Hari Pertama Bekerja

Yudha melangkah ke ruang kerjanya, menemui sang asisten yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Bim" Yudha duduk di kursi kerjanya berhadapan langsung dengan Bima yang sudah menunggunya sedari tadi.

"Bagaimana dengan pengasuh untuk anaku?" Tanya Yudha

Buma menyerahkan berkas pada Yudha "Ini adalah data diri orang yang akan menjadi pengasuh Safira Yudh"

Jika diluar kantor maka Yudha dan Bima tidak akan berbicara formal. Mereka akan berbicara selayaknya dengan seorang saudara atau sahabat.

Yudha membaca berkas yang di berikan oleh Bima. Lalu kembali menaruhnya di atas meja "Baiklah, suruh Dia datang besok pagi"

Bima mengangguk "Iya, karna pengasuh untuk Safira sudah ada di kota ini"

"Dia dari kampung?" Tanya Yudha

Sebaiknya kamu baca dulu lebih detail, disitukan tertera alamat rumah dan asal kotanya. Ya ampun Yudh..

"Iya, Dia dari kampung" jelas Bima

Yudha mengangguk mengerti "Baguslah, biasanya gadis dari kampung akan jujur dan bekerja dengan baik"

"Semoga saja Yudh"

...🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝...

Gadis manis dengan pakaian sedikit kampungan. Rok yang panjangnya di bawah lutut di padu padankan dengan kemeja pendek bermotif.

Memang terlihat kampungan, tapi memang Dia asalnya juga dari kampung. Dan yang paling penting Dia nyaman berpenampilan seperti itu.

"Bener'kan ini alamatnya" sekali lagi Dia melihat kertas yang di berikan oleh Bi Nenti sebelum Dia berangkat ke kota

"Semoga berkah Ya Allah" begitu gumamnya sebelum Dia menekan bel pintu rumah mewah itu.

Tak lama pintu terbuka, menampilkan seorang pria tampan dengan tubuh yang tinggi tegap berdiri di depan nya. Anista yang memiliki tubuh mungil tentu saja mendongak menatap pria itu.

Anista mengangguk hormat "Assalamualaikum Tuan, saya teh yang mau jadi pengasuh anak di rumah ini"

"Ohh. Baiklah, masuk!!" Ucapnya dingin dan datar

Ish.. Meni takut atuh Anis teh lihat matanya yang tajam gitu.

Anista mengikuti langkah Bima yang membawanya ke ruang kerja Yudha. Saat memasuki ruang kerja itu, Anista merasa hawa dingin dan mencekam di sekitarnya. Melihat dua orang pria yang ada di sana dengan wajah datar tanpa eksfresi.

Ini teh kaya di film film horor, menyeramkan.

Anista hanya menunduk tanpa berani berbicara apapun. Menunggu saja di antara dua orang itu yang akan berbicara duluan.

Yudha mengambil berkas yang ada di atas meja. Membuka dan membacanya, sementara Bima hanya berdiri diam di belakang Tuannya.

"Siapa namamu?" Tanya Yudha tanpa mengalihkan fokusnya pada berkas di tangannya.

Anista sedikit mendongak "Anista Sari, Tuan" kembali menunduk setelah mengatakan nya

Yudha mengangguk masih dengan mata yang fokus pada berkas di tangannya "Kau sudah menikah?"

Anista menggeleng "Belum Tuan"

Yudha kembali mengangguk masih dengan posisi yang sama "Tugasmu hanya menjaga dan mengurus segala keperluan anaku. Sudah tahu siapa nama anaku?"

Anista hanya menggelengkan kepalanya.

Yudha mendongakan wajahnya saat tidak mendengar jawaban dari gadis itu.

Deg

Ternyata masih sangat muda. Apa Dia bisa menjaga anaku?

Ada apa dengan Yudha? Kenapa tiba tiba jantungnya berdebar debar seperti ini. Melihat gadis kampung yang tidak ada

kata menarik nya sama sekali.

"Ekhem" Yudha berdehem untuk menghilangkan perasaan aneh yang tiba tiba menyerangnya itu.

"Kau tahu tidak nama anaku?" Tanya Yudha

Anista menggeleng "BelumTuan"

"Ck. Kenapa tidak menjawab dari tadi" ketus Yudha

Anista hanya menunduk. Bibi kenapa Bibi mencarikan Anis pekerjaan di tempat orang aneh seperti mereka.

"Namanya Safira Jovanka Walton" kata Yudha tersenyum tipis saat menyebutkan nama putrinya

Ish.. Namanya teh meni susah atuh di sebutnya.

