Keesokan harinya, Yuci sengaja mengantar Hanry lagi. Hanya sekedar ingin melihat Rui, namun ternyata dia tidak ada. Hanry turun dari mobil, karena sudah sampai.
"Hanry, kamu cepat tanyakan padanya. Jangan sampai, aku tidak mendapatkan jawaban memuaskan." ujar Yuci.
"Oke Kak, serahkan saja padaku." jawab Hanry.
Hanry segera masuk ke kelasnya, dia melirik ke arah meja musuh. Hanry sengaja mencoret-coret meja Rifky.
"Hahah... rasain kamu." Hanry segera keluar kelas.
Karena terlalu terburu-buru, dia tidak sengaja menabrak Rui. Hanry meminta maaf, karena sudah berlari-larian hingga menabraknya.
"Pak, bisakah kita berbicara sebentar." pinta Hanry.
"Baiklah, ayo duduk di kursi sana." Rui menunjuk kursi.
Hanry menganggukkan kepalanya, lalu mengikuti langkah kaki Rui. Duduk manis di kursi, dan memberanikan diri bertanya.
"Pak Rui, tipe cewek idaman Bapak yang seperti apa?" tanya Hanry.
"Tipe cewek idamanku adalah, yang permainan olahraganya bisa jauh lebih baik dariku." jawab Rui.
"Wah, keren sekali sesuai dengan Bapak." puji Hanry.
"Masih belum ditemukan." jawab Rui.
"Pasti nanti Bapak dapat menemukannya." ucap Hanry.
"Semoga saja, bantu doanya." jawab Rui.
"Pak, bila ada perempuan yang naksir, apa Bapak akan mau dengannya juga?" tanya Hanry.
"Sudah aku katakan, harus seperti yang aku sebutkan tadi." jawab Rui.
Yuci memutar kursi duduknya, ke kanan dan kiri. Dia sedang memikirkan, bagaimana caranya untuk mendapatkan Rui.
"Hih, aku kok bisa segila itu padanya. Dia saja tidak suka pada diriku. Tapi bagaimana mau mengetahui hasilnya, bila aku tidak mencoba sama sekali." monolog Yuci.
Aldo mengetuk pintu ruangan Yuci, lalu masuk ke dalam setelah dipersilahkan. Aldo duduk sebentar, memperlihatkan desain kreatif terbaru
"Nona muda, ini bagus sekali. Keluaran terbaru, dan benar-benar kreatif." ujar Aldo.
"Aku akan melihat semuanya satu persatu." jawab Yuci.
Aldo memberikan ponselnya, dan Yuci melirik desain tersebut. Desainer yang tidak terlalu banyak pengikut, namun konsep bentuk dan warna natural. Yuci benar-benar menyukainya, dan langsung jatuh cinta.
"Aku ingin bertemu dengan dia." ujar Yuci.
"Tentu saja bisa, kenapa tidak." jawab Aldo.
"Kamu hubungi dia, dan urus semuanya." titah Yuci.
"Baik nona muda." jawab Aldo.
Beberapa menit kemudian, Aldo sudah mendapatkan kontaknya. Dia mengatakan bahwa Yuci bisa bertemu, dengan perancang kreatif tersebut.
"Katakan alamatnya." ujar Yuci.
"Di jalan Beringin." jawab Aldo.
Yuci segera beranjak dari duduknya, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kantor. Dia masuk ke dalam mobil, sampai ke tempat yang dituju.
"Kamu, pasti Yeye 'kan?" Yuci mendekati seorang perempuan, yang rambutnya dikucir sederhana.
"Benar, aku Yeye." jawabnya.
"Aku adalah orang, yang mau bertemu denganmu." Yuci membenarkan kacamatanya.
"Oh nona Yuci, ayo kita duduk." ajak Yeye.
Mereka segera duduk, lalu memesan es Boba. Yuci benar-benar haus, karena belum sempat minum.
"Yeye, aku tertarik dengan rancangan kreatif milikmu. Setiap yang kamu unggah, memberikan kesan tersendiri bagi yang melihat." puji Yuci.
"Terimakasih nona, namun awalnya hanya untuk tugas kuliah. Di sana aku diberi tugas dari dosen, supaya mengunggahnya di internet. Berteman dengan para pengusaha, dan biarkan orang menilainya. Siapa yang mendapatkan nilai terbagus, maka akan mendapat penilaian akhir yang baik." jelas Yeye, panjang dan lebar.
"Kalau begitu, kamu pasti bisa merancang baju unik untuk perusahaanku. Kamu tenang saja, bayarannya juga lumayan." tawar Yuci.
"Benarkah? Bukankah nona Yuci adalah pebisnis terkenal. Pasti banyak yang lebih hebat, kenapa memilih aku?" Yeye bingung.
"Karena kamu memiliki bakat, meski masih menjadi mahasiswi." puji Yuci.
"Baiklah nona, tapi aku tidak punya modal. Bisakah, kau memberi uangnya dulu. Bila takut tertipu, aku berikan jaminan KTP. Aku tidak bisa kabur, karena cuma punya tempat tinggal satu." Yeye mengusulkan idenya.
"Seperti ini juga bagus." Yuci mengeluarkan selembar cek dari dalam tasnya.
Yeye memberikan KTP, yang berada dalam tasnya. "Ini KTP milikku, pegang sementara."
Mereka berjabat tangan, setelah sama-sama sepakat. Yuci menyeruput bola-bola Boba, karena keinginannya sudah tercapai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Mommy QieS
Like, subscribe, gift 🌹🌹 n vote mingguan ya kak!
2023-10-10
1
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
33
like mendarat kk 👍
2022-01-08
1
Cancer(。♡‿♡。)
seruh!masih nyimak
2021-12-09
1