Terima Misimu, Daniel

Daniel diam seribu kata di hadapan Tuan Agung-Nya itu, semua kata-kata yang keluar dari mulut Sang Tuan, seperti perintah yang harus dijalankan oleh Daniel.

"Kebun seperti apa yang Tuan miliki di seberang sungai sana? Bukankah sungai itu selalu berkabut dan tidak ada seorang pun yang bisa menyeberanginya?" Tanya Daniel dengan penuh penasaran kepada Tuannya yang tengah berdiri di hadapannya.

"Kau benar Daniel, tidak ada yang bisa menyeberangi sungai itu kecuali Aku. Dengan cara-Ku, Aku bisa membawamu menyeberangi sungai itu. Kebunku di sana, aku menanam manusia di dalamnya. Kebun tempat bertumbuhnya segala peradaban manusia. Di sepanjang sejarah, kebun itu telah ada hingga kini, banyak yang terjadi di sana Daniel." Mata Sang Tuan berkaca-kaca menceritakan kebun yang Ia miliki di seberang sungai itu.

"Dahulu kala, aku pernah ke sana Daniel. Aku hadir dalam darah dan daging, tetapi manusia yang kutanam di sana justru membunuhKu." Kata Sang Tuan dengan mengusap kedua tangan-Nya.

"Apa? Membunuh Anda, Tuan? Bagaimana tanaman membunuh orang yang menanamnya? Kenapa Tuan tidak ingin menghukum mereka?" Wajah Daniel terlihat gelisah mendengar cerita yang Tuannya sampaikan tentang kebun di seberang sungai. Dia tidak habis pikir bagaimana mereka bisa membunuh Tuannya.

"Aku tidak menghancurkannya karena ada cinta di hatiku untuk mereka. Cinta yang kumiliki jauh lebih besar, sehingga aku memaafkan mereka, memberi mereka kesempatan untuk menjalani hidup baru. Bukankah mereka sesungguhnya seperti bunga-bunga ini Daniel, ketika satu bunga yang layu kita petik, kita memberi kesempatan baru bagi bunga di ranting yang lainnya untuk tumbuh dan bermekaran."

"Ahh, benar sekali Tuan. Tetapi, mengapa aku yang harus ke sana Tuan?" Tanya Daniel dengan penuh tanda tanya di wajahnya.

"Hanya pekerja-Ku yang Aku percaya yang bisa aku utus ke sana, Daniel. Dan, pekerja itu adalah kamu. Ya, Daniel, kamulah orang itu." Kata-kata yang diucapkan Sang Tuan terdengar penuh belas kasihan di sana.

Sementara Daniel menitikkan air matanya, mendengar bagaimana Tuannya mempercayainya selama ini. Hatinya bergetar mendengar pujian dari Tuannya.

"Lalu di kebun itu apa yang harus saya lakukan Tuan?"

"Jagalah seorang gadis untukku bernama Selena."

"Selena?"

"Ya, Selena. Telah lama gadis itu hidup dalam penderitaan, Aku ingin memberikan sedikit kebahagiaan di hidupnya."

"Apa aku hanya cukup menjaganya seperti menjagai bunga-bunga ini Tuan?"

"Ya, kurang lebih seperti itu. Jagain Dia, berikan sedikit warna dari bunga-bunga ini kepadanya. Aku akan menyiapkan rumah untukmu dan terimalah ini." Tuan itu menyerahkan satu tas hitam dan benda pipih berukuran setelapak tangan.

"Benda apa itu Tuan?"

"Benda ini adalah benda dengan popularitas tertinggi yang selalu dimiliki manusia dan selalu digenggam di tangan mereka. Tekanlah simbol Bumi ini untuk mengetahui segala sesuatu yang terjadi di sana."

Daniel hanya menatap heran benda pipih di tangannya, ia berpikir dalam hati bagaimana mungkin benda berwarna hitam seperti begitu populer di kebun manusia itu. Bukankah ini tidak masuk akal.

"Pelajarilah terlebih dahulu, Daniel. Hari di mana kau telah siap ke sana, Aku sendiri yang akan mengantarmu. Berilah dirimu waktu untuk menerima dan menjalankan misi dari-Ku ini dan ketahuilah di kebun itu juga lah, Aku akan selalu menyertaimu." Sang Tuan kemudian pergi meninggalkan Daniel. Langkah kakinya meninggalkan getaran di sekitar Daniel. Sementara Daniel hanya gelisah dan tidak tahu harus mengambil keputusan apa.

