Anna menyuruh Shane untuk minggir dan menghentikan mobil. Lalu Anna keluar dari mobil, secepat kilat dia menghampiri Ray. 'Hai Ray. Sama sapa?'
Ray menoleh dan kaget karena Anna sudah berdiri di samping mobilnya 'Oh, lagi sama teman'
Gadis yang duduk di samping Ray berkata 'Sapa itu Ray?' Anna dan gadis itu saling memandang dengan penasaran.
Shane menghampiri Anna dan segera menarik tangan Anna untuk menjauh. Ray menahan mereka 'Anna, nanti aku jelasin ya, Aku buru-buru ada urusan.'
Anna bengong , bingung karena Ray tidak menjawab pertanyaannya, begitu juga gadis di sebelah Ray tampak tenang namun terlihat penasaran.
'Anna ayo kita masuk ke toko' sahut Shane 'Tunggu shane, aku masih perlu ngobrol dengan Ray' Anna melotot ke Ray dan Ray menyambut tatapan Anna sembari tersenyum grogi. 'Nanti aku WA ya, aku lagi ada urusan'
Ray langsung masuk ke mobil dan menginjak gas dengan agak kencang. Antara percaya dan tidak percaya, Anna tampak bengong, dia tidak percaya Ray berlalu begitu saja tanpa memberikan penjelasan kepada Anna.
Begitupun Shane dan Allia yang terdiam, karena merekapun juga bingung dan tidak tau dengan siapa pacar sahabatnya itu.
'An, siapa cewek itu?' tanya Allia penasaran. Mata Anna tampak berkaca-kaca 'Entahlah, aku juga melihat mereka tadi pagi, aku telepon dan WA Ray tapi dia tidak menjawab sama sekali'
Shane langsung menepuk pundak Anna, 'Yukk, kita masuk dulu lihat-lihat buku. Sesampai di rumah kamu bisa telepon si Ray.' Shane mencoba menenangkan Anna.
'Sekarang kamu tenang dulu, siapa tau mereka cuma teman dan lagi ada urusan' Anna terdiam sedih. 'Kalau sekedar teman gak mungkin lah dia gugup atau bingung kayak gitu, tinggal jawab ini temanku, sudah selesai'
'Coba kamu selidiki An siapa cewek itu, feelingku gak enak nih' Allia menimpali. Mereka kemudian masuk ke dalam toko buku. Sesekali Anna mengecek handphone-nya 'Ray, kamu dimana?.
Sambil melihat-lihat buku, Anna kembali melihat handphone-nya, tidak pernah sekalipun Anna melihat Ray jalan bersama gadis yang tidak dikenal Anna. Rasa curiga Anna kian membuncah, tangannya gemetar sambil menggenggam handphone. Dadanyabterasa sesak seperti ada batu besar yang memenuhi dadanya.. Ingin sekali dia menangis, tapi dia malu karena ada Shane. Tampak sesekali Shane memegang pundak Anna sambil mengelus pundak Anna.
Entah kenapa setiap Shane memegang Anna, Anna merasakan kenyamanan dan ketenangan. Shane yang dikenal Anna memang orang yang tenang.
Di tempat lain tampak Ray dan gadis itu berbicara di dalam mobil. 'Itu pacarmu?? Karena dia kamu ragu sama aku Ray?.
Ray gelagapan 'Nanti kita bicara ya, sekarang kita temui orang tuaku dulu. Aku sudah janji sama mama hari ini mama nyuruh kamu ke rumah'.
'Oke, tapi aku gak mau kamu terus sama gadis itu, inget ya orang tuamu menginginkan kamu menikah sama aku, dan aku gak mau tau kamu harus segera putus sama gadis itu.'
'Kita bicara nanti ya Shinta.' balas Ray. Gadis itu bernama Shinta, bertubuh tinggi, berkulit putih dan berambut ikal. Rupanya dia adalah gadis yang dijodohkan untuk Ray oleh orang tua mereka. Penampilan Shinta terlihat mewah, terlihat dari semua barang yang di kenakannya adalah barang-barang branded.
'Kenapa harus nanti? sekarang kan bisa. Lagian kenapa kamu tadi gak njelasin ke dia kalau aku adalah tunanganmu.' Shinta tetap meminta kejelasan dari Ray.
'Aku perlu waktu Shinta. Kamu mengerti kan?.
Sahut Ray dengan nada tinggi. 'Kenapa harus aku yang mengerti? Sedangkan kamu juga tidak pernah mengerti mauku.' Shinta juga tak mau kalah dari Ray.
Tiba-tiba handphone Ray berdering.....
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments