Ternyata Pamanku.

Ayara bertanya pada Sang kakek, "Kakek, siapa yang menyelamatkan ku, kek?"

"Apa kau, tidak ingat kalau pamanmu, yang menggendongmu?" jawab kakeknya dengan mengelus kepala Ayara, "Saat itu? Dia juga mempertaruhkan nyawanya masuk kedalam gudang dan mencarimu disana."

Lalu, Ayara melihat kesekelilingnya, mencari sosok pamannya. Namun di sana hanya ada kakek, dan bibinya yang tengah duduk di dekatnya.

"Lalu, dimana? Paman apa dia baik-baik saja?" tanyaku karna tak melihat paman ku sejak tadi.

"Dia, mungkin berada di perusahan. Atau mungkin, dalam perjalanan kemari."

"Kakek dimana kakak, ku? " tanya-ku, yang tidak melihat sosoknya. Jujur saja aku ingin bertanya mengapa dia melakukan itu padaku.

"Mungkin, dia berada di luar. Dia tidak mungkin, berani masuk setelah mengetahui kesalahannya," ucap Kakek.

Dengan menghela nafas panjang, kakenya menjelaskan apa yang terjadi padanya, terjadi karna kecemburuan kakanya sendiri. Ya karna Kenya telah mengakui kesalahannya pada kakeknya ia mengakui, bahwa ia memang membawanya ke gudang pada saat itu.

Tapi ia tidak tau mengapa gudang itu terbakar. Antara percaya dan tidak, Kakeknya sangat kecewa atas apa yang Kenya lakukan pada adiknya sendiri.

Kakek menanyakan keadaan Ayara, "Bagaimana? Sekarang tubuhmu apa kau, merasa sakit? Apa perlu, kakek panggilkan dokter?"

"Aku, sudah merasa baikan kok, kek," jawabku dengan senyum.

"Baguslah," sahut kakek, dan bibi bersamaan.

Bibi ku, yang bernama Valda Wistara, memang selalu berada di luar negri, tepatnya berada di Eropa. Ia sudah menikah dan memiliki anak laki-laki yang masi berusia 5 tahun. Aku tidak menyangka, ia akan datang secepat ini. Setelah mengatahui keadaan ku yang sekarang.

"Bibi, bukankah Bibi, berada di luar negri?" Bibi pun berdiri sambil membantuku duduk.

"Iya, setelah aku mendengar apa yang terjadi padamu aku langsung, memesan penerbangan awal, dan segera datang kemari."

"Terimakasih, Bibi sudah datang. Aku sangat senang," ucapku dengan gembira.

"Iya, Bibi juga sangat bersyukur karna tidak terjadi sesuatu padamu."

Di luar rauangan, Kenya yang duduk di kursi terus merasa bersalah pada adiknya. Sehingga ia tidak berani masuk kedalam, karna ke egoisannya sendiri, ia hampir membuat adiknya tewas.

Beberapa saat kemudian Deon, sampai di rumah sakit. Ia berjalan bak, seorang model, berjalan menuju ruangan pasien, dan memasuki ruangan Ayara, tanpa memperdulikan kenya yang duduk di luar ruangan.

"Cklek,"

Mendengar suara pintu terbuka, membuat semua orang melihat ke arah pintu.

"Paman!!" teriak Ayara yang melihat keberadaan pamannya.

"Apa kau sudah baikan?"

Melihat keadaan Ayara yang sudah membaik membuat Deon, bernafas lega.

"Iya ... paman, tenang saja Bibi, dan Kakek mereka merawatku dengan baik," jawab Ayara dengan senyumnya yang menawan.

"Syukurlah," Deon pun merasa lega.

"Ini semua juga berkat paman. Terimakasih paman sudah menolongku."

"Tidak, masalah ini karna aku juga sudah berjanji pada Ayah dan Ibumu, untuk menjagamu," lirihnya sambil menatap Ayara.

Deon adalah anak dari keluarga Jovanka yang merupakan pemilik perusahaan terbesar saat ini. Deon menjalankan Bisnis keluarganya sejak 2 tahun yang lalu.

Waktu itu keluarganya terjadi kecelakaan. Pesawat yang di tumpangi kedua orang tuanya terjatuh karna trubulensi mengakibatkan pesawat kehilangan keseimbangan, dan cuaca pun memang kurang baik.

Tidak hanya kedua orang tua Deon saja yang berada di sana, Raymond Wistara dan istrinya adalah ayah dan ibu Ayara, berada di pesawat yang sama dengan mereka, pun ikut meninggal akibat pesawat jatuh itu.

Mengingat kejadian itu dan hubungan antara dua keluarga besar. Haidar pun menganggap Deon sebagai putranya, dan mengangkatnya sebagai anaknya, namun Deon bebas tetap memakai nama keluarganya.

Hal ini tidak di ketahui oleh Ayara, karna pada saat itu ia masih berusia 7 thn, yang ia ketahui bahwa Deon adalah kerabat dekatnya dan sering ia panggil paman.

Karna pada saat itu Deon dan keluarganya sangat dekat dan sering berjumpa denganya, bahkan kadang Deon juga sering menemaninya, karna kedua orang tuanya sering berpergian ke luar kota, dan luar negri.

Saat itu Deon berusia 19 thn, Sedangkan sekarang ia sudah berusia 21. Dia juga sudah berhasil membuat perusahaan keluarganya semakin maju.

Namun sebagai pria muda yang tampan ia bahkan memiliki badan yang atletis ya mungkin karna sering olahraga, dan banyak sekali para gadis yang menyukai parasnya yang menawan.

Akan tetapi ia tidak pernah berpacaran dengan gadis manapun, karna sebagai penerus satu-satunya keluarganya ia harus menjalankan perusahaannya di usia muda, dan itu cukup untuk membuat dirinya sibuk sepanjang waktu sehingga tidak ada waktu pribadi yang ia miliki.

Sebenarnya sangat banyak gadis yang selalu mencoba merayunya, namun itu hanya untuk dukungan finansial mereka semata sehingga membuatnya jijik melihat para gadis murahan itu, dikarnakan mereka tidak benar-benar tulus. Itulah mengapa Deon selalu bersikap dingin.

visual Deon jovanka (Lee soo-hyuk)

Satu minggu kemudian, Ayara kini sudah di perbolehkan untuk pulang namun sesampainya di rumah. Ia mengatakan pada kakeknya kalau ia ingin bersekolah di luar negri lebih tepatnya ke Eropa. Ia ingin bersekolah disana dan tinggal bersama sang bibi.

Awalnya kakek tidak setuju dengan kepergian cucunya namun Ayara dan bibinya berhasil meyakinkan Kakeknya.

Ayara, dan bibinya pun berangkat ke Eropa. Kini Ayara juga melanjutkan sekolahnya diasana ia juga berteman baik dengan anak bibinya yang lebih muda 4 thn darinya, dan juga menjalani kehidupan sekolanya dan hari-harinya dengan tenang

Visual Ayara. (Kim Yoo-jung)

Hari-hari berlalu, tahunpun berganti. 10 tahun telah berlalu kini ia sudah berusia 19 tahun.

Ayara tumbuh sebagai gadis cantik, ia juga telah menjadi mahasiswa, dan gadis tercantik di kampus.

Namun sayangnya ia sangat merindukan kakeknya, sehingga ia memutuskan untuk kembali ke indonesia.

Segera ia langsung memberi tahu Sang kakeknya akan kedatangannya. Dan mengemasi barang-barangnya, serta berpamitan dengan Bibi, Paman, dan sepupunya.

"Apa kau, yakin? Akan kembali?" tanya Bibinya.

"Iya, Bibi aku jugq sudah cukup lama tidak bertemu kakek, aku sangat merindukanya."

"Kakak, bukankah kau sangat senang berada disini?" Rengek Ario sambil menahan tangan Ayara, "Aku akan kesepian jika kau pergi." Ucapnya dengan wajah memelas.

"Tenanglah ... kau, kan bisa kesana pada waktu libur, " tukas ku.

"Hmm, baiklah." Sambil melepaskan tangan Ayara, dan melambaikan tangannya pada mobil Ayara yang mulai menjauh menuju Bandara.

Di Bandara, pesawat menuju Jakarta sudah terbang, Kini telah sampai di Jakarta. Ayara pun turun dari pesawat.

Segeraia menelpon kakenya agar ada yang menjemputnya. Ia yang kini berjalan dengan kopernya.

"Kakek, siapa? Yang akan menjemputku sekarang?" tanyaku.

"Tenang, kakek sudah meminta pamanmu menjemput mu tadi. Mungkin ia sedang dalam perjalanan."

'Aku yang melihat ke sekekliling melihat sosok pria tampan datang menghampiriku, membuatku tercengang bahkan membuat jantungku berdegub kencang. Namun aku merasa ia sedikit familiar. Atau jangan-jangan ia adalah paman, kan?' batinku.

"Deg ... deg!"

'Astaga! Dia semakin mendekat, ahh!! Bagaimana ini? Jangan sampai pipi ku memerah karnanya.'

"Aya, kau datang," sapanya dengan lembut.

"Hah!!" jawabku reflek.

Aku terkejut saat ia memanggil namaku dengan akrab dan lembut, jadi benar dia pamanku. Karna hanya paman sajalah yang memanggilku seperti itu selain kedua orang tuaku.

"Paman," sapaku.

***

Terpopuler

Comments

Jo Doang

Jo Doang

ceritanya mantap

2021-11-16

1

☘💚Efa Vania💚☘

☘💚Efa Vania💚☘

wuidiihh.. deonnya oppa😂👍👍👍

2021-11-15

1

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Suka, gak bertele-tele ...

2021-10-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!