Episodes
1 Pesona Kebun Bunga Edenweis
2 Terima Misimu, Daniel
3 Selena, Si Bulan Temaram
4 Aku Datang
5 Kebun Macam Apa Ini?
6 Diakah Selena?
7 Bayangan Gadis Kecil Korek Api
8 Laporan Pertama Daniel
9 Selena Sadarkan Diri
10 Sarapan
11 Bukan Seorang Florist?
12 Keluar dari Rumah Sakit
13 Takut Bertemu Ayah
14 Ketakutan Semakin Menjadi-Jadi
15 Ikutlah Denganku
16 Pikirkanlah Dirimu
17 Apartemen Daniel
18 Takjub
19 Makan Malam Pertama
20 Kenapa Tidak Makan?
21 Mengisi Lemari Es
22 Menata Lemari Es
23 Pria dari Mars
24 Pagi yang Baru
25 Pergi ke Pasar Bunga
26 Bunga Memiliki Artinya Sendiri
27 Mempercantik Balkon
28 Hari Baru untuk Selena
29 Satu Payung
30 Ketulusan dalam Semangkok Mie
31 Pengumuman Pekerjaan
32 Hari Pertama Selena Bekerja
33 Siapa Dexter Anthonius?
34 Makan Siang Pertama di Kantin Perusahaan
35 Mengintai dari Jauh
36 Mengambil Sedikit Kesempatan
37 Mengunjungi Ayah
38 Sikap yang Manis
39 Perpindahan Posisi
40 Menjalani Peran
41 Menghadiri Pernikahan CEO
42 Teka-Teki Sapu Tangan Daniel
43 Malaikat yang Jatuh
44 Saat Cinta Menyapa
45 Layu Sebelum Berbunga
46 Sikap Gadis Patah Hati
47 Sedikit Menjauh
48 Upaya Pendekatan
49 Mengolah Perasaan
50 Aku dan Hujan
51 Pertemuan Daniel dan Dexter
52 Arti Persahabatan
53 Bayangan Masa Lalu
54 Long Distance Relationship ala Roomate
55 Misi Baru Daniel
56 Tulang Rusuk
57 Sirosis Hati
58 Kejutan Tak Terduga
59 Jangan Menangis!
60 Menemani
61 Pengumuman
62 Pemulihan Ayah
63 Penilaian Ayah
64 Ketetapan Hati
65 Rahasia Terkuak
66 Fakta Seorang Malaikat
67 Dilema
68 Rasa itu Masih Ada
69 Cerita Dexter
70 Cinta Tanpa Nama
71 Daniel dan Dexter
72 Hadapi Konsekuensinya
73 Penjelasan
74 Menikahlah Denganku
75 Keputusan Besar
76 Hari Pernikahan
77 Pengumuman
78 Atas Nama Cinta
79 Berbagi Cinta: Meminang Tanpa Cinta
80 Promosi Novel Hasrat Terlarang Sang Istri
81 Promosi Novel Terbaru: Mas Duda Mencari Ibu Susu
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Pesona Kebun Bunga Edenweis
2
Terima Misimu, Daniel
3
Selena, Si Bulan Temaram
4
Aku Datang
5
Kebun Macam Apa Ini?
6
Diakah Selena?
7
Bayangan Gadis Kecil Korek Api
8
Laporan Pertama Daniel
9
Selena Sadarkan Diri
10
Sarapan
11
Bukan Seorang Florist?
12
Keluar dari Rumah Sakit
13
Takut Bertemu Ayah
14
Ketakutan Semakin Menjadi-Jadi
15
Ikutlah Denganku
16
Pikirkanlah Dirimu
17
Apartemen Daniel
18
Takjub
19
Makan Malam Pertama
20
Kenapa Tidak Makan?
21
Mengisi Lemari Es
22
Menata Lemari Es
23
Pria dari Mars
24
Pagi yang Baru
25
Pergi ke Pasar Bunga
26
Bunga Memiliki Artinya Sendiri
27
Mempercantik Balkon
28
Hari Baru untuk Selena
29
Satu Payung
30
Ketulusan dalam Semangkok Mie
31
Pengumuman Pekerjaan
32
Hari Pertama Selena Bekerja
33
Siapa Dexter Anthonius?
34
Makan Siang Pertama di Kantin Perusahaan
35
Mengintai dari Jauh
36
Mengambil Sedikit Kesempatan
37
Mengunjungi Ayah
38
Sikap yang Manis
39
Perpindahan Posisi
40
Menjalani Peran
41
Menghadiri Pernikahan CEO
42
Teka-Teki Sapu Tangan Daniel
43
Malaikat yang Jatuh
44
Saat Cinta Menyapa
45
Layu Sebelum Berbunga
46
Sikap Gadis Patah Hati
47
Sedikit Menjauh
48
Upaya Pendekatan
49
Mengolah Perasaan
50
Aku dan Hujan
51
Pertemuan Daniel dan Dexter
52
Arti Persahabatan
53
Bayangan Masa Lalu
54
Long Distance Relationship ala Roomate
55
Misi Baru Daniel
56
Tulang Rusuk
57
Sirosis Hati
58
Kejutan Tak Terduga
59
Jangan Menangis!
60
Menemani
61
Pengumuman
62
Pemulihan Ayah
63
Penilaian Ayah
64
Ketetapan Hati
65
Rahasia Terkuak
66
Fakta Seorang Malaikat
67
Dilema
68
Rasa itu Masih Ada
69
Cerita Dexter
70
Cinta Tanpa Nama
71
Daniel dan Dexter
72
Hadapi Konsekuensinya
73
Penjelasan
74
Menikahlah Denganku
75
Keputusan Besar
76
Hari Pernikahan
77
Pengumuman
78
Atas Nama Cinta
79
Berbagi Cinta: Meminang Tanpa Cinta
80
Promosi Novel Hasrat Terlarang Sang Istri
81
Promosi Novel Terbaru: Mas Duda Mencari Ibu Susu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!