Bukan istri yang baik

Masih dalam Revisi

Setelah kurir itu pergi, Muti masuk ke dalam rumah sambil membawa makanan yang di pesan Rizky, Muti melangkahkan kakinya menuju meja makan untuk meletakkan makanan yg di pesan suaminya, tetapi sebelum Muti sampai di meja makan, Muti berpapasan dengan Rizky.

Mata mereka bertemu, namun Muti segera mengalihkan pandangannya membuat Rizky tersenyum kecut.

"Makanannya sudah datang?" tanya Rizky pada Muti, namun, Muti terus berjalan menuju meja makan tanpa menjawab pertanyaan Rizky.

Muti meletakkan makanannya di meja makan, Muti hendak pergi dari sana tetapi Rizky mencekal pergelangan tangan Muti mencegahnya untuk pergi.

"Kita makan malam bersama...!" Ucap Rizky pada Muti yg hendak pergi.

Muti menoleh melihat pergelangan tangannya yg di genggam erat oleh Rizky dan Rizky pun melepas pergelangan tangan Muti karna Muti menatapnya tajam.

Setelah itu Muti mengambil piring dan menyiapkan makanannya untuk mereka berdua.

Mereka Makan malam bersama dalam keheningan. Setelah makan malam, Muti mencuci piring, Rizky hanya memandangi gerak gerik Muti dengan perasaan sedih, karena sedari tadi ia bersama Muti, Muti tak mengeluarkan sepatah katapun, bahkan pertanyaannya pun enggan untuk di jawab.

"Sampai kapan kau akan terus mendiamkanku Muti? aku tau, kita menikah karena di jodohkan, jika Kau tak bisa menerimaku sebagai suamimu, paling tidak kita bisa menjadi teman...!" Ucap Rizky menatap Muti sendu.

"Maaf," ucap Muti.

Muti merasa bersalah karna mengabaikan Suaminya, tetapi Muti tak bisa menerima kenyataan kalau dia harus melupakan Renald. Karna bagi Muti Renald adalah orang yg paling baik dan yg paling bisa mengerti Muti, hanya saja Renald terpaksa meninggalkan Muti dan Muti merasa bersalah pada Renald karena Muti berjanji akan menunggunya, tetapi pada kenyataannya ia menikah dengan orang lain.

Setelah mengucapkan maaf, Muti berlalu pergi menuju kamarnya tanpa menoleh pada Rizky. Rizky adalah pria tampan dan banyak di gilai para gadis, tetapi Muti menutup Mata dia tak pernah menoleh pada Rizky dan Muti juga tak pernah mau dekat dengannya apalagi sampai menatapnya.

"Hah..." Rizky menghela nafas. "Sampai kapan Kau akan terus begini Muti?" Rizky menatap kepergian Muti sendu.

Rizky kembali ke kamarnya dengan perasaan campur aduk, ia sedih karena Muti mengabaikannya, meskipun ia masih belum mencintai Muti, tapi ia tak pernah sebelumnya di abaikan oleh seorang wanita. biasanya wanitalah yang mengejarnya.

...**********...

Ke esokan harinya.

Muti bangun jam 06.00 pagi. Muti beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi, setelah itu ia bergegas ke dapur untuk Masak, namun setelah sampai di meja makan, Muti Menemukan amplop yg berisi uang tunai dan selembar kertas. "Ini uang bulananmu," ucap Rizky dalam surat tersebut.

Rizky bekerja Sebagai Manager marketing, Meskipun orang tuanya memiliki perusahaan, tapi dia mau mandiri, dan mau memulai semuanya dari nol tanpa bantuan orang tuanya.

"Maafkan aku, aku tak bisa menjadi istri yg baik," ucap Muti. Muti pergi keluar rumah untuk belanja, ia berjalan kaki untuk belanja kepasar karna jarak rumah dan pasar tidak terlalu jauh, ia berjalan kaki sekaligus olahraga.

Entah berapa lama Muti berjalan ia lupa akan tujuannya, ia terus berjalan sambil melamun dan memikirkan masalahnya yg datang bertubi-tubi, mulai dari kematian ayahnya hingga ia harus menikah dengan orang yang tak pernah di kenal sebelumnya.

Sampai di tengah jalan ia Melihat taman yang sering ia dan Renald kunjungi bersama, Muti meneteskan air matanya sambil berjalan menuju taman itu, dia duduk di kursi taman sambil Menangis mengingat orang yg di cintainya tersebut.

"Kau dimana sekarang Kak?" tangis Muti pecah setelah mengingat kenangannya bersama Renald.

Flashback on.

Muti di ejek teman-temannya karna berasal dari kalangan orang yang tak mampu, Muti bisa sekolah karna beasiswa, Muti di bully teman temannya di tengah jalan, tas nya di lempar kesana dan kemari sambil di tertawakan oleh teman temannya.

"Kembalikan tas ku hiks.... hiks...." pinta Muti sambil mengejar tasnya yg saling di lempar temannya.

"Aku mohon kembalikan tasku... hiks... hiks... hiks..... kenapa kalian selalu jahat padaku? apa salahku pada kalian?" teriak Muti, tetapi teman temannya malah semakin tertawa melihat Muti menangis.

"Kembalikan tas gadis itu," ucap seorang remaja laki-laki yg kebetulan lewat di jalan itu, pria remaja tersebut menghampiri Muti dan teman-temannya.

Teman-teman Muti berhenti mengejek Muti dan mengembalikan tasnya lalu mereka pergi begitu saja. Pada saat itu Muti Masih kelas 5 SD.

Pria itu mengambil tas Muti dan mengembalikannya pada Muti yang masih menangis sesegukan, ia mengajak Muti untuk duduk di pinggir jalan sebentar untuk menenangkan Muti yang masih terus saja menangis.

"Hai cantik boleh kenalan?" ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya pada Muti. "Namaku Renald," ucap Renald tersenyum tulus.

"Muti," jawab Muti sambil menerima jabatan tangan Renald.

"Terima kasih Kak, karena Kakak telah menolongku," ucap Muti, Muti begitu senang karna masih ada orang yang mau menolongnya, karna biasanya orang-orang hanya akan melewatinya saja tanpa memperdulikan Muti yang terus menangis dan terus berteriak-teriak.

...🍁🍁🍁🍁🍁...

^^^Bersambung....^^^

Terpopuler

Comments

Itha Fitra

Itha Fitra

di novel lain,klu nikah krn perjodohan.biasa ny laki" yg cuek n datar sikap ny,klu di novel ini malah sblik ny

2023-05-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!