Teman baru

Langkah kaki Hyerin membawanya ke sepanjang koridor rumah sakit hingga dia menemukan sebuah pintu kaca yang memperlihatkan pemandangan di luar. Tidak mengulur waktu kedua matanya fokus merinci setiap pemandangan yang dia lihat. Hyerin masih berharap bisa menemukan sekali lagi kebenaran yang bisa menjelaskan keadaannya. Namun yang terlihat hanya siang yang sangat panjang, bisa dijelaskan dengan sorot cahaya dari matahari yang sangat cerah tak melewatkan sedikitpun tempat yang teduh.

Dari sederet edaran Indra penglihatannya Hyerin menangkap samar sosok orang dari sela-sela rimbun daun dari taman yang membentuk pagar membatasi halaman rumah sakit tidak jauh di luar pintu. Tanpa berpikir lagi secepatnya tangan menarik kenop. Namun beberapa saat dalam hitungan detik pergerakannya tertahan. Dia tidak bisa menghindari tangan kanannya yang begitu saja gemetar sedang menyangga pintu yang masih tidak dibukanya sama sekali. Jauh dalam hatinya Hyerin merasakan ragu, tidak membenarkan tindakan spontan yang baru saja sudah dilakukannya. Langkah teratur, Kedua kakinya melangkah mundur menjaga pergerakannya dengan benar dan hati-hati.

Dalam bimbang dan perasaan tidak percaya mempengaruhi setiap tindakannya karena dihantui rasa takut kemudian apapun yang spontan terlintas sebagian kembali menariknya untuk berpikir, seperti perlu diperhitungkan dan dipertimbangkan lagi. Keraguan yang tergambar jelas dari raut wajah nya menjadikan sebuah beban seperti hati dan pikiran dituntun untuk bertindak sesuai nalurinya, karena orang mengatakan naluri adalah petunjuk yang bisa membenarkan, kemampuan naluri yang bisa membaca setiap situasi tidak akan membawa Hyerin kembali mengulangi satu kecerobohan lagi. Meski sebenarnya tidak semua apa yang terlintas bisa dilakukan, apalagi setiap pertimbangan yang didasari dari perasaan ragu malah membuat semua tindakan seperti serba salah. Hingga jauh dari lamunan yang baru saja dilupakannya, Hyerin kembali menarik pandangan ke arah yang sama. Tapi kemudian matanya terbelalak saat sesosok tubuh yang tinggi sejajar menghalangi penglihatannya. Spontan tubuh Hyerin segera menjauh. Debaran jantung tak beraturan menandakan perasaannya kalut mendapati sesuatu hal yang tiba-tiba. Matanya menangkap wajah pria yang membalaskan pandangan dengan terheran. Kedua pasang mata bertemu mengisyaratkan tanya yang tidak diperdengarkan. Keduanya bungkam, begitupun Hyerin yang semakin terlihat jika dia berusaha mengunci mulutnya dengan serius. Beberapa saat dan masih tidak didengar satu katapun yang mengakrabkan suasana. Jika Hyerin yang tidak pandai membuka suara bahkan sekedar melancarkan pertanyaan yang sudah dibuat hatinya lebih dulu, dan bagaimana orang tersebut? Seorang lelaki yang memandanginya dengan tatapan kesal.

"Siapa kau?" Nada ketus yang didengarkan tergesa kemudian berhasil memecah hening. Secepatnya Hyerin berekspresi seolah-olah itu adalah sebuah kesalahan.

Seharusnya pertanyaan ketus itu tidak melayang keluar dari mulutnya. Pikir Hyerin yang berusaha mengumpulkan keberanian memandangi orang yang masih dingin memperhatikannya. Orang tersebut tidak langsung menanggapi, malah memperlihatkan pandangan setengah mengejek kepada Hyerin yang menahan hati karena malu.

"HANTU." Jawab enteng yang terdengar lebih ketus menembus Indra pendengarannya. Kemudian orang tersebut berdecak kesal dan melangkah pergi mengabaikan Hyerin yang masih mematung.

Mendapati jawaban yang tidak puas, Hyerin hanya diam memandangi sosok orang tersebut yang kemudian sudah hilang dari edaran.

Sebenarnya apa yang salah? Hyerin merasa dia tidak melakukan sesuatu yang salah? kenapa orang tersebut harus kesal setelah mengejek pertanyaannya.

Pikiran Hyerin segera buyar, dia tidak terlalu fokus dengan memikirkan sikap orang lain yang baru saja ditemuinya. Kenyataan menjelaskan baginya untuk pertama kali bertemu orang di tempat yang sudah setengah mati membuatnya bingung ternyata tidak menjadikannya prioritas pertama, Hyerin tidak memperdulikannya. Dia mendapatkan satu sisi kenyataan lain, dirinya tidak melihat satupun yang menakutkan dari orang-orang yang berasal di tempatnya kini, mungkin sudah ada lebih dulu darinya, di tempat yang masih meninggalkan banyak misteri bagi Hyerin. Oh artinya dia tidak sendirian, mungkin masih banyak orang di luar sana. Sebaiknya dia harus bergegas keluar dan mendapatkan jawaban. Hyerin segera menyimpulkan, dia tidak bisa hanya berdiam diri menunggu setiap kejutan yang menemuinya. Sebaliknya dia segera mencari cara melakukan segala hal yang bisa membuat hatinya yakin.

Dengan niat dan keberanian yang baru saja didapatkan Hyerin melangkahkan lagi kakinya hingga kini dia berhasil keluar dari pintu yang sudah menahannya tadi. Ada begitu banyak bangunan di bagian jalan yang memapahnya ke halaman luas rumah sakit, dan pohon-pohon rindang di setiap sisi yang hanya menyisakan rantingnya, rimbun daun dari tanaman di halaman rumah sakit membagi tempat sebagai pembatas antara rumah sakit dan tempat umum di luar. Sampai Hyerin keluar dari halaman rumah sakit matanya langsung disambut dengan sampah yang berserakan dimana-mana dan sebagian menumpuk dibiarkan saja. Bisa ditebak bagaimana kondisi tempat di luar tidak berbeda jauh dengan keadaan rumah sakit tadi. Sama-sama tidak terurus atau tempat ini memang sudah sengaja dibiarkan dan ditinggalkan orang-orang. Apa alasannya? padahal semua fasilitas bisa terlihat di setiap sudut jalan. Entahlah Hyerin tidak lagi menemukan jawaban yang bisa menjelaskan situasinya. Sejauh ini dia sendiri juga masih mencari kebenaran dari pertanyaan yang masih menjadikannya bahan perdebatan hati yang membingungkan.

Semakin jauh Hyerin meninggalkan tempat pertama dia berdiri, hingga sudut matanya tidak lagi melihat gedung rumah sakit itu. Suasana di luar yang berhasil menarik rasa penasarannya untuk melangkah lebih jauh lagi dan menemukan banyak hal. Seperti yang sudah diduganya, jika pertemuannya dengan 1 orang akan memberikannya harapan menemukan lebih banyak orang dengan caranya. Begitulah hatinya berharap.

Beberapa gedung terbengkalai sudah dilalui, tiang dari lampu jalan yang berjajar hanya menyisakan lampu yang sudah retak dan mungkin sudah tidak berfungsi lagi. Kemudian matanya tertarik melihat-lihat sebuah taman bermain ditengah kota dengan taman dan pot bunga yang lagi-lagi tidak menyisakan keindahannya. Bangku taman ditengah jalan yang sudah terlihat usang dimakan cuaca, dan semua tanaman mengering hampir tidak memperlihatkan tanda-tanda kehidupan.

Hyerin kembali menghela napas, sudah sejauh ini yang dirasakannya. Padahal dia sudah melangkah lebih jauh memasuki kota, tapi masih tidak ada satupun yang dia dapatkan. Sejauh ini hanya pemandangan kota yang terus menggambarkan citra terbengkalai yang dilihatnya.

Langkah kakinya kembali tertahan Hyerin mendapati rumput hijau yang tersembunyi dari barisan gedung di depannya. Baru kali ini dia mendapati rumput tumbuh seperti menandakan sebuah taman yang dikelola baik ditengah-tengah kota yang keseluruhannya sudah kacau. Hyerin masih berusaha menjaga setiap langkah kakinya menuju tempat yang sudah berhasil menarik perhatian. Dia mengendap melewati gedung yang memperlihatkan bagian koridor depan hingga dia masuk ke dalamnya, dan pemandangan rumput taman yang luas mewarnai penglihatannya. Semuanya terlihat hidup, begitulah yang disimpulkan perasaannya. Kemudian matanya semakin terbelalak menyaksikan sebuah gedung bertingkat dan terawat tepat di seberang lapang tempatnya berdiri.

"Yerin. Yerin!!" Matanya segera mencari ketika mendengar suara yang meneriakkan namanya.

