"Kau sedang apa?" Rachel mendekati Sera yang kembali sibuk membuat design pakaian di halaman depan setelah makan bersama keluarga selesai.
"Ini, biasalah" jawab Sera sambil menunjukkan hasil pekerjaannya.
"Apa kau benar-benar ingin menjadi seorang designer?" Rachel bertanya sambil merebahkan diri di ayunan rotan yang berada di sebelah Sera.
"Tentu saja, itukan adalah cita-citaku sejak kecil" Sera menganggukan kepalanya.
"Apa bunda mengijinkannya?" tanya Rachel.
"Iya, bunda mengijinkan, malah beberapa kali mengenalkan aku pada designer ternama yang menjadi langganannya" jawab Sera dengan sumringah.
"Enak sekali cita-citamu bisa tercapai, sementara aku ingin sekali menjadi seorang dancer tapi mommy melarangku, katanya karena profesi dancer hanya bisa digeluti saat muda saja" Rachel bersedih.
"Menurutku kau tetap bisa kok menjadi seorang dancer, tapi mungkin kau harus ambil jurusan lain juga untuk kuliahmu, jadi kau jalani dua-duanya dengan seimbang" Sera memberi solusi.
"Begitu ya menurutmu?" Rachel mengetuk-ngetukkan dagunya dengan jari tanda berpikir keras.
"Iya, jadi dancer adalah untuk hobi, sementara jurusan yang kau ambil itu mungkin yang sesuai dengan harapan mommy dan daddy" begitu kata Sera dengan bijak.
"Hemmmmm, baiklah bisa aku coba" kata Rachel.
"Good job" Sera menatap sepupunya dengan memberi acungan jempol.
"Oya Ser, kemarin Luke titip salam loh, katanya dia sangat ingin kencan denganmu" Rachel menyampai salam dari seseorang yang selama ini menjadi penggemar berat Sera.
"Ih apa sih, sudah aku bilang aku tidak mau memikirkan pacaran dulu, aku mau fokus kuliah" kata Sera.
"Tapi kan pacaran dan kuliah bisa jalan berbarengan" kata Rachel.
"Tapi nanti jadi tidak bisa fokus kuliahnya" Sera bersikeras.
"Tapi kan pacaran juga bisa memotivasimu untuk jadi lebih rajin belajar" Rachel ngotot.
"Tapi aku tetap belum mau pacaran" Sera juga tidak kalah ngotot.
"Apa karena kak Gamal?" Rachel menggoda.
"Ish apa sih, aku masih kecil tauuuu" Sera malu-malu.
"Tapi kalian selalu bilang suami-istri setiap saat" Rachel terus menggoda.
"Sudah deh jangan mancing di air keruh" Sera merah merona.
"Ciye malu-malu ciyeeee" Rachel menggelitik pinggang sepupunya itu.
"Rach diam, nanti gambarku rusak" Sera berdiri untuk menghindar.
"Ngaku nggak, kamu suka sama diakan???" Rachel terus mendesak.
"Apa sihhhh, ngacoooo" Sera melotot.
"Uhhhh mukanya udah kayak tomat tuh gak bisa bohong" Rachel makin mendesak.
"Rachhhhhh" Sera kemudian menghidari desakan Rachel dengan berlari menuju ke dalam rumah.
BRUK
"Awwwww" Sera memegang kepalanya yang terbentur bahu bidang seseorang.
"Kau baik-baik saja?" Gide yang ditabrak melihat Sera meringis kesakitan.
"Iya aku baik-baik saja kok kak" masih dengan memegang kepalanya.
"Sini biar aku lihat" Gide sudah bersiap memegang kepala Sera.
"Tidak aku tidak apa-apa kok" Sera kemudian masuk ke dalam rumah dengan berlari.
"Hey, tunggu aku Seraaaa!" Rachel juga berlari untuk mengejar Sera sambil tertawa terbahak-bahak karena sukses membuat sepupunya malu.
"Kalian sedang apa sih?" Gide yang penasaran bertanya kepada Rachel yang berlari mengejar Sera disebelahnya.
"Rahasiaaaa" jawab Rachel sambil berlalu begitu saja dari hadapan Gide.
"Ck, dasar gadis-gadis yang unik!" Gide berdecak melihat betapa akrabnya mereka berdua.
Sera dan Rachel memang sangat akrab. Mereka selalu menceritakan segala hal satu sama lain tanpa ada yang ditutupi sama sekali, bahkan ketika orang tua atau keluarga yang lain pun tidak tau sama sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Gama Liel
ka cerita raf nya kmna ka?
2024-08-07
1
Dewi Chantika
msih nyimak
2022-09-17
1
Ayuni Wati
suka...suka....lanjut Thor
2021-10-11
0