Lei Yu pergi ke rumah pemberian Song Yu diantar oleh penjaga gerbang kediaman Song Yu.
"Waahhhh, jadi ini kediaman Pangeran Song. Sangat besar" Lei Yu berdecak kagum.
"Kita sudah sampai tuan Lei"
"Baiklah kalau begitu, terima kasih" Lei Yu buru-buru masuk ke tempat tinggal barunya karena tidak sabar melihat dalam nya.
Ketika sudah berada di dalam Lei Yu kembali berdecak kagum dengan isinya,
Rumah Lei Yu terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan satu dapur. Ditambah adanya lukisan-lukisan dan ukiran-ukiran di dinding yang membuat Lei Yu semakin kagum.
Setelah Lei Yu berkeliling rumah barunya dia memasak air hangat lalu mandi dengan air hangat itu.
"Aku tidak menyangka kehidupanku akan berubah drastis, aku yang dulunya hanyalah seorang anak jalanan sekarang menjadi pengembala kambing dengan hidup seperti bangsawan" Gumam Lei Yu.
Setelah membersihkan diri Lei Yu memakai baju tidur yang sudah di sediakan di lemarinya lalu berbaring di kasurnya.
"Jadi ini kehidupan bangsawan, kasurnya saja sangat empuk sekali" Gumam Lei Yu.
Lei Yu memejamkan matanya dan hendak tidur tapi tiba-tiba tubuhnya menjadi panas.
"Ahkkkhhhh".
Lei Yu meringis kesakitan
"Kenapa tubuhku jadi sangat panas seperti ini?".
Tidak hanya sampai disitu, beberapa saat kemudian sengatan-sengatan listrik menyengat tubuh Lei Yu.
"Ahkkkhhhh".
Jantung Lei Yu berdetak begitu cepat ditambah dengan sengatan listrik yang semakin tajam menyengat Lei Yu.
"Ahkhhhlkhh, sialan ada apa dengan tubuhku?".
Di dalam tubuh Lei Yu tampaknya petir hitam terus menyebar ke seluruh tubuh Lei Yu.
Petir itu menghancurkan organ-organ Lei Yu dan meremukan Tulang - tulang Lei Yu.
Rasa sakit yang begitu dahsyat ini terus bertambah di setiap menitnya
"Ahkkkhhhh".
"Ahkkkhhhh sakitttt".
Lei Yu mengucurkan air mata darah, tidak hanya dari mata darah telinganya juga mengucurkan darah bahkan mulutnya memuntahkan darah.
"Ahkkkhhhh, lebih baik aku mati daripada merasakan sakit ini, ini sangat sakit sialannnnn!!!!".
Organ-organ Lei Yu sudah rusak semua dan tulang-tulang Lei Yu juga sudah hancur semua.
Sebentar lagi Lei Yu akan mati, suara kesakitan Lei Yu juga sudah tidak terdengar lagi.
Dan sekarang Lei Yu benar-benar sudah mati, tapi beberapa saat kemudian kelopak mata Lei Yu terbuka, tubuh Lei Yu perlahan melayang ke udara, organ-organ yang tadinya rusak seketika sembuh kembali digantikan dengan organ berwarna hitam, tulang-tulang yang sudah remuk utuh kembali digantikan dengan tulang emas hitam, bahkan darah yang tadinya merah menjadi hitam.
Bola mata Lei Yu juga yang sedari tadi berwarna coklat seperti manusia pada umumnya menjadi hitam, rambut hitam Lei Yu berubah menjadi hitam pekat.
Lei Yu beberapa menit melayang di udara sebelum dia jatuh ambruk ke bawah.
_____________________
__________________
___________
Keesokan paginya Lei Yu terbangun
"Hiiiihhhhhhh, apa barusan itu mimpi? Tapi rasa sakitnya sepeti nyata".
Lei Yu terbangun dengan wajah pucat kekurangan darah
"Brubuukkkkk" Suara perut Lei Yu berbunyi meminta diisi.
"Ah sudahlah, aku lupakan saja kejadian semalam, lagian juga aku tidak mati
Sebaiknya aku mencari makan saja".
"Tok....Tok....Tok".
Suara pintu rumah Lei Yu diketuk seseorang
"Siapa itu?" Lei Yu pergi membukakan pintu.
"Eh? Siapa kalian?".
"Saya pelayan kediaman Yang Mulia Pangeran ke lima, saya disini untuk mengantarkan makanan anda tuan".
"Oh..... Begitu, kebetulan aku sedang lapar, berikan makanan itu!".
Pelayan itu memberikan makanan sarapannya kepada Lei Yu.
"Kalau begitu saya pamit undur diri tuan".
"Oke dahhh".
