pada seorang gadis yang sedang melayang diatas langit, gadis tersebut juga datang bersama Rudolf. Saat Lizardman itu melihatnya tersenyum, seketika itu juga niatannya untuk kabur telah lenyap karena gadis tersebut adalah Penyihir Agung kekaisaran Iblis, sekali tertangkap oleh sihirnya, maka habis sudah, tidak ada lagi yang namanya melarikan diri.
"Hei, kemah perawatan ada dimana?" Tanya seorang gadis pada salah seorang prajurit.
"Kalau kemah perawatan ada disana, dari sini tinggal pergi ke toko antik itu, kemudian lurus sampai ke sebuah aula besar, semua yang terluka dibawa kesana." Jawab prajurit tersebut.
"Terima kasih." Ucap gadis itu kemudian pergi.
"Hei, apa kau tau siapa yang mengajakmu bicara tadi?" Tanya seorang petualang pada prajurit itu.
"Hm? memangnya gadis itu siapa? apakah dia anak pejabat atau semacamnya? pakaian yang ia kenakan cukup bagus sih." Jawab prajurit itu.
"Dasar bodoh, dia itu Saint Feira, seorang yang sangat penting di Kekaisaran Iblis setelah tuan Rudolf! apa kau belum pernah melihatnya?" Tanya petualang tersebut keheranan.
"Benarkah? aku memang pernah dengar tapi, gadis semuda itu seorang Saint?" Ujar prajurit tersebut dengan tidak percaya.
"Heh, padahal semua orang berebut hanya untuk mengajaknya berbicara, dan kau malah sesantai itu setelah disapa langsung oleh Saint Feira, sepertinya kau akan memancing banyak musuh." Ucap petualang tersebut sambil menunjuk kerumunan orang dengan ekspresi kesal dan marah pada prajurit itu.
"Sial.."
*DUARR!!!
*BAMM!!!
*SLASHH!!
Bukan hanya keempat orang itu saja yang sedang berusaha, seperti yang dikatakan diawal mereka ada berlima, seorang lagi adalah seorang pemanah legendaris, yang sedang memanah ratusan anak panah menuju ribuan musuh sekaligus dari atas menara paling tinggi di Kekaisaran Iblis.
Setiap anak panahnya diselimuti oleh energi sihir nya yang mengandung racun tingkat tinggi, pada setiap anak panah dilepaskan, maka itu akan berpecah menjadi puluhan dan dapat mengenai banyak musuh sekaligus.
"Rasakan itu dasar cecungguk!" Ucapnya sambil tersenyum licik.
Pertempuran itu terjadi selama beberapa menit hingga semua musuh berhasil dikalahkan, serta komandan musuh berhasil di tangkap. Seluruh penduduk Kekaisaran bersorak atas kemenangan ini, beruntungnya tidak banyak korban saat kejadian, sehingga kerugian yang dialami tidak terlalu banyak
"Yang Mulia! bagaimana kabar anda?!" Ujar Rudolf yang sedang melayang dihadapan jendela yang berseberangan dengan Elgard.
"Aku tidak bisa mendengar mu dari sini dasar bodoh!"
...—To Be Continued —...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Eros Hariyadi
Lanjutkan Thor 😝😄💪👍🙏
2024-02-02
1
Eros Hariyadi
😝😄💪👍👍
2024-02-02
0
Kang Nyimak
why? ayah?
2022-10-03
0