MIMPI

Setelah sebulan pernikahannya Bastian tidak pernah bisa berubah,walaupun ia begitu mencintai Aisyah namun kebiasaannya pulang malam dengan kondisi mabuk tidak bisa dibuangnya. Ia juga telah mengambil alih salah satu perusahaan terbesar papanya di kota itu.

Malam itu Aisyah membuka matanya ia tidak melihat Bastian di sampingnya,ia melirik jam bulat kecil di atas meja menunjukkan pukul 02.00 dini hari.

"Kenapa Bastian belum pulang? biasanya dia tidak pernah selarut ini" Aisyah meraih ponselnya berniat ingin menghubungi Bastian,tapi diurungkannya ia ingat pesan Bastian agar tidak mencampuri urusannya saat di luar rumah.

Bastian telah menyuruh Aisyah berhenti dari rumah sakit,kini 24 jam waktu Aisyah untuk suaminya karena suaminya juga melarang Aisyah pergi keluar rumah tanpanya.

Aisyah bagaikan hidup di sangkar emas,semua serba mewah namun tidak mempunyai kebebasan sama sekali.

Aisyah tidak bisa tidur lagi,ia memutuskan untuk melaksanakan shalat tahajud.

Ia mendoakan suaminya dimanapun ia berada agar tetap dalam perlindungan Allah.

Selesai shalat ia merebahkan kembali tubuhnya,dengan pikiran yang kacau dan mata yang terus menerawang langit langit kamar akhirnya ia terlelap kembali.

"Jangan,,,,jangan ambil...! Jangannn....! Hiks...hiks..." Aisyah berteriak dan menangis,ia sontak terbangun.

"Ya Allah ternyata cuma mimpi,tapi pertanda apa itu" Aisyah bermimpi baju kesayangannya tiba2 di ambil orang dan dikenakan.

Cahaya sang fajar sudah tampak di ufuk timur,perlahan matahari telah menampakkan diri kian tinggi kian hangat. Aisyah masih duduk di dekat jendela kamarnya menyaksikan indahnya ciptaan Tuhan,air matanya telah kering,matanya yang sembab,entah berapa jam ia menangis memikirkan keadaan suaminya,meratapi nasibnya namun semua seperti percuma.

'ini adalah takdir hidupku,aku tidak boleh protes aku hanya tinggal menjalaninya dengan ikhlas saja' pikir Aisyah membuat keputusan sendiri. Tiba tiba ia dikejutkan dengan suara pintu terbuka.

"Mas,,,,kamu kenapa,darimana saja kamu?" Aisyah berlari membantu suaminya yang sempoyongan dan berkali kali terjatuh.

Ia menuntun suaminya dan membaringkannya di atas tempat tidur,segera ia melepas jas dan sepatu suaminya meletakkan pada tempatnya.

"Mas kamu mau apa biar aku ambilkan,apa kamu mau makan,makan apa biar aku masakin,atau kamu mau aku bikinin susu hangat,kopi atau teh?" Aisyah berusaha menawarkan semuanya berharap tau apa yang diinginkan suaminya.

Tiba-tiba Bastian menarik tubuh istrinya kedalam pelukannya,aroma tubuh Bastian yang menyengat berbau alkohol bercampur wewangian seperti parfum wanita.

"Jangan bawel,aku tidak mau semuanya aku hanya mau dirimu,tubuh ini....!" Ucap Bastian menunjuk seluruh bagian tubuh istrinya.

"Baik mas,,,tapi apa tidak sebaiknya kamu mandi dulu biar lebih segar?"

"Apa kamu tidak suka?" Bastian menatap mata istrinya,Aisyah tidak bisa menjawab ia hanya menunduk. Aroma itu sebenarnya Aisyah sangat tidak suka tapi ia tidak berani membuat suaminya marah atau tersinggung.

"Baiklah lakukan saja yang kamu mau mas" Aisyah hanya bisa pasrah.

Akhirnya pagi itu terjadi sebuah percintaan namun dilandasi pengaruh alkohol di diri Bastian.

Di rumah Hafiz

Hafiz seperti tidak bersemangat menjalani hari-harinya,setelah pernikahan Aisyah ia memutuskan untuk mengambil cuti dan pergi untuk menenangkan diri,dan hari ini ia baru kembali lagi ke rumahnya

Ia tidak mengetahui bahwa Aisyah sudah berhenti dari rumah sakit itu.

'Aisyah bagaimana kabarmu?? Apa kamu baik baik saja? Kenapa aku merasa khawatir sepertinya kamu sedang tidak baik-baik saja' Hafiz.

"Baiklah besok aku akan bertemu dan bisa melihat keadaanmu saat di rumah sakit" Hafiz berbicara sendiri.

Untuk para readers semoga kalian suka ya....

Jangan lupa like komen positif dan votenya

Author sangat berterima kasih atas.semua dukungan kalian,tanpa kalian author bukan apa-apa,thanks love you reader!!!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***