Dengan singkat Hyerin segera menemukan sumber suara. Pandangannya dibalas dengan senyum dari seorang wanita yang berdiri jauh darinya. Hyerin kembali menegaskan apakah itu memang sebuah suara yang tertuju padanya? Kemudian dari kejauhan dia melihat wanita tak dikenalnya melambaikan tangan dan menunjuk sebuah ruangan di seberang. Mengisyaratkan dia untuk segera bergabung menuju gedung yang ditunjuk wanita itu. Hanya sebuah ruangan kosong.

Hyerin tidak cepat menyetujui, otaknya masih berpikir untuk mengartikan suasana akrab yang tidak dipahaminya. Tiba-tiba tepukan pundak seseorang kembali menghalau lamunannya. Hyerin mendapati wanita berdiri di samping tubuhnya. Kemudian matanya memastikan kembali mengalihkan penglihatannya dan hanya mendapati teman wanita yang cuek masih berdiri sendiri di tempat tadi. Belum sempat pikirannya kembali memastikan, namun wanita di sampingnya mendorong Hyerin hingga dia sudah berada di sebuah ruangan yang gaduh dan ramai. Sepasang mata Hyerin tidak pernah diam. Segala sesuatu yang dilihatnya dengan serius tanpa terlewatkan sedikitpun. Hyerin mendapati dirinya disebuah ruangan yang terlihat normal saja dengan banyak orang yang umumnya pemandangan ini sering dia lihat ketika masuk sekolah dulu.

Hyerin masih mematung bertanya-tanya. Dia tidak mengerti mengapa saat ini dirinya sudah berada di sebuah ruangan, padahal beberapa detik yang lalu dia masih di luar lapangan. Apakah ruangannya ini yang ditunjuk oleh wanita itu? Matanya segera menemukan wanita yang dia maksud ternyata sedang duduk dengan temannya. Hyerin memandanginya dengan penuh tanya, dia masih tidak mengerti apa yang sudah terjadi. Tapi wanita itu tidak memberikan sedikit penjelasan setelah berhasil membawanya ke ruangan ini.

Beberapa detik terlihat wanita itu mengisyaratkan Hyerin untuk segera duduk di kursinya. Meski tidak cepat melakukannya dia mengerti harus segera duduk karena orang-orang pun terlihat sibuk menyiapkan tempat duduk dan suasana juga sudah kembali lebih tenang.

Episodes
1 Waktu itu
2 penglihatan baru
3 Aku
4 Teman baru
5 Hari pertama
6 Pukul 08.00
7 Lelaki tak dikenal
8 Hyerin dan Akemi
9 Fakta
10 Memilih
11 Salah paham
12 Di sekolah
13 Rindu
14 Kecewa
15 Lelaki asing "Rai"
16 Pembicaraan
17 Bimbang
18 Di sekolah guru baru
19 Penghinaan
20 Fakta Rai bagian 1
21 Fakta Rai bagian 2
22 Akemi bagian 1
23 Daerah asing
24 Keluarga teman
25 Akemi bagian 2
26 Selamat tinggal Akemi
27 Hari baru
28 Ingatannya
29 Siapa?
30 Hyerin hilang ingatan
31 Rencana kelompok Key
32 Orang kembaran Rai
33 Cerita Rai
34 Kemunculan orang baru
35 Hyerin.
36 Keberhasilan Hyerin
37 Informasi baru
38 Kenyataan tidak terlihat
39 insiden
40 Rai yang berbeda
41 Wanita pembawa berita
42 Rahasia Hyerin 1
43 Rahasia Hyerin 2
44 Kecurigaan Tania
45 Kebohongan Rai
46 kebohongan Rai
47 Rai dan Iblis
48 Awal yang baru
49 Tentang Rai
50 Kenapa?
51 Takdir atau keajaiban?
52 Kesadaran Hyerin di hari pertama
53 Sekelompok orang
54 Ken, Sani, dan Tania.
55 Misi Ken
56 Pertanyaan Ken
57 Tentang Sani
58 Pencarian Sani dan Ken
59 Teka-teki
60 Sani dan orang-orang
61 Selamat tinggal Sani
62 Kesedihan Ken
63 Hyerin?
64 Babak Baru
65 Tragedi sekolah
66 Hyerin koma
67 Rahasia penglihatan Hyerin.
68 SOP Buntut
69 Awal pertemuan
70 Kerja sama
71 Seseorang yang penting.
72 Bimbang
73 Perjanjian iblis
74 Perjanjian iblis 1
75 wanita misterius
76 Rencana Hyerin
77 Wanita yang belum menyebutkan nama
78 Pilihan
79 Suara yang kembali
80 wanita pengganggu.
81 Perjalanan ke kota
82 Kecelakaan tak terduga
83 Kembali
84 Waktu yang berubah
85 Dimana Rai?
86 Orang yang menyebut "Yerin"
87 Rahasia Ken
88 Rahasia Ken bagian 1
89 Asumsi Ken
90 Apa yang diketahui Ken
91 Perdebatan
92 Penyelamatan Ken
93 Pertemuan Yuna manusia indigo
94 Kemanakah Hyerin?
95 Iblis dan Ken
96 Fakta Kematian Rai
97 Kebenaran sekilas
98 Di gedung sekolah
99 Pilihan Hyerin
100 Rencana kerjasama
101 Kecurigaan Ken
102 kebimbangan Rere
103 AwaL yang baik
104 langkah awal Hyerin
105 Kemunculan pintu iblis
106 Rencana iblis
107 Perasaan baru
108 Apa yang terjadi?
109 Kejadian tak beralasan
110 Hal yang aneh
111 Cerita Rere
112 Kenyataan pahit
113 Kunjungan rumah
114 Pertemuan teman lama
115 Perkenalan
116 Cerita untuk Yora
117 Memulai
118 Lelaki yang ditemui Yora
119 Yora tiada?
120 Kehilangan
121 Ken juga?
122 Perkataan Ken
123 Hyerin dan rahasianya
124 Tentang hidup sebagai roh
125 Kesalahan
126 Ada sesuatu
127 Dibalik kabut tebal
128 Menuju gedung sekolah
129 Kejadian yang sama
130 antara ego Ken dan Hyerin
131 Kedatangan pria aneh
132 Kemanakah Ken?
133 Diskriminasi
134 Pencarian Hyerin
135 kesempatan
136 Anak kecil di kota
137 Janji!
138 Fakta tak sesuai.
139 Fakta yang sebenarnya
140 Orang-orang dibalik kabut
141 Semua orang kembali
142 Kilas balik perasaan
143 Rencana yang matang
144 Tak disangka
145 Di balik tabir
146 Teka-teki
147 S2 episode 1kehidupan
148 Kehidupan Hyerin
149 waktu nenek pergi
150 Kemunculan dewa kematian lain
151 Lelaki menyebalkan.
152 Dimensi dan orang berbeda
153 Pertemanan kecil
154 Ajakan Rai
155 Dia bukan Rai
156 Waktu yang tidak mungkin.
157 Alasan
158 anak kecil yang aneh
159 Menemui teman
160 Hyerin yang bungkam
161 ketakutan Hyerin.
162 Rencana Hyerin dan Rai
163 Suasana malam
164 Ternyata?
165 pengejaran
166 Perjalanan Hyerin 1
167 Perjalanan Hyerin 2.
168 Anak kecil adalah Kai?
169 Pernyataan orang-orang
170 Perdebatan Rai dan Kai
171 Kemunculan orang-orang sekte iblis
172 Rencana teman Rai
173 Hyerin tersinggung
174 Kabar buruk
175 Orang-orang yang membantu
176 Pertanyaan orang-orang
177 Dugaan dan kenyataan
178 Dimensi lain
179 Konsekuensi
180 Perjalanan waktu
181 Lelaki kasar aneh
182 Dimanakah ini?
183 Rai yang berbeda
184 Kehidupan bersama Rai
185 Kau datang dari mana?
186 Batas setipis kaca
187 Asumsi
188 tamat ..
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Waktu itu
2
penglihatan baru
3
Aku
4
Teman baru
5
Hari pertama
6
Pukul 08.00
7
Lelaki tak dikenal
8
Hyerin dan Akemi
9
Fakta
10
Memilih
11
Salah paham
12
Di sekolah
13
Rindu
14
Kecewa
15
Lelaki asing "Rai"
16
Pembicaraan
17
Bimbang
18
Di sekolah guru baru
19
Penghinaan
20
Fakta Rai bagian 1
21
Fakta Rai bagian 2
22
Akemi bagian 1
23
Daerah asing
24
Keluarga teman
25
Akemi bagian 2
26
Selamat tinggal Akemi
27
Hari baru
28
Ingatannya
29
Siapa?
30
Hyerin hilang ingatan
31
Rencana kelompok Key
32
Orang kembaran Rai
33
Cerita Rai
34
Kemunculan orang baru
35
Hyerin.
36
Keberhasilan Hyerin
37
Informasi baru
38
Kenyataan tidak terlihat
39
insiden
40
Rai yang berbeda
41
Wanita pembawa berita
42
Rahasia Hyerin 1
43
Rahasia Hyerin 2
44
Kecurigaan Tania
45
Kebohongan Rai
46
kebohongan Rai
47
Rai dan Iblis
48
Awal yang baru
49
Tentang Rai
50
Kenapa?
51
Takdir atau keajaiban?
52
Kesadaran Hyerin di hari pertama
53
Sekelompok orang
54
Ken, Sani, dan Tania.
55
Misi Ken
56
Pertanyaan Ken
57
Tentang Sani
58
Pencarian Sani dan Ken
59
Teka-teki
60
Sani dan orang-orang
61
Selamat tinggal Sani
62
Kesedihan Ken
63
Hyerin?
64
Babak Baru
65
Tragedi sekolah
66
Hyerin koma
67
Rahasia penglihatan Hyerin.
68
SOP Buntut
69
Awal pertemuan
70
Kerja sama
71
Seseorang yang penting.
72
Bimbang
73
Perjanjian iblis
74
Perjanjian iblis 1
75
wanita misterius
76
Rencana Hyerin
77
Wanita yang belum menyebutkan nama
78
Pilihan
79
Suara yang kembali
80
wanita pengganggu.
81
Perjalanan ke kota
82
Kecelakaan tak terduga
83
Kembali
84
Waktu yang berubah
85
Dimana Rai?
86
Orang yang menyebut "Yerin"
87
Rahasia Ken
88
Rahasia Ken bagian 1
89
Asumsi Ken
90
Apa yang diketahui Ken
91
Perdebatan
92
Penyelamatan Ken
93
Pertemuan Yuna manusia indigo
94
Kemanakah Hyerin?
95
Iblis dan Ken
96
Fakta Kematian Rai
97
Kebenaran sekilas
98
Di gedung sekolah
99
Pilihan Hyerin
100
Rencana kerjasama
101
Kecurigaan Ken
102
kebimbangan Rere
103
AwaL yang baik
104
langkah awal Hyerin
105
Kemunculan pintu iblis
106
Rencana iblis
107
Perasaan baru
108
Apa yang terjadi?
109
Kejadian tak beralasan
110
Hal yang aneh
111
Cerita Rere
112
Kenyataan pahit
113
Kunjungan rumah
114
Pertemuan teman lama
115
Perkenalan
116
Cerita untuk Yora
117
Memulai
118
Lelaki yang ditemui Yora
119
Yora tiada?
120
Kehilangan
121
Ken juga?
122
Perkataan Ken
123
Hyerin dan rahasianya
124
Tentang hidup sebagai roh
125
Kesalahan
126
Ada sesuatu
127
Dibalik kabut tebal
128
Menuju gedung sekolah
129
Kejadian yang sama
130
antara ego Ken dan Hyerin
131
Kedatangan pria aneh
132
Kemanakah Ken?
133
Diskriminasi
134
Pencarian Hyerin
135
kesempatan
136
Anak kecil di kota
137
Janji!
138
Fakta tak sesuai.
139
Fakta yang sebenarnya
140
Orang-orang dibalik kabut
141
Semua orang kembali
142
Kilas balik perasaan
143
Rencana yang matang
144
Tak disangka
145
Di balik tabir
146
Teka-teki
147
S2 episode 1kehidupan
148
Kehidupan Hyerin
149
waktu nenek pergi
150
Kemunculan dewa kematian lain
151
Lelaki menyebalkan.
152
Dimensi dan orang berbeda
153
Pertemanan kecil
154
Ajakan Rai
155
Dia bukan Rai
156
Waktu yang tidak mungkin.
157
Alasan
158
anak kecil yang aneh
159
Menemui teman
160
Hyerin yang bungkam
161
ketakutan Hyerin.
162
Rencana Hyerin dan Rai
163
Suasana malam
164
Ternyata?
165
pengejaran
166
Perjalanan Hyerin 1
167
Perjalanan Hyerin 2.
168
Anak kecil adalah Kai?
169
Pernyataan orang-orang
170
Perdebatan Rai dan Kai
171
Kemunculan orang-orang sekte iblis
172
Rencana teman Rai
173
Hyerin tersinggung
174
Kabar buruk
175
Orang-orang yang membantu
176
Pertanyaan orang-orang
177
Dugaan dan kenyataan
178
Dimensi lain
179
Konsekuensi
180
Perjalanan waktu
181
Lelaki kasar aneh
182
Dimanakah ini?
183
Rai yang berbeda
184
Kehidupan bersama Rai
185
Kau datang dari mana?
186
Batas setipis kaca
187
Asumsi
188
tamat ..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!