Disisi lain, penjaga stadion yang sebelumnya mencuri kalung Blue tengah kabur ke luar kota karena ingin menjual kalung yang telah dia curi. Dia yakin kalau kalung itu bernilai mahal jadi dia tidak perlu repot-repot untuk bekerja lagi.
"Tapi bagaimana keadaan wanita bugil itu sekarang ya?" gumam wanita yang bernama Menik itu.
"Persetan!"
Menik segera pergi ke toko perhiasan karena sudah seminggu lebih dia bersembunyi dan hari ini dia bertekad untuk menjual kalung itu.
Tapi saat diperjalanan tiba-tiba dia dicegat dan ditarik paksa masuk kedalam mobil karena posisi Menik saat itu tengah berjalan kaki.
"Siapa kalian?" tanya Menik ketakutan melihat beberapa pria berkaca mata hitam dengan setelan jas hitam dan wajah mereka bule semua.
Salah satu pria yang menjadi ketua kelompok itu merebut paksa kalung yang ada di tas Menik, dia menyeringai lalu meraih ponselnya dan memberi laporan pada pemimpinnya.
"Agen Max, melapor! Barangnya sudah ada ditangan!" ucap Max yang notabene adalah agen yang diutus oleh NASA ke Indonesia.
Pasawat Blue yang menembus atmosfer bumi waktu itu ditangkap oleh NASA. Mereka memindai lokasinya yang ternyata ada di Indonesia.
Agen Max beserta anak buahnya diutus ke Indonesia untuk mencari benda apa itu yang masuk ke bumi.
Setelah melacak dan mendapat lokasi, Agen Max tidak mendapat informasi apapun. Di stadion lapangan bola itu CCTV-nya mati jadi saat Blue datang ke bumi tidak terekam oleh apapun. Tapi dia menemukan fakta jika dihari itu salah satu penjaga stadion tiba-tiba hilang entah kemana oleh karena itu Agen Max mencari dimana Menik berada.
"Jadi katakan, dimana kau mendapat benda ini?" tanya Max dengan penuh intimidasi.
"Sa-saya mendapatkan itu dari wanita yang telanjang bugil di stadion," jawab Menik gugup.
"Ceritakan semuanya!"
*****
"Ingat jika merasakan ada yang keluar lagi harus ke toilet!"
Naku mencoba mengajari Blue caranya ke toilet saat Blue merasa ingin kencing atau boker seperti sebelumnya. Naku bersyukur cepat bertemu dengan Blue kalau tidak, entah apa terjadi pada Blue jika tubuhnya mulai menyesuaikan dengan normalnya manusia bumi.
"Dan ingat tidak boleh kemana-kemana! Hanya di kamarku dan di Lab saja untuk sementara waktu!" ucap Naku memberi peringatan.
Blue hanya bisa menganggukkan kepalanya pasrah. "Kau akan menemukan kalungku kan?"
"Pasti kalung itu akan ketemu!" sahut Naku mantap.
Lalu Blue membaringkan dirinya diatas ranjang Naku. "Aku sangat lelah!"
"Tidurlah, aku akan membawa banyak makanan di kamar nanti agar kau tidak bosan!" ucap Naku dengan menyelimuti tubuh Blue.
Tak lama Blue memejamkan matanya dan terlelap yang mana membuat Naku memandangi wajah Blue yang damai dalam tidurnya.
"Hari ini kau membuat jantungku kewalahan!" gumam Naku kemudian.
Naku segera keluar dari kamarnya dan bergabung dengan keempat saudaranya yang saat ini sedang mabar di ruangan santai.
"Kau kenapa?" tegur Tira yang melihat Naku tampak begitu lesu.
Lalu fokus Tira tertuju pada celana Naku yang menonjol dibagian vitalnya. "Apa itu Naku? Apa itu eksperimen barumu? membuat rudalmu terus berdiri?"
"Rudalku gak mau tidur dari tadi, Bang!" sahut Naku dengan santainya.
Yang mana membuat keempat saudaranya bubar karena takut dengan keadaan Naku yang aneh.
Naku langsung mendesah. "Blue memang seperti obat perangsang untukku!"
*****
"Oke, apa yang kau dapatkan Veronica!" tanya Naku yang saat ini sudah berada di Labnya.
Veronica segera mengirimkan datanya pada Naku dan Naku membaca setiap detail apa yang ada didata dimana Blue berasal.
"Alien itu memang ada! Fix aku tidak gila selama ini," gumam Naku.
Lalu dia membaca data mengenai sistem NASA yang sudah diretas oleh Veronica.
