Selena, Si Bulan Temaram

Bulan adalah benda langit yang paling terang kedua di langit, setelah matahari. Sekalipun bulan nampak sangat putih dan bersinar, akan tetapi permukaannya sangat gelap. Dalam kehadiran, bulan mempengaruhi banyak budaya manusia, termasuk di dalamnya bahasa, penanggalan, seni, dan juga mitologi. Kehadiran bulan selalu menonjol di langit malam, pesonanya membuat manusia untuk memujanya.

Akan tetapi, adakah bulan yang temaram? Ya, ada. Dia adalah Selena. Namanya yang berarti rembulan yang bersinar cerah, agaknya justru berbanding terbalik dengan jalan hidupnya. Selena seperti bulan dalam keadaanya sebenarnya, berwarna abu-abu gelap dan penuh gelombang. Hanya kosong, karena tidak ada oksigen di bulan. Itulah Selena, bulan yang temaram.

Kehadirannya di bumi seolah tidak ada seorang pun yang mengharapkannya. Lahir dari seorang ibu yang menjajakan dirinya kepada laki-laki hidung belang, dan ayahnya yang seorang pemabuk, membuat Selena hidup dalam bayang-bayang orang tua yang kelam. Sekalipun Selena tidak melakukan hal yang sama dengan orang tua, tapi mata-mata orang di sekelilingnya selalu saja menilai bahwa Selena seperti kedua orang tuanya. Memang pepatah mengatakan bahwa "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya." Tetapi, bukankah ada pula buah yang jatuh menjauhi pohonnya? Tetapi manusia dengan matanya, justru menilai segala sesuatu dengan hanya yang terlihat oleh mata.

"Aku ingin berlari dari rumah ini, setiap hari ayahku selalu pulang dalam keadaan mabuk. Kata-katanya yang kejam seolah-olah mencambuki hatiku. Sementara Ibuku sibuk dengan urusan sendiri dengan pria hidung belang di luar sana. Dalam 25 tahun hidupku hanya ketakutan, kekecewaan, dan kesedihan yang kurasakan setiap harinya. Jika benar Tuhan memberikan kasih-Nya bagi manusia, tetapi mengapa aku menjadi manusia yang hidup dalam segala kepahitan ini? Mungkinkah aku bisa merasakan kebahagiaan sedikit saja?"

Selena berjalan dengan wajahnya yang lebam setelah dipukuli oleh ayahnya yang pulang dalam keadaannya mabuk. Ayahnya selalu saja melampiaskan kemarahannya kepada ibunya dengan menenggak minuman keras. Dan, di rumah, Selena yang selalu menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh ayahnya. Disakiti hatinya dengan perkataan kotor, dipukul, dan ditampar seolah-olah menjadi makanan sehari-hari bagi Selena. Gadis yang berparas ayu ini, hanya memperlihatkan wajah murung dengan mata sembab setiap harinya. Hatinya berubah menjadi dingin, seperti ada bongkahan es tebal yang menyelimuti hatinya.

"Kemana aku harus pergi ya Tuhan? Aku benar-benar sudah tahan dengan ayahku. Bahkan uang hasilku bekerja pun seringkali diminta ayahku untuk membeli minuman keras. Mungkinkah Kau sambil saja nyawaku ya Tuhan? Langkah kakiku semakin berat setiap harinya, penderitaan dan penghinaan ini menyakitiku ya Tuhan."

Selena berlari dengan gontai sambil menghapus sisa-sisa air mata di sudut matanya. Selena terus berlari menjauh dari rumahnya, ia tak mempedulikan sekitarnya.

Braaaakkkkk..... Sebuah mobil menghantam badan Selena. Gadis ayu nan rapuh itu tergeletak di jalan dengan luka di tubuhnya.

"Kalau ini memang jalan-Mu untuk melepaskanku dari penderitaan ini aku bersedia Tuhan. Tetapi, jika aku masih hidup setelah itu, tolong berikan sedikit saja kebahagiaan dalam hidupku yang gelap ini ya Tuhan."

Selena masih tergelatak di jalan, dan orang-orang mulai berlarian untuk menolongnya.

"Tolong.... tolong.... Ada gadis yang tertabrak mobil. Tolong carikan ambulance dengan segera." Teriakkan para warga yang berusaha untuk menolong Selena yang telah mengeluarkan darah bagi beberapa bagian tubuhnya.

