penglihatan baru

"Astaga apa yang sedang terjadi?"

Hyerin tak henti-hentinya mengumpulkan semua alasan dan logika yang mustahil bisa menjelaskan penglihatannya sekarang, yang dilihatnya semua orang berlalu lalang santai, berjalan dua arah ke sana kemari, berdiskusi satu sama lain dengan urusannya masing-masing.

lamunannya tertahan, Hyerin mengedipkan mata hingga diulang beberapa kali. Namun raut wajahnya kecewa dia tidak mendapatkan apa yang diharapkannya. Betul saja semuanya adalah kenyataan. Lalu dia bangkit berdiri dan berjalan melewati orang-orang. Bahkan mengikuti seorang petugas rumah sakit, pikirnya ada sebuah informasi yang harus didapatkan.

Seorang perawat memasuki ruangan yang bertulis unit gawat darurat. Hyerin hanya mendapati banyak pasien di ruangan, seperti dugaan sebelumnya dia memang sedang berada di rumah sakit dan ini nyata, bukan sebuah mimpi yang kapan saja dia bisa segera terbangun.

Mungkin terlihat sangat aneh jika dia seorang pasien di rumah sakit bisa bersikap santai dan pergi seenaknya. Kedua matanya melihat baju yang sedang dikenakan dan kedua kaki tanpa alas kaki. Dia mengurungkan niat untuk pergi lebih jauh lagi, yang dibutuhkannya saat ini hanya pakaian yang pantas. Hyerin kemudian teringat sebuah ruangan awal ketika dia tersadar, sudah pasti di tempat itu banyak barang pribadinya. Tapi sebenarnya Hyerin tidak bisa mengingat dengan baik persisnya ruangan itu, yang sudah dilakukannya hanya pergi berlari melewati ruangan satu persatu, tanpa mengingat dan berpikir mungkin dia harus kembali lagi ke ruangan tempat dia dirawat.

Satu kecerobohan yang sudah dilakukan dan bukan saatnya lagi dia harus merasa putus asa.

Hyerin sekali lagi mengulangi langkahnya dari awal, dia pergi ke arah sebelumnya berusaha menelusuri jalan dan mendatangi setiap ruangan.

Sudah sangat jauh, Hyerin juga merasa sudah cukup berjalan ke sana kemari dan dia butuh istirahat untuk memikirkannya kembali.

Dalam-dalam dihirupnya udara yang dibiarkan menyebar ke Indra penciumannya. Tubuhnya bersandar pada sebuah dinding yang saat ini terlihat sangat terawat. Kebersihan lantai dan orang-orang bisa disaksikan jika semuanya berjalan dengan semestinya. Hyerin menganggap jika harus mulai melupakan kejadian sebelumnya karena dia sendiri tidak bisa mengartikan kejadian janggal yang tidak masuk akal. Inilah kenyataannya, sekarang dia sedang berada di sebuah rumah sakit mencari ruangan tempat dirawatnya.

Di sela-sela istirahat dengan seksama Hyerin mendapati banyak orang di hadapannya, saling mengobrol atau melakukan aktivitas lain. Diperhatikannya satu persatu dan normal, itulah jawabannya. Mereka semua melakukan aktivitas dan mengasingkan dirinya sebagai orang tak dikenal.

"Padahal tadinya di sini tidak ada siapapun." Pikirnya kembali menggertak. Namun hatinya enggan menerima, dia berusaha keras tidak memikirkannya lagi. Mungkin itu sebuah mimpi saja. ketus pikirnya. Dia sebenarnya hanya ingin mempercayai yang menurutnya bisa dipercaya. Seperti sekarang, saat ini dia sedang ada di rumah sakit dengan banyak orang, sebuah kenyataan yang biasa saja.

Hyerin merasa tak tahan, sedetik saja dia berdiam, maka sudah banyak meninggalkan pertanyaan-pertanyaan yang mengusik dan membuat frustrasi. Dia kembali berjalan dengan perlahan meninggalkan tempat, pergi dari satu ruangan ke ruangan lain. Semangatnya bisa sekecil ini, lebih besar dibandingkan rasa takutnya. Dengan ragu-ragu Hyerin berinisiatif ingin menyapa seseorang, orang tak dikenal yang terus saja melewati dirinya. Dia perlu bertanya untuk sekedar pergi ke pusat informasi dan bertanya ruangan atas nama dirinya. Cara yang lebih singkat dan mudah.

