Hari pertama

Hyerin terduduk diam disebuah meja duduk dengan kedua pasang mata tak hentinya mengabsen setiap orang yang hampir penuh mengisi ruangan. Dari pengamatan yang dia bagikan, Hyerin menyimpulkan keadaannya jika saat ini dia duduk sebagai salah satu siswa di sebuah ruang kelas begitupun berbaur dengan siswa lainnya. Ada perbedaan antara dulu dan sekarang, perbedaannya antara waktu dan tempat. Kedua momen yang menjadikannya seorang siswa di sebuah sekolah. Jika dulu dia bersekolah di seberang tempat tinggalnya bersama dengan kedua orang teman yang sangat akrab dan selalu memilih menghabiskan banyak waktu di sekolah dibandingkan di rumah. Dan kali ini dia duduk sebagai orang asing yang meski kedatangannya sebagai orang baru namun orang-orang tidak memperdulikan menganggap tidak ada yang berubah. Matanya kembali menangkap sosok wanita yang sudah menemuinya di luar kelas memanggil namanya dengan sebutan yang sangat akrab. "Yerin" Hyerin mengingat jika hanya temannya dulu yang memilihkan nama panggilan untuk Hyerin. Hyerin masih menatap wanita yang ada di hadapannya dengan penuh tanya, namun sama sekali dia tidak mendapatkan apapun selain sebuah isyarat yang menunjukkan agar dirinya segera mempersiapkan tempat duduk dan pakaian dengan baik. Hyerin kemudian menatap sepasang seragam sekolah yang sudah melekat, dia juga menemukan sebuah sepatu yang terpasang di kakinya kini. Sebelum niatnya untuk meneruskan bertanya namun tidak berhasil dilakukan, kehadiran seorang wanita dengan paras semampai tinggi yang bisa ditebak dari penampilannya menunjukkan identitas sebagai seorang guru di sekolah ini. Dari arah pintu wanita itu menerobos masuk menghalau kegaduhan dan perhatian semua orang secara sekaligus. Semua orang langsung terdiam, begitupun dengan Hyerin yang cepat menyesuaikan.

Perhatian Hyerin tak lepas dari ekspresi guru yang kembali mengingatkannya pada sosok gurunya juga yang sangat baik. Di hadapannya dengan aktivitas seperti biasa guru berdiri dengan santai menjelaskan banyak kalimat yang keluar dari mulutnya, sangat lugas sehingga bisa menarik perhatian semua orang. Namun Hyerin tidak menangkap satu kalimat pun yang sampai untuk dipahami, pikirannya yang masih mengenang semua hal mengenai lembaran cerita hidupnya mengingatkan bagaimana keadaan sekarang seperti menempatkannya dia seperti dulu ketika masih sekolah sebagai siswi SMA dan semua momen berharga ketika dia mempunyai seorang guru yang sangat pengertian dengan hidupnya. Sebuah kemiripan yang menurut hatinya sangat terlihat jelas.

Pikiran Hyerin kembali kosong, terlepas dari semua kenangan dia merasakan waktu seperti baginya semua sudah berlalu begitu lama, hatinya yang sangat putus asa kini harus mengingat kejadian di masa hidupnya dulu dan semakin membuat sesak di dada. Sebaliknya waktu terasa singkat, saat ini seperti dia merasakan satu detik tidur yang lalu terbangun dan kenyataan mengatakan dirinya terbangun sebagai roh yang hidup di tempat entah apa tidak bisa dimengerti nya.

Hyerin tidak bisa menampik ketika kerinduan kemudian menyergap tanpa ampun. Ada sebuah hasrat yang sangat ingin membawanya kembali menemui semua orang tanpa terlewatkan dan menjadikan Hidupnya lebih baik lagi.

Rasa sesal sepertinya tidak bisa diperhitungkan lagi. Bagaimana tidak ada yang bisa disesali? Lebih banyak cerita yang menumpuk lalu kenangan yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Yora dan Rey terlebih kedua sahabat yang selalu menjadikannya alasan untuk pergi dan kembali dari semua masalah dan semua perasaan yang selalu ingin dia bagikan dengan sangat jujur. Mungkin kali ini dia tidak akan pernah bisa menemuinya lagi.

Tidak akan pernah ada yang tahu sebagaimana berharganya seorang teman, lebih berharga dibandingkan keluarga yang tidak pernah dia miliki. Dan sekarang mungkin Hyerin tidak bisa menemui temannya lagi, satu alasan yang merupakan adalah ketidak mampuannya lagi untuk sekedar meneruskan hidup mengenang semua hal sendirian yang tergambar jelas di matanya, untuk setiap perhatian, momen, kesedihan, kesulitan, kesakitan yang sepenuhnya membawa pikiran Hyerin kembali jauh mengingat kehidupannya dulu.

"Yerin, Yerin!!" Suara yang terdengar memecah di telinga Hyerin berhasil menarik kesadarannya kembali.

Sepasang mata langsung menangkap sosok wanita sedang berdiri di depan meja. Hyerin tidak cepat menanggapi panggilannya dia lebih cepat menyadari suasana di kelas yang sudah kosong, tidak ada lagi orang selain dirinya, wanita itu dan temannya. Hyerin mengalihkan perhatian dan akan bertanya apapun yang sedang dialaminya.

"Anak baru, pasien no 13 yah." sedikit senyuman dari wanita itu yang masih membuat Hyerin tak bergeming dengan sebutan wanita itu pada dirinya.

"Saya ingin bertanya. A_ "

"Baiklah aku melihatmu masih linglung, tapi aku yakin kamu akan terbiasa dengan kehidupan barumu sekarang." Sambung wanita itu sebelum Hyerin berhasil melancarkan semua perkataannya.

Beberapa waktu berlalu, Hyerin berusaha mengumpulkan setiap kalimat dalam pikirannya agar setiap perkataannya bisa segera dipahami orang lain.

Hyerin sangat serius menatap ke dua pasang mata yang juga sedang menatapnya.

"Ceritakan semuanya yang bisa aku pahami dengan cepat!" Hyerin menegaskan. Dia sangat tidak sabar memulai semua obrolan yang bisa semakin memperjelas keyakinannya.

Lagi-lagi sebuah senyuman diperlihatkan wanita itu. Padahal Hyerin tidak mengharapkannya, dia tidak bisa menunggu sabar setiap jawaban yang akan secepatnya terdengar. Seolah-olah bukan kali pertamanya wanita itu berekspresi seperti dia mengerti semua sebelum Hyerin bertanya, bahkan dia sudah mengetahui setiap pertanyaan yang akan ditanyakan Hyerin terhadap dirinya. Kenyataan bahwa asumsi wanita itu salah, namun keadaan masih berlangsung salah paham.

"Kamu tidak sadar? Jika kamu ada di tempat ini berarti kamu sudah mati. Aku, kamu, dan semua orang disini adalah roh orang mati. Dan disini adalah tempatnya kehidupan orang yang sudah mati." Penjelasan wanita itu sangat terdengar begitu percaya diri sedang menyadarkan orang linglung seperti Hyerin.

Sebaliknya penuturan yang dikatakan wanita itu malah semakin membuat Hyerin bungkam. Hyerin tidak mengerti dia ingin bertanya yang lain dan mendapatkan jawabannya. Kali ini Hyerin sudah merasa sia-sia, dia hanya membiarkan wanita itu bercerita sampai selesai hingga dia mendapatkan giliran untuk bertanya.

"Pertama kamu jangan bingung, harus belajar untuk bisa kembali ke tempat kamu pertama kali tersadar di tempat ini." Jelas wanita itu.

Hyerin tak menanggapi, dia hanya membulatkan mata setelah mendapatkan pertanyaan baru yang tidak dimengerti nya lagi.

"Sudahlah Desy, kamu jangan bersikap akrab lagi dengan orang baru, kenapa harus repot-repot menjelaskan, biarkan saja dia menyadari kematiannya sendiri." Timpal teman wanita itu yang mungkin setengah kesal mendapati Hyerin tak bereaksi sama sekali.

Hyerin hanya membalas tatapannya dengan santai dia tidak merasa tersinggung dengan pernyataannya. Karena dia bukan tidak menyadari kematiannya lagi, tapi dia tidak mengerti dengan tempat sekarang dan dia ingin menanyakannya.

"Aku yakin kamu masih bingung, jangan ceroboh di tempat ini. Dan aku Desy dia Clara." Timpal lagi wanita itu yang menyebutkan dirinya adalah Desy memberikannya lagi penjelasan tanpa memberikan kesempatan Hyerin untuk bicara, begitupun dengan temannya yang juga tidak memberikannya waktu untuk bicara.