Terpopuler

Comments

ChaManda

ChaManda

Yang kuat Sel😭

2021-10-19

1

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

I sent you hug, Selena

2021-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Pesona Kebun Bunga Edenweis
2 Terima Misimu, Daniel
3 Selena, Si Bulan Temaram
4 Aku Datang
5 Kebun Macam Apa Ini?
6 Diakah Selena?
7 Bayangan Gadis Kecil Korek Api
8 Laporan Pertama Daniel
9 Selena Sadarkan Diri
10 Sarapan
11 Bukan Seorang Florist?
12 Keluar dari Rumah Sakit
13 Takut Bertemu Ayah
14 Ketakutan Semakin Menjadi-Jadi
15 Ikutlah Denganku
16 Pikirkanlah Dirimu
17 Apartemen Daniel
18 Takjub
19 Makan Malam Pertama
20 Kenapa Tidak Makan?
21 Mengisi Lemari Es
22 Menata Lemari Es
23 Pria dari Mars
24 Pagi yang Baru
25 Pergi ke Pasar Bunga
26 Bunga Memiliki Artinya Sendiri
27 Mempercantik Balkon
28 Hari Baru untuk Selena
29 Satu Payung
30 Ketulusan dalam Semangkok Mie
31 Pengumuman Pekerjaan
32 Hari Pertama Selena Bekerja
33 Siapa Dexter Anthonius?
34 Makan Siang Pertama di Kantin Perusahaan
35 Mengintai dari Jauh
36 Mengambil Sedikit Kesempatan
37 Mengunjungi Ayah
38 Sikap yang Manis
39 Perpindahan Posisi
40 Menjalani Peran
41 Menghadiri Pernikahan CEO
42 Teka-Teki Sapu Tangan Daniel
43 Malaikat yang Jatuh
44 Saat Cinta Menyapa
45 Layu Sebelum Berbunga
46 Sikap Gadis Patah Hati
47 Sedikit Menjauh
48 Upaya Pendekatan
49 Mengolah Perasaan
50 Aku dan Hujan
51 Pertemuan Daniel dan Dexter
52 Arti Persahabatan
53 Bayangan Masa Lalu
54 Long Distance Relationship ala Roomate
55 Misi Baru Daniel
56 Tulang Rusuk
57 Sirosis Hati
58 Kejutan Tak Terduga
59 Jangan Menangis!
60 Menemani
61 Pengumuman
62 Pemulihan Ayah
63 Penilaian Ayah
64 Ketetapan Hati
65 Rahasia Terkuak
66 Fakta Seorang Malaikat
67 Dilema
68 Rasa itu Masih Ada
69 Cerita Dexter
70 Cinta Tanpa Nama
71 Daniel dan Dexter
72 Hadapi Konsekuensinya
73 Penjelasan
74 Menikahlah Denganku
75 Keputusan Besar
76 Hari Pernikahan
77 Pengumuman
78 Atas Nama Cinta
79 Berbagi Cinta: Meminang Tanpa Cinta
80 Promosi Novel Hasrat Terlarang Sang Istri
81 Promosi Novel Terbaru: Mas Duda Mencari Ibu Susu
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pesona Kebun Bunga Edenweis
2
Terima Misimu, Daniel
3
Selena, Si Bulan Temaram
4
Aku Datang
5
Kebun Macam Apa Ini?
6
Diakah Selena?
7
Bayangan Gadis Kecil Korek Api
8
Laporan Pertama Daniel
9
Selena Sadarkan Diri
10
Sarapan
11
Bukan Seorang Florist?
12
Keluar dari Rumah Sakit
13
Takut Bertemu Ayah
14
Ketakutan Semakin Menjadi-Jadi
15
Ikutlah Denganku
16
Pikirkanlah Dirimu
17
Apartemen Daniel
18
Takjub
19
Makan Malam Pertama
20
Kenapa Tidak Makan?
21
Mengisi Lemari Es
22
Menata Lemari Es
23
Pria dari Mars
24
Pagi yang Baru
25
Pergi ke Pasar Bunga
26
Bunga Memiliki Artinya Sendiri
27
Mempercantik Balkon
28
Hari Baru untuk Selena
29
Satu Payung
30
Ketulusan dalam Semangkok Mie
31
Pengumuman Pekerjaan
32
Hari Pertama Selena Bekerja
33
Siapa Dexter Anthonius?
34
Makan Siang Pertama di Kantin Perusahaan
35
Mengintai dari Jauh
36
Mengambil Sedikit Kesempatan
37
Mengunjungi Ayah
38
Sikap yang Manis
39
Perpindahan Posisi
40
Menjalani Peran
41
Menghadiri Pernikahan CEO
42
Teka-Teki Sapu Tangan Daniel
43
Malaikat yang Jatuh
44
Saat Cinta Menyapa
45
Layu Sebelum Berbunga
46
Sikap Gadis Patah Hati
47
Sedikit Menjauh
48
Upaya Pendekatan
49
Mengolah Perasaan
50
Aku dan Hujan
51
Pertemuan Daniel dan Dexter
52
Arti Persahabatan
53
Bayangan Masa Lalu
54
Long Distance Relationship ala Roomate
55
Misi Baru Daniel
56
Tulang Rusuk
57
Sirosis Hati
58
Kejutan Tak Terduga
59
Jangan Menangis!
60
Menemani
61
Pengumuman
62
Pemulihan Ayah
63
Penilaian Ayah
64
Ketetapan Hati
65
Rahasia Terkuak
66
Fakta Seorang Malaikat
67
Dilema
68
Rasa itu Masih Ada
69
Cerita Dexter
70
Cinta Tanpa Nama
71
Daniel dan Dexter
72
Hadapi Konsekuensinya
73
Penjelasan
74
Menikahlah Denganku
75
Keputusan Besar
76
Hari Pernikahan
77
Pengumuman
78
Atas Nama Cinta
79
Berbagi Cinta: Meminang Tanpa Cinta
80
Promosi Novel Hasrat Terlarang Sang Istri
81
Promosi Novel Terbaru: Mas Duda Mencari Ibu Susu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!