"Baik Tuan" hanya itu yang Anista katakan

"Dan Bim, kau perkenalkan namaku dan bagaimana Dia harus bersikap di rumah ini" setelah mengatakan itu Yudha langsung pergi ke luar dari ruang kerja itu

Bima duduk di kursi yang tadi ditempati oleh Yudha "Yang tadi bicara dengamu adalah Tuan rumah disini. Kau bisa memanggilnya Tuan Muda Yudha. Dan aku adalah asisten pribadinya, panggil saja Bima"

Anista mengangguk mengerti "Baik Tuan"

Bima pun menjelaskan apa saja pekerjaan Anista di rumah ini. Bagaiman cara dia bersikap di rumah ini. Setelah Anista mengerti semuanya, Bima pun mengantar dia ke kamarnya.

"Kau akan libur setiap hari minggu karna Tuan Yudha selalu ingin menghabiskan waktu bersama putrinya di akhir pekan. Jadi, kau bisa bebas dari tugasmu setiap hari minggu saja" jelas Bima

Anista mengangguk "Baik Tuan"

"Masuklah dan bereskan barang barangmu itu. Setelah itu kau akan bertemu dengan Safira" kata Bima

Anista hanya mengangguk dan segera membuka pintu kamarnya yang berada di belakang. Ada tiga kamar di sana yang berjajar, satu dapur dan meja makan kecil, juga kamar mandi. Mungkin memang sengaja disediakan untuk para pekerja di rumah ini.

...🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝...

Yudha memandang anaknya yang terlihat bahagia bersama pengasuh barunya. Bahkan bocah kecil itu terlihat tertawa saat Anista mengajaknya bercanda.

Pemandangan yang sama sekali tidak pernah Yudha lihat. Bahkan Eliana belum pernah menggendong Safira kecuali saat Safira lahir saja. Apalagi mengajak gadis kecil itu bercanda seperti saat ini.

Bahkan Safira yang biasanya rewel saat ingin tidur. Saat ini justru dengan di timang sebentar oleh Anista, gadis kecil itu sudah terlelap dalam gendongan nya.

Seperti sudah berpengalaman mengurus anak? Padahal umurnya baru 21 tahun.

...🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝...

Sebenarnya Tuan Yudha ini punya istri atau tidak si. Kok sama sekali tidak ada foto istrinya di sini.

Memang benar, tidak ada foto pernikahan ataupun foto Eliana di rumah ini. Yudha memang melarang istrinya untuk memajang fotonya bahkan foto pernikahan mereka.

Entahlah kenapa Yudha melakukan itu, mungkin karna pernikahan mereka terjadi karna perjodohan. Dan sampai sekarang tidak ada cinta yang tumbuh di antara mereka. Apalagi saat melihat sifat asli Eliana yang membuat Yudha muak dengan semua ini.

Setelah memastikan Safira tidur dengan nyenyak, Anis pun segera keluar dari kamar Safira dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Wiie Peranginangin