Hyerin masih berusaha memahami keadaan, dia ingin mengakhiri kesalahpahaman dan kembali mengatur ulang percakapan yang masih berlangsung

"Okelah, jangan ceroboh dan sebaiknya kamu pulang ke tempat awal kamu disini " Sambung nya lagi yang masih mencoba memperingatkan Hyerin. Tidak ada lagi percakapan, Wanita itu yang menyebutnya adalah Desy ditarik oleh temannya dan kemudian berlalu hilang begitu saja dari penglihatan.

Hyerin hanya melotot mendapati ke dua orang sudah hilang dari pandangan. Akhirnya dia tidak berhasil mendapatkan sesuatu hal yang dipertanyakannya. Dan ke dua orang sudah hilang. Kali ini entah apa yang akan dilakukan, Hyerin sudah sangat bingung apalagi untuk tetap berdiam diri sendirian di dalam kelas.

Kali ini dia baru menyadari sesuatu, adegan orang menghilang, cerita tentang kematian, dan orang-orang yang menyebutnya adalah roh orang mati, semua persis sama seperti di dalam film yang dulu selalu ditontonnya. Tapi dia tidak bisa menyamakan keadaan sekarang seperti adegan sebuah film. Jauh sangat berbeda.

Di tengah pertanyaan hati yang masih bingung menyikapi semua kejadian, mata Hyerin menangkap dengan jelas sebuah jam dinding yang menunjukkan pukul 12.00.

Hyerin meninggalkan kelas yang baru saja mengawali cerita di hari pertamanya sebagai roh.

Di hadapannya ada hamparan taman luas yang membentuk sebuah lapangan, rumput yang hijau tumbuh terlihat kontras dengan keadaan di sekeliling.

Hyerin menghirup napas panjang, dia ingin menjaga hatinya dengan sangat tenang, meski semua kenyataan sangat membuatnya gila setengah mati.

Kali ini dia tidak mengerti dengan kepergian orang-orang. Dan apa yang akan dia lakukan selanjutnya?

