Dua hari berlalu aku juga belum mendapatkan kabar mengenai surat lamaran kerja yang sudah banyak aku kirim, namun tak satu pun aku mendapat telpon atau email apa aku di terima atau di tolak.
Seperti perasaan saja yang selalu di gantung, kita berharap tapi do'i malah cuek bahkan tidak menganggap kita ada, sakit bukan.
Hari ini aku malas buat keluar, mau ngirim lamaran lagi juga bingung mau kemana?.
Sudah hampir semua perusahaan aku kirim lamaran kerja baik perusahaan kecil atau besar tetap belum ada panggilan juga.
Kadang aku berfikir apa aku tidak masuk kriteria mereka atau lowongan yang tidak ada, aku juga tidak tau.
Kalau lowongan tidak ada buat apa lamaran aku di terima mereka tapi kalau buka lowongan kenapa belum ada kabar.
Apa selama itu yang proses seleksi karyawan baru.
Ting.
Hp ku berdering dengan malas aku mengambil lalu membuka isi pesan itu, aku sudah bisa menebak kalau itu pasti dari Al yang suka merecoki aku kalau tidak keluar kamar.
"Griz jalan yuk bosan gue,"
Nah kan bener kalau itu pesan dari Al.
Ah andai lo tau Al gue malas kemana mana dan lagi mikir kenapa lamaran ku belum ada kabar.
"Sorry Al gue lagi mager,"
Balas ku lalu meletakkan kembali hp atas kasur.
Sekarang aku lagi baringan saja di atas kasur.
Habis sarapan tadi aku balik lagi ke kamar dan sampai sekarang buat duduk saja aku malas.
Seakan tidak ada semangat hidup dan aku rasanya mau pulang ke rumah saja.
Tapi belum mau pulang juga tapi kalau tetap disini dengan tidak ada kerjaan sama saja dengan bohong, biaya jalan terus.
Ddrrtt,,,, Ddrrtt,,,,
Kini panggilan yang masuk ke hp aku.
Aku mendengus kesal dan ini pasti dari Al lagi.
Dia kan suka gitu kalau di chat sudah di tolak maka akan menelpon buat meneror ku agar mau.
Pemaksa memang.
Dengan malas aku mengambil hp lagi, namun kening ku mengkerut melihat nomor baru yang menghubungi ku.
"Halo,"
Aku akhirnya mengangkat panggilan itu dengan suara malas.
"Selamat siang benar ini dengan mbak Grizella Hanna Inggrid?"
Kenapa orang ini tau nama lengkap ku? apa dia penguntit atau pengagum rahasia ku.
"Iya benar, maaf ini siapa ya,"
Aku bingung buat apa ada orang asing menelpon ku atau aku ada hutang sama dia tapi seingat ku tidak ada
"Kami dari perusahaan Evil's Corp mau memberi kabar kalau surat lamaran kerja mbak sudah di terima dan di mohon besok hadir di kantor kami jam sembilan pagi untuk bisa kami jelaskan lebih lanjut,"
Ini tidak mimpikan aku di terima di perusahaan besar seperti Evil's Corp ini yang mana setiap ada pelamar di sana akan melewati tes yang ketat serta banyak pertanyaan yang cukup membuat kita tegang.
"Baik besok saya akan datang, terima kasih,"
Panggilan itu di akhiri, aku senang sekali akhirnya aku dapat kerja juga.
Aku tidak jadi pulang ke rumah.
"Jadi besok aku harus datang lebih pagi agar tidak telat, yes aku udah ada kerja,"
Ah aku senang sekali, penantian ku tidak sia sia.
Al aku dapat kerja, kamu gimana.
Kalau Al belum gimana ya, kan kita selalu bersama bahkan jomblo sekali pun.
Aduh jomblo ya, kok nyesek ya rasanya.
Kamu lagi mblo cepat pergi sana seperti pengangguran ini.
Aku kegirangan sampai tidak sadar sudah loncat loncat di atas kasur.
"Maaf ya kasur kamu aku injak dulu, abis nya aku lagi senang,"
Aku langsung mengelus kasur yang sejak empat tahun lebih ini jadi tempat ternyaman ku buat istirahat.
Aku bahagia sudah dapat kerja dan sekarang aku mau nemuin Al dulu, buat tanya apa dia sudah ada kabar tentang lamaran kerja nya.
"Al gue ke sana sekarang, ayok kita jalan,"
Aku mengirim Al pesan dan menerima ajakan dia jalan jalan hari ini sebab besok tidak bisa lagi dan kalau aku di terima langsung kan waktu jalan sama Al akan berkurang dan hanya bisa hari libur saja, itu pun kalau bosnya tidak rese.
Tidak lama aku keluar kos dan berjalan ke arah kos Al yang ada di sebelah.
Di sana Al sudah menunggu dengan stelan rapi seperti biasa.
"Ayo Al gue udah siap,"
Ajak ku pada Al yang terlihat bingung, ya bingung lah tidak lama menolak lalu tiba tiba menyetujui.
"Tunggu, kenapa secepat ini berubah keputusan?.
Kepala amankan? nggak ke jedot pas ke kamar mandi atau nabrak nyamuk pas lagi jalan,?"
Al pasti heran kan tidak biasa aku berubah fikiran kalau sudah menolak ajakan Al.
"Nggak kok Al, gue lagi seneng aja lamaran kerja gue di terima dan besok di suruh datang makanya sekarang kita happy happy dulu sebelum sibuk.
Oh ya lo gimana?"
Aku juga berharap Al sudah dapat panggilan kerja juga biar kita sama sama punya kerjaan serta kesibukan.
"Iya sama, gue tadi juga di telpon dan di suruh datang besok tapi kayak nya bukan kantor pusat tapi seperti kantor cabang mereka,"
Ya Al juga dapat kabar tadi, berarti kita sama sama tidak pengangguran lagi.
"Nggak apa Al yang penting kerjaan kita udah ada, yang penting masih satu kota,"
Aku juga belum mau pisah jauh dari Al, mana rela aku.
Sudah nyaman sama Al sebab kami sudah terbiasa bersama.
"Iya juga Griz,"
Balas Al tidak lupa tersenyum manis yang siap melelehkan siapa saja melihat namun tidak bagi ku, entah lah aku juga tidak tau.
Bisa saja karena dari awal aku anggap sahabat jadi posisi itu sudah pas buat Al di hati ku.
Satu hari ini aku menghabiskan waktu bersama Al, menikmati pemandangan kota yang jarang kami lihat sebab sibuk aktifitas kuliah.
Kini kami baru tau ternyata di kota ini ada juga tempat tempat asri tersembunyi yang jarang orang tau seperti danau ini.
\=\=
"Bagaimana?"
Tanya dia singkat, dan hanya orang pintar di atas rata rata yang bisa mengerti maksud dari ucapan dia.
"Sudah saya laksanakan tuan, nona Grizella saya terima jadi sekretaris tuan dan untuk temannya saya letakkan di kantor cabang,"
Jelas orang itu yang sudah melaksanakan tugas di berikan pada dia sesuai keinginan tuannya.
Tidak tau juga apa tujuan tuannya menerima gadis itu padahal dia sudah punya satu sekretaris buat apa di tambah lagi, mengingat Griz belum berpengalaman di bidang itu.
Mau bertanya dia juga belum punya nyali sebesar itu, walau dia orang kepercayaan tuannya sekali gus calon adik ipar tapi dia belum pernah bicara melewati batas kalau masih sayang nyawa.
Dia tau prinsip jika ingin jadi orang kepercayaan bos ' lakukan tugas tanpa banyak bicara jika masih sayang nyawa' terdengar sederhana tapi nyawa jadi taruhan.
Apa bos fikir nyawa bisa buat main main.
"Bagus,"
Satu kata saja tanpa ada terima kasih.
Jika mau kata terima kasih keluar dari mulut bosnya maka dalam mimpi juga tidak pernah dia dengar.
"Kalau gitu saya permisi tuan,"
Membungkukkan badan sebelum keluar dari ruangan yang jarang orang masuk bahkan sekretaris dia sendiri.
"Tunggu, pulang cepat hari ini jangan sampai dia nunggu bisa ngamuk nanti,"
Ingat jika ada seseorang yang harus dia jaga perasaan selain mommy dan suatu hari bertambah satu lagi menjadi tiga orang.
"Baik tuan, kalau gitu saya permisi,"
Beneran keluar dari ruangan itu.
Kalau ada urusan apa pun maka bisa di titipkan pada orang kepercayaan.
Jika berani masuk tanpa di minta maka siapkan lubang kuburan.
Kejam satu kata menggambarkan watak dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments