MGA - Pertemuan

Setelah lepas dari penelitian Aliennya, Naku menjalani kehidupan yang normal. Dia jarang begadang dan bolos sekolah lagi. Satu semester ini, dia menjadi anak yang teladan. Tinggal satu semester lagi, setelah itu dia akan pergi ke California untuk bergabung bersama Profesor Maxton disana.

"Naku, bagaimana cara mengerjakan soal nomor 20? Aku sudah memakai rumus a log b \= c tapi masih tidak bisa!" tanya salah satu teman perempuan satu kelasnya.

Naku berada di kelas XII IPA-2 dimana dikelas itu berkumpulnya anak yang IQnya tinggi. Ini bukan pertama kalinya dia mendapat pertanyaan konyol begitu pasti anak perempuan itu ingin dekat dengannya. Secara Naku begitu menutup diri dari yang namanya perempuan jadi membuat mereka penasaran.

Melihat Bima dan Juna yang begitu menyayangi pasangannya, mereka pikir Naku akan seperti itu juga.

"I don't want to waste time with this bullshit artinya ENYAHLAH!" ketus Naku.

Begitulah Naku, selalu bersikap dingin pada gadis-gadis yang ingin mendekatinya.

Jam pulang sekolah, Naku menunggu Dewa di parkiran sekolah. Kalau Bima dan Juna suka memakai motor lain hal dengan Naku yang memakai mobil untuk bersekolah dan dia selalu bersama Dewa.

"Ck, dimana itu si tukang boker!" decaknya kesal saat Dewa tak kunjung datang.

Hingga sedetik kemudian, dia mendapat pesan di ponselnya.

Bang, aku mau beli alat lukis dulu jadi pulanglah duluan!

Begitulah pesan dari Dewa, pada akhirnya Naku sendirian mengendarai mobilnya pulang ke mansion.

Saat lampu merah, Naku menyetopkan mobilnya sejenak. Dia bermain ponsel sambil menunggu lampu hijau menyala tapi sejurus kemudian kaca mobilnya di ketuk yang mana membuatnya menoleh dan membuka kaca mobilnya.

Matanya membulat melihat ada wanita begitu cantik berdiri disana tapi fokusnya buyar saat melihat penampilan wanita itu yang memakai baju compang camping.

Wanita itu yang tak lain adalah Alien yang menamai dirinya sebagai Blue Wizard itu menyorongkan sebuah selebaran padanya.

"Jangan lupa menghubungiku jika menemukannya!" ucap Blue.

Naku menerima selebaran itu dan membacanya dengan seksama yang bertuliskan dicari dengan gambar kalung dan bertuliskan alamat kantor polisi yang dituju Blue sebelumnya.

Jadi, karena merasa iba pada Blue kantor polisi setempat membuatkan ilustrasi kalung yang dimaksud Blue sebelumnya mereka membuat selebaran dan menyuruh Blue untuk membagikannya di jalanan.

Polisi tidak bisa berbuat banyak karena pada kenyataannya Blue tidak memiliki KTP atau identitas lainnya. Mereka pikir Blue itu salah satu orang berkebutuhan khusus yang dibuang keluarganya. Mereka membantu berharap Blue bisa menemukan keluarganya kembali melalui kalung yang dia cari.

"Apa ini?" gumam Naku.

Bersamaan dengan itu, lampu hijau menyala. Naku segera menginjak gas mobilnya lagi tapi karena penasaran dengan Blue, dia menepikan mobilnya dan mencari Blue berada.

Naku turun dari mobilnya dan matanya terus menelisik mencari sosok wanita yang membuatnya penasaran itu.

Hingga dia menemukan Blue yang sedang duduk dengan para pengemis jalanan.

Awalnya Naku sangat iba melihat keadaan Blue yang seperti itu hingga sedetik kemudian dia terkejut dengan apa yang dilakukan Blue. Ternyata Blue mengambil uang para pengemis jalanan itu.

"Sebenarnya siapa dia?" gumamnya.

*****

"Kenapa kau mengambil uangnya?" tegur Naku saat mendekati Blue di tempatnya.

Naku tidak habis pikir kenapa Blue bisa mengambil uang dari pengemis yang mengalami tuna netra.

"Aku lapar dan aku ingin makan," jawab Blue dengan santainya.

"Tapi jangan mengambil uangnya!" tegas Naku.