"Kenapa kau belum pergi dan masih disini?".
"Anu tuan, anda terluka? Kenapa begitu banyak darah di tubuh tuan?".
"Ini...... Bukan darah, tapi ini cuma tinta merah, mana mungkin aku yang sehat bugar begini terluka ya kan?".
"Oh begitu, kalau begitu saya undur diri".
"Iya baiklah, sampai jumpa" Lei Yu langsung menutup pintu.
"Fiuhhhh...... Hampir saja" Lei Yu bergumam.
Lei Yu membersihkan diri terlebih dahulu sebelum akhirnya makan, setelah makan Lei Yu pergi keluar untuk menemui Song Yu.
Di perjalanan Lei Yu melihat seorang gadis berusia 15 tahun tengah berlatih pedang. Gadis itu memainkan pedangnya dengan sangat indah sampai-sampai Lei Yu terpesona dengan teknik pedang yang dimiliki gadis itu.
"Wahhhhh..... Saudari kau hebat sekali memainkan pedang nya, apa kau bisa mengajariku?".
"Siapa kau? Beraninya kau memanggilku dengan kata 'Saudari' " Gadis tiba-tiba menebaskan pedangnya ke arah Lei Yu.
Tapi Lei Yu tanpa sadar bisa menghindarinya dengan mudah
"Siapa dia? Kenapa dia bisa menghindari tebasan pedangku yang sempurna ini dengan begitu mudah, bahkan Kakak pun tidak sanggup melakukan nya" Gumam gadis itu.
"Hey.... Hey...... Jangan main asal tebas dulu dong, kita bisa bicarakan baik-baik"
"Cepat katakan siapa dirimu?!"
"Baiklah, tapi sebelum itu aku meminta maaf atas sikap ku tadi yang menyinggung mu. Namaku Lei Yu dan aku seorang pengembala kambing Pangeran Song Yu".
"Jadi dia pengembala kambing yang sering Kakak ceritakan itu" Gumam gadis itu.
"Yuan'er kenapa malah berhenti berlatih pedangnya" Suara Song Yu terdengar.
Song Yu kemudian melirik ke arah Lei Yu
"Eh? Lei Yu kenapa kau ada disini?".
"Tadi saya ingin mencari anda, tapi saya bertemu dengan Saudari ini yang sedang berlatih pedang" Lei Yu menjelaskan.
"Begitu ya, karena kau sudah berada di sini mari minum teh bersamaku! Oh ya Yuan'er kau ingin ikut?".
"Tidak terima kasih, lebih baik aku berlatih pedang"
"Baiklah kalau begitu, mari Lei Yu kita saja berdua" Song Yu berkata sembari melangkah menghampiri pondok yang berada di dekat sana.
Lei Yu mengikuti langkah kaki Song Yu. Sesampainya di pondok itu Lei Yu langsung bertanya pada Song Yu.
"Maaf pangeran Song, apa saya boleh bertanya?"
"Kau boleh menanyakan apapun" Song Yu berkata sembari menuangkan teh kedalam cangkir dirinya dan cangkir Lei Yu.
"Siapa sebenarnya Saudari itu? Seperti nya akrab sekali dengan Pangeran".
"Dia Song Yuan dan dia adalah adik kandungku, kenapa kau menanyakan ini? Apa aku menyukainya?" Song Yu berkata dengan senyum jahil.
"A-..... Aku tidak menyukainya, aku hanya penasaran saja" Muka Lei Yu memerah.
"Aku hanya bercanda".
Keduanya kemudian mengobrol banyak hal sembari meminum teh, sesekali keduanya memandangi Song Yuan yang masih sedang berlatih pedang.
"Ngomong-ngomong teknik pedang apa yang Putri Yuan pakai?" Lei Yu bertanya.
"Teknik yang Yuan'er pakai bernama teknik Burung Kembar Menari, teknik pedang ini adalah salah satu teknik yang Kekaisaran kami punya jadi hanya anggota keluarga Kekaisaran lah yang dapat mempelajari nya"
Lei Yu sedikit kecewa mendengar penjelasan Song Yu karena dia sangat ingin mempelajari teknik pedang.
"Hey Lei Yu! Sepertinya badan mu bertambah tinggi ya? Beberapa hari kemarin ketika kita bertemu tinggi mu hanya seperti anak 14 tahun normal tapi kenapa sekarang tinggi mu sama sepertiku?"
"Gawat, sekarang aku harus beralasan apa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Asyiek....
2022-01-05
0
Jeky
👍👍👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
2021-12-07
1
la beneamata
apa ngk terlalau berlebihan cerita ini,seorang pengembala dilayani oleh pelayan dan bisa bergaul dgn seorang pangeran?????
2021-12-01
3