"Yang sabar ya. Hubungan jarak jauh memang banyak godaannya. Cobalah sekali-sekali tanyakan hal itu, Shane." Anna menepuk-nepuk punggung kekar Shane.
Shane agak kaget, tetapi berusaha untuk bersikap santai.
"Udah sampe nih. Kalau perlu apa-apa, bilang aku aja." ucap Shane.
"Ohhh iya.. Nanti ngerepotin ah. Aku ada Ray kok, tenang aja." Anna tersenyum.
Anna membuka pintu mobil, "Makasih shane, maaf ya ngrepotin." Shane tersenyum tipis.
"Kubilang gak ngrepotin."
"Iyaaa iyaaa ngerti. Jangan ngambek ah. Udah sana, katanya ada perlu."
Lalu Anna membuka pagar rumah, dia melihat mobil Ray terparkir di halaman.
Mama Anna menyambut kedatangannya sambil menggandengnya "Tuh, di cari papa sama Ray." bisik mama Allia.
"Malam Papa." tangan Anna meraih tangan Papanya kemudian memeluknya.
"Haloo Ray. Udah lama?."
Namun Ray tidak menjawab pertanyaan Anna dan balik bertanya, "Kamu pulang sama siapa tadi? aku mendengar ada suara mobil berhenti di depan rumah?." Ray penasaran.
"Di anter Shane karena ada keperluan di deket sini." Anna menjawab dengan cuek.
"Ohh." Ray tidak berani bertanya lagi karena sedang mengobrop dengan Pak Dave.
"Aku mandi dulu ya." lanjut Anna sambil melirik Ray yang sedang ngobrol dengan papa Anna.
Anna berjalan sambil menggerutu, "Tadi di suruh nemenin gak mau, sekarang malah nongol di rumah. Sapa tadi yang bilang ada perlu penting."
Anna melempar tasnya ke tempat tidur, kemudian masuk ke kamar mandi.
Rupanya Anna di suruh pulang karena ada Ray di rumah. Orang tua Anna sangat senang sama Ray. Ray sudah di anggap anak sendiri oleh mereka.
Anna membawakan secangkir kopi untuk Ray yang sedang duduk di teras rumah. "Udah lama di sini?"
"Barusan aja. Tadi bawa makanan buat mama sama adikmu." jawab Ray.
"Lain kali kalo mau pulang biar aku aja yang jemput, jangan Shane."
Anna kaget lalu bertanya, "Kenapa?." bukannya kamu juga kenal dengan Shane. Tadi aku sama Allia dan Shane. Kami bertiga di cafe tadi sayang. Aku di antar Shane karena dia ada perlu deket rumah."
"Aku cemburu." gumam Ray.
Lalu Ray melanjutkan omongannya, "Kamu tau kan kalo pria dan wanita gak mungkin bersahabat selamanya. Salah satu dari mereka pasti akan ada yang jatuh cinta."
"Ah kata sapa sayang? Kamu cemburu tapi kamu jarang mau aku ajak kencan di tempat rame. kamu malu? Karena aku gendut?? karena ak tidak cantik?."
Ray spontan menoleh, 'aku gak pernah bilang malu, dan aku gak pernah bilang kamu gak cantik, sayangku."
"Tapi kamu selalu menolak setiap aku ajak ke tempat ramai." nada suara Anna menjadi keras.
"Selama 5 tahun pacaran, kamu jarang ngenalin aku ke temen-temenmu, ngajak aku kencan di cafe, di tempat ramai. Kamu lebih senang datang ke rumahku."
Ray langsung menjawab, "Bukan begitu, ak lebih suka ke rumahmu daripada kencan di tempat ramai."
"Cuma itu doang alasannya? Sangat tidak masuk akal!! Oh ya satu lagi, kamu juga belum pernah mengenalkan aku dengan orang tuamu selama kita pacaran." mereka berdua mulai berdebat.
"Ah sudahlah Ray, kamu terlalu banyak alasan, aku capek Ray, aku mau istirahat. Kamu pulang aja!!." Anna bergegas bangun dari duduknya.
Ray berusaha mencegah tapi Anna menepis tangan Ray "Kita bicara besok, pulanglah!!."⁸
Anna berjalan masuk ke rumah meninggalkan Ray di teras rumah.
Ray terdiam sebentar, dan masuk ke rumah untuk pamit pulang kepada orang tua Anna.
Bunyi mesin mobil terdengar menjauh dari rumah Anna. Anna membuka tirai jendela, melihat apakah Ray sudah pergi atau belum.
Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar Anna. "Kakak berantem ya sama kak Ray?." Anna membuka pintu dan kaget karena adiknya Arsy sudah cengar-cengir berdiri di depan kamar.
"Ihh kamu kepo aja dik, gak berantem cuma kakak sebel aja sama Ray."
Arsy langsung menimpali, "Kak Ray masih jarang mau di ajak kencan ke tempat ramai kah?? ihh, kakak gak curiga gitu?."
"Buat apa curiga." timpal Anna
"Gini deh kak, sekali sekali paksa dia kencan di tempat ramai, kalo masih tetep gak mau, kakak wajib curiga, pasti ada apa-apa. masa pacaran 5 tahun sekalipun gak pernah di kenalin ke teman-teman sama orang tuanya."
Anna melotot tajam, "Kamu kompor ya Arsy."
Arsy ketawa, "aku bukan kompor, coba sekali-sekali buntuti dia, bukannya gak percaya, tapi selama ini kakak mau-mau aja terus-terusan di tolak ngajak kencan ke tempat ramai."
Sambil keluar kamar Arsy terus bilang, "Beneran deh, dengerin kata-kataku tadi, daripada kakak nyesel."
Tiba-tiba buuuggggh, bantal melayang ke tubuh Arsy. Arsy langsung kabur keluar kamar Anna.
Kemudian Anna terdiam, "Kayaknya yang dibilang Arsy ada benernya juga. Apa aku buntuti Ray aja ya."
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments