Hari Hari Pun Berlalu, Kini Afyani dan Ketiga Putranya dinyatakan Boleh pulang. Dan Layla sudah mengurus Kepergian Afyani dan Ketiga Putranya.
Setelah Afyani Keluar Dari Rumah sakit, Maka Layla akan mengantar mereka Ke New York,Tempat Kelahiran Afyani. Layla sengaja mengirim Afyani dan Ketiga Putranya ketempat itu, agar Afyani dapat mudah berinteraksi dengan Tetangganya. Karna Afyani sudah sangat akrab dengan tetangganya yang di New York.
"Aku ingin Melihat Mas Stevven terakhir kalinya" ucap Afyani.
"Kau... Afya, dia tidak perduli tentangmu. kenapa kau begitu peduli padanya?" tanya Layla yang rasanya ingin menangis meratapi Nasib Afyani yang begitu Kelam.
Layla harus Tegar dan Kuat, agar Afyani juga Bisa Kuat ketika Layla Kuat.
"Aku mohon Lay, Aku akan melihat dia dari kejauhan. aku tidak akan mendekatinya" ucap Afyani dengan nada Bersimpuh.
"Aku Janji akan membuka Lembaran Baru bersama Putraku, aku akan membuka lembaran baru itu ketika aku melihat kebahagiannya tepat dimataku" ucap Afyani dengan wajah bersedih, membuat Layla mengangguk dan melajukan Menuju Rumah Stevven.
Rehan yang digendong oleh Afyani, sedangkan Revan dan Reyan digendong kedua Suster. Layla Bertugas sebagai Supir Afyani.
Dirumah Stevven
"Afya, ingat janjimu" ucap Layla yang tidak kuat Untuk mengikuti Afyani. Afyani memberikan Rehan kepangkuaan Layla, dan Layla pun menerima Rehan. Afyani datang sendiri dan melihat Kerumah Stevven.
Dia melihat kebahagian diraut wajah Anak kecil yang merupakan Anak Pertama Stevven. Anak itu seakan Tidak mau terpisah dari Stevven. Afyani memegang Dadanya yang terasa sesak saat melihat Momen itu. Gimana jika Stevven tau, Saat Dia menceraikanku Dia bahkan tidak tau kalau aku mengandung??" batin Afyani
Afyani mengambil Handphonenya dari Saku, dan Memfoto Momen Bahagia dari Stevven. walaupun dia terluka,tapi ada rasa bahagia, ketika dia melihat raut wajah Stevven yang begitu menenagkan.
"Aku pergi, Dan mungkin ini pertemuan kita terakhir kalinya"ucap Afyani sambil mengusap Foto Yang baru saja dia ambil.
"Bayy Mantan Suamiku. Kau akan menyesal suatu saat nanti." ucap Afyani lagi lalu melangkahkan Kaki menuju Mobil dan mengambil alih Rehan dan dia duduk dibelakang bersama para Suster lainnya.
"Kau sudah selesai??" tanya Layla yang melihat Raut wajah Afyani yang begitu Menyedihkan.
"Mari Kita Pergi" ucap Afyani yang sambil mengeluarkan Air Matanya. Para Suster sangat kebingungan,tadi Afyani meminta turun dan setelah itu Masuk dalam keadaan menangis. Suster itu hanya boleh memperhatikan dan tidak boleh bertanya.
Dibandara...
"Kau Jaga dirimu baik baik" ucap Ibu Hani
"Maafkan aku Buu, aku tidak pernah mendengar ucapanmu. Lihatlah betapa menyedihkan hidupku... Mungkin ini Karma bagiku karna menikahi seorang Duda yang Mulutnya semanis Madu" ucap Afyani
"Tidak Afya, kau sangat beruntung... Kau adalah Orang yang penuh dengan kesempurnaan. Lihatlah kau mempunyai 3 Pawang. Semoga mereka menjadi Anak yang Berbakti" doa Ibu Hani
"Semoga Saja..." gumam Afyani sambil mencium Rehan yang berada digendongannya.
Afyani mengambil alih Reyan dan Rehan, sedangkan Revan bersama Layla. karena Layla yang akan mengantar Afyani decara langsung menuju New York.
"Bu Kami pergi dulu" ucap Layla lalu Menyalam tangan Ibu Hani. lalu diikuti Oleh Afyani yang ikut menyalam Tangan yang sudah dianggap Afyani sebagai Ibu Kandungnya.
"Nenek kami pergi dulu ya" ucap Afyani sambil menirukan Suara anak kecil kepada Ibu Hani.
"Jika ada waktu, Mampirlah ke Indonesia" ucap ibu Hani dan dianggukin oleh Afyani.
Dirumah Stevven...
"Kenapa perasaan ku tidak enak??" ucap Stevven dengan merasa Gusar. Sudah 2 Minggu lebih Stevven Merasa Perasaan Yang Ganjal.
"Dad.. dad" panggil sikecil Lio, Kini Putra pertama Stevven sudah berumur Dua 1/2 Tahun.
"Sini Sama Dady" ucap Stevven mengambil alih Lio dari gendongan Istrinya.
"Kenapa lagi Sayang? Apa karna Perasaan itu lagi??" tanya Istrinya karna dia tau sudah akhir akhir ini, Stevven selalu kurang tidur. Bahkan Stevven bisa tiba tiba menangia tapi dia tidak tau apa penyebab tangisannya.
"Afyani" gumam Stevven yang tiba tiba teringat kepada Afyani.
"9 Bulan 2 Minggu 8 Jam 32 Detik" gumam Stevven yang mengingat Afyani ketika meninggalkan dirinya.
Dulu Istri pertamanya meninggalkan Stevven hanya karna Perusahaan Stevven hampir Bangkrut. Tapi Stevven tidak tau alasan Istrinya pergi dan Stevven Hanya tau kalau Istrinya kembali karna Lio Butuh ayahnya. Sedangkan Istri Kedua nya pergi karna Penceraian Tiba Tiba dari Stevven atau dibilang Stevven sebenarnya tidak pernah mencintai Afyani. atau bisa disebutkan Afyani hanya sebagai pemuas ***** dan Tempat pelarian Stevven ketika Stevven Galau.
Bersambung...
Jangan Lupa Dukung Author....💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
emak ⏤͟͟͞R
semoga setelah Steven sadar, pendirian afyani gak akan goyah
2021-09-28
0
Kerimpak Kaca Luya
Jangan² lio itu bukan anak stevvan nanti,kerana dari gaya isterinya yg mata duitan...yg lari meninggalkannya ketika tahu syarikatnya ada masalah,ketika dia tahu jika anak itu bukan anaknya,dia akan nyesal kerana sudah membuang anak kembarnya...ini hanya imijinasi aku aku sajalah🤣🤣🤣 dan kalau itu yg terjadi harap fyani tidak akan kembali dengan lelaki yg tidak guna itu.
2021-09-22
3
Yani lia
lanjut thor ....
gk sabar pengen thu gmn critanya
2021-09-22
0