LAMARAN

Sepulang mengantar Aisyah,Bastian segera menghubungi papanya ia menceritakan niatnya untuk melamar Aisyah.

Ia pikir dengan membawa papanya melamar Aisyah semuanya akan lebih mudah,karena papanya donatur terbesar di pesantren itu.

"Baiklah,,papa akan pulang hari ini juga" Ucap Pak Doni dari ujung telepon.

Menjadi pemilik perusahaan tambang terbesar tentu akan mudah mengatur waktunya,kapan pun ia ingin pergi itu tak masalah,ada banyak tangan kanan yang bisa menyelesaikan urusan perusahaannya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam akhirnya pak Doni tiba di kediamannya,di kawasan Kota Martapura. Ia begitu merindukan putranya.

'Sepertinya Bastian sudah banyak berubah,ia sudah dewasa bahkan ia akan menikah,maafkan papa nak selama ini kurang memperhatikanmu,papa akan memberikan 75% saham perusahaan untuk mu sayang' pak Doni.

"Ting tong" suara bel rumah Bastian berbunyi,bi Minah pun segera membukakan pintu dan melihat siapa yang datang.

"Tuan...? selamat datang tuan apa kabar?"

"Baik bi,,mana Bastian?"

Bastian yang mendengar suara papanya dari kamar lantai atas segera turun.

"Papa...?" Bastian berlari dan berhambur kepelukan papanya.

Sungguh ini bukan Bastian yang biasanya,ia merasa bahagia seperti kembali ke masa kecil.

Dimana ia selalu bahagia di peluk dan dimanjakan papanya,tapi semua itu berubah ketika papanya memutuskan untuk menikah lagi.

"Pa,,,papa jam berapa dari sana? cepat sekali sudah sampai sini"

"Setelah kamu menutup panggilan papa langsung bersiap dan berangkat"

Mereka berbincang basa basi melepas rindu sambil ngopi bareng.

Di rumah Aisyah

"Ais ceritakan sama umi! semalam kamu kemana kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?"

Aisyah bingung harus menjawab apa,ia tidak pernah berbohong dengan umi,tapi ia juga tidak mau melihat umi cemas atas semua yang dialaminya,ia takut Bastian akan melakukan yang lebih mengerikan lagi kepada Hafiz.

"Umi,,,semalam tiba-tiba Ais ditelpon seseorang yang membutuhkan bantuan,anaknya yang sakit menolak untuk dirawat di rumah sakit,jadi Ais harus ke sana dan karena kemalaman Ibu itu meminta Ais untuk menginap saja di rumahnya" Aisyah terpaksa berbohong kepada uminya karena ia mengkhawatirkan keselamatan Hafiz.

Aisyah juga tidak menceritakan perihal Bastian dan keluarganya yang akan datang melamar,ia merasa belum siap.

'Hamba harus bagaimana ya Allah,hamba seperti tak berdaya melawan semua ini,hamba pasrah padaMu ya Allah' Aisyah.

Telpon rumah pak Abdullah berdering,beliau segera mengangkat panggilan itu dan berharap putranya yang menelpon.

"Halo Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam pak Abdullah"

"Tunggu,,,!! apa ini pak Doni..?"

"Iya pak benar sekali,lama kita tak bertemu"

"Iya pak"

"Bagaimana jika besok saya berkunjung ke rumah anda,ada hal yang ingin saya bicarakan"

"Baiklah pak,saya tunggu kedatangan anda,assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Hari yang ditunggu tiba,hari ini Bastian dan papanya ingin bersilaturahmi ke rumah pak Abdullah.

Bastian telah menyiapkan semuanya termasuk cincin kawin Aisyah,namun hari itu mereka hanya membawa cincin. Susuai adat banjar barang-barang seserahan akan diantar saat acara beantaran tentunya setelah acara lamaran.

Mereka telah tiba di kediaman pak Abdullah,tampak pak Abdullah menyambut dengan hangat.

Setelah dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu datang seorang petugas bagian dapur mengantarkan minuman dan makanan untuk mereka. Mereka berbincang basa basi,setelah itu pak Doni mengutarakan niat kedatangannya dan meminta pendapat pak Abdullah,karena pak Doni tahu jika Aisyah bukanlah anak pak Abdullah.

Pak Abdulah segera menghubungi Aisyah dan Bu Maryam untuk menemuinya. Mereka membicarakan hal itu dan menanyakannya kepada Aisyah.

"Aisyah,,bagaimana dengan mu nak?" Tanya bu Maryam.

Aisyah hanya mengangguk tanda setuju.

'Ibu,,Ais tidak punya pilihan,ini semua demi kita bu' Aisyah.

Bu Maryam sedikit terkejut karena putrinya tidak pernah membicarakan hal itu kepadanya,namun keputusan tetap ditangan Aisyah.

Setelah membicarakan rencana pernikahan dan sesi demi sesi yang harus dilalui,pak Doni dan Bastian berpamitan pulang,tampak senyum kemenangan di bibir Bastian.

Untuk para readers semoga kalian suka ya....

Jangan lupa like komen positif dan votenya

Author sangat berterima kasih atas.semua dukungan kalian,tanpa kalian author bukan apa-apa,thanks,,,love you reader!!!

Terpopuler

Comments

Elva Srinaryati

Elva Srinaryati

sy suka lanjut..

2021-04-05

4

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

lanjut akh thor

2020-11-08

2

Yani

Yani

Mudah"cinta tdk hanya di bibir saja

2020-10-30

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!