Kakinya menuntun Hyerin menghampiri seseorang yang sedang berdiri sendiri di hadapannya. Sekuat nya hyerin mengumpulkan keberanian, yang dia sendiri tidak begitu percaya apakah tindakannya benar. Namun bukan hal baik dalam situasi genting seperti sekarang dia harus memberanikan diri ... Itu satu-satunya jalan.

"Permisi. Saya, ingin berta_tanya" Nadanya terdengar gemetar, matanya bahkan tidak berani menatap orang tersebut. Hyerin masih menundukkan kepala dan menunggu tanggapan.

Beberapa saat berlalu.

Hyerin tak mendapati sebuah jawaban.

Hanya terdengar riuh obrolan dari orang-orang. Hyerin perlahan mendongakkan kepala, mendapati orang yang dia tunggu masih bersikap tak acuh kemudian pergi dengan begitu saja, seperti suaranya tidak sampai terdengar. Betul, mungkin karena suasana nya terlalu ramai, suaranya dengan nada ragu-ragu seperti itu bisa saja tidak terdengar.

Matanya melihat dari kiri ke kanan dan sampai ke semua sisi. Maksudnya dia ingin menemui orang yang cukup yakin bisa diajaknya bicara.

Sekali lagi, Hyerin menghampiri seorang lelaki yang sedang mengobrol dengan lawan bicaranya.

Hyerin melambaikan tangan dan berusaha menyusun setiap kata dengan baik. "Maaf, saya ... saya hanya ingin bertanya sesuatu. Apa_" Belum juga selesai melancarkan kalimatnya lelaki itu malah berlalu tidak menanggapi kehadirannya.

Hyerin tertegun, dia berpikir ada sesuatu yang tidak benar. Sudah ke dua kalinya.

"APA SAYA BISA BERTANYA?" Teriakan Hyerin yang ketus bahkan tidak membuat orang-orang melihat ke arahnya.

Masih tidak ada yang menanggapi.

Hyerin berlari panik, dia kini tidak ragu lagi menghampiri setiap orang satu demi satu mengulangi setiap pertanyaannya dengan setengah berteriak. Hyerin pada akhirnya yakin, asumsi yang tiba-tiba memunculkan ketakutan baru baginya. Jika di tempat ini dia tidak dianggap ada. Apakah semacam orang-orang benar tak menganggapnya ada? Atau karena kehadirannya tidak TERLIHAT. Sontak saja kedua matanya membulat, Hyerin tidak bisa berpikir lagi. Kenyataannya sekarang dia mungkin saja tidak terlihat?

Tangannya yang gemetar meraih seseorang di depan matanya. Ternyata dia mendapati tangan tersebut yang tidak menyentuh apapun, sama sekali tembus. Begitupun sentuhannya tidak dapat dirasakan, dia seperti layaknya bayangan. Hanya sebuah BAYANGAN?

Matanya tidak bisa lepas dari sebuah fakta yang membuatnya merasa nanar. Setengah kesal Hyerin berusaha kuat menyentuh setiap orang yang ada di hadapannya. "Tidak mungkin. Ini hanya salah" Hatinya berusaha membenarkan fakta yang dirinya sendiri sudah menyaksikan kebenarannya.

Hyerin tidak bisa menerimanya, dia berlari ke sembarang arah yang ternyata tubuhnya sama sekali tidak tersentuh bahkan terbentur dengan orang-orang seperti yang dilihatnya. Kesadaran Hyerin hampir sepenuhnya terkuras. Dia tidak peduli teriakan dan sikapnya yang berani bukanlah dirinya yang sebelumnya. Hyerin tidak lagi khawatir dengan tindakannya, tidak merasa malu dan ragu lagi. Dia membentak setiap orang, bahkan meluncurkan amarah yang jika seseorang menyaksikannya akan menganggap dia sudah gila. Benar-benar gila.

