Akhir di hari minggu

Hasby merutuk, mengumpat, sepanjang jalan menuju rumah tante Mirna. Di tangannya menenteng kotak makanan berisi ayam bakar kampung yang di belinya di restoran lain. Pakaiannya yang kotor akibat terjatuh sudah tidak di perdulikannya lagi.

"Sial, hari minggu di habiskan hanya untuk lari larian ke sana ke mari, gak jelas. Semua gara gara si Reyhan Amoy, awas saja nanti gue balas!" umpatnya kesal.

Sesampainya di depan pintu gerbang rumah tante Mirna. Hasby berhenti sejenak lalu membuka pintu gerbang. Kemudian ia masuk ke dalam, ia berdiri terpaku memperhatikan Risfa putri tante Mirna yang tengah menyiram bunga di taman.

Risfa yang tak menyadari kehadiran Hasby, menggeser selang dan menyiram bunga di bagian lain. Matanya tak sengaja melirik ke arah Hasby yang terpaku memperhatikannya. Sontak Risfa terkejut setengah mati, pria yang ia takuti ada di hadapannya. Pasalnya Risfa trauma pernah di marah marahi tanpa ada alasan yang jelas. Selang yang ia pegang tanpa sengaja ia arahkan ke tubuh Hasby.

"Wurrrrrr!!!"

Tubuh Hasby basah oleh air dari selang, ia berlari ke sana kemari menghindari air yang terus mengalir deras ke tubuhnya.

"Woiiiiiii!!! stooopppp!!!" teriaknya marah.

Suara teriakan Hasby mengundang perhatian tante Mirna.

"Risfa hentikan!!" seru tante Mirna merebut selang di tangan Risfa dan mematikannya.

"Nak Hasby!" sapa tante Mirna menahan tawa melihat tubuh Hasby basah kuyup.

Hasby hanya diam mengusap wajahnya basah, menatap tajam ke arah Risfa yang berdiri di belakang tubuh Mirna yang ketakutan.

"Nak, ayo masuk ganti pakaianmu dulu." Tawar tante Mirna.

Hasby enggan menjawab sepatah katapun, ia melangkah maju mendekati tante Mirna lalu menyerahkan kotak makanan.

"Dari Momy."

Setelah menyerahkan kotak makanan itu, Hasby langsung balik badn dan berjalan tergesa gesa meninggalkan rumah tante Mirna tanpa bicara apapun.

"Risfa, apa yang sudah kau lakukan?" tanya tante Mirna.

"Aku tidak sengaja Bu.." jawab Risfa semakin takut jika bertemu dengan Hasby lagi.

"Ya sudah ibu masuk ke dalam dulu."

Risfa mengangguk, kembali menyiram tanamannya.

****

"Woy Wina keluar lu!" Patma berteriak sambil gebrag gebrag gerbang rumah wina.

"Bu, jangan berisik," ucap mang Udin yang menjaga pintu gerbang.

"Diem lu! gak usah ikut campur!!" balas Patma tambah garang membuat Udin memilih diam dan membiarkan Patma berbuat sesuka hatinya.

"Winaaaa! kemana tu ibu-ibu? Keluar enggak lu!!"

Sekelompok ibu ibu komplek lewat memperhatikan patma.

"Apa liat liat, lewat lewat aja sok, ngapain berhenti liatin gue!"

"Hiyy!!" Ibu ibu tersebut langsung beranjak pergi dari pada kena damprat Patma.

"Makk jangan ribut mulu malu tau, ya gustiii tobaatttt...!!!" Reyhan menarik tangan Patma supaya pulang dan tidak membuat keributan.

"ape lu. Ini juga gara-gara lu. Lu yang malu maluin mak, nge genk sama temen temen si hasby yang pada duda. Pantesan lu duda, apes lu kebawa bawa mereka!"

"Haduhhh hancur dahh!!" Reyhan menepuk jidatnya.

"Mending karir lu yang ancur, daripada harga diri lu di injak injak cewek macam si leha!" balas Patma kembali menyebut nama mantan istri Reyhan.

"Leha lagi leha lagi, makkk!" seru Reyhan kesal.

"Emang fakta. FAKTA!!" air liur Patma muncrat ke wajah Reyhan. "Mak kagak mau pulang sebelum mak nya si Hasby keluar!"

"Astagfirulloh!" Reyhan mengusap wajahnya yang kecipratan air liur Patma.

Patma menoleh ke arah pintu gerbang, melihat Wina menghampirinya hanya menggunakan daster, rolan lengkap di rambutnya, terselip sebatang rokok di sudut bibirnya. Mata wina memicing karena terkena asap rokok.

"Nah nah nah, keluar juga ini emak emak." tangan di pinggang. "Gue mau ngomong."

"Lebih baik kau pulang." Kata Wina santai dengan tatapan mata memicing ke arah Patma.

"Berani lo ngusir gue, hah?" Patma mellipat lipat daster. "Gue kagak takut, sekalian gue peretelin itu rollan yang udah macam kue rainbow!"

"Denger ya patma, anak lo itu masa depannya tergantung anak gue. Jadi lo gak usah deh nantangin gue. Kelar idup lo berdua!!"

"Dih! masa depan anak gue ya tergantung gue lah. Lu kagak usah ngikut ngikut!" Balas Patma semakin emosi.

"Ha ha ha ha (ketawa jahat)!!

"Apaan lu ketawa ketawa macan mak lampirr! woi inget umurr!!"

"Wah mulai ngaco ni orang, Diiiinnn!!" panggil Wina.

"Siap Bu!" sahut Udin.

"Keluarkan si Herder!" perintah Wina.

"Eits Helder??" Mata Patma terbelalak menatap Wina lalu celingukan, pasalnya Wina memiliki anjing penjaga yang super galak dan Patma alergi terhadap Helder.

"Mak ayo balik makk!" Reyhan menarik tangan Patma.

"Ayo cepetan, dasar emak emak gila sama gilanya ma peliharaannya," rutuk Patma.

"Ha ha ha ha!!" Wina tertawa terbahak bahak lalu masuk kembali ke dalam rumah.

Sepanjang jalan Patma terus mengumpat, langkah mereka terhenti menatap ke arah Hsby yang basah kuyup.

"Hahahahahahaha!!" Reyhan dan emaknya tertawa terbahak bahak melihat Hasby kebasahan padahal tidak ada hujan.

"Wes gendeng kabeh!!" umpat Hasby berlalu dari hadapan mereka berdua.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

🤣🤣🤣🤣✌️💪

2023-05-06

0

Riky Apriani

Riky Apriani

ketawa kaga berhenti berenti..

2023-02-18

0

Ficky Amalia

Ficky Amalia

koplak bener2 nih cerita.. kaga ada romantis2 nya apa yak.. 🤣🤣

2023-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!