"Ini cara mudah untuk mendapatkan uang!" jawab Blue lagi.

"Itu namanya mencuri jadi kembalikan cepat! Aku akan memberimu makan!" ucap Naku dengan merampas uang ditangan Blue lalu mengembalikan ke para pengemis yang sebelumnya Blue ambil tak lupa Naku juga melebihkan uangnya.

Lalu Naku kembali pada Blue sebelum itu fokusnya teralihkan dengan kaki Blue yang tanpa alas kaki dan penuh luka.

"Ayo, ikut aku!" ajak Naku dengan menggandeng tangan Blue untuk masuk kedalam mobilnya.

Blue tampak ragu saat naik ke mobil Naku, bayangan mobil bergoyang itu terlintas dipikirannya. Dia pikir Naku akan melakukan hal itu padanya.

"Ayo masuk!" ucap Naku dengan membuka pintu mobilnya.

Akhirnya Blue menurut yang terpenting dipikirannya adalah makanan.

Saat sudah masuk kedalam tanpa rasa malu sedikitpun Blue menanggalkan baju yang melekat pada dirinya hingga dia telanjang bulat. Yang mana membuat Naku syok melihat apa yang dilakukan wanita itu.

"Apa yang kau lakukan!" pekik Naku.

"Bukankah kita akan melakukannya?" tanya Blue dengan santainya.

"Melakukan apa?" tanya Naku gugup.

"Hal yang manusia bumi lakukan!" jawab Blue dengan mendekati Naku dan tanpa ragu dia naik ke perut Naku sama persis seperti yang dia lihat di mobil bergoyang.

"Oh my God! Aku masih remaja, tahun ini umurku masih 18 tahun! Aku tidak mungkin melakukannya!" tolak Naku dengan lantang.

Mendengar itu, Blue semakin heran. "Apa melakukan hal itu harus ada aturannya?"

"Tentu saja!"

Naku berusaha menjauhkan Blue dari tubuhnya lalu mengambil jaket hodienya dan menyuruh Blue memakainya.

"Pakailah!" perintahnya.

Setelah itu, Naku membawa Blue ke mall karena ingin membelikan baju yang layak untuk Blue pakai. Tapi sebelumnya saat turun dari mobil, Naku membersihkan kaki Blue dengan air mineral lalu menyuruhnya memakai sepatu miliknya yang ada di mobilnya.

"Akhh... sakit!" keluh Blue saat Naku berusaha memakaikan sepatu miliknya dan pada saat itu mengenai luka di sekujur telapak kaki Blue.

"Nanti kita beli obat sekalian untuk mengobati lukamu, sekarang kita beli baju dan makan terlebih dahulu," ucap Naku dengan menggandeng tangan Blue masuk kedalam mall.

Saat naik eskalator Blue begitu ketakutan dan berteriak yang mana membuat Naku menggendong wanita itu sampai naik keatas.

"Bisakah aku mendapat makan dulu?" tanya Blue yang masih di gendongan Naku.

"Baiklah!" jawab Naku.

Naku membawa Blue ke salah satu resto Jepang yang ada di mall itu.

Saat makanan datang, Naku semakin syok melihat cara makan Blue yang ekstrim. Dia naik keatas meja dengan menunggingkan badannya dan akan memakan shabu-shabu yang mendidih diatas kompor tanpa menggunakan sendok.

"Hentikan! Apa kau gila!" pekik Naku dan berusaha mendudukkan tubuh Blue di kursi lagi.

"Aku lapar! Aku tidak pernah merasakan lapar sebelumnya! Datang ke bumi membuat tubuhku menjadi makhluk bumi juga!" ucap Blue lirih.

"Bumi? Bumi? kenapa kau selalu berkata seperti itu. Bukankah kita memang hidup di bumi?" tanya Naku semakin keheranan.

Blue mendekati Naku lalu berbisik padanya. "Sebenarnya aku bukan makhluk bumi!"

"A-apa maksudmu?"

"Aku seorang Alien!"

"What the fu*ck!" pekik Naku.

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

kamu kan yg manggil😁

2022-08-28

2

Deti Lase

Deti Lase

semangat thor ceritamu bikin ngakak🤣🤣🤣🤣 dasar Alien

2021-10-30

5

M Dimas Putra

M Dimas Putra

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2021-10-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!