Jauh dalam hatinya Hyerin sangat tidak ingin menerima semua yang sedang dialaminya kini, dia tidak ingin mengakui jika dirinya adalah roh, dan artinya dia sudah meninggal. Seperti bayangan yang terus muncul, sama halnya dengan adegan film yang sudah ditontonnya. Jika roh orang meninggal tidak dapat menyentuh orang yang masih hidup.

Setiap bayangan yang muncul adalah perasaan hatinya yang takut dan bertolak belakang dengan kenyataan, Hyerin tak ingin menerima semua yang dikatakan hatinya sendiri. Singkatnya dia tidak ingin meninggal dan menjelma sebagai roh seperti sekarang.

Sejadinya Hyerin berteriak, mungkin ini kali pertama dia menangis sambil berteriak sejadinya. Hatinya sangat terluka, sekuat suara yang diperdengarkan nya.

Episodes
1 Waktu itu
2 penglihatan baru
3 Aku
4 Teman baru
5 Hari pertama
6 Pukul 08.00
7 Lelaki tak dikenal
8 Hyerin dan Akemi
9 Fakta
10 Memilih
11 Salah paham
12 Di sekolah
13 Rindu
14 Kecewa
15 Lelaki asing "Rai"
16 Pembicaraan
17 Bimbang
18 Di sekolah guru baru
19 Penghinaan
20 Fakta Rai bagian 1
21 Fakta Rai bagian 2
22 Akemi bagian 1
23 Daerah asing
24 Keluarga teman
25 Akemi bagian 2
26 Selamat tinggal Akemi
27 Hari baru
28 Ingatannya
29 Siapa?
30 Hyerin hilang ingatan
31 Rencana kelompok Key
32 Orang kembaran Rai
33 Cerita Rai
34 Kemunculan orang baru
35 Hyerin.
36 Keberhasilan Hyerin
37 Informasi baru
38 Kenyataan tidak terlihat
39 insiden
40 Rai yang berbeda
41 Wanita pembawa berita
42 Rahasia Hyerin 1
43 Rahasia Hyerin 2
44 Kecurigaan Tania
45 Kebohongan Rai
46 kebohongan Rai
47 Rai dan Iblis
48 Awal yang baru
49 Tentang Rai
50 Kenapa?
51 Takdir atau keajaiban?
52 Kesadaran Hyerin di hari pertama
53 Sekelompok orang
54 Ken, Sani, dan Tania.
55 Misi Ken
56 Pertanyaan Ken
57 Tentang Sani
58 Pencarian Sani dan Ken
59 Teka-teki
60 Sani dan orang-orang
61 Selamat tinggal Sani
62 Kesedihan Ken
63 Hyerin?
64 Babak Baru
65 Tragedi sekolah
66 Hyerin koma
67 Rahasia penglihatan Hyerin.
68 SOP Buntut
69 Awal pertemuan
70 Kerja sama
71 Seseorang yang penting.
72 Bimbang
73 Perjanjian iblis
74 Perjanjian iblis 1
75 wanita misterius
76 Rencana Hyerin
77 Wanita yang belum menyebutkan nama
78 Pilihan
79 Suara yang kembali
80 wanita pengganggu.
81 Perjalanan ke kota
82 Kecelakaan tak terduga
83 Kembali
84 Waktu yang berubah
85 Dimana Rai?
86 Orang yang menyebut "Yerin"
87 Rahasia Ken
88 Rahasia Ken bagian 1
89 Asumsi Ken
90 Apa yang diketahui Ken
91 Perdebatan
92 Penyelamatan Ken
93 Pertemuan Yuna manusia indigo
94 Kemanakah Hyerin?
95 Iblis dan Ken
96 Fakta Kematian Rai
97 Kebenaran sekilas
98 Di gedung sekolah
99 Pilihan Hyerin
100 Rencana kerjasama
101 Kecurigaan Ken
102 kebimbangan Rere
103 AwaL yang baik
104 langkah awal Hyerin
105 Kemunculan pintu iblis
106 Rencana iblis
107 Perasaan baru
108 Apa yang terjadi?
109 Kejadian tak beralasan
110 Hal yang aneh
111 Cerita Rere
112 Kenyataan pahit
113 Kunjungan rumah
114 Pertemuan teman lama
115 Perkenalan
116 Cerita untuk Yora
117 Memulai
118 Lelaki yang ditemui Yora
119 Yora tiada?
120 Kehilangan
121 Ken juga?
122 Perkataan Ken
123 Hyerin dan rahasianya
124 Tentang hidup sebagai roh
125 Kesalahan
126 Ada sesuatu
127 Dibalik kabut tebal
128 Menuju gedung sekolah
129 Kejadian yang sama
130 antara ego Ken dan Hyerin
131 Kedatangan pria aneh
132 Kemanakah Ken?
133 Diskriminasi
134 Pencarian Hyerin
135 kesempatan
136 Anak kecil di kota
137 Janji!
138 Fakta tak sesuai.
139 Fakta yang sebenarnya
140 Orang-orang dibalik kabut
141 Semua orang kembali
142 Kilas balik perasaan
143 Rencana yang matang
144 Tak disangka
145 Di balik tabir
146 Teka-teki
147 S2 episode 1kehidupan
148 Kehidupan Hyerin
149 waktu nenek pergi
150 Kemunculan dewa kematian lain
151 Lelaki menyebalkan.
152 Dimensi dan orang berbeda
153 Pertemanan kecil
154 Ajakan Rai
155 Dia bukan Rai
156 Waktu yang tidak mungkin.
157 Alasan
158 anak kecil yang aneh
159 Menemui teman
160 Hyerin yang bungkam
161 ketakutan Hyerin.
162 Rencana Hyerin dan Rai
163 Suasana malam
164 Ternyata?
165 pengejaran
166 Perjalanan Hyerin 1
167 Perjalanan Hyerin 2.
168 Anak kecil adalah Kai?
169 Pernyataan orang-orang
170 Perdebatan Rai dan Kai
171 Kemunculan orang-orang sekte iblis
172 Rencana teman Rai
173 Hyerin tersinggung
174 Kabar buruk
175 Orang-orang yang membantu
176 Pertanyaan orang-orang
177 Dugaan dan kenyataan
178 Dimensi lain
179 Konsekuensi
180 Perjalanan waktu
181 Lelaki kasar aneh
182 Dimanakah ini?
183 Rai yang berbeda
184 Kehidupan bersama Rai
185 Kau datang dari mana?
186 Batas setipis kaca
187 Asumsi
188 tamat ..
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Waktu itu
2
penglihatan baru
3
Aku
4
Teman baru
5
Hari pertama
6
Pukul 08.00
7
Lelaki tak dikenal
8
Hyerin dan Akemi
9
Fakta
10
Memilih
11
Salah paham
12
Di sekolah
13
Rindu
14
Kecewa
15
Lelaki asing "Rai"
16
Pembicaraan
17
Bimbang
18
Di sekolah guru baru
19
Penghinaan
20
Fakta Rai bagian 1
21
Fakta Rai bagian 2
22
Akemi bagian 1
23
Daerah asing
24
Keluarga teman
25
Akemi bagian 2
26
Selamat tinggal Akemi
27
Hari baru
28
Ingatannya
29
Siapa?
30
Hyerin hilang ingatan
31
Rencana kelompok Key
32
Orang kembaran Rai
33
Cerita Rai
34
Kemunculan orang baru
35
Hyerin.
36
Keberhasilan Hyerin
37
Informasi baru
38
Kenyataan tidak terlihat
39
insiden
40
Rai yang berbeda
41
Wanita pembawa berita
42
Rahasia Hyerin 1
43
Rahasia Hyerin 2
44
Kecurigaan Tania
45
Kebohongan Rai
46
kebohongan Rai
47
Rai dan Iblis
48
Awal yang baru
49
Tentang Rai
50
Kenapa?
51
Takdir atau keajaiban?
52
Kesadaran Hyerin di hari pertama
53
Sekelompok orang
54
Ken, Sani, dan Tania.
55
Misi Ken
56
Pertanyaan Ken
57
Tentang Sani
58
Pencarian Sani dan Ken
59
Teka-teki
60
Sani dan orang-orang
61
Selamat tinggal Sani
62
Kesedihan Ken
63
Hyerin?
64
Babak Baru
65
Tragedi sekolah
66
Hyerin koma
67
Rahasia penglihatan Hyerin.
68
SOP Buntut
69
Awal pertemuan
70
Kerja sama
71
Seseorang yang penting.
72
Bimbang
73
Perjanjian iblis
74
Perjanjian iblis 1
75
wanita misterius
76
Rencana Hyerin
77
Wanita yang belum menyebutkan nama
78
Pilihan
79
Suara yang kembali
80
wanita pengganggu.
81
Perjalanan ke kota
82
Kecelakaan tak terduga
83
Kembali
84
Waktu yang berubah
85
Dimana Rai?
86
Orang yang menyebut "Yerin"
87
Rahasia Ken
88
Rahasia Ken bagian 1
89
Asumsi Ken
90
Apa yang diketahui Ken
91
Perdebatan
92
Penyelamatan Ken
93
Pertemuan Yuna manusia indigo
94
Kemanakah Hyerin?
95
Iblis dan Ken
96
Fakta Kematian Rai
97
Kebenaran sekilas
98
Di gedung sekolah
99
Pilihan Hyerin
100
Rencana kerjasama
101
Kecurigaan Ken
102
kebimbangan Rere
103
AwaL yang baik
104
langkah awal Hyerin
105
Kemunculan pintu iblis
106
Rencana iblis
107
Perasaan baru
108
Apa yang terjadi?
109
Kejadian tak beralasan
110
Hal yang aneh
111
Cerita Rere
112
Kenyataan pahit
113
Kunjungan rumah
114
Pertemuan teman lama
115
Perkenalan
116
Cerita untuk Yora
117
Memulai
118
Lelaki yang ditemui Yora
119
Yora tiada?
120
Kehilangan
121
Ken juga?
122
Perkataan Ken
123
Hyerin dan rahasianya
124
Tentang hidup sebagai roh
125
Kesalahan
126
Ada sesuatu
127
Dibalik kabut tebal
128
Menuju gedung sekolah
129
Kejadian yang sama
130
antara ego Ken dan Hyerin
131
Kedatangan pria aneh
132
Kemanakah Ken?
133
Diskriminasi
134
Pencarian Hyerin
135
kesempatan
136
Anak kecil di kota
137
Janji!
138
Fakta tak sesuai.
139
Fakta yang sebenarnya
140
Orang-orang dibalik kabut
141
Semua orang kembali
142
Kilas balik perasaan
143
Rencana yang matang
144
Tak disangka
145
Di balik tabir
146
Teka-teki
147
S2 episode 1kehidupan
148
Kehidupan Hyerin
149
waktu nenek pergi
150
Kemunculan dewa kematian lain
151
Lelaki menyebalkan.
152
Dimensi dan orang berbeda
153
Pertemanan kecil
154
Ajakan Rai
155
Dia bukan Rai
156
Waktu yang tidak mungkin.
157
Alasan
158
anak kecil yang aneh
159
Menemui teman
160
Hyerin yang bungkam
161
ketakutan Hyerin.
162
Rencana Hyerin dan Rai
163
Suasana malam
164
Ternyata?
165
pengejaran
166
Perjalanan Hyerin 1
167
Perjalanan Hyerin 2.
168
Anak kecil adalah Kai?
169
Pernyataan orang-orang
170
Perdebatan Rai dan Kai
171
Kemunculan orang-orang sekte iblis
172
Rencana teman Rai
173
Hyerin tersinggung
174
Kabar buruk
175
Orang-orang yang membantu
176
Pertanyaan orang-orang
177
Dugaan dan kenyataan
178
Dimensi lain
179
Konsekuensi
180
Perjalanan waktu
181
Lelaki kasar aneh
182
Dimanakah ini?
183
Rai yang berbeda
184
Kehidupan bersama Rai
185
Kau datang dari mana?
186
Batas setipis kaca
187
Asumsi
188
tamat ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!