Mencintai dalam diam

Hari ini Sella berangkat agak pagi, alasannya biar dia bisa mengatur ritme jantungnya yang berdebar saat bertemu Melvin, akibat dari adegan kemarin malam Sella jadi canggung sendiri.

Saat dia sampai di ruangannya terlihat pintu ruangan Melvin terbuka, Sella penasaran siapa yg ada d dalam karna itu masih sangat pagi, dan dia juga tidak melihat mobil Melvin di parkiran.

Sella nyelonong masuk ke ruangan itu dan mendengar ada gemericik air di toilet kamar pribadi milik Melvin

"hellooo, adakah orang di dalam??" teriak Sella

"pak Melvin, apa bapak di dalam?"

"ceklek" terdengar pintu terbuka, "ada apa Sel??" Melvin keluar hanya dengan menggunakan balutan handuk di bagian tubuh bawahnya, dada bidang dan perut kotak-kotaknya ia biarkan terbuka

"aaaaaaaa pak Melvin kenapa ga ganti baju duluu" Sella teriak saat Melvin hanya mengenakan handuk, dia berbalik membelakangi Melvin.

"ya karna kamu teriak-teriak jadi aku ga ganti baju dulu. Memangnya ada apa?? ini kan belum waktunya berangkat kerja, kenapa kamu sudah ada di kantor??" Melvin malah kepo dengan Sella yang berangkat pagi-pagi

"bapak ganti baju dulu, nan..." belum selesai bicara Vano masuk keruangan Melvin

"kalian berdua ngapain disini? mana Melvin ga pake baju lagi, mau mesum ya kalian? kalo mau mesum, tutup itu pintu biar ga ada yang ganggu" kata Vano ngarang sambil duduk santai di sofa ruangan Melvin

Sella membulatkan matanya yang cantik mendengar perkataan Vano.

"pak Vano, ini ga seperti yang bapak kira, aku tu tadi masuk sini karna pintu ruangan pak Melvin kebuka dan aku mau ngecek siapa yang ada di dalam" Sella mencoba menjelaskan pada Vano agar dia tak salah paham karna dia takut akan ada berita yang tidak-tidak di perusahaan.

"mau mesum juga gapapa, aku mah pengertian dan tenang aja aku ga bakal bilang ke siapa-siapa, ini rahasia kita bertiga" Vano mengedipkan sebelah matanya menggoda Sella agar dia semakin kesal

Melvin yang tau itu hanya untuk menggoda Sella hanya tersenyum, Melvin tau asistennya itu sangat jail.

Sella mencoba minta tolong pada Melvin tapi Melvin malah meninggalkan dia masuk ke kamarnya

"ah sudahlah, pak Melvin dan pak Vano jahat" Sella yang kesal berlalu dari ruangan Melvin dan pergi ke mejanya untuk mempersiapkan jadwal Melvin hari ini.

\=\=\=

hari ini Melvin kedatangan sahabatnya yaitu Zayn, dia sudah ada janji dengan Melvin dan Vano. Zayn tak membawa asistennya karena dia menyuruh asistennya mengurus rencana pembukaan cabang baru d Bogor.

"permisi" suara bass mengagetkan Sella yang sedang berkutat dengan laptopnya

"ah iya pak. Oh pak Zayn, bapak mau ketemu dengan pak Melvin?? silahkan masuk pak, pak Melvin ada di dalam." jawab Sella sambil mengantar Zayn ke depan pintu ruangan Melvin

"trimakasih ya" jawab Zayn dan langsung masuk ke ruangan Melvin

"udah dateng aja loe, cepet banget" sapa Melvin saat Zayn masuk ke ruangannya

"iya, mau ketemu sama skretaris cantik loe" jawab Zayn ngasal

Entah kenapa hati Melvin terasa panas saat Zayn mengucapkan kalimat itu, apa dia cemburu??

"dasar loe" jawab Melvin agak kesal

"woy, selamat pagi epribadih" Vano yang tau siapa yang ada di dalam tanpa permisi langsung masuk ke ruangan itu, "loe kenapa secepat kilat nyampe sini, punya ilmu melesat ya?? tanya Vano pada Zayn yang cepat sekali sampai kantor Melvin

"dia bilang mau ketemu sama Sella" Melvin justru yang menjawab pertanyaan Vano

"oh ya? benarkah? oh ya, loe tau, tadi mereka berdua mau adegan mesum tapi karna keburu aku masuk jadinya tertunda" Vano nyerocos saja karna ingin berbagi cerita dengan Zayn yang sama-sama sahabatnya juga.

"mereka siapa?" Zayn mengernyitkan dahinya, bingung dengan cerita Vano

"ya mereka, Melvin sama Sella, siapa lagi?? masak iya gue sama Melvin??" Vano menjelaskan

"jijik gue sama loe" Melvin yang mendengar kata-kata Vano langsung kesal dan melempar buku ke arah Vano, mereka bertiga tertawa bersama.

Zayn seharian ini ada di kantor Melvin, dan berencana akan pergi dengan Melvin dan Vano malam ini.

"kita mau pergi kemana hari ini??" Vano bertanya pada Melvin dan Zayn

"ke cafe biasa kita nongkrong aja" jawab Zayn sambil memainkan hp.nya, membuka e-mail yang di kirim dari asistennya

"baiklah, mari kita berangkaaattt" seru Vano yang paling heboh di antara mereka bertiga

"nih kunci mobilnya" Melvin melempar kunci mobil pada Vano dan mereka bertiga meluncur ke cafe pinggir danau kesukaan mereka, tempatnya yang nyaman, sejuk, dan pemandangan yang indah membuat mereka menyukai cafe ini..

Saat mereka tiba di cafe, mereka bertemu Sella dan Vera yang akan keluar dari cafe.

"Sella, Vera" sapa Melvin

"oh pak Melvin, pak Vano, pak Zayn" sapa Sella kembali

Melvin mengernyitkan dahinya karna bingung kenapa Sella memanggilnya pak karna mereka sudah sepakat untuk tidak memanggil Melvin dengan sebutan bapak saat di luar kantor, dan sepertinya Sella juga paham apa maksud Melvin dan Sella menggerak-gerakkan bola matanya ke arah Vera, Zayn dan Vano, barulah Melvin paham.

"kalian mau kemana?" tanya Vano

"mau pulang pak, kita udah dari tadi soalnya" jawab Vera, "kita permisi dulu ya pak" lanjut Vera, dan mereka berdua berlalu meninggalkan Zayn, Melvin dan Vano

Zayn yang terpesona dengan Sella hanya diam, melihat punggung Sella hingga menghilang di balik taksi, dan suara Vano menyadarkannya lalu mereka masuk ke dalam cafe. mereka memesan makan dan minum, duduk di pojok kesukaan mereka.

"Mel, gimana menurur loe, si Sella??" Vano membuka pembicaraan di antara mereka

"gimana apanya?" jawab Melvin bingung

"Cantik ga?? kalo gue lihat-lihat ya, loe tu cocok sama dia" kata Vano lagi

"uhuk-uhuk" Zayn dan Melvin tersedak minuman bersamaan

"kalian kenapa bisa bareng begitu tersedaknya? janjian??" Vano merasa bingung

"gapapa" jawab mereka bersamaan lagi

"gue emang udah suka sama dia sejak pertama ketemu dia Van tapi gue ga tau sih dia suka sama gue apa ga?" Melvin menjelaskan, dia mengungkapkan apa adanya yang dia rasakan

"deketin terus dong, siapa tau dia punya perasaan yang sama" kata Vano memberi ide

"apa yang di bilang Vano bener Mel, kamu harus yakin, kalo emang kamu suka ya tunjukkan dengan usaha, jangan diam aja, nanti di ambil orang baru tau rasa" kata Zayn yang juga menguatkan hatinya jika nanti Sella akan jadi kekasih Melvin, karna dia menyayangi sahabatnya dan dia harus mengorbankan perasaannya.

"loe bener juga Zayn, gue akan berusaha" Melvin berkata dengan penuh semangat

"tenang, gue akan selalu bantu" tambah Vano yang paling bersemangat

"aku akan selalu mencintaimu dalam diam, Sella" batin Zayn yang juga meencintai Sella

Episodes
1 Pertemuan
2 Senyum yang manis
3 Sahabat
4 Dinner
5 Mencintai dalam diam
6 Will be mine?
7 hubungan serius
8 Apartemen
9 Kesalahan
10 Telat Datang Bulan
11 Ayam kecap
12 Merasa Aneh
13 SAH
14 Es jeruk
15 Pinggir jalan
16 Penjelasan
17 Mencari Obat
18 Kewajiban
19 CEO baru
20 Cukup Tau
21 Bertemu Orang Penting
22 Saudara Perempuan
23 Satu Kamar
24 Tempat Wisata
25 Tidak Mau Melakukan
26 Pindah
27 Menata
28 Aku Mencintaimu
29 Hamil??
30 Susu Ibu Hamil
31 Akan Berbicara
32 Rawat Sama-sama
33 Bekal
34 Minta Jatahku
35 Itu Bayi?
36 Kasih Nilai
37 Pagi Pertama
38 Lingerie
39 Panggil Saya Nona
40 Jejak Melvin
41 Sebuah Foto
42 Masa Lalu
43 Cara Seksi
44 Siapa Yang Mau Dulu
45 Enam Bulan
46 Menampar
47 Bekasku
48 Kurang Bahan
49 Hukuman
50 Villa
51 Wanita Penggoda
52 Amukan Macan
53 Cukup
54 Rencana
55 Berhasil
56 Mengadakan Acara
57 Malaikat Kecil
58 Mirip Kamu
59 Sangat Tersiksa
60 Baby Al
61 Wife's Birthday
62 Hadiah
63 Rumah Baru
64 Begadang
65 Berjemur
66 Berpuasa
67 Maafkan Aku
68 Khusus Untuk Daddy
69 Selalu Merindukannya
70 Lampu Hijau
71 Kecelakaan Pesawat
72 Sedikit Terkejut
73 Mungkin Ini Karma
74 Maafkan Kami
75 Hikmah
76 Hari Bahagia
77 Kamu Bau
78 Kamu Akan Puasa
79 Memberi Motifasi
80 Terdengar Tangisan
81 Masih Waras Kan?
82 Aku Bisa Jelaskan
83 Tidur Diluar
84 Telat Bangun
85 Hanya Salah Paham
86 Mengajaknya Ke Kantor
87 Salah Tingkah
88 Dua Bayiku
89 Ketampanan Kita Sama?
90 Sakit Perut
91 Persis Sekali
92 Sangat Sempurna
93 Membatalkan Hadiah
94 Pernikahan Adit
95 Made In Europe
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pertemuan
2
Senyum yang manis
3
Sahabat
4
Dinner
5
Mencintai dalam diam
6
Will be mine?
7
hubungan serius
8
Apartemen
9
Kesalahan
10
Telat Datang Bulan
11
Ayam kecap
12
Merasa Aneh
13
SAH
14
Es jeruk
15
Pinggir jalan
16
Penjelasan
17
Mencari Obat
18
Kewajiban
19
CEO baru
20
Cukup Tau
21
Bertemu Orang Penting
22
Saudara Perempuan
23
Satu Kamar
24
Tempat Wisata
25
Tidak Mau Melakukan
26
Pindah
27
Menata
28
Aku Mencintaimu
29
Hamil??
30
Susu Ibu Hamil
31
Akan Berbicara
32
Rawat Sama-sama
33
Bekal
34
Minta Jatahku
35
Itu Bayi?
36
Kasih Nilai
37
Pagi Pertama
38
Lingerie
39
Panggil Saya Nona
40
Jejak Melvin
41
Sebuah Foto
42
Masa Lalu
43
Cara Seksi
44
Siapa Yang Mau Dulu
45
Enam Bulan
46
Menampar
47
Bekasku
48
Kurang Bahan
49
Hukuman
50
Villa
51
Wanita Penggoda
52
Amukan Macan
53
Cukup
54
Rencana
55
Berhasil
56
Mengadakan Acara
57
Malaikat Kecil
58
Mirip Kamu
59
Sangat Tersiksa
60
Baby Al
61
Wife's Birthday
62
Hadiah
63
Rumah Baru
64
Begadang
65
Berjemur
66
Berpuasa
67
Maafkan Aku
68
Khusus Untuk Daddy
69
Selalu Merindukannya
70
Lampu Hijau
71
Kecelakaan Pesawat
72
Sedikit Terkejut
73
Mungkin Ini Karma
74
Maafkan Kami
75
Hikmah
76
Hari Bahagia
77
Kamu Bau
78
Kamu Akan Puasa
79
Memberi Motifasi
80
Terdengar Tangisan
81
Masih Waras Kan?
82
Aku Bisa Jelaskan
83
Tidur Diluar
84
Telat Bangun
85
Hanya Salah Paham
86
Mengajaknya Ke Kantor
87
Salah Tingkah
88
Dua Bayiku
89
Ketampanan Kita Sama?
90
Sakit Perut
91
Persis Sekali
92
Sangat Sempurna
93
Membatalkan Hadiah
94
Pernikahan Adit
95
Made In Europe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!