Chapter 3

Tommy membawa banyak berkas di tangannya dari lantai bawah akan menuju ke lantai atas dimana ruangan CEO Reyhan berada.

Ia tersenyum saat salah satu karyawan membantu ia memencet tombol di lift dan menunggu lift beberapa saat.

"Proyek hotel gimana?" tanya Lusi saat masuk bersama Tommy ke dalam lift.

"Bagus, pembangunan udah 50 persen lah ya. Cuman klien dari California ini agak ribet," ujar Tommy sedikit memelankan suaranya saat menyebut klien dari California.

Lusi tertawa pelan. Memang banyak masalah dengan klien dari California ini. Banyak hal yang harus di revisi dan di tuntun juga.

"Gimana kencan buta lo?"

"Boro-boro gue mau kencan buta, Lus. Satu detik aja gue istirahat, tuh Reyhan udah manggil gue aja. Mau itu tengah malam, waktu libur, bahkan mandi juga harus cepat."

"Tapi gaji menjamin lah ya," sindir Lusi.

"Menjamin banget. Bahkan kalo gue punya bini, beuh nggak akan kekurangan. Udah serasa jadi CEO Reyhan aja gue. Bergelimang harta."

Lusi tertawa pelan mendengarnya. Tommy memang tampan, tapi pria itu masih betah menjomblo. Reyhan yang selalu bergantung padanya, jadi ia susah untuk punya waktu sendiri.

Pintu lift terbuka dan mereka pun berpisah saat di pertigaan koridor kantor. Tommy menuju ke ruangan Reyhan, dan Lusi menuju ke kantor pemasaran.

Membuka pintu ruangan Reyhan dengan sedikit kesusahan. Ia menyimpan semua berkas itu di meja Reyhan dengan napas ngos-ngosan.

"Yatuhan, rasanya tangan gue pingin putus," keluh Tommy.

"Lebay!" ketus Reyhan.

"Gue duduk dulu ya."

"Hm."

Reyhan masih fokus pada layar komputernya saat ini yang menampilkan pembangunan proyek hotel yang tak lama lagi akan jadi hotel ternama. Untuk pembangunan ini, menghabiskan cukup banyak biaya juga.

"Oh iya, Rey. Istrinya Pak Roni hari ini melahirkan di rumah sakit Cahaya Bunda," kata Tommy yang baru teringat.

"Kirimin hadiah untuk mereka dari gue dan perusahaan. Jadi ada dua hadiah."

Meraih ipad untuk mencari hadiah yang cocok. Lagian Tommy tidak tau jenis kelamin anak Pak Roni.

"Hadiah apa, Rey?" tanya Tommy.

Reyhan langsung menatap tajam pria itu.

"Iya iya gue tau."

Dengan tatapan saja bisa membuat nyali Tommy ciut seketika. Kalo urusan memilih pasti selalu dia, kalo tidak sesuai dia lagi yang dimarah. Tommy memang sadboy sejati.

Tommy sudah lama temenan sama Reyhan sejak SMA hingga sekarang. Karena bekerja dengan Reyhan lah ekonomi keluarganya sangat baik sekali. Tidak seperti waktu SMA dulu.

"Jangan lupa anterin Meira ke rumah Mama," peringat Reyhan tetap fokus pada layar komputernya.

"Satu jam lagi Meira pulang. Masih ada waktu gue buat istirahat."

"Hm."

Tommy tak sengaja menjatuhkan majalah di atas meja. Ia sedang duduk di sofa ruangan Reyhan yang memang luas ini.

Mengambil majalah itu dan melihat model yang tak asing baginya. Ia langsung menatap ke Reyhan yang masih fokus.

"Rey, majalah ini?" tanya Tommy ragu-ragu.

"Gue nggak tau," acuh Reyhan.

"Yakin."

"Tommy."

"Sori-sori, karena hubungan ini masih ada."

"Jangan dibahas!"

"Lo udah jatuh cinta 'kan sama Meira," tuduh Tommy.

"Tommy!" Reyhan meninggikan suaranya.

Tommy pun diam dengan kepala mengangguk pelan dan menyimpan majalah itu di dalam laci. Kembali mencari-cari hadiah yang akan ia kirimkan kerumah sakit.

"Gue harap ini jangan sampai ke telinga Meira. Gue nggak mau dia terluka," ucap Reyhan.

"Siap, tapi lo harus ubah semua."

"Gue usahakan."

"Usahakan terus," cibir Tommy yang tidak di dengar Reyhan.

Tommy pun izin keluar sekedar untuk ke kantin menikmati segelas kopi susu sebelum menjemput Meira untuk mengantar gadis itu ke rumah Mamanya.

Di kantin Tommy bersenandung kecil sembari menikmati kopi susu es nya. Karena cuaca panas begini. Enaknya yang dingin-dingin.

"Nyantai nih, Tom," sapa Faisal.

"Iya santai. Bentar lagi mau jemput Nyonya Meira."

"Beruntung banget ya CEO Reyhan dapat gadis cantik yang masih muda."

"Sstt, kedengaran CEO Reyhan dimarahi lo!"

"Sori."

Tommy hanya mengedikkan bahunya acuh saja. Tommy sih sering berinteraksi dengan Meira. Awal-awal Reyhan dan Meira menikah. Tommy sulit berinteraksi dengan gadis itu karena Reyhan memiliki batasan waktu untuk Meira. Tidak seperti sekarang.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Epiosde 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Epsiode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95 ending
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Epiosde 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Epsiode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95 ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!