Seminggu berlalu, Alien mulai beradaptasi. Dia sekarang tahu jika dibumi ada dua jenis manusia yaitu laki-laki dan perempuan. Sementara di planetnya sana hanya ada satu jenis seperti dirinya saja.
Sekarang dia sudah memakai baju yang dia dapatkan dari mobil bergoyang. Ternyata jika ingin hidup dibumi itu harus memakai baju.
Dan jika mau makan, dia harus mengemis dulu setelah melihat orang-orang di pinggir jalan dan menirunya. Dia baru tahu jika dibumi membeli makan itu harus memakai uang.
Alien saat ini sedang memakai baju kemeja yang kebesaran yang dia dapatkan dari mobil bergoyang, dia berjalan tanpa alas kaki kesana kemari ingin mencari makan. Dikantongnya ada uang recehan 2ribuan yang dia dapatkan dari mengemis sebelumnya. Dia mendatangi sebuah warung dan memperlihatkan uang 2ribunya.
Pemilik warung yang melihat itu bingung, ada wanita cantik yang datang dengan memprihatinkan dan memberinya uang 2ribu.
"Harga nasi bungkusnya perporsi 10ribu, uangnya kurang!" ucapnya.
Alien tidak mengerti, dia tetap berusaha menyorongkan uangnya. Akhirnya pemilik warung kasihan, dia pikir wanita cantik itu memiliki kelainan jiwa apalagi melihat telinga panjangnya.
"Ini kamu makan aja gak usah bayar!" ucapnya sambil memberikan satu nasi bungkus.
Alien dengan cepat mengambilnya, dia membuka nasi itu dan menaruhnya di lantai setelah itu dia menungging dan memakannya langsung dengan mulutnya tanpa memakai tangan yang dia contoh dari kucing yang makan di pinggir jalan.
"Ya ampun, itu makannya kok gitu," ucap salah satu pengunjung warung.
Yang pada akhirnya dia jadi bahan omongan dan tertawaan disana. Alien hanya bisa memandangi mereka yang menertawakannya. Dan sedetik kemudian dia juga ikut tertawa bersama mereka sontak membuat mereka takut karena tawa Alien yang dibuat-buat itu.
"Pergi! Pergi!"
Alien diusir dari warung itu, dia berjalan lagi menyusuri jalanan. Sesekali dia mengadah ke langit karena ingin pulang. Dia tidak mengerti cara hidup di bumi, di planetnya dia tidak bicara dengan satu sama lain mereka bicara hanya melalui pikiran tapi di bumi semua orang bicara memakai mulut. Untuk itu, Alien bertekad belajar bahasa bumi. Dia cukup memegang tangan seseorang agar dia bisa mentransfer bahasa manusia itu pada dirinya.
Tapi setiap orang yang dia jumpai dan dia pegang tangannya langsung berlari ketakutan.
Saat malam hari dia selalu kembali ke stadion lapangan sepak bola berharap bertemu dengan penjaga stadion yang mengambil kalungnya. Tapi sayang selama seminggu ini dia tidak bertemu dengannya lagi dan Alien selalu tidur di tengah lapangan bola sana sambil melihat langit di malam hari dan hawa dingin menjadi teman tidurnya.
Jika di planetnya dia bertelanjang bugil tidak merasakan apapun tapi jika di bumi tubuhnya mengikuti normalnya manusia bumi.
Malam ini, Alien bertekad akan memegang tangan siapapun agar dia bisa bicara. Dia tidak ingin terus-terusan begini. Dia ingin mencari kalungnya dan kembali ke planetnya. Alien kembali menyusuri jalanan dan mencari mobil bergoyang karena ingin mengganti bajunya.
Kali ini dia mendapat baju wanita yang seksi, dengan kaki telanjangnya dia berjalan menyusuri malamnya Ibukota.
Hingga dia melihat segerombolan pria dan menghampirinya, Alien meraih tangan salah satu tangan pria itu bersiap mentransfer bahasanya tapi pria itu menyalah artikan jika Alien ingin menggodanya.
"Wah, cantik banget," ucapnya.
Dan teman-temannya yang lain juga ikut merasa kagum. "Mangsa itu, Bro!"
Yah, ternyata mereka sekelompok preman yang suka melakukan tindakan kriminal.
Mereka membawa Alien ke sebuah bangunan tua yang terbengkalai.
"Ayo siapa yang duluan," ucap mereka.
*****
Para preman itu, sudah sangat bernafsu melihat Alien yang memakai baju seksi. Dan anehnya Alien tidak melawan hanya diam saja. Yang membuat mereka berfikir jika Alien adalah wanita malam.
"Ayo sayang, kita bermain," ucap salah satunya yang mendapat giliran pertama.