Episodes
1 Waktu itu
2 penglihatan baru
3 Aku
4 Teman baru
5 Hari pertama
6 Pukul 08.00
7 Lelaki tak dikenal
8 Hyerin dan Akemi
9 Fakta
10 Memilih
11 Salah paham
12 Di sekolah
13 Rindu
14 Kecewa
15 Lelaki asing "Rai"
16 Pembicaraan
17 Bimbang
18 Di sekolah guru baru
19 Penghinaan
20 Fakta Rai bagian 1
21 Fakta Rai bagian 2
22 Akemi bagian 1
23 Daerah asing
24 Keluarga teman
25 Akemi bagian 2
26 Selamat tinggal Akemi
27 Hari baru
28 Ingatannya
29 Siapa?
30 Hyerin hilang ingatan
31 Rencana kelompok Key
32 Orang kembaran Rai
33 Cerita Rai
34 Kemunculan orang baru
35 Hyerin.
36 Keberhasilan Hyerin
37 Informasi baru
38 Kenyataan tidak terlihat
39 insiden
40 Rai yang berbeda
41 Wanita pembawa berita
42 Rahasia Hyerin 1
43 Rahasia Hyerin 2
44 Kecurigaan Tania
45 Kebohongan Rai
46 kebohongan Rai
47 Rai dan Iblis
48 Awal yang baru
49 Tentang Rai
50 Kenapa?
51 Takdir atau keajaiban?
52 Kesadaran Hyerin di hari pertama
53 Sekelompok orang
54 Ken, Sani, dan Tania.
55 Misi Ken
56 Pertanyaan Ken
57 Tentang Sani
58 Pencarian Sani dan Ken
59 Teka-teki
60 Sani dan orang-orang
61 Selamat tinggal Sani
62 Kesedihan Ken
63 Hyerin?
64 Babak Baru
65 Tragedi sekolah
66 Hyerin koma
67 Rahasia penglihatan Hyerin.
68 SOP Buntut
69 Awal pertemuan
70 Kerja sama
71 Seseorang yang penting.
72 Bimbang
73 Perjanjian iblis
74 Perjanjian iblis 1
75 wanita misterius
76 Rencana Hyerin
77 Wanita yang belum menyebutkan nama
78 Pilihan
79 Suara yang kembali
80 wanita pengganggu.
81 Perjalanan ke kota
82 Kecelakaan tak terduga
83 Kembali
84 Waktu yang berubah
85 Dimana Rai?
86 Orang yang menyebut "Yerin"
87 Rahasia Ken
88 Rahasia Ken bagian 1
89 Asumsi Ken
90 Apa yang diketahui Ken
91 Perdebatan
92 Penyelamatan Ken
93 Pertemuan Yuna manusia indigo
94 Kemanakah Hyerin?
95 Iblis dan Ken
96 Fakta Kematian Rai
97 Kebenaran sekilas
98 Di gedung sekolah
99 Pilihan Hyerin
100 Rencana kerjasama
101 Kecurigaan Ken
102 kebimbangan Rere
103 AwaL yang baik
104 langkah awal Hyerin
105 Kemunculan pintu iblis
106 Rencana iblis
107 Perasaan baru
108 Apa yang terjadi?
109 Kejadian tak beralasan
110 Hal yang aneh
111 Cerita Rere
112 Kenyataan pahit
113 Kunjungan rumah
114 Pertemuan teman lama
115 Perkenalan
116 Cerita untuk Yora
117 Memulai
118 Lelaki yang ditemui Yora
119 Yora tiada?
120 Kehilangan
121 Ken juga?
122 Perkataan Ken
123 Hyerin dan rahasianya
124 Tentang hidup sebagai roh
125 Kesalahan
126 Ada sesuatu
127 Dibalik kabut tebal
128 Menuju gedung sekolah
129 Kejadian yang sama
130 antara ego Ken dan Hyerin
131 Kedatangan pria aneh
132 Kemanakah Ken?
133 Diskriminasi
134 Pencarian Hyerin
135 kesempatan
136 Anak kecil di kota
137 Janji!
138 Fakta tak sesuai.
139 Fakta yang sebenarnya
140 Orang-orang dibalik kabut
141 Semua orang kembali
142 Kilas balik perasaan
143 Rencana yang matang
144 Tak disangka
145 Di balik tabir
146 Teka-teki
147 S2 episode 1kehidupan
148 Kehidupan Hyerin
149 waktu nenek pergi
150 Kemunculan dewa kematian lain
151 Lelaki menyebalkan.
152 Dimensi dan orang berbeda
153 Pertemanan kecil
154 Ajakan Rai
155 Dia bukan Rai
156 Waktu yang tidak mungkin.
157 Alasan
158 anak kecil yang aneh
159 Menemui teman
160 Hyerin yang bungkam
161 ketakutan Hyerin.
162 Rencana Hyerin dan Rai
163 Suasana malam
164 Ternyata?
165 pengejaran
166 Perjalanan Hyerin 1
167 Perjalanan Hyerin 2.
168 Anak kecil adalah Kai?
169 Pernyataan orang-orang
170 Perdebatan Rai dan Kai
171 Kemunculan orang-orang sekte iblis
172 Rencana teman Rai
173 Hyerin tersinggung
174 Kabar buruk
175 Orang-orang yang membantu
176 Pertanyaan orang-orang
177 Dugaan dan kenyataan
178 Dimensi lain
179 Konsekuensi
180 Perjalanan waktu
181 Lelaki kasar aneh
182 Dimanakah ini?
183 Rai yang berbeda
184 Kehidupan bersama Rai
185 Kau datang dari mana?
186 Batas setipis kaca
187 Asumsi
188 tamat ..
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Waktu itu
