Yeye tersenyum-senyum sendiri, saat sudah sampai ke rumah. Sementara Rui sedang meminum segelas susu.
"Kak, hari ini aku senang sekali." ujar Yeye.
"Memangnya ada apa?" tanya Rui.
"Aku mendapat pesanan banyak, padahal awalnya hanya membuat tugas kuliah." Yeye tersenyum.
"Syukur dong, itu artinya rezeki kamu mendekat." ucap Rui.
"Iya Kak." jawab Yeye, dengan raut wajah semringah.
Pada malam harinya, pada pukul 21.00. Yuci pulang ke rumah, setelah selesai dengan urusan.
"Kak, pulang larut sekali." tegur Hanry.
"Iya, banyak kerjaan hari ini." jawab Yuci.
"Aku sudah mendapatkan info, bagaimana tipe idaman Pak Rui." ujar Hanry.
"Memangnya seperti apa? Tinggi, cantik, kulit putih, mata cerah, rambut panjang?" Yuci penasaran, dan menyebut semua yang melekat padanya.
"Hih bukan Kak, cuma ada satu hal. Dia ingin memiliki kekasih, yang permainan olahraganya jauh lebih baik dari dia." ucap Hanry.
"Apa? Haruskah sesulit itu." Yuci membuka kaleng, yang terdapat gambar naga.
"Iya, mana mungkin aku membohongimu." ujar Hanry.
"Baiklah, tugasmu selesai." jawab Yuci.
”Bukankah permainan olahragaku sungguh jelek, bagaimana mungkin akan menjadi idaman. Dari zaman sekolah, aku paling pintar mengenai pelajaran wirausaha. Bukan pada bidang penjaskes.” batin Yuci.
Keesokan harinya, Yuci pergi ke kantor. Pagi-pagi sekali, sudah menyempatkan latihan olahraga. Dia sengaja membawa bola kaki ke kantor.
”Semangat Yuci, kamu pasti bisa mendapatkan hatinya.” batin Yuci bersemangat.
Bugh!
Bola mengenai pintu, dan mengagetkan Aldo yang berada di ruang sebelah. Padahal awalnya dia sangat konsentrasi, namun menjadi buyar.
"Memangnya ada apa, di ruangan nona Yuci. Kenapa heboh sekali, seperti sedang bermain bola kaki." monolog Aldo.
Tiba-tiba ponsel Yuci berbunyi, ternyata telepon dari Papanya. Dengan berat hati, Yuci mengangkat panggilannya.
"Halo Pa." Yuci berucap dengan lesu.
"Halo Yuci, ini Papa. Kenapa suara kamu tidak enak didengar." jawab Yuda.
"Hmmm.... Papa pasti mau menanyakan soal menikah lagi." Yuci menebaknya tepat sasaran.
"Nah benar. Kalau kamu tidak ada calon juga, Papa akan menjodohkan kamu saat pulang ke Indonesia." ancam Yuda.
"Papa tega sekali sama anak sendiri." ujar Yuci.
"Usia kamu itu sudah tua, hampir menginjak kepala tiga. Sekarang sudah dua puluh sembilan tahun, tapi masih sibuk mengurus karir dan karir." jawab Yuda mengoceh.
"Pokoknya Yuci gak mau nikah." ucap Yuci.
"Papa yang akan mengatur kencan buta untukmu. Tenang saja, Papa punya banyak kenalan." jawab Yuda semringah.
"Jangan Pa, aku sudah punya pilihan sendiri." ujar Yuci.
"Baiklah, ajak ke rumah. Jangan lupa, perkenalkan pada Papa." jawab Yuda, dengan mengesa-gesa.
”Kau harus menjadi milikku Rui. Aku tidak akan membiarkan kamu, menjadi milik orang lain.” batin Yuci.
Yuci mematikan sambungan teleponnya, setelah dia berpamitan. Aldo masuk ke dalam ruangan, setelah sebelumnya mengetuk pintu.
"Nona, Yeye sudah menyiapkan bahan kualitas terbaik untuk rancangan desain bajunya." ujar Aldo.
"Aku tidak ingin, bila dia mengecewakan aku. Terlebih lagi, ini perusahaan dengan saham terbesar. Kau sungguh tahu, berapa lama aku bertaruh memeras keringat. Baju ini, harus menjadi pakaian yang terindah. Grup ChidaaMall merupakan, bisnis terpercaya yang mempunyai banyak pelanggan." jelas Yuci.
"Iya nona, dalam pengerjaannya pasti akan ada yang mengawasi." ucap Aldo.
"Bagus, kau memang sekretaris yang dapat diandalkan." jawab Yuci.
Aldo keluar dari ruangan Yuci, menuju ruangan kerjanya sendiri. Sementara Yuci segera kembali ke tempat duduknya, untuk mengecek laporan departemen perencanaan. Yuci ingin memastikan semua pekerjaan berjalan dengan baik, hingga dia menelepon orang yang bekerja di sana.
"Halo Joky, apa ada kendala di sana?" tanya Yuci serius.
"Tidak Nona, semua aman dan stabil." jawabnya.
"Aku akan mengadakan acara pameran di SMA 45." ujar Yuci.
"Iya Nona, semua bisa disiapkan." jawabnya.
Setelah puas dengan kerja keras banyak orang, barulah Yuci memutuskan sambungan teleponnya. Kini Yuci teringat dengan Rui kembali, membuatnya memaksakan diri harus berolahraga. Kalau tidak akan semakin sulit, untuk menikah dengan Rui pikirnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Naswan Budi
Semangat iya Yuci
2021-12-22
1
Cancer(。♡‿♡。)
mantap..
2021-12-09
0