Alien diam saja sampai pria itu membuka celananya dan memperlihatkan alat perangnya membuat Alien terlonjak, dia langsung mengingat mobil bergoyang yang sering dia lihat dan senjata itu yang membuat wanita berteriak kesakitan.
Oleh karena itu, Alien langsung menendang senjata itu dengan sekuat tenaga lalu berlari meninggalkan tempat itu membuat preman lainnya mengejarnya.
"Jangan lari! Ja*lang sialan!"
Alien terus berlari dan saat melihat ada sebuah club malam dia mengikuti gerombolan wanita yang saat itu masuk kesana.
Alien menatap takjub saat masuk kedalam melihat lampu yang berkelap kelip dengan musik DJ yang memekik ditelinganya.
Dan para preman sebelumnya juga mengikutinya masuk kedalam, membuat Alien berlari dan bersembunyi di salah satu ruangan. Dengan nafas terengah dia menutup pintu dan saat membalik badannya alangkah terkejutnya ternyata disana ada seorang wanita berbadan besar dan para anak buahnya sedang menatapnya.
"Siapa kau, hah! Beraninya masuk kesini!" bentak wanita berbadan besar yang notabene adalah seorang mucikari.
Dia mendekati Alien dan meneliti tubuh Alien dengan seksama. Senyumnya merekah karena melihat tubuh Alien yang begitu sempurna.
"Siapa namamu?" tanyanya.
Alien tidak menjawab karena tidak mengerti dengan bahasanya. Yang mana membuat sang mucikari merasa keheranan sepertinya wanita yang ada di depannya ini memang memiliki kelainan dengan bukti telinganya beda dari yang lain.
Sang mucikari tampak gusar melihat Alien yang hanya diam saja. Dan sedetik kemudian tangan mucikari itu dipegang oleh Alien dan Alien langsung mentransfer bahasa pada dirinya. Alien memejamkan matanya menyerap semua bahasa yang mucikari itu kuasai.
Beruntung mucikari tidak menjauhkan tangannya karena proses itu memakan waktu yang lama. Hingga beberapa jam kemudian, Alien membuka matanya dan melepas tangan mucikari. Sementara mucikari itu ternyata tertidur saat proses transfer berlangsung.
"Bububababibubabu... " Alien mulai berbicara. "Aku bisa bicara!" pekiknya.
Lalu Alien membangunkan mucikari yang tertidur. "Bangun, babi guling!" ucapnya dengan menepuk-nepuk pipinya.
Mucikari itu terbangun. "Apa sebenarnya yang kau lakukan padaku? Aku begitu mengantuk!"
"Aku bisa bicara, apa kau dengar?"
"Ck, ternyata kau wanita gila! Cepat keluar sana! Aku membebaskanmu!"
"Kalungku dicuri, dimana aku harus mencarinya?" tanya Alien kemudian.
"Kau pikir aku seorang cenayang! Sana ke kantor polisi!"
"Kantor polisi?" gumam Alien.
Akhirnya Alien keluar dari club malam itu dan mencari kantor polisi. Dia berkeliling sampai menemukan kantor polisi di ujung jalan.
Alien segera masuk dan mencari kalungnya. "Dimana kalungku?" tanyanya pada salah satu polisi yang berjaga malam.
"Kalung apa?"
"Katanya kalau ingin mencari kalungku ada di kantor polisi!"
Polisi itu mengernyit dan melihat penampilan Alien dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Duduklah! Dan ceritakan apa yang terjadi?"
"Kalungku dicuri dan aku ingin mengambilnya disini!" jelas Alien.
"Tunggu dulu! Jadi anda ingin melakukan laporan kehilangan?"
Alien mengangguk walaupun tidak mengerti. "Jadi dimana kalungku?"
"Dengan siapa? biar saya proses laporannya!" ucap polisi yang bersiap mengetik di layar komputernya.
"Maksudnya?" tanya Alien tidak mengerti.
"Nama anda siapa?"
"Nama?" gumam Alien dengan menyelusuri bahasa yang dia dapatkan dari mucikari sebelumnya. Hingga dia menemukan satu nama yang menurutnya cocok untuknya.
"Namaku Blue Wizard!" ucap Alien mantap.
Polisi itu langsung menelan salivanya kasar. "Jadi namamu itu obat perangsang?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ayuna
namanya🤣
2022-08-28
0
Triie Noffian Dika Sari
🤣🤣🤣yaaa ampun tengah mlm ngakk ,di kira tetangga kumat gilanya🤭
2022-05-21
1
Nia Elva Melinda
🤣🤣🤣🤣🤣 aduh aduh ngakak bngt
2022-04-12
1