2
penglihatan baru
3
Aku
4
Teman baru
5
Hari pertama
6
Pukul 08.00
7
Lelaki tak dikenal
8
Hyerin dan Akemi
9
Fakta
10
Memilih
11
Salah paham
12
Di sekolah
13
Rindu
14
Kecewa
15
Lelaki asing "Rai"
16
Pembicaraan
17
Bimbang
18
Di sekolah guru baru
19
Penghinaan
20
Fakta Rai bagian 1
21
Fakta Rai bagian 2
22
Akemi bagian 1
23
Daerah asing
24
Keluarga teman
25
Akemi bagian 2
26
Selamat tinggal Akemi
27
Hari baru
28
Ingatannya
29
Siapa?
30
Hyerin hilang ingatan
31
Rencana kelompok Key
32
Orang kembaran Rai
33
Cerita Rai
34
Kemunculan orang baru
35
Hyerin.
36
Keberhasilan Hyerin
37
Informasi baru
38
Kenyataan tidak terlihat
39
insiden
40
Rai yang berbeda
41
Wanita pembawa berita
42
Rahasia Hyerin 1
43
Rahasia Hyerin 2
44
Kecurigaan Tania
45
Kebohongan Rai
46
kebohongan Rai
47
Rai dan Iblis
48
Awal yang baru
49
Tentang Rai
50
Kenapa?
51
Takdir atau keajaiban?
52
Kesadaran Hyerin di hari pertama
53
Sekelompok orang
54
Ken, Sani, dan Tania.
55
Misi Ken
56
Pertanyaan Ken
57
Tentang Sani
58
Pencarian Sani dan Ken
59
Teka-teki
60
Sani dan orang-orang
61
Selamat tinggal Sani
62
Kesedihan Ken
63
Hyerin?
64
Babak Baru
65
Tragedi sekolah
66
Hyerin koma
67
Rahasia penglihatan Hyerin.
68
SOP Buntut
69
Awal pertemuan
70
Kerja sama
71
Seseorang yang penting.
72
Bimbang
73
Perjanjian iblis
74
Perjanjian iblis 1
75
wanita misterius
76
Rencana Hyerin
77
Wanita yang belum menyebutkan nama
78
Pilihan
79
Suara yang kembali
80
wanita pengganggu.
81
Perjalanan ke kota
82
Kecelakaan tak terduga
83
Kembali
84
Waktu yang berubah
85
Dimana Rai?
86
Orang yang menyebut "Yerin"
87
Rahasia Ken
88
Rahasia Ken bagian 1
89
Asumsi Ken
90
Apa yang diketahui Ken
91
Perdebatan
92
Penyelamatan Ken
93
Pertemuan Yuna manusia indigo
94
Kemanakah Hyerin?
95
Iblis dan Ken
96
Fakta Kematian Rai
97
Kebenaran sekilas
98
Di gedung sekolah
99
Pilihan Hyerin
100
Rencana kerjasama
101
Kecurigaan Ken
102
kebimbangan Rere
103
AwaL yang baik
104
langkah awal Hyerin
105
Kemunculan pintu iblis
106
Rencana iblis
107
Perasaan baru
108
Apa yang terjadi?
109
Kejadian tak beralasan
110
Hal yang aneh
111
Cerita Rere
112
Kenyataan pahit
113
Kunjungan rumah
114
Pertemuan teman lama
115
Perkenalan
116
Cerita untuk Yora
117
Memulai
118
Lelaki yang ditemui Yora
119
Yora tiada?
120
Kehilangan
121
Ken juga?
122
Perkataan Ken
123
Hyerin dan rahasianya
124
Tentang hidup sebagai roh
125
Kesalahan
126
Ada sesuatu
127
Dibalik kabut tebal
128
Menuju gedung sekolah
129
Kejadian yang sama
130
antara ego Ken dan Hyerin
131
Kedatangan pria aneh
132
Kemanakah Ken?
133
Diskriminasi
134
Pencarian Hyerin
135
kesempatan
136
Anak kecil di kota
137
Janji!
138
Fakta tak sesuai.
139
Fakta yang sebenarnya
140
Orang-orang dibalik kabut
141
Semua orang kembali
142
Kilas balik perasaan
143
Rencana yang matang
144
Tak disangka
145
Di balik tabir
146
Teka-teki
147
S2 episode 1kehidupan
148
Kehidupan Hyerin
149
waktu nenek pergi
150
Kemunculan dewa kematian lain
151
Lelaki menyebalkan.
152
Dimensi dan orang berbeda
153
Pertemanan kecil
154
Ajakan Rai
155
Dia bukan Rai
156
Waktu yang tidak mungkin.
157
Alasan
158
anak kecil yang aneh
159
Menemui teman
160
Hyerin yang bungkam
161
ketakutan Hyerin.
162
Rencana Hyerin dan Rai
163
Suasana malam
164
Ternyata?
165
pengejaran
166
Perjalanan Hyerin 1
167
Perjalanan Hyerin 2.
168
Anak kecil adalah Kai?
169
Pernyataan orang-orang
170
Perdebatan Rai dan Kai
171
Kemunculan orang-orang sekte iblis
172
Rencana teman Rai
173
Hyerin tersinggung
174
Kabar buruk
175
Orang-orang yang membantu
176
Pertanyaan orang-orang
177
Dugaan dan kenyataan
178
Dimensi lain
179
Konsekuensi
180
Perjalanan waktu
181
Lelaki kasar aneh
182
Dimanakah ini?
183
Rai yang berbeda
184
Kehidupan bersama Rai
185
Kau datang dari mana?
186
Batas setipis kaca
187
Asumsi
188
tamat ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!