Naku mencari data, hari dimana Blue datang dan ternyata NASA sudah mengarsipkan itu setelah tahu ada benda ruang angkasa masuk ke atmosfer bumi.
"Sudah aku duga!" desah Naku. "Kalung remote control itu harus cepat ditemukan!"
Naku mengusap wajahnya kasar, dia memang dari kecil begitu terobsesi dengan namanya Alien tapi hanya sebatas itu. Dia tidak memikirkan bagaimana jika Alien itu datang ke bumi, apa yang harus dia lakukan. Dia belum memikirkan hal itu, disaat dia sudah menyerah justru Blue datang dalam keadaan yang mengenaskan dan sekarang posisi Blue dalam bahaya.
Bukan hanya itu, posisinya juga bahaya dimana jika NASA mengetahui tentang alat pemanggil Aliennya pasti mereka akan merebutnya darinya. Dia tidak ingin ada Alien lain yang datang.
"Hancurkan semuanya!" ucap Naku dengan membawa palu dan mengayunkan pada alat yang selama ini susah payah dia buat.
"Hapus semua riset Alienku dan juga rekaman video tanpa terkecuali!" perintahnya lagi pada Veronica agar semua jejaknya bisa hilang. Dia akan melindungi Blue apapun yang terjadi.
Setelah dia menghapus semua jejak penelitiannya, Naku kembali ke kamarnya dan mendapati Blue sudah terbangun dari tidurnya. Blue berdiri di balkon kamar sambil mengadah menatap langit malam.
"Ayang," ucap Blue saat melihat Naku mendekat padanya.
Naku langsung berdehem kuat. "Kenapa kau memanggilku seperti itu? Kau tahu arti Ayang itu apa?"
Blue menggeleng. "Itu bahasa yang aku dapat saat melihat makhluk bumi berbeda jenis saling berhubungan!"
"Akhh... Ayang... Akhh... lebih cepat Ayang... Akhh..."
Lagi-lagi Blue mengingat apa yang dia lihat dan dia dengar dari mobil bergoyang.
"Stop! Jangan diteruskan!" pekik Naku yang melihat Blue menirukan apa yang dilihatnya.
Naku cukup mentoleransi sikap Blue yang seperti itu, Blue melihat hal vulgar saat baru pertama kali ke bumi dan setelah itu mendapat bahasa dari seorang mucikari yang akhirnya membentuk karakternya seperti sekarang.
"Kau boleh memanggilku sesuka hatimu," ucap Naku kemudian.
Tanpa Naku duga tiba-tiba Blue memeluknya dengan kesenangan.
"Aku pikir semua manusia bumi itu jahat, mereka selalu mengusir dan menertawakan aku tapi kau berbeda. Kau memberi makan dan memandikanku lalu mengajariku sikat gigi," ucap Blue dengan kalimatnya yang absurd. Dia itu ingin berterimakasih pada Naku tapi tidak tahu caranya.
Naku terkekeh mendengarnya sepertinya Naku harus mengajari Blue lebih banyak hal agar tidak ada yang curiga jika dia seorang Alien.
"Ayang, aku lapar!" ucap Blue kemudian.
"Oh God! I'm sorry, aku lupa kau melewatkan makan malam! Aku akan memanaskan makanan di dapur, tunggulah di kamar!" sahut Naku dengan berlalu meninggalkan kamar untuk menyiapkan makanan untuk Alien malang itu.
Beberapa menit kemudian, Naku kembali ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan. Naku memanaskan lasagna dan juga membawa beberapa buah-buahan.
"Makanlah," titah Naku.
Blue langsung ingin memakan lasagna dari mulutnya tapi sebelum itu dicegah oleh Naku karena lasagna itu masih panas.
"Begini caranya," Naku meraih sendok dan mengambil lasagna setelah itu meniupnya sejenak dan menyuapkan pada mulutnya.
Blue terus menyimak yang Naku ajarkan tapi fokusnya teralihkan oleh wajah Naku yang tampan. Tiba-tiba dia mengalami desiran aneh didadanya.
Yang mana membuat Blue meraih pisau buah yang dibawa Naku dan ingin membelah dadanya karena merasakan hal aneh.
"Wow! Wow! apa yang kau lakukan, Blue! Jangan... " teriak Naku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
citra209★
yang di contoh sesadd
2022-02-10
0
lien
kebayang pas blue niruin adegan nya pasti naku tegang🤣
2022-01-02
0
Deti Lase
sudahlah,,,, seandainya tidak percaya dgn detak jantungku ini,,, aku akn membelh nya untk mu🤭🤣🤣🤣🤣
2021-10-30
3