Wiie Peranginangin

aku syuka😊

2022-02-03

0

buk e irul

buk e irul

moga berjodoh ya nist

2022-02-01

0

Laras Azfar

Laras Azfar

suka ceritanya

2022-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Keluarga Tidak Harmonis
2 Hari Pertama Bekerja
3 Kehidupan Yudha
4 Embun Pagi
5 Bertemu Evan
6 Nasi Goreng Kuning
7 Perasaan Aneh
8 Bertemu Nyonya Besar
9 Hujan
10 Cemas
11 Di balik sikap dingin Yudha
12 Izin Pulang Kampung
13 Pulang Kampung
14 Merindukannya
15 Resmi Bercerai
16 Kembali Bekerja
17 Ketakutan
18 Trauma? 4 tahun lalu?
19 Mencintaimu
20 Panggilan Baru
21 Belum Siap Kecewa
22 Membeli HP baru
23 Pesan
24 Bertemu Eliana
25 Penjelasan
26 Hasna
27 Mulai terungkap
28 Dia adalah anaku
29 Siapa Ayahnya?
30 Kegelapan Di Kamar Hotel
31 Kenyataan Yang Menyakitkan
32 Masa sulit untuk Anista
33 Pertemuan Yudha dan Evan
34 Memperjuangkan Anista
35 Nasihat Bi Nenti
36 Kedatangan Bima
37 Anista hanya miliku, Evan adalah anaku!
38 Panggil Daddy
39 Histeris
40 Kehidupan yang di jalani Anista
41 Fira siapa, Daddy?
42 Bertemu Hasna
43 Nathali
44 Kedatangan Mengejutkan
45 Perdebatan
46 Priaku tidak setegar itu!
47 Dia lebih terluka
48 Menghibur Priaku
49 Makan Malam
50 Mimpi Buruk Yang Kembali Hadir
51 Merestui
52 Pulang Ke Rumah Yudha
53 Pertemuan Hasna dan Anista (Part 1)
54 Pertemuan Hasna dan Anista (Part 2)
55 Perjalanan Ke Kampung Anista
56 Permintaan Sumintar
57 Pernikahan Sederhana
58 Terpuruk
59 Aku Masih Menunggunya
60 Penolakan Bima
61 Keluarga Bahagia
62 Malam Berkesan
63 Resepsi Pernikahan
64 Pengumuman Penerus Keluarga
65 Surat
66 Gara Gara Surat
67 Kelahiran Evan
68 Ulang Tahun Evan
69 Keributan Setelah Pesta
70 Keseleo
71 Cinta Yudha
72 Kecelakaan
73 Kemarahan Sekaligus Penyesalan
74 Bukan Anak Kandungku
75 Mengandung ?!
76 Berontak
77 Nist Salah?!
78 Maafkan Bunda, Nak!
79 Telah kembali
80 Menepati Janji
81 Kenapa Fira Harus Pergi?!
82 Di Kamar Mandi
83 Muntah
84 Kehamilan Anista
85 Psikolog
86 Ruang Kerja
87 Hukuman untuk Eliana
88 Kesal dan Cemburu
89 Bantu Aku?!
90 Obrolan Sepasang Suami Istri
91 Pemeriksaan
92 Belanja
93 Drama Setelah Belanja
94 Menantikan Kelahiran
95 Perjuangan Wanita Hebat
96 Suasana Di Ruang Rawat
97 Cemburu Buta
98 Rencana Liburan Di Kampung Halaman
99 Rumah Baru
100 Cahaya Hidupku
101 Terimakasih !!
102 You Are My Life ( Cerita Hasna dan Bima)
103 Visual
104 Benteng Penghalang Kita
105 Promo
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Keluarga Tidak Harmonis
2
Hari Pertama Bekerja
3
Kehidupan Yudha
4
Embun Pagi
5
Bertemu Evan
6
Nasi Goreng Kuning
7
Perasaan Aneh
8
Bertemu Nyonya Besar
9
Hujan
10
Cemas
11
Di balik sikap dingin Yudha
12
Izin Pulang Kampung
13
Pulang Kampung
14
Merindukannya
15
Resmi Bercerai
16
Kembali Bekerja
17
Ketakutan
18
Trauma? 4 tahun lalu?
19
Mencintaimu
20
Panggilan Baru
21
Belum Siap Kecewa
22
Membeli HP baru
23
Pesan
24
Bertemu Eliana
25
Penjelasan
26
Hasna
27
Mulai terungkap
28
Dia adalah anaku
29
Siapa Ayahnya?
30
Kegelapan Di Kamar Hotel
31
Kenyataan Yang Menyakitkan
32
Masa sulit untuk Anista
33
Pertemuan Yudha dan Evan
34
Memperjuangkan Anista
35
Nasihat Bi Nenti
36
Kedatangan Bima
37
Anista hanya miliku, Evan adalah anaku!
38
Panggil Daddy
39
Histeris
40
Kehidupan yang di jalani Anista
41
Fira siapa, Daddy?
42
Bertemu Hasna
43
Nathali
44
Kedatangan Mengejutkan
45
Perdebatan
46
Priaku tidak setegar itu!
47
Dia lebih terluka
48
Menghibur Priaku
49
Makan Malam
50
Mimpi Buruk Yang Kembali Hadir
51
Merestui
52
Pulang Ke Rumah Yudha
53
Pertemuan Hasna dan Anista (Part 1)
54
Pertemuan Hasna dan Anista (Part 2)
55
Perjalanan Ke Kampung Anista
56
Permintaan Sumintar
57
Pernikahan Sederhana
58
Terpuruk
59
Aku Masih Menunggunya
60
Penolakan Bima
61
Keluarga Bahagia
62
Malam Berkesan
63
Resepsi Pernikahan
64
Pengumuman Penerus Keluarga
65
Surat
66
Gara Gara Surat
67
Kelahiran Evan
68
Ulang Tahun Evan
69
Keributan Setelah Pesta
70
Keseleo
71
Cinta Yudha
72
Kecelakaan
73
Kemarahan Sekaligus Penyesalan
74
Bukan Anak Kandungku
75
Mengandung ?!
76
Berontak
77
Nist Salah?!
78
Maafkan Bunda, Nak!
79
Telah kembali
80
Menepati Janji
81
Kenapa Fira Harus Pergi?!
82
Di Kamar Mandi
83
Muntah
84
Kehamilan Anista
85
Psikolog
86
Ruang Kerja
87
Hukuman untuk Eliana
88
Kesal dan Cemburu
89
Bantu Aku?!
90
Obrolan Sepasang Suami Istri
91
Pemeriksaan
92
Belanja
93
Drama Setelah Belanja
94
Menantikan Kelahiran
95
Perjuangan Wanita Hebat
96
Suasana Di Ruang Rawat
97
Cemburu Buta
98
Rencana Liburan Di Kampung Halaman
99
Rumah Baru
100
Cahaya Hidupku
101
Terimakasih !!
102
You Are My Life ( Cerita Hasna dan Bima)
103
Visual
104
Benteng Penghalang Kita
105
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!