Insiden Dalam Perjalanan

Keesokan harinya, Hanry mengendarai motornya dengan santai. Sementara Rifky sengaja mendahului laju motor Hanry, dan menendangnya dari samping. Hanry terjatuh dari motornya, dan membuat senyum puas di bibir Rifky.

"Rasain kamu Hanry, makanya jangan menagih hutang padaku. Sudah kaya, masih aja pelit." Rifky bergumam-gumam pelan.

Tak berselang lama, Rui kebetulan lewat jalan tersebut. Dia membantu Hanry, yang sedang meringis kesakitan.

"Kenapa kamu bisa terjatuh?" tanya Rui.

"Ini semua karena Rifky." jawab Hanry.

"Memangnya dia ngapain kamu?" tanya Rui.

"Dia menendang motorku." jawab Hanry.

Yeye membawa paper bag, yang berisi pesanan dari Yuci. Dalam waktu beberapa hari sudah selesai, karena mendapatkan bantuan dari bibi tua.

"Yeye, makanlah terlebih dulu sebelum pergi." titah Nimah.

"Aku sedang buru-buru Bi." jawab Yeye.

Yeye bersalaman pada bibinya, lalu segera melangkahkan kakinya keluar rumah. Tanpa sengaja dalam perjalanan, Yeye terserempet dengan motor. Akhirnya dia terjatuh, dan paper bag terlempar. Melayang di atas udara, dan masuk ke dalam kobaran api. Yeye berteriak histeris, karena baju pesanan itu terbakar bersama tumpukan sampah.

"Huaa... baju-bajuku, itu semua masih hutang." Memaksakan untuk berdiri, meski dengan terseok-seok.

Betis Yeye sempat terluka, telapak tangannya juga terluka. Orang yang menabrak berhenti sejenak, lalu turun dari motor. Pria tampan itu menghampiri Yeye.

"Mbak, aku minta maaf, karena tadi sedang buru-buru." ucap Hanxie.

"Minta maafmu itu, tidak bisa mengembalikan barang-barang ku." Yeye menunjuk kobaran api

"Ambilah ini untuk mengganti kerugiannya." Hanxie memberikan sejumlah uang.

"Sangat tidak cukup, karena kerugian untukku besar. Nona Yuci akan mengalami, keterlambatan penyerahan barang. Bila dia melanggar kesepakatan kerjasama pelanggan, maka aku juga yang akan menanggung uang denda." jelas Yeye.

"Sekarang ikutlah denganku, karena aku sedang terburu-buru." ucapnya.

Yeye terpaksa ikut dengan pria tersebut, sampai ke perusahaan ChidaaMall. Yeye membulatkan kedua matanya, karena pria itu ternyata memiliki tujuan yang sama.

"Ada perlu apa kamu ke sini?" tanya Yeye.

"Aku ingin bertemu dengan seseorang." jawab Hanxie.

Hanxie masuk ke dalam kantor, lalu mengetuk ruangan Yuci. Pintu terbuka dengan perlahan, karena Yuci yang membukanya. Hanxie tersenyum, lalu memeluk Yuci.

"Yuci, sudah lama tidak berjumpa. Aku sangat rindu padamu." ujar Hanxie.

"Iya, aku juga merindukanmu." jawab Yuci.

”Oh, jadi dia pacarnya nona Yuci.” batin Yeye.

"Yeye, kamu pasti mau mengantar pesanan." ujar Yuci.

"Hmm... anu nona, pesanannya tidak ada." jawab Yeye.

"Kalian berdua saling kenal iya?" tanya Yuci.

"Tidak, tadi ada sebuah insiden. Karena hal itulah, membuat barang-barang yang dibawanya jatuh." jelas Hanxie, dengan cemas.

"Lalu mana barangnya? Sore ini harus diserahkan pada pelanggan." ucap Yuci.

"Maaf nona Yuci, barangnya sudah jatuh dalam kobaran api." jawab Yeye.

Yuci kaget, lalu mencengkeram pundak Yeye. Matanya menatap tak percaya, dengan hal yang barusan ia dengar.

"Yeye, kenapa kamu melanggar kesepakatan? Kamu benar-benar ceroboh, dengan barang-barang sepenting itu." ucap Yuci.

"Ini salahku Yuci, aku yang telah menyerempetnya." Malah Hanxie yang menjawab.

"Aku tidak peduli siapa yang salah, pokoknya sore ini barangnya harus sudah ada." ujar Yuci.

"Mana bisa begitu nona, membuat baju perlu waktu. Apalagi ini banyak, dan harus aku sendiri yang merancang. Beberapa hari ini siap, karena ada Bibi yang membantu menjahit." jelas Yeye.

"Kalau gitu, kau harus mengganti rugi." ujar Yuci.

"Hmm... harusnya pria ini." Yeye menarik lengannya.

"Kalau gitu, berapa kerugiannya?" tanya Hanxie.

"Lima puluh juta rupiah." jawab Yuci.

"Hmmm... aku tidak bisa mengganti uang sebanyak itu." Yeye cemas.

"Yuci, berilah keringanan sedikit. Setidaknya, hari ini aku baru mulai masuk kerja di sini." timpal Hanxie.

"Bagaimana mau kerja di sini, kalau kamu ceroboh. Aku jadi mempertimbangkan lagi, untuk segera menerimamu." jawab Yuci.

"Yuci, Papa kamu yang menyuruh aku datang." ujar Hanxie.

"Maka kamu harus pergi, karena aku yang memintanya." Yuci tersenyum, seraya menutup pintu.

”Hah, kalian benar-benar pembuat masalah.” batin Yuci.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

lanjut thor cemungut 💪💪👍

2022-01-08

1

Cancer(。♡‿♡。)

Cancer(。♡‿♡。)

aduhh galak banget yuci...malah itu Adek Rui lagi